PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kebutuhan untuk membersihkan kolon (usus besar) didasarkan pada teori yang menyatakan bahwa daging dan makanan lainnya yang tidak tercerna, obat-obatan, dan bahan atau zat kimia lainnya yang kita konsumsi dapat menyebabkan penumpukan lendir di kolon. Seiring berjalannya waktu, lendir yang menumpuk akan menghasilkan racun yang beredar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, yang akhirnya meracuni tubuh. Pembersihan kolon juga terkadang diperlukan sebelum menjalani prosedur medis dan dilakukan untuk sejumlah masalah medis, misalnya sebelum kolonoskopi atau pembedahan. [1] [2] Apa pun alasan Anda untuk melakukan pembersihan kolon, ada beberapa cara untuk membuatnya di rumah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Memahami Pembersihan Kolon

PDF download Unduh PDF
  1. Metode pembersihan kolon ada banyak. Anda dapat melakukan prosedur irigasi kolon ( colonic ), yang juga dikenal sebagai hidroterapi kolon. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan tabung kecil yang dimasukkan ke dalam rektum, kemudian air hangat dipompa masuk ke dalam kolon secara perlahan. Anda juga dapat meminum larutan secara oral untuk meningkatkan pengeluaran kotoran, yang sebenarnya merupakan obat pencahar buatan sendiri. [3] [4]
    • Melakukan prosedur enema air atau air garam di rumah tanpa bantuan dari tenaga profesional tidak dianjurkan kecuali jika dokter yang menyuruh. [5] [6] [7]
    • Dokter pada umumnya tidak merekomendasikan untuk dilakukan prosedur irigasi kolon bagi orang-orang yang sehat, meskipun sebagian dokter dan tenaga profesional kesehatan lainnya merekomendasikan pembersihan kolon setiap satu atau dua kali dalam setahun untuk membantu mengeluarkan racun. [8] [9]
  2. Pembersihan kolon mungkin akan terasa sangat bermanfaat, tetapi prosedur ini juga bisa menjadi berbahaya seiring berjalannya waktu. Bahkan pembersih kolon alami buatan sendiri pun dapat berbahaya untuk Anda. Hanya karena terbuat dari bahan alami, bukan berarti tidak berbahaya dan masalah yang serius dapat terjadi jika Anda mulai bergantung pada pembersih kolon ketimbang fungsi usus alami Anda yang sehat.
    • Ketergantungan ini disebut penyalahgunaan laksatif dan dapat menyebabkan kecanduan seperti yang lain.
    • Penyalahgunaan laksatif dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal dan sistem kardiovaskular serta dapat membahayakan hidup Anda. [10] [11]
    • Jangan pernah menggunakan pembersih kolon lebih dari setiap enam bulan sekali kecuali di bawah perawatan tenaga profesional kesehatan.
  3. Setelah melakukan pembersihan kolon, Anda harus mengisi kembali nutrisi tertentu, yang disebut prebiotik dan probiotik, ke dalam tubuh Anda. Bersiaplah untuk mengisi kembali dan mendukung bakteri usus Anda dengan mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri baik selama minimal satu hingga dua bulan setelah pembersihan kolon. Makanan-makanan tersebut antara lain:
    • Pisang
    • Bawang putih
    • Daun bawang
    • Kulit gandum
    • Asparagus [12]
    • Sauerkraut (hasil fermentasi kubis)
    • Kefir (minuman yang terbuat dari fermentasi susu)
    • Yoghurt
    • Kimchi (hidangan sayur khas Korea)
    • Aged cheese (keju yang umurnya sudah tua) [13]
  4. Bicarakan dengan dokter sebelum Anda mencoba salah satu metode pembersihan kolon. Diskusikan jenis pembersihan kolon yang ingin Anda lakukan untuk memastikan bahwa prosedur itu tidak akan membahayakan Anda. Tumbuhan herba, buah-buahan, dan sayuran tertentu dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang diresepkan. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan efek samping dari obat-obatan yang Anda konsumsi.
    • Pada umumnya, orang yang memiliki masalah dengan saluran pencernaan, ginjal, hati, atau sistem kardiovaskular harus sangat berhati-hati mengenai pembersihan kolon dan harus selalu membicarakannya dengan dokter sebelum menggunakan pembersih kolon.
    • Jika Anda buang air besar lebih dari 3-4 kali dalam sehari, hentikan penggunaan semua pembersih kolon dan hubungi dokter Anda untuk meminta bantuan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Membuat Pembersih Kolon Berbahan Dasar Sayur dan Buah

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk membuat pembersih kolon alami yang berbasis makanan, Anda harus memilih makanan yang tepat. Sayuran mengandung serat yang sangat penting bagi pergerakan usus yang sehat dan teratur. Pilihlah buah yang sesegar mungkin, dan usahakan untuk membeli buah yang organik jika memungkinkan. Anda harus mengonsumsi nutrisi yang tidak mengandung zat aditif sebanyak mungkin. Pastikan semua sayur dan buah dalam keadaan mentah jika ingin digunakan sebagai pembersih kolon. Sayuran yang baik untuk digunakan adalah:
    • Bayam
    • Asparagus
    • Kubis Brussel
    • Kubis
    • Seledri
    • Collard green (sayuran hijau sejenis kailan)
    • Daun bawang
    • Kacang polong
    • Swiss chard (sayuran hijau yang daunnya mirip bayam tetapi tangkainya berwarna berbeda dengan daun)
    • Mustard green (sejenis sawi)
    • Selada yang berwarna hijau tua
    • Wheatgrass
    • Kale
    • Bok choy
    • Peterseli
    • Daun ketumbar
    • Mentimun
    • Bit dan daun bit [14]
  2. Cara terbaik dalam menggunakan produk segar untuk pembersihan kolon adalah dengan menggunakan mesin pembuat jus atau menggunakan blender untuk membuatnya menjadi minuman smoothie . Jus ini akan langsung membersihkan usus Anda dan juga memberikan energi tambahan, dan kulitnya yang dapat dimakan memberikan serat tambahan untuk Anda. Anda juga dapat menyertakan sari buah apel organik yang diperlukan oleh jus tersebut untuk membuatnya cukup encer agar lebih mudah untuk diminum. Sari apel mengandung pektin, sejenis serat yang sangat membantu dalam mencapai pergerakan usus yang baik.
    • Anda dapat memadupadankan sayuran sesuai selera. Namun tambahkan dalam jumlah yang cukup agar memperoleh tiga gelas jus, yang setiap gelasnya berisi 240 ml, setiap hari selama lima sampai tujuh hari.
    • Tambahkan beberapa buah untuk memperbaiki rasanya. Gunakan buah pisang, jeruk, ceri, buah beri, plum , atau apel. Jika Anda menyertakan kulit buah yang dapat dimakan, maka akan memberikan manfaat tambahan dari serat. [15]
  3. Jika Anda bingung dengan resep pembersih yang mana yang harus dicoba terlebih dahulu, cobalah resep jus pembersih kolon dari sayuran. Iris-iris dua buah apel, empat batang seledri tanpa daun, satu mentimun, enam daun kale dan masukkan semuanya ke dalam blender atau alat pembuat jus. Tambahkan satu sendok makan jahe segar yang telah dicincang halus dan sari lemon. Nyalakan blender atau alat pembuat jus dan minumlah. [16]
    • Jika jus terlalu pahit, cobalah menambahkan 1 sdt madu agar rasanya lebih manis.
  4. Jika Anda tidak menyukai jus yang semua bahannya berupa sayuran, cobalah resep yang menyertakan lebih banyak buah. Masukkan dua buah jeruk yang telah dikupas, seperempat buah apel yang telah dibuang bijinya, dua sendok makan sari lemon, 1 cangkir bayam, dan satu daun kale ke dalam alat pembuat jus atau blender. Setelah halus atau menjadi jus, minum dan nikmatilah.
    • Anda dapat menambahkan sedikit sari apel jika Anda merasa jus tersebut tidak cukup encer.
    • Anda juga dapat menyertakan wortel kecil untuk memberikan tambahan warna, serat, dan rasa manis.
  5. Untuk memperoleh nutrisi yang lebih banyak, cobalah pembersih kolon dari sari lidah buaya. Masukkan satu cangkir sari lidah buaya, ½ cangkir rolled oat (gandum utuh yang diolah kembali), satu cangkir bayam, dua daun kale , lima daun Swiss chard , satu pisang yang telah dikupas, ½ mentimun ukuran sedang, ½ cangkir blueberry , dan 1 sdt kayu manis. Anda juga dapat membuatnya dengan alat pembuat jus maupun blender. Setelah halus atau menjadi jus, minum dan nikmatilah. [17]
    • Anda dapat menambahkan madu jika rasanya tidak cukup manis.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Membuat Pembersih Kolon Mineral

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu pembersih populer yang baik untuk kesehatan usus besar adalah pembersih kolon psyllium dan lempung bentonit. Lempung bentonit adalah campuran garam mineral, yang meliputi kalsium bentonit dan sodium bentonit. Lempung ini menyerap banyak air serta mineral, racun, dan zat-zat organik. Kemampuan ini menjadikan lempung bentonit berguna dalam membersihkan kolon. Pembersih kolon ini biasanya digunakan oleh para tenaga profesional kesehatan alami dan telah dimasukkan ke dalam pengobatan utama untuk mengobati berbagai jenis keracunan dan overdosis dengan cara yang aman. [18]
    • Lempung bentonit dan sekam psyllium , bubuk yang kaya akan serat alami, dapat dibeli melalui internet atau di toko makanan kesehatan terdekat.
  2. Berhati-hatilah terhadap jumlah lempung bentonit yang Anda gunakan. Penggunaan yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit atau mineral. Hal ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius, yang tentu saja berlawanan dengan tujuan pembersih kolon. Pastikan Anda membicarakan dengan dokter sebelum mencoba pembersih kolon ini. Metode ini tidak dianjurkan untuk semua orang, oleh karena itu selalu ikuti saran dokter Anda. Ia lebih baik daripada orang lain dalam memahami situasi Anda dan bagaimana produk ini dapat memengaruhi Anda.
    • Selain itu, selalu ikuti petunjuk dari produk yang Anda beli. [19]
  3. Untuk membuat pembersih kolon ini, masukkan satu sendok teh penuh sekam psyllium , Anda dapat menggunakan sekam yang berwarna kuning gelap atau pun cokelat, dengan satu sendok teh bubuk lempung bentonit ke dalam gelas kosong. Tuangkan 240 ml air atau sari apel organik yang murni ke dalam gelas, aduk dengan cepat untuk melarutkan bubuk. Minum segera sebelum larutan mengental.
    • Metode ini harus segera dilanjutkan dengan meminum 240 ml air atau sari apel.
    • Anda juga dapat menggunakan lempung bentonit yang berupa cairan. [20]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mencoba Metode Pembersih Kolon Lainnya

PDF download Unduh PDF
  1. Metode master cleanse sangat baik dalam membersihkan usus besar, dan telah digunakan sebagai metode penurunan berat badan. Metode ini telah digunakan sejak tahun 1940. Akan tetapi, metode ini memiliki beberapa efek samping seperti kekurangan vitamin, perubahan gula darah, kerusakan otot, dan sering buang air besar.
    • Konsultasilah selalu dengan dokter sebelum melakukan metode master cleanse . Anda tidak boleh melakukan metode master cleanse selama lebih dari 4-5 hari.
    • Jika Anda sedang hamil, menyusui, berusia di bawah 16 tahun atau lebih dari 50 tahun, atau memiliki penyakit jantung kronis, ginjal, hati dan pencernaan, Anda tidak boleh melakukan metode master cleanse . [21] [22]
  2. Ramuan master cleanse tradisional memiliki rangkaian resep. Mulailah dengan memeras 1 buah lemon hingga memperoleh sarinya sebanyak 1 cangkir, yang biasanya sebanyak kira-kira dua sendok makan. Berikutnya, tambahkan 2 sdm sirup maple organik murni. Kemudian, tambahkan sedikit cayenne pepper sebanyak kira-kira 1/10 sendok teh. Tuangkan 300 ml air minum dan aduk dengan cepat. Setelah tercampur rata, minumlah seluruhnya.
    • Minumlah minimal enam sampai 12 gelas sepanjang hari setiap kali Anda merasa lapar atau ketika merasa memerlukan pembersihan kolon. [23]
  3. Selain pembersih kolon yang telah dijelaskan sebelumnya, Anda dapat mencoba meminum teh pembersih kolon sebelum tidur. Cobalah teh yang memiliki khasiat seperti pencahar, seperti teh detoks herba atau teh senna . Teh detoks herba mengandung bahan-bahan yang akan membantu membersihkan sistem pencernaan serta memberikan Anda energi. Senna telah digunakan sebagai obat di negara-negara Arab dan Eropa sejak 800 SM, terutama digunakan sebagai pencahar. Anda dapat membelinya di toko-toko makanan kesehatan di kota Anda.
    • Untuk membuat teh detoks herba, rebuslah 1 sdm teh detoks herba dalam bentuk daun lepas atau teh celup di dalam 240 ml air selama 15 menit. Biarkan mendingin, saring, dan minumlah.
    • Untuk membuat teh senna , siapkan 1 sdt senna kering atau 3 sdm daun senna segar. Masukkan daun senna ke dalam 240 ml air mendidih. Diamkan selama lima sampai 10 menit, saring, dan minumlah. [24] [25]
    Iklan

Tips

  • Pola makan memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan usus besar. Konsumsilah serat sebanyak 20-35 gram setiap hari melalui serealia, biji gandum utuh, buah-buahan, sayuran dan havermut. Minumlah banyak cairan dan batasi asupan alkohol dan daging merah.
  • Lakukan pembersihan kolon bersama teman. Bicarakan tentang pengalaman Anda setiap hari dan jabarkan temuan dan perasaan Anda. Dengarkan pengalaman mereka, dan perhatikan kesehatan mereka dengan sangat seksama. Kelelahan yang tidak biasa, pusing, perubahan mood atau perilaku dan merasa lapar dapat terjadi, oleh karena itu saling dukunglah dan amati satu sama lain agar pembersihan kolon berjalan dengan lancar dan aman.
  • Berhati-hatilah saat melakukan pembersihan usus di rumah. Yang harus menjadi perhatian utama adalah meningkatnya risiko dehidrasi dan peningkatan kadar elektrolit, yang dapat berbahaya jika Anda memiliki penyakit jantung atau ginjal. Sekali lagi, konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba setiap metode penurunan berat badan, pembersihan kolon, atau diet yang diperoleh dari internet.
Iklan

Artikel Terkait

Referensi

  1. Richards, D. G., McMillin, D. L., Mein, E. A., & Nelson, C. D. (2006). Colonic Irrigations: A Review of the Historical 11Controversy and the Potential for Adverse Effects. Journal Of Alternative & Complementary Medicine, 12(4), 389-393
  2. Kelvinson, R. (1995). Colonic hydrotherapy: a review of the available literature. Complementary Therapies In Medicine, 3(2), 88-92
  3. Richards, D. G., McMillin, D. L., Mein, E. A., & Nelson, C. D. (2006). Colonic Irrigations: A Review of the Historical Controversy and the Potential for Adverse Effects. Journal Of Alternative & Complementary Medicine, 12(4), 389-393
  4. Kelvinson, R. (1995). Colonic hydrotherapy: a review of the available literature. Complementary Therapies In Medicine, 3(2), 88-92
  5. Alami, N. F., Lim, J. H., Goh, K. S., Png, G. K., & Zhang, D. (2015). Effect of Sodium Phosphate Enemas on Serum Calcium and Phosphate Concentrations in Older Adult Inpatients. Journal Of The American Geriatrics Society, 63(8), 1704-1705
  6. Cohen, M. R. (2012). Fleet enemas: Don't underestimate the risk. Nursing, 42(12), 12-12
  7. Biebl, A., Grillenberger, A., & Schmitt, K. (2009). Enema-induced severe hyperphosphatemia in children. European Journal Of Pediatrics. Supplement, 168111-112
  8. Richards, D. G., McMillin, D. L., Mein, E. A., & Nelson, C. D. (2006). Colonic Irrigations: A Review of the Historical 11Controversy and the Potential for Adverse Effects. Journal Of Alternative & Complementary Medicine, 12(4), 389-393
  9. Kelvinson, R. (1995). Colonic hydrotherapy: a review of the available literature. Complementary Therapies In Medicine, 3(2), 88-92
  1. Roerig, J., Steffen, K., Mitchell, J., & Zunker, C. (2010). Laxative abuse. Drugs, 70(12), 1487-1503
  2. Baker, E. G. (1996). COMPLICATIONS OF LAXATIVE ABUSE. Annual Review Of Medicine, 47(1), 127.
  3. http://www.doctorshealthpress.com/food-and-nutrition-articles/prebiotic-foods-improve-health
  4. http://www.pcrm.org/media/online/sept2014/seven-foods-to-supercharge-your-gut-bacteria
  5. http://thescienceofeating.com/2015/04/04/best-foods-for-colon-cleansing/
  6. http://homeremediesforlife.com/colon-cleanser/
  7. http://homeremediesforlife.com/colon-cleanser/
  8. http://homeremediesforlife.com/colon-cleanser/
  9. Wang, J., Luo, H., Billam, M., Wang, Z., Guan, H., Tang, L., & ... Phillips, T. (2005). Short-term safety evaluation of processed calcium montmorillonite clay (NovaSil) in humans. Food Additives And Contaminants, 22(3), 270-279
  10. Wang, J., Luo, H., Billam, M., Wang, Z., Guan, H., Tang, L., & ... Phillips, T. (2005). Short-term safety evaluation of processed calcium montmorillonite clay (NovaSil) in humans. Food Additives And Contaminants, 22(3), 270-279
  11. http://colonichealthwatch.com/home-solutions-to-bowel-cleansing-and-detox/
  12. http://www.nbcnews.com/id/18595886/ns/health-diet_and_nutrition/t/experts-warn-detox-diet-dangers/#.VhVq3mjn_Gw
  13. Burroughs, Stanley. The Master Cleanser. Snowball Publishing, 2013
  14. Burroughs, Stanley. The Master Cleanser. Snowball Publishing, 2013
  15. http://www.drugs.com/npc/senna.html
  16. http://www.amazing-green-tea.com/cleansing-tea.html

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 73.190 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan