Unduh PDF
Unduh PDF
Membuat percakapan mengalir adalah tantangan tersendiri. Untungnya, ada beberapa teknik sederhana yang dapat digunakan untuk membuat lawan bicara tertarik dan terlibat aktif dalam percakapan. Buktikan ketertarikan Anda dengan mengajukan pertanyaan yang bagus dan mendengarkan dengan baik. Kemudian, cari ritme yang memungkinkan Anda menciptakan kesan bagus dalam diri lawan bicara. Pastikan bahasa tubuh Anda terbuka sehingga orang lain merasa nyaman selama percakapan.
Langkah
-
Pilih topik yang Anda tahu dan disukai lawan bicara. Secara umum, orang senang membicarakan diri dan minatnya sendiri. Jadi, Anda bisa memastikan percakapan tetap mengalir dengan membicarakan topik yang disukai lawan bicara. [1] X Teliti sumber
- Sebelum bertemu orang, pikirkan topik cadangan yang bisa Anda bicarakan jika percakapan terhenti. Ingatlah liburan Anda baru-baru ini, peristiwa di tempat kerja, atau hubungan yang diceritakan oleh seorang teman.
- Tanyakan tentang sekolah atau pekerjaannya, minat atau hobinya, keluarga dan temannya, atau latar belakangnya (tempat asal atau keluarga).
- Anda juga bisa menggunakan konteks dari bagian percakapan sebelumnya untuk menentukan apakah topik itu sebaiknya dilupakan atau lanjut dibahas. Misalnya, jika sebelumnya lawan bicara bersemangat menceritakan pengalamannya menunggang kuda, Anda bisa menanyakan tentang penunggang lain, budaya koboi, atau bagaimana rasanya ketika pertama kali menunggang kuda.
-
Ajukan pertanyaan terbuka. Pertanyaan yang bisa dijawab dengan “ya” atau “tidak” dapat menghentikan percakapan, sementara pertanyaan terbuka membuka pintu bagi banyak kemungkinan lain. Selalu gunakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan lawan bicara menjelaskan sebanyak yang dia mau. [2] X Teliti sumber
- Pertanyaan terbuka menuntut jawaban lebih. Misalnya, daripada bertanya, “Jadi, tahun 2006 kamu kuliah setahun di luar negeri, benar?”cobalah bertanya, “Bagaimana rasanya kuliah di luar negeri?” Pertanyaan kedua memberi kesempatan pada lawan bicara untuk mengembangkan jawabannya.
- Jika Anda menggunakan pertanyaan “ya” atau “tidak”, lanjutkan dengan bertanya, “Bagaimana ceritanya?”
-
Dengarkan dengan penuh perhatian. Dalam percakapan, mendengarkan sama pentingnya dengan berbicara. Mendengarkan secara aktif berarti kesempatan untuk mengetahui perspektif lawan bicara. Tunggu sampai dia selesai berbicara sebelum Anda mengucapkan sesuatu. Kemudian, ringkas apa yang sudah dia sampaikan untuk menunjukkan bahwa Anda menyimak. Misalnya, katakan “Dari ceritamu sepertinya...” [3] X Teliti sumber
- Jika Anda tidak memahami bagian tertentu, minta klarifikasi. Tanyakan, “Kamu bilang...?”
- Jika Anda pendengar yang baik, gunakan topik yang belum dibahas, tetapi sudah disebutkan sambil lalu. Misalnya, katakan, “Tadi sebelumnya kamu bilang...”
- Ekspresikan empati sambil mendengarkan dengan menempatkan diri Anda dalam posisinya.
-
Dorong dia untuk terus berbicara. Pendengar terbaik tidak hanya duduk dan menatap lawan bicara. Anda juga harus terlibat aktif tanpa menyela, dengan cara mendorongnya untuk bicara lebih banyak. Misalnya, gumamkan suara persetujuan seperti, “Ahh” atau “Oh?” Penyemangat seperti ini menginsprasi orang untuk terus bercerita, sama dengan ketika Anda mengatakan, “Terus?” [4] X Teliti sumber
- Anda juga bisa mendorongnya dengan mengangguk atau meniru ekspresi wajahnya, seperti tampak kaget atau ikut kesal.
Iklan
-
Jangan memfilter kata-kata. Salah satu sebab percakapan terhenti adalah kedua pihak memfilter apa yang harus dan tidak seharusnya dikatakan. Saat mulai kehabisan topik, mungkin Anda tidak bisa memutuskan apakah ide yang melintas di kepala pantas diucapkan atau cukup mengesankan. Pada saat-saat seperti itu, ikuti strategi mengucapkan apa pun yang ada di kepala Anda tanpa sensor. [5] X Teliti sumber
- Misalnya, ketika mengobrol, terjadi keheningan yang cukup panjang, dan saat itu kaki Anda terasa pegal. Katakan saja, “Ini hak tinggi bikin kakiku kayak ditusuk paku!” Walau agak aneh, tetapi kata-kata jujur seperti itu bisa mengarah pada pembicaraan tentang pandangan feminisme tentang menghindari pemakaian hak tinggi atau cerita tentang orang yang jatuh karena memakai sepatu dengan hak terlalu tinggi.
-
Akui kecanggungan. Percakapan terbaik sekalipun bisa menyerempet topik sensitif yang mungkin saja mengacaukan suasana. Solusi paling efektif adalah mengakuinya dan melanjutkan. Berpura-pura tidak ada yang salah justru akan membuat lawan bicara menjauh. [6] X Teliti sumber
- Misalnya, jika Anda salah bicara dan mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan, cepat-cepatlah minta maaf. Jangan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
-
Buat lawan bicara tertawa. Humor adalah cara yang bagus untuk menjamin kelancaran obrolan. Humor juga membantu membentuk ikatan dengan lawan bicara. Kita biasanya cepat tertawa dengan teman. Jadi, membuat orang tertawa bisa dianggap sebagai bentuk keakraban. [7] X Teliti sumber
- Anda tidak perlu selalu menceritakan lelucon. Sarkasme yang tepat waktu dan humor cerdas juga sama efektifnya. Misalnya, Anda berkali-kali menyatakan minat terhadap anime. Setelah menyebutkan untuk ketiga kalinya, katakan, “Rasanya aku harus setop bilang anime sebelum kamu menganggap aku aneh. Ya, memang aku aneh, sih. Sebenarnya aku membawa kostum karakter favorit ke mana-mana, tapi bohong!”
-
Ajukan pertanyaan yang lebih mendalam. Setelah formalitas dilalui, bawa percakapan ke level yang lebih dalam. Anggap obrolan seperti makanan. Anda menyantap hidangan pembuka sebelum menikmati hidangan utama dan pencuci mulut. Setelah selesai berbasa-basi, mulailah topik yang lebih dalam.
- Misalnya, Anda sudah bertanya, “Apa pekerjaanmu?” Setelah beberapa saat, gali lagi dengan bertanya, “Mengapa kamu pilih karier itu?” Umumnya, pertanyaan “mengapa” memancing informasi yang lebih dalam daripada yang sudah diceritakan.
- Ketika menanyakan pertanyaan yang lebih akrab, perhatikan isyarat level kenyamanan lawan bicara. Jika dia tampak tidak nyaman, tahan diri dan ajukan pertanyaan lain yang lebih umum.
- Usahakan mengikuti peristiwa terbaru supaya Anda selalu punya sesuatu untuk dibicarakan. Misalnya, Anda bisa menanyakan pendapat lawan bicara tentang masalah politik dewasa ini atau perkembangan dunia.
-
Jangan takut pada keheningan. Sebenarnya, momen hening sangat berguna dalam komunikasi dan tidak perlu dihindari seperti wabah. Anda jadi punya waktu untuk bernapas dan memproses pikiran. Jeda hening juga merupakan sinyal apakah topik percakapan jadi membosankan atau terlalu intens. [8] X Teliti sumber
- Keheningan beberapa detik wajar saja. Jangan merasa Anda harus segera mengatakan sesuatu.
- Namun, jika keheningan jadi berkepanjangan, ubah topik dengan mengatakan, “Aku kepingin dengar lengkapnya yang tadi kamu bilang soal...”
Iklan
-
Tampilkan sikap tubuh yang santai. Bahasa tubuh yang baik sangat penting untuk membantu orang merasa nyaman dan terbuka berbicara dengan Anda. Duduk kaku mungkin justru membuat lawan bicara gelisah. Untuk menunjukkan level kenyamanan, tersenyumlah dan sandarkan punggung sedikit di kursi. Atau, sandarkan tubuh dengan santai di dinding atau tiang jika Anda berdiri. [9] X Teliti sumber
- Cara lain untuk menunjukkan bahwa Anda rileks adalah melemaskan bahu. Turunkan sedikit dan tarik ke belakang jika terasa tegang.
-
Hadapkan tubuh pada lawan bicara. Percakapan yang baik melibatkan koneksi kedua pihak. Anda tidak akan mendapatkan koneksi itu jika tubuh dihadapkan ke arah lain. Selain itu, mengarahkan tubuh atau kaki menjauh dari lawan bicara menunjukkan bahwa Anda bersiap-siap pergi. Jadi, arahkan tubuh menghadapnya. [10] X Teliti sumber
- Untuk menunjukkan ketertarikan pada bagian percakapan tertentu, condongkan badan ke arah lawan bicara.
-
Jalin kontak mata. Kontak mata sangat penting untuk memastikan percakapan terus mengalir. Anda harus mulai melakukan kontak sejak awal percakapan. Caranya, tatap mata lawan bicara selama empat sampai lima detik. Alihkan pandangan. Lihat sekitar selama beberapa detik sebelum melakukan kontak mata lagi. [11] X Sumber Tepercaya Michigan State University Extension Kunjungi sumber
- Usahakan menatap matanya 50% dari waktu Anda berbicara dan 70% dari waktu Anda mendengarkan. Rasio ini membantu Anda mengingat sesering apa harus melakukan kontak mata tanpa kesan memandangi.
-
Jangan menyilangkan lengan dan kaki. Kaki dan lengan yang tersilang menyampaikan pesan bahwa Anda tidak tertarik pada kata-kata lawan bicara. Kesan lainnya adalah Anda defensif dan membentengi diri. Jika Anda terbiasa menyilangkan lengan dan kaki, usahakan untuk menjatuhkan kedua tangan di samping tubuh dan meluruskan kaki. [12] X Teliti sumber
- Jangan khawatir jika rasanya tidak normal di awal. Coba saja. Lama-kelamaan, Anda akan lebih santai.
-
Pilih posisi kuat untuk menampilkan kepercayaan diri. Jika Anda tidak percaya diri, posisikan tubuh sedemikian rupa sehingga tampak dan terasa yakin. Ketika duduk, cobalah menyatukan tangan di balik kepala dalam posisi “V”. Jika mengobrol sambil berdiri, letakkan tangan di pinggul. [13] X Teliti sumberIklan
Referensi
- ↑ https://buffer.com/resources/why-talking-about-ourselves-is-as-rewarding-as-sex-the-science-of-conversations
- ↑ https://psychcentral.com/lib/become-a-better-listener-active-listening/
- ↑ https://psychcentral.com/lib/become-a-better-listener-active-listening/
- ↑ https://psychcentral.com/lib/become-a-better-listener-active-listening/
- ↑ http://excelle.monster.com/benefits/articles/5464-5-ways-to-keep-a-conversation-rolling?page=2
- ↑ https://www.fastcompany.com/3038992/how-to-deal-with-5-common-awkward-conversational-moments
- ↑ http://www.bbc.com/news/health-29754636
- ↑ https://www.fastcompany.com/3038992/how-to-deal-with-5-common-awkward-conversational-moments
- ↑ https://writingcenter.blogs.unr.edu/2016/12/07/shakira-was-right-the-importance-of-body-language/
- ↑ https://blog.udemy.com/positive-body-language/
- ↑ http://msue.anr.msu.edu/news/eye_contact_dont_make_these_mistakes
- ↑ https://writingcenter.blogs.unr.edu/2016/12/07/shakira-was-right-the-importance-of-body-language/
- ↑ https://www.ted.com/talks/amy_cuddy_your_body_language_shapes_who_you_are/up-next
Iklan