PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Sejatinya, keinginan untuk kembali merajut tali kasih dengan seseorang yang pernah begitu dekat, tetapi kini telah bergerak menjauh, adalah sesuatu yang sangat manusiawi. Meski perasaan orang lain tidak bisa dipaksakan, Anda tetap bisa mengambil langka yang nyata untuk memperbaiki diri dan hubungan yang pernah terjalin dengan orang tersayang. Secara khusus, berfokuslah untuk menunjukkan versi diri Anda yang terbaik! Selain itu, habiskan lebih banyak waktu dengannya dan selalu tunjukkan sikap yang tulus. Biasakan diri pula untuk selalu bersikap jujur serta bersedia mendengarkannya secara aktif, dan yang terpenting, bersabarlah. Setelahnya, jangan berharap segala sesuatunya akan berjalan sesuai dengan keinginan Anda dalam waktu singkat, terutama karena orang tersebut mungkin akan membutuhkan waktu untuk memikirkan keputusannya.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Mengawali Kontak

PDF download Unduh PDF
  1. Sebelumnya, pastikan keinginan tersebut timbul dengan kesadaran yang penuh. Apakah Anda ingin kembali mendapatkan cintanya karena merasa kesepian? Apakah Anda merindukannya? Apakah Anda sekadar ingin kembali berinteraksi dengannya? Atau apakah Anda ingin memiliki teman hidup lagi? Apakah keinginan tersebut muncul karena Anda telah menyesali kesalahan yang pernah diperbuat dan ingin mempertanggungjawabkannya? Apakah Anda merasa semakin menjauh darinya dan ingin mengubah situasi tersebut? [1]
    • Pikirkan kondisi yang ideal untuk Anda. Dengan mengetahui apa yang Anda inginkan darinya, secara tidak langsung Anda telah memiliki alasan yang cukup kuat untuk kembali meraih hatinya.
    • Tidak memiliki alasan yang cukup kuat? Kemungkinan, Anda hanya rindu disayangi, tetapi tidak benar-benar ingin kembali berhubungan dengannya. Jika situasinya demikian, jangan mengajaknya kembali mengajaknya berhubungan!
    • Pikirkan mengapa Anda ingin mendapatkan cintanya kembali, dan manfaatkan pemikiran tersebut untuk memotivasi Anda.
    KIAT PAKAR

    Moshe Ratson, MFT, PCC

    Terapis Perkawinan dan Keluarga
    Moshe Ratson adalah Direktur Eksekutif spiral2grow Marriage & Family Therapy, sebuah klinik pelatihan dan terapi di New York City. Dia meraih gelar MS dalam Terapi Perkawinan dan Keluarga dari Iona College dan telah menggeluti dunia terapi lebih dari 10 tahun.
    Moshe Ratson, MFT, PCC
    Terapis Perkawinan dan Keluarga

    Ingat, jangan pernah melakukannya hanya karena Anda merasa kesepian. Menurut terapis pernikahan dan keluarga, Moshe Ratson: "Setelah sebuah hubungan romantis berakhir, wajar jika Anda merasa terasing dari seluruh isi dunia. Namun, Anda tetap tidak boleh mengajak mantan pasangan kembali berhubungan, atau memulai hubungan baru, hanya karena merasa kesepian. Hubungan baru maupun lama, harus tetap didasarkan pada fondasi yang menyehatkan seperti penghargaan, cinta, rasa aman, komunikasi, prinsip hidup, dan kedewasaan."

  2. Jika pintu komunikasi di antara Anda berdua sempat tertutup, tetapi Anda ingin membukanya kembali, jangan ragu menghubunginya melalui pesan teks atau surel. Namun, setelahnya pastikan Anda tetap mengajaknya berbicara secara langsung agar Anda berdua dapat kembali merasakan eksistensi satu sama lain, dan tidak ada maksud yang disalahpahami. Jika dia enggan melakukannya, cobalah memberinya waktu untuk berpikir dan ajukan kembali keinginan tersebut setelah beberapa saat. Jika dia bersedia melakukannya, selamat! Artinya, Anda sudah berada di jalur yang menjanjikan.
    • Setelah bertemu dengannya, cobalah mengevaluasi perasaan Anda dan mengidentifikasi emosi yang muncul dalam diri kedua belah pihak. Apakah Anda masih memiliki kemungkinan untuk memenangkan hatinya kembali?
  3. Jika ingin membuat seseorang kembali mencintai Anda, setidaknya pastikan dia pun menyimpan keinginan tersebut. Jika saat ini dia masih marah atau berusaha menjauh dari Anda, berikan jarak yang diperlukannya dan jangan menyerah. Jika dia mengaku tidak akan kembali menyerahkan hatinya untuk Anda, jangan terus-menerus berusaha meyakinkannya. Alih-alih, hargai keputusannya dan sampaikan bahwa pintu Anda akan terus terbuka jika dia bersedia berubah pikiran. [2]
    • Jika dia dengan tegas menyatakan tidak ingin kembali mencintai Anda, cobalah berkata, “Meski sebetulnya sulit kuterima, aku menghargai keputusanmu. Tolong pahamilah bahwa inilah yang aku inginkan, dan pintuku masih akan terus terbuka kalau kamu mau mempertimbangkannya.”
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Memenangkan Hatinya Kembali

PDF download Unduh PDF
  1. Jangan ragu menunjukkan seluruh kualitas yang Anda miliki! Ingatkan dia mengenai berbagai hal dalam diri Anda yang pernah disukainya. Berhentilah menyembunyikan kualitas terbaik Anda dan biarkan diri Anda bersinar di hadapannya! Kemungkinan besar, orang tersebut pernah menyampaikan hal-hal yang dia sukai dari Anda sebelumnya, seperti senyuman Anda, kelucuan Anda, atau ketulusan Anda dalam bersikap. Oleh karena itu, mengapa tidak menunjukkannya kembali? Buat dia tidak bisa menolak Anda setelah kembali diingatkan akan kualitas-kualitas tersebut! [3]
    • Misalnya, jika selera humor Anda berdua sejalan, cobalah kembali menyampaikan lelucon yang konyol demi memancing tawanya.
    • Tidak mengetahui kelebihan Anda? Cobalah menuliskan berbagai karakteristik yang sepertinya Anda miliki. Misalnya, Anda bisa menulis baik, perhatian, tulus, lucu, peduli, loyal, cerdas, dan berpikiran terbuka.
  2. Kontak mata adalah faktor yang sangat penting untuk menciptakan koneksi dengan orang lain! Namun, pastikan Anda melakukannya dengan benar, ya. Dengan kata lain, cobalah menyesuaikan diri dengan cara orang tersebut melakukan kontak mata. Apakah dia terus-menerus menatap mata Anda? Apakah dia cenderung memalingkan pandangannya jika tepergok, atau justru tidak pernah sekalipun melepaskan tatapannya dari Anda? Apa pun itu, cobalah meniru caranya melakukan kontak mata untuk meningkatan koneksi di antara Anda berdua. [4]
    • Misalnya, jika dia suka melakukan kontak mata, jangan terus-menerus memalingkan pandangan darinya jika tidak ingin dianggap sedang meremehkannya. Sebaliknya, jangan terus-menerus menatap matanya jika dia kerap mengalihkan pandangannya dari Anda, agar Anda tidak dianggap intimidatif.
  3. Sejatinya, Anda tidak akan bisa kembali meraih hati seseorang dengan hanya mengiriminya pesan atau surel secara terus-menerus. Oleh karena itu, cobalah meluangkan waktu untuk bertemu secara langsung dengannya, demi mendiskusikan berbagai kesalahan dan peristiwa yang memperburuk hubungan Anda berdua. Selain itu, ajak pula dia untuk melakukan berbagai aktivitas yang menarik, seperti mengajaknya bersantap di restoran favorit atau menonton film kesukaannya. [5]
    • Tidak perlu mengajaknya berlibur ke tempat yang benar-benar sepi dan terpencil. Alih-alih, cukup lakukan aktivitas yang dapat membantu Anda berdua untuk lebih mendekatkan diri kepada satu sama lain, seperti berjalan kaki atau mendaki gunung.
    • Tunjukkan perhatian dengan mengajaknya melakukan aktivitas yang di masa lampau, pernah Anda berdua lakukan bersama dan meninggalkan memori yang menyenangkan bagi kedua belah pihak. Misalnya, kembalilah mengajaknya bersantap di restoran yang pernah Anda berdua kunjungi, atau menonton film pertama yang Anda berdua tonton.
  4. Berfokuslah untuk menjadikan kebersamaan Anda berdua terasa menyenangkan! Misalnya, ajak dia untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama-sama, seperti bermain seluncur es atau menonton pertunjukan komedi. Dengan kata lain, pilih aktivitas yang mampu mengeluarkan sisi yang menarik dan menyenangkan dalam diri Anda berdua. Selagi beraktivitas, teruslah membicarakan hal-hal yang dapat membuatnya tertawa atau sekadar tersenyum.
    • Bersikaplah usil atau konyol dengan sengaja.
    • Ingatkan dia mengenai masa-masa menyenangkan yang pernah Anda berdua lalui.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Meningkatkan Kualitas Komunikasi

PDF download Unduh PDF
  1. Ingat, kejujuran adalah landasan kepercayaan dan sering kali, cinta, yang terpenting. Kejujuran menunjukkan keseriusan Anda, sehingga pasti akan dihargai dan disukai olehnya. Namun, pahamilah bahwa bentuk kejujuran bukan semata-mata berkata terus terang, karena adakalanya kejujuran yang brutal justru akan semakin memperburuk hubungan Anda berdua. Dengan kata lain, tetaplah memilih kata-kata yang dapat dipahami oleh orang tersebut dan mampu menguntungkannya. Jika dia mengajukan pertanyaan yang menyulitkan, tetaplah menjawabnya dengan jujur meski jawaban tersebut mungkin tidak ingin dia dengar. Namun setelahnya, tetaplah mendiskusikan perubahan yang telah terjadi di dalam hubungan Anda berdua. [6]
    • Jika Anda melakukan kesalahan, akui itu. Tegaskan bahwa kesalahan tersebut telah membantu Anda untuk bertumbuh ke arah yang lebih baik, dan tidak akan Anda ulangi lagi di kemudian hari.
    • Jangan pula takut untuk mengajukan pertanyaan yang menyulitkan.
  2. Meski orang tersebut telah menyakiti atau melukai Anda, tetaplah menunjukkan cinta yang tak bersyarat kepadanya. Tunjukkan bahwa di balik kesulitan dan masalah tersebut, Anda tetap tidak ragu memberikan cinta dan dukungan yang diperlukan olehnya. Jika dia kesulitan mengekspresikan cintanya, mengapa tidak memulainya terlebih dahulu? Meski dia terus-menerus membuat Anda kesal atau kecewa, jangan ragu memberikan cinta yang tulus untuknya. [7]
    • Namun, jika dia meminta waktu untuk sendiri, hargai permintaannya. Jangan terus-menerus menguntitnya atau memberikan perhatian yang sedang tidak diinginkannya. Percayalah, melakukannya justru akan membuatnya semakin marah karena menerima perhatian dan kasih sayang yang dianggap berlebihan.
  3. Ingat, cintai diri sendiri sebelum Anda mencoba untuk mencintai orang lain! Oleh karena itu, cobalah memikirkan aspek diri yang selama ini Anda sembunyikan atau enggan Anda tunjukkan kepada orang lain. Setelah menemukannya, jangan ragu menunjukkan jati diri Anda yang sebenarnya kepada orang-orang terdekat! Biarkan mereka melihat Anda dalam versi yang paling utuh dan jujur. [8]
    • Takut terlihat lemah atau merasa tidak dicintai? Cobalah mengonsultasikan kekhawatiran tersebut kepada terapis. Mereka dapat membantu menemukan perasaan tidak aman yang membebani Anda, mendampingi Anda dalam proses penyembuhan luka, dan membangun harga diri Anda.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menyikapi Masa Lalu

PDF download Unduh PDF
  1. Percayalah, pasangan pasti akan terkesan jika Anda bersedia mengakui seluruh kesalahan yang pernah menyakiti atau melukainya di masa lalu, terutama jika selama ini Anda dipandang sebagai sosok yang keras kepala olehnya. Kebaruan tersebut mungkin tidak pernah dia bayangkan sebelumnya, dan niscaya dapat kembali membuka pintu menuju hubungan yang baru dan lebih baik. Tunjukkan bahwa Anda telah mengubah diri menjadi lebih baik!
    • Cobalah berkata, “Aku tahu aku salah, dan aku menyesalinya. Sekarang, aku sudah berubah dan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik.”
  2. Bagian terpenting dari mengembalikan kepercayaan yang sempat hilang adalah kesediaan untuk memaafkan. Dengan kata lain, maafkan diri Anda atas segala kesalahan dan masalah yang pernah Anda ciptakan di dalam hubungan. Selain itu, maafkan pula seluruh kesalahan, penghakiman, dan/atau masalah yang pernah dilakukan oleh pasangan. Kemudian, mulailah memercayai diri Anda sendiri. Jika Anda pernah menyelingkuhi pasangan, yakinkan diri Anda bahwa kesalahan tersebut tidak akan pernah terulang kembali. Percayai pula pasangan. Jika dia menyelingkuhi Anda, yakinlah bahwa kesalahan tersebut tidak akan pernah diulanginya. [9]
    • Jika Andalah yang menyakiti pasangan, jangan berharap dia akan kembali memercayai Anda dalam kurun waktu singkat. Berfokuslah untuk bersikap dan berperilaku sejujur mungkin untuk meyakinkan pasangan bahwa Anda adalah sosok yang bisa dipercaya.
  3. Inilah saat yang tepat untuk menunjukkan kerendahan hati Anda. Jika hubungan memburuk akibat kesalahan dan/atau kebiasaan buruk Anda yang tidak bisa ditoleransi oleh pasangan, pertanggungjawabkan perbuatan Anda dengan selalu mempertimbangkan perspektifnya. Dengan kata lain, cobalah mengingat kembali keluhan yang kerap disampaikan oleh pasangan, dan cobalah memperbaiki diri tanpa harus diminta. Kepada pasangan, sampaikan bahwa kini Anda bersedia untuk lebih mendengarkan kritik dan sarannya, serta berubah ke arah yang lebih baik. Tegaskan kepada pasangan bahwa dialah yang telah menginspirasi Anda untuk berubah. [10]
    • Misalnya, jika pasangan bergerak menjauh atau bahkan meminta hubungan berakhir karena tidak tahan dengan sifat kecanduan Anda, gunakan kondisi tersebut sebagai motivasi untuk memulihkan diri.
  4. Ingat, tidak ada gunanya memiliki intensi jika tidak diwujudkan melalui perbuatan yang nyata. Oleh karena itu, berusahalah mengubah diri Anda menjadi individu dan sosok pasangan yang lebih baik. Jika selama ini Anda merasa belum cukup baik sebagai pasangan, berupayalah untuk lebih suportif, mau mendengarkan, dan bersedia berkompromi. Miliki inisiatif untuk membuat solusi, mengantisipasi kesulitan, dan menyikapi masalah yang muncul. [11]
    • Jika Anda sedang mengalami kecanduan terhadap zat tertentu, jangan hanya berjanji untuk melakukan pengobatan. Alih-alih, lakukan langkah nyata seperti mencari terapis, mengunjungi panti rehabilitasi, atau bahkan mengikuti program rehabilitasi sesegera mungkin.
    • Atasi masalah yang spesifik. Misalnya, jika Anda cenderung sulit mengontrol emosi, cobalah mengikuti kelas manajemen kemarahan dan teruslah melatih pengetahuan baru yang didapatkan agar Anda dapat berinteraksi dengan cara yang berbeda setelahnya.
    • Setelah mengambil langkah nyata, temui pasangan dan cobalah berkata, “Aku sudah mencoba berubah untuk memperbaiki hubungan kita. Percayalah, aku rela melakukan apa pun untuk mencapai hasil itu.”
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.806 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan