Unduh PDF
Unduh PDF
Suara perut yang keroncongan di kelas sangatlah mengganggu. Tidak hanya bagi kamu, tetapi juga karena orang-orang di sekitarmu bisa kesulitan untuk fokus saat mendengar suara perutmu yang keroncongan tersebut. Hal ini bisa membuat kamu sangat tidak nyaman, sulit berteman, atau sulit fokus pada pelajaran. Suara perut yang keroncongan disebabkan oleh sistem pencernaan tubuh. Untungnya, kamu bisa melakukan beberapa kiat berikut untuk mengendalikannya.
Langkah
-
Pahami bahwa perut yang keroncongan adalah hal yang normal. Suara perut keroncongan timbul karena perut sedang bekerja: sistem pencernaan mencampur makanan, cairan, serta asam lambung dan mendorongnya ke usus. Suara tersebut timbul saat dinding saluran pencernaan melakukan kontraksi dan relaksasi untuk meremas makanan di dalam usus. Bahkan dengan makanan yang tepat, perut terkadang bisa keroncongan dan kamu tidak perlu malu jika mengalaminya. [1] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
-
Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan dengan porsi yang besar sebelum masuk kelas. Jika mengonsumsi terlalu banyak makanan, sistem pencernaanmu bekerja terlalu berat. Jika hal ini terjadi, perut akan menjadi lebih sering mengeluarkan suara karena harus memindahkan lebih banyak makanan melalui usus.
-
Jangan masuk kelas dengan perut yang kosong. Jika perutmu sudah kosong selama dua jam, suara keroncongannya akan menjadi lebih keras. Hal ini karena tidak adanya (atau sedikitnya) makanan di perut yang bisa menyerap atau meredam suaranya. Saat tidak makan selama berjam-jam, perut akan melepaskan hormon yang membuat otak mengetahui waktu untuk mengosongkan perut dan memberi ruang bagi makanan yang akan masuk. [2] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Selalu bawa kudapan kecil.
- Teruslah konsumsi cairan, baik air putih, jus, teh, dan lain-lain.
-
Batasi konsumsi makanan yang sulit untuk dicerna. Karbohidrat tertentu sulit untuk dicerna. Namun, jangan berhenti mengonsumsinya sama sekali karena karbohidrat membantu memberikan energi dan menjaga kesehatan saluran pencernaan. Makanlah karbohidrat dengan jumlah yang tidak terlalu banyak untuk membuat perut tetap sehat, tetapi tidak keroncongan. [3] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Pati yang sulit dicerna: kentang atau pasta yang didinginkan setelah dimasak, roti sourdough , dan buah-buahan yang belum matang.
- Serat yang tidak larut: tepung gandum utuh, kulit ari gandum, selada, dan paprika.
- Gula: apel, pir, dan brokoli.
-
Ketahui tanda-tanda perut yang lapar. Ingatlah bahwa perut bisa keroncongan saat kamu baru saja makan dan saat kamu tidak makan selama periode waktu tertentu. Agar tidak terlalu banyak makan dan perutmu tidak keroncongan secara berlebihan, pahami tanda-tanda saat kamu benar-benar lapar. Mempelajari skema aturan waktu makanmu yang normal adalah cara terbaik untuk makan secara teratur dan tidak berlebihan.
-
Makan dengan perlahan dan kunyahlah makanan dengan benar. Orang yang menelan banyak udara biasanya lebih sering keroncongan. Jika makan terlalu cepat atau makan sambil banyak berbicara, kamu kemungkinan akan menelan banyak udara. Makanlah dengan lebih perlahan untuk menghindarinya. [4] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumberIklan
-
Konsumsi obat pereda kembung. Gas berlebih di usus bisa menyebabkan perut keroncongan dengan keras. Cara yang sederhana untuk menghindarinya adalah dengan mengonsumsi obat kembung yang dijual bebas. Obat ini tidak perlu dikonsumsi setiap kali makan, tetapi ingatlah untuk memakannya sebelum mengonsumsi makanan yang menyebabkan perut kembung.
-
Hindari makanan yang akan membuatmu kembung. Makanan tertentu diketahui menyebabkan gas karena kompleksitasnya untuk terurai. Dengan tidak mengonsumsi makanan berikut secara berlebihan, kamu akan bisa mengendalikan perut agar tidak kembung.
- Keju
- Susu
- Artichoke
- Pir
- Brokoli
- Kacang-kacangan
- Makanan cepat saji
- Soda
-
Berjalan. Setelah makan, berjalan-jalanlah. Anda tidak perlu berjalan lebih dari 1 km. Berjalan akan membantu pencernaan dan membuat usus tetap bergerak dengan sehat. [5] X Teliti sumberIklan
-
Berolahragalah secara teratur. Gaya hidup yang tidak aktif bisa membuatmu mengalami masalah perut. Hal ini menyebabkan perut mengeluarkan suara yang berlebih. Jika kamu tidak berolahraga, berat badan dan toleransi tubuhmu terhadap makanan tertentu akan terkena dampak negatif sehingga membuat perut buncit, kembung, dan mengeluarkan suara-suara yang sangat keras. [6] X Teliti sumber
-
Pahami apakah kamu mempunyai gangguan rasa gugup atau tidak. Jika kamu selalu gugup atau gelisah, sarafmu akan mengirim sinyal pada perut. Sinyal ini menyebabkan perut menghasilkan suara deguk. Jika mengalaminya sepanjang hari, terlepas dari perubahan makanan dan gaya hidup, kamu mungkin mempunyai gangguan kecemasan yang bisa diatasi oleh dokter. [7] X Teliti sumber
-
Pelajari gejala intoleransi terhadap makanan. Konsumsi bahan makanan tertentu bisa menyebabkan reaksi alergi yang memicu sakit perut dan timbulnya bunyi deguk secara paksa. Jika perutmu terasa tidak nyaman setelah mengonsumsi jenis makanan yang sama, hindari makanan tersebut. Intoleransi makanan yang paling sering terjadi adalah intoleransi terhadap laktosa. Kasus ini terjadi saat produk-produk yang terbuat dari susu menyebabkan iritasi perut yang intens.
-
Perhatikan dispepsia atau gangguan pencernaan yang parah. Sakit perut bagian atas, sendawa berlebih, mual, kenyang setelah mengonsumsi sedikit makanan, dan pembengkakan perut adalah gejala masalah gangguan pencernaan yang serius. Jika kamu sering mengalaminya, hubungi dokter. Meskipun bukan penyakit yang membahayakan, dispepsia harus diperiksa. [8] X Teliti sumberIklan
Tips
- Tidur selama 6-7 jam setiap hari bisa membantu mencegah masalah pencernaan.
- Minumlah cairan sepanjang hari. Jangan langsung meminumnya dalam dosis tinggi agar perutmu tidak kembung.
- Selalu makan dengan porsi yang sedikit dan batasi konsumsi saat kamu lapar. Gunakan aturan ini hanya setelah sarapan (kamu boleh sarapan dengan porsi yang besar dan membatasi jumlah makanan yang lain setelahnya). Hindari makanan cepat saji, dan konsumsi makanan yang sehat.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gas-and-gas-pains/in-depth/gas-and-gas-pains/art-20044739
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gas-and-gas-pains/in-depth/gas-and-gas-pains/art-20044739
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gas-and-gas-pains/in-depth/gas-and-gas-pains/art-20044739
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gas-and-gas-pains/in-depth/gas-and-gas-pains/art-20044739
- ↑ http://www.foxnews.com/health/2015/10/01/noisy-stomach-normal-or-unhealthy/
- ↑ http://www.fitnessmagazine.com/health/pain-relief/gut-reaction-solutions-for-exercise-related-stomach-problems/
- ↑ http://www.adaa.org/understanding-anxiety/related-illnesses/irritable-bowel-syndrome-ibs
- ↑ http://www.medicinenet.com/dyspepsia/page8.htm#how_is_dyspepsia_indigestion_treated_and_relieved
Iklan