Artikel ini disusun bersama Julia McCurley
. Julia McCurley adalah Pengatur Perjodohan Profesional Besertifikasi, Pelatih Hubungan, dan CEO Something More, layanan pengatur perjodohan utama di Austin'. Dia menciptakan pasangan-pasangan bahagia di Austin selama lebih dari 12 tahun dan membantu ratusan lajang melewati perjalanan mereka menemukan cinta. Tulisan-tulisan di blognya dimuat di Huffington Post, Good Men Project, SheKnows, Emlovz, dan The Dating Truth. Dia juga menerbitkan buku pertamanya, Game Set Match: A Professional Matchmaker's Advice on How to Win At the Game Of Love. Julia memegang gelar BA dalam Bisnis dan Komunikasi dari The University of Puget Sound dan menerima Master Executive Matchmaker Certification dari The Matchmaking Institute.
Artikel ini telah dilihat 1.132 kali.
Ketika Anda sedang berbincang entah dengan orang asing atau teman, mungkin Anda agak kesulitan menghindari jeda canggung selama percakapan. Untungnya, kalau Anda sudah punya beberapa topik percakapan yang siap digunakan, Anda akan punya banyak pertanyaan bagus yang dapat diajukan agar percakapan tetap berjalan! Kami telah mengumpulkan 14 pertanyaan paling menarik yang dapat Anda ajukan agar tidak lagi timbul jeda dalam percakapan.
Langkah
-
Minta lawan bicara Anda menceritakan pengalaman positifnya. Kalau Anda ingin dikenal sebagai orang yang ceria (hal ini selalu menyenangkan), coba ajukan pertanyaan ini! Anda mungkin akan akan terheran-heran ketika mendengar jawabannya, dan Anda dapat memanfaatkan jawaban mereka agar percakapan terus berjalan. [1] X Teliti sumber
- Misalnya, kalau dia menjawab, “Saya mendapat promosi pekerjaan!” Anda dapat menjawab, “Selamat, ya! Anda bekerja di mana?”
Iklan
-
Cari tahu apa yang dilakukan lawan bicara Anda untuk bersenang-senang. Kalau Anda tidak ingin langsung melompat membahas soal karier, coba tanya tentang apa yang dilakukan orang ketika akhir pekan. Hal ini merupakan cara yang bagus untuk mengenal seseorang dan membaca orang itu seperti apa. Hal ini juga cara yang bagus untuk memulai percakapan dengan rekan kerja atau atasan Anda. Selain itu, Anda dapat menemukan kesamaan minat dengan lawan bicara Anda. [2] X Teliti sumber
- Anda dapat berkata demikian misalnya, “Apa yang Anda lakukan untuk bersenang-senang di sini?”
- Atau, “Apa yang Anda lakukan pada akhir pekan yang lalu?”
-
Sering kali karier adalah hal yang sangat penting bagi mereka. Kalau Anda sama sekali belum kenal orang ini dengan baik, tanyakan pekerjaan mereka dan apa yang mereka lakukan. Kemudian Anda dapat bertanya sudah bekerja di sana berapa lama dan apakah mereka menyukai pekerjaan itu. Anda pun dapat menceritakan sedikit tentang pekerjaan Anda. [3] X Teliti sumber
- Misalnya, jika lawan bicara Anda menceritakan hal yang dilakukannya selama bekerja, Anda dapat menjawab, “Oh, menarik sekali! Saya dulu ingin menekuni bidang itu, tetapi saya beralih ke bidang biologi pada tahun terakhir kuliah.”
- Kalau Anda mengajak bicara anak kecil, Anda bisa bertanya, “Kalau sudah besar, kamu ingin jadi apa?”
- Kalau Anda berbicara dengan anak kuliah, Anda bisa berkata, “Kamu kuliah jurusan apa?”
Iklan
-
Minta mereka untuk menceritakan sedikit tentang kota asal mereka. Orang biasanya senang menceritakan masa kecilnya, dan pertanyaan ini bisa menjadi awal yang baik untuk memulai percakapan. Anda bisa melanjutkan dengan menceritakan tempat Anda dibesarkan dan apakah Anda menyukainya atau tidak. Jangan segan-segan pula bercerita tentang pengalaman masa kecil Anda! [4] X Teliti sumber
- Anda bisa juga bertanya, “Sudah berapa lama tinggal di sini?” atau, “Apa Anda punya kerabat di daerah sini?”
-
Siapa pun pasti senang menceritakan tentang hewan peliharaannya. Kalau lawan bicara Anda mengatakan tidak memelihara binatang, tanyakan binatang apa yang ingin mereka pelihara nanti (pertanyaan ini cocok juga ditujukan pada anak-anak). Kalau Anda juga punya hewan peliharaan, Anda bisa menceritakan kisah lucu tentang hewan itu atau menunjukkan fotonya, kalau fotonya Anda bawa. [5] X Teliti sumber
- Anda juga bisa melanjutkan dengan pertanyaan berikutnya seperti, “Ini jenis apa?” “Rasnya apa?” “Berapa umurnya?” “Dulu dapatnya dari mana?”
Iklan
-
Cari tahu apakah orang yang Anda ajak bicara punya cerita menyenangkan yang bisa dibagikan. Mungkin mereka baru saja melihat konser megah dan menyaksikan band favoritnya tampil, atau mereka pergi ke bioskop menonton film terbaru yang belum pernah Anda dengar. Pertanyaan Ini merupakan pertanyaan pancingan yang dapat membuat percakapan menjadi lebih panjang, dan Anda jadi lebih mengenal lawan bicara Anda dan ketertarikannya. [6] X Teliti sumber
- Setelah orang tersebut menceritakan pertunjukan, film, atau teater yang mereka tonton, selanjutnya Anda bisa berkata demikian, “Wah, saya pernah mendengar tentang hal itu! Anda suka?” Atau, “Menarik, saya belum menontonnya. Bagus, ya?”
-
Sekarang orang lebih sering menonton televisi di rumah. Anda bisa membahas acara televisi yang Anda tonton dengan lawan bicara Anda dan saling memberikan rekomendasi. Ini merupakan cara yang bagus untuk mengetahui apakah Anda dan dia punya kesamaan minat, dan Anda pun dapat meminta pendapatnya! [7] X Teliti sumber
- Misalnya, Anda bisa berkata, “Saya sudah dengar tentang acara itu, tetapi belum sempat nonton. Apa memang benar-benar bagus?”
Iklan
-
Obrolkan buku apa yang sedang dibaca oleh Anda berdua untuk membangun percakapan yang menyenangkan. Setelah Anda menanyakan buku yang dibaca lawan bicara Anda, ceritakan juga buku terakhir yang Anda baca! Bicarakan tentang genre dan pengarang favorit, serta buku apa yang akan Anda baca selanjutnya supaya percakapan ini terus berjalan dengan menyenangkan. [8] X Teliti sumber
- Misalnya, Anda kemudian dapat mengatakan, “Saya belum membaca buku itu, tapi saya antri untuk pinjam buku itu di perpustakaan. Apakah Anda membeli terbitan terbarunya?”
-
Lihat apa yang sedang dipegangnya untuk membangun percakapan ringan. Kalau Anda merasa buntu (dan tidak apa-apa kalau demikian), ajukan pertanyaan ringan tentang apa yang sedang mereka minum atau nikmati. Pertanyaan ini sangat cocok dilontarkan ketika pesta berlangsung, karena biasanya setiap orang minum atau makan sepanjang malam. Anda kemudian bisa berbincang tentang teh, minuman bersoda, atau makanan, atau apa pun yang sedang Anda pegang. [9] X Teliti sumber
- Misalnya, kalau Anda bercakap-cakap tentang teh, Anda selanjutnya bisa berkata, “Saya suka aroma teh ini. Apa Anda pernah ke pabrik teh? Saya pernah ke suatu pabrik teh yang tak jauh dari kebun teh. Di sana kita bisa menikmati seduhan teh terbaik dari kebun teh tersebut.”
Iklan
-
Kalau Anda tahu lawan bicara Anda menyukai olahraga, hal itu bisa menjadi bahan percakapan yang baik. Barangkali mereka bercerita bahwa mereka sangat suka sepak bola, atau mungkin Anda melihat mereka memakai kaus sepak bola. Ketika Anda mengangkat topik pertandingan semalam (atau minggu lalu, atau bulan lalu), Anda dapat bercerita tentang tim favorit, pemain favorit, dan prediksi Anda untuk musim pertandingan saat ini. Usahakan tidak terlalu emosi jika Anda berdua berbeda pendapat! [10] X Teliti sumber
- Jika Anda memainkan suatu cabang olahraga, jangan ragu untuk menceritakannya! Mungkin lawan bicara Anda juga ikut bermain dalam olahraga. Anda bisa mengobrol tentang permainan favorit atau pertandingan terbaik Anda.
-
Jika Anda tahu lawan bicara Anda sedang mengerjakan suatu proyek, Anda bisa menanyakan hal itu padanya. Mungkin mereka menghadapi tugas sulit di tempat kerja, atau mungkin sedang mengerjakan tugas besar dari sekolah. Kalau tidak, Anda dapat bertanya tentang kelancaran proyeknya. Kemudian, lanjutkan dengan bertanya sudah seberapa jauh proyeknya atau apakah ada tantangan yang mereka hadapi. [11] X Teliti sumber
- Misalnya, kalau Anda bertanya bagaimana jalannya proyek mereka dan mereka menjawab proyeknya berat, Anda bisa lanjut bertanya, “Mengapa bisa begitu? Apa ada masalah?”
Iklan
-
Topik percakapan konyol ini menyenangkan untuk dibicarakan. Kalau Anda merasa buntu dan tidak tahu mau membicarakan apa, angkat topik seperti ini. Lawan bicara Anda mungkin akan tertawa, dan selama beberapa saat Anda berdua dapat memikirkan cerita yang agak jorok. Kemudian, lanjutkan dengan pertanyaan mengapa dia makan makanan tersebut atau di mana memakannya. [12] X Teliti sumber
- Barangkali lawan bicara Anda bercerita dia pernah makan bekicot. Anda lalu bisa menjawab, “Wah! Apakah saat itu Anda di Kediri? Seingat saya menu bekicot bisa ditemukan di Pare, Kediri.
-
Pertanyaan pancingan seperti ini akan membuat lawan bicara Anda melontarkan cerita lucu. Kalau Anda baru berkenalan dengan orang ini dan kehabisan ide pertanyaan, coba segarkan suasana dengan meminta mereka untuk mengutarakan cerita konyol. Biasanya sesudah itu Anda berdua akan tertawa pada akhir cerita, dan Anda bisa terus membangun percakapan dengan menceritakan kisah lucu yang Anda alami sendiri. [13] X Teliti sumber
- Jika Anda mempertajam pertanyaan sedikit, coba katakan demikian, “Apa hal paling lucu yang Anda alami ketika masih kecil?” atau, “Kapan terakhir Anda tertawa terbahak-bahak?”
Iklan
-
Lontarkan pertanyaan angan-angan untuk lebih mengenal orang ini. Misalnya, jika mereka memilih tempat yang bernuansa tropis, Anda bisa bertanya apakah mereka suka pantai. Jika mereka memilih tempat yang berhawa dingin, Anda bisa bertanya apakah mereka suka musim penghujan. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk bercerita tentang diri Anda, dan Anda bisa lebih dekat orang yang belum terlalu Anda kenal. [14] X Teliti sumber
- Setelah orang itu menjawab, pancing mereka untuk berbicara dengan bertanya demikian, “Kenapa memilih ke sana?” atau “Menarik! Ada apa di sana?”
Tips
- Bahasa tubuh juga penting! Kalau Anda bercakap-cakap secara pribadi, cobalah melakukan kontak mata dengannya dan mengangguklah selama mereka berbicara.
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.inc.com/marcel-schwantes/11-questions-interesting-people-always-ask-to-spark-up-great-conversations.html
- ↑ https://www.regain.us/advice/how-to/how-to-keep-a-conversation-going-with-a-boy-to-get-to-know-him-better/
- ↑ https://www.nytimes.com/guides/smarterliving/be-better-at-parties
- ↑ https://www.nytimes.com/guides/smarterliving/be-better-at-parties
- ↑ https://myhealth.alberta.ca/speech-language-hearing/language/for-preschoolers/conversation-topics-kids
- ↑ https://www.nytimes.com/guides/smarterliving/be-better-at-parties
- ↑ https://raisingchildren.net.au/autism/communicating-relationships/communicating/conversation-skills-for-teens-with-asd
- ↑ https://www.inc.com/marcel-schwantes/11-questions-interesting-people-always-ask-to-spark-up-great-conversations.html
- ↑ https://www.nytimes.com/guides/smarterliving/be-better-at-parties
- ↑ https://raisingchildren.net.au/autism/communicating-relationships/communicating/conversation-skills-for-teens-with-asd
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=YU22dWKQLqQ&t=29s
- ↑ https://myhealth.alberta.ca/speech-language-hearing/language/for-preschoolers/conversation-topics-kids
- ↑ https://myhealth.alberta.ca/speech-language-hearing/language/for-preschoolers/conversation-topics-kids
- ↑ https://myhealth.alberta.ca/speech-language-hearing/language/for-preschoolers/conversation-topics-kids