Artikel ini disusun bersama Liana Georgoulis, PsyD
. Dr. Liana Georgoulis adalah pakar psikologi klinis berlisensi yang berpengalaman lebih dari 10 tahun. Saat ini dia menjabat sebagai Direktur Klinis Coast Psychological Services di Los Angeles. Liana meraih gelar Doctor of Psychology dari Pepperdine University pada 2009. Praktik yang dilakukannya menyediakan terapi perilaku kognitif dan terapi-terapi berdasar bukti lainnya untuk orang remaja, orang dewasa, dan pasangan.
Ada 8 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 4.750 kali.
Menjalin hubungan dengan pengidap gangguan kepribadian narsistik (GKN) bukan hal mudah. Oleh karena perilakunya kerap menyakitkan hati, bisa dipahami jika kamu ingin mengakhiri hubungan dan membuatnya menyesal setelah kalian putus. Mungkin juga, kamu hanya ingin ia tahu bahwa kehidupanmu menjadi lebih baik tanpa kehadirannya di sisimu. Apa pun alasannya, wajar jika kamu bertanya-tanya bagaimana cara membuatnya menyesal. Dalam artikel ini kami menjelaskan cara memulihkan diri dan menunjukkan kepadanya bahwa ia sendiri yang rugi karena kehilangan kamu.
Langkah
-
Akhiri hubungan, lalu hindari interaksi dengannya untuk menegaskan bahwa kalian sudah putus. Ada kemungkinan, ia berusaha mengontakmu untuk mencari perhatian, tetapi cara terbaik menghadapi orang narsistik adalah menghindari interaksi dengannya. Agar kamu tetap tegar dan tidak stres saat mengabaikannya, cobalah merilekskan diri dengan bernapas dalam-dalam . Selain itu, terapkan metode untuk meredakan stres , misalnya melakukan meditasi pemusatan pikiran atau menulis buku harian . [1] X Teliti sumber
- Biasanya, komunikasi tetap diperlukan jika kalian adalah pasangan suami istri atau rekan kerja. Walau demikian, batasi percakapan hanya untuk membahas pengasuhan anak atau pekerjaan.
Iklan
-
Berikan perhatian kepada diri sendiri agar kamu bisa mengalihkan pikiran dan move on . Jangan biarkan orang narsistik merasa puas karena melihat mantannya kesepian atau depresi sebab ia akan merasa masih mampu mengendalikan kamu. Kalau ia menelepon atau mengirim pesan, abaikan saja atau setidaknya, katakan kepadanya kamu sedang sibuk. [2] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Sampaikan kepadanya bahwa kamu tidak bisa mengobrol atau bertemu dengannya sebab jadwal aktivitasmu sangat padat. Sebagai contoh, selama ini kamu ingin belajar main piano , memasak , atau menjahit gaun pesta , tetapi belum terlaksana.
- Mungkin kamu punya keinginan yang belum terwujud karena selalu tertunda. Inilah saat yang tepat untuk melakukan perubahan positif agar kehidupanmu menjadi lebih baik. Jadi, wujudkan mimpimu sekarang juga!
-
Berada di antara orang-orang yang menaruh respek kepadamu bisa membuatmu merasa berdaya. Inilah cara menunjukkan kepadanya bahwa orang lain menghargai kamu. Adanya dukungan emosional bisa membangun kesadaran bahwa kamu siap menjalani kehidupan baru sebab kamu tidak peduli lagi kepadanya. [3] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Jika kamu merasa tidak nyaman menceritakan masalah ini kepada teman atau anggota keluarga, bergabunglah dalam grup suportif daring.
Iklan
-
Berusahalah menerima kenyataan bahwa kamu tidak bisa membuat orang lain merasakan emosi tertentu. Jadi, sebaiknya kamu move on sebab orang narsistik tidak merasa kehilangan meskipun kamu meninggalkannya. Bahkan, ia mengabaikan semua yang pernah ia dapatkan dari kamu. Kabar buruknya, orang narsistik tidak mampu mencintai orang lain dengan tulus. Kamu layak memiliki pasangan yang baik! Bayangkan betapa indahnya kehidupanmu jika kamu menjalin hubungan dengan orang yang menghargai kamu setulus hati.
- Ia tidak akan menyesali perlakuannya kepadamu sebab ia siap berdalih untuk membenarkan perilakunya. [4] X Teliti sumber
-
Ingatlah bahwa kamu tidak perlu membalas dendam kepada orang narsistik. Alih-alih, berusahalah menyikapi perilakunya dengan tenang dan berpikir logis. Wajar jika kamu ingin membalas perlakuan buruknya dengan cara yang sama, tetapi waspadalah sebab orang narsistik sangat lihai mendapatkan apa yang ia inginkan. Oleh sebab itu, laksanakan keputusan untuk mengakhiri hubungan dan utamakan kepentingan diri sendiri. [5] X Teliti sumber
- Biasanya, ulah orang narsistik makin menjadi-jadi jika kamu mengejek, bersikap kasar, atau marah kepadanya. Ia justru merasa senang karena berhasil membuat kamu memberikan perhatian dan energi emosional kepadanya. Salah satu cara bersikap yang membuatnya merasa tidak berdaya adalah meninggalkannya.
Iklan
-
Berikan kesempatan kepada diri sendiri untuk merasakan semua emosi yang muncul. Setelah mengetahui bahwa pasanganmu adalah orang narsistik, mungkin kamu baru menyadari betapa tangguhnya kamu karena mampu bertahan sekian lama dengannya. Saat ini, wajar jika kamu merasa bingung, sedih, atau marah sebab emosi tersebut adalah hal yang normal. Biasanya, mengatasi perasaan seperti ini tidak semudah membalik telapak tangan. Oleh sebab itu, lakukan aktivitas berikut sebagai sarana memproses semua yang kamu alami dan rasakan. [6] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Sebagai contoh, mulailah menulis buku harian , bermeditasi , atau berlatih yoga untuk menenangkan pikiran . Selain itu, ikuti kursus sesuai hobi seminggu sekali untuk berekreasi sambil bersosialisasi agar kamu lebih cepat pulih.
-
Setelah kalian berpisah, mungkin kamu tidak langsung merasa bahagia, tetapi ingatkan diri sendiri bahwa keputusan ini adalah awal yang baik. Hubungan dengan orang narsistik kerap memicu beban perasaan, entah karena ia membuat pasangannya merasa diabaikan, diremehkan, atau minder. Saat ini, kamu punya alasan untuk bersyukur sebab hubungan dengan orang yang terus membuatmu sakit hati sudah berakhir. Agar kamu merasa tenang dan senang, ucapkan afirmasi positif, misalnya, "Aku berhak merasa bahagia" dan "Aku layak dihargai dan dicintai".
- Lakukan aktivitas menyenangkan untuk memulihkan diri, misalnya bermain boling, joging dengan teman akrab, atau berlatih kickboxing .
- Kalau ada yang bisa membuat orang narsistik menyesal, ini bisa terjadi karena ia kehilangan kemampuan untuk mengendalikan kamu.
Iklan
-
Bagikan apa yang kamu rasakan hanya kepada orang yang benar-benar peduli kepadamu. Jangan menceritakan isu apa pun yang melibatkan perasaan kepada orang narsistik sebab ia akan memanfaatkan emosi yang kamu rasakan sebagai alasan untuk menganggap dirinya baik. Alih-alih, ceritakan keberhasilan atau kegagalan yang kamu alami hanya kepada orang-orang yang mampu berempati . [7] X Sumber Tepercaya American Psychological Association Kunjungi sumber
- Wajar jika kamu ingin menceritakan pengalaman menyenangkan kepada orang lain, tetapi jangan kepada orang narsistik. Sebagai contoh, apabila kamu diterima bekerja dengan gaji yang tinggi, rayakan momen penting ini bersama teman-teman, tetapi jangan memberitahukan hal ini kepadanya.
-
Jangan buang-buang waktu dan tenaga untuk memikirkan pendapatnya. Kamu belum benar-benar terbebas dari pasangan yang narsistik sampai kamu bisa menjalani keseharian tanpa memedulikan pendapatnya tentang tindakanmu. Ingatlah bahwa kamu tidak perlu menyenangkan hatinya atau membuatnya terkesan kepadamu. Hal ini bisa membuka kesadaran baru yang terasa sangat melegakan. [8] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Setelah berpisah, orang narsistik cenderung mudah move on dan tidak memikirkan mantannya.
Iklan
-
Menjalani terapi dengan bercerita kepada psikolog bisa menjadi sarana memulihkan diri. Menjalin hubungan dan berpisah dengan pasangan yang narsistik kerap sangat menyakitkan. Kamu bisa mengatakan dalam hati bahwa kamu siap move on , tetapi mengatasi emosi yang muncul setelah kalian berpisah bukan hal mudah. Terapi bisa menjadi solusi jika kamu ingin menghilangkan emosi negatif, mengatasi rasa minder, atau mempelajari metode koping.
- Psikolog atau konselor mungkin akan menyarankan agar kamu bergabung dalam grup suportif. Dengan demikian, kamu bisa berdiskusi dengan orang-orang yang pernah mengalami masalah seperti ini.
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://psychcentral.com/lib/how-to-leave-a-narcissist-or-abuser-2#4
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/mental-disorders/narcissistic-personality-disorder.htm
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/mental-disorders/narcissistic-personality-disorder.htm
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/understanding-narcissism/202203/do-narcissists-feel-guilty-about-abusing-loved-ones
- ↑ https://psychcentral.com/blog/narcissism-decoded/2017/04/11-things-not-to-do-with-narcissists#2
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/mental-disorders/narcissistic-personality-disorder.htm
- ↑ https://www.apa.org/news/podcasts/speaking-of-psychology/narcissism
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/mental-disorders/narcissistic-personality-disorder.htm