Unduh PDF
Unduh PDF
Dua puluh menit yang lalu Anda mengirimkan pesan singkat ke ponsel pria yang Anda sukai dan hingga detik ini, balasan yang dinanti-nantikan belum juga datang! Sering mengalami situasi menyebalkan serupa? Mulai sekarang, berhentilah terus-menerus menatap layar ponsel Anda! Percayalah, tatapan kesal Anda tidak akan mempercepat datangnya respons. Alih-alih, cobalah menerapkan beberapa strategi yang tercantum dalam artikel ini untuk mengelola situasi tersebut.
Langkah
-
Pikirkan siapa yang Anda ajak bicara. Cara Anda berkomunikasi dengan setiap orang tentunya berbeda dan sangat bergantung pada hierarki sosial, hubungan kekerabatan, gender, norma kultural yang berlaku, dsb. Apakah Anda berhubungan dekat dengannya? Atau apakah dia merupakan orang baru dalam hidup Anda? Menentukan sifat hubungan Anda dengannya dapat membantu Anda untuk menciptakan dasar komunikasi yang lebih sehat dengannya.
- Jika berkomunikasi dengan sahabat atau kerabat, tentunya Anda lebih memiliki keleluasaan untuk berekspresi atau melontarkan lelucon tanpa perlu merasa canggung. Sementara itu, aturan kelayakan yang lebih formal berlaku jika Anda berkomunikasi dengan orang yang disukai, bos di kantor, atau rekan bisnis. Selalu ingat etika dasar ini ketika sedang menyusun draf pesan Anda.
-
Pikirkan apa yang akan Anda katakan. Menyusun draf teks yang jelas dan bermakna dapat memudahkan Anda untuk menerima respons yang diinginkan. Ingat, setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing; jika pesan Anda tidak jelas atau bertujuan, jangan heran jika Anda tidak menerima respons. Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini kepada diri Anda:
- Apa yang ingin kusampaikan?
- Apakah pesanku bertujuan?
- Bagaimana kira-kira responsnya terhadap pesanku?
-
Kirimkan pesan yang jelas dan bertujuan. Anda sudah berusaha memahami siapa yang Anda ajak bicara, apa yang ingin Anda sampaikan, dan bagaimana cara Anda menyampaikannya. Jadi saat ini, setidaknya Anda tahu bahwa responsnya tidak berhubungan dengan isi pesan Anda; kemungkinan besar, caranya merespons justru lebih dipengaruhi oleh situasi hidupnya atau kondisi hubungan Anda berdua.Iklan
-
Ajukan pertanyaan yang lugas dan signifikan. Jika Anda hanya mengirim “Hai” atau “Apa kabar?”, kadar kepentingan pesan Anda akan menurun dan risikonya, Anda tidak akan menerima respons. Sejak pesan pertama, pastikan Anda sudah menyampaikan tujuan secara spesifik. [1] X Teliti sumber
-
Labeli pesan tersebut dengan “WAJIB DIBALAS”. Jika Anda mengirimkan informasi darurat atau pesan yang harus segera dibalas, gunakan huruf besar pada seluruh bagian teks dan tambahkan tulisan “WAJIB DIBALAS” di awal pesan. Orang-orang cenderung akan terdorong untuk membalas pesan dengan tingkat urgensi yang tinggi.
-
Kirimkan pesan yang berhubungan dengan ketertarikan lawan bicara Anda. Misalnya, alih-alih sekadar bertanya, “Oi, apa kabar?”, cobalah membahas sesuatu yang lebih spesifik seperti hobinya, kesehariannya di kantor, atau jenis musik favoritnya. Ingat, orang-orang cenderung lebih tertarik untuk merespons topik yang menarik minat mereka.
-
Gunakan foto atau gambar bergerak (GIF) yang menarik. Dewasa ini, beberapa aplikasi pesan teks bahkan sudah terhubung dengan jejaring sosial seperti Tumblr, Vine, dan Instagram. [2] X Teliti sumber Cobalah mengirimkan meme kucing atau GIF nan lucu untuk menceriakan kegiatan bertukar pesan Anda.
- Jika Anda kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk merespons sesuatu, menggunakan foto atau GIF adalah metode berekspresi yang layak dicoba.
Iklan
-
Saat kalian bertemu di lain kesempatan, singgung kembali mengenai pesan yang Anda kirimkan kepadanya. Angkat topik tersebut dalam suasana yang kasual dan beri dia kesempatan untuk menjelaskan.
-
Lontarkan lelucon. Jangan langsung memberikan tuduhan yang macam-macam; alih-alih, cobalah melontarkan pertanyaan-pertanyaan ringan berikut ini:
- Kok kamu nggak pernah membalas pesanku, sih? Sibuk banget sama bisnis jualan kucingmu, ya?
- Kenapa responsmu lama sekali, sih? Aku seperti ngomong sama patung.
-
Tanyakan alasannya secara langsung. Jika dia terus-menerus mengelak dan enggan memberikan jawaban yang lugas, cobalah bersikap lebih tegas. Tindakan ini mungkin akan membuat lawan bicara Anda merasa tidak nyaman dan menimbulkan ketegangan. Jadi sebelum melakukannya, pertimbangkan kedekatan Anda dengan orang tersebut, pola komunikasi Anda dengannya selama ini, dan pantas atau tidaknya Anda mengonfrontasinya secara langsung. Jika responsnya yang lambat benar-benar membuat Anda frustrasi, mengonfrontasinya secara langsung akan membantu Anda untuk memahami situasinya dengan lebih baik. Ajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini:
- Kenapa kau tidak merespons pesanku?
- Kenapa responsmu lama sekali?
-
Amati bahasa tubuh dan nada bicara Anda. Dalam mengelola konflik, pastikan Anda melakukan pendekatan yang mampu memperbaiki situasi. Salah satu cara termudahnya adalah dengan mengekspresikan pemahaman melalui postur, suara, dan pilihan kata Anda. [3] X Teliti sumber
- Memahami gaya berkomunikasi lawan bicara Anda juga penting untuk dilakukan. Misalnya, seorang profesor mungkin akan berkata, “Saya tidak bisa memahami maksud Anda”, sementara teman sekelas Anda mungkin akan berkata, “Mana aku tahu, Bro.” Cobalah memahami makna pesan, bukan hanya cara pesan tersebut disampaikan; niscaya, Anda akan terbantu memahami lawan bicara dengan lebih baik.
- Sering kali upaya untuk berkomunikasi secara positif terhalang oleh berbagai tindak tutur yang negatif seperti mengkritik, menghina, atau bersikap defensif. Kapan pun Anda merasa melakukannya dalam percakapan, cobalah menarik napas dalam-dalam dan buka diri Anda untuk memahami situasinya dengan lebih baik.
-
Selesaikan masalahnya. Orang-orang sering kali membedakan kegiatan bertukar pesan dengan bentuk komunikasi lainnya. Padahal, kegiatan bertukar pesan juga melibatkan dua orang yang saling berbagi pendapat, perasaan, tujuan, dan tindakan. Inilah mengapa Anda juga akan merasa kesulitan jika harus bertukar pesan dengan orang yang mengalami masalah komunikasi dengan Anda.
- Pahami perspektif orang tersebut dan cobalah memahami perasaannya. Mungkin saja dia sedang mengalami masalah pribadi yang perlu Anda pahami. Mungkin juga dia sedang terlalu berfokus untuk mengerjakan sesuatu sehingga tidak sempat merespons pesan teks Anda. Apa pun alasannya, cobalah mengubah pola pikir Anda dan belajar memahami situasinya dengan lebih baik; ini merupakan langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki pola komunikasi dengan orang tersebut.
- Jika salah satu pihak harus meminta maaf, bersedialah meminta maaf atau mendengarkan permintaan maaf orang lain.
-
Jangan terlalu menyeriusi situasinya. Sadarilah bahwa “pesan belum dibalas” adalah persoalan yang tidak perlu disikapi dengan terlalu serius.Iklan
-
Pikirkan hubungan Anda dengan orang tersebut. Apakah dia menyukai Anda, begitu pula sebaliknya? Jika situasinya demikian, kemungkinan dia tidak ingin segera membalas pesan Anda karena takut dianggap agresif.
-
Sadarilah bahwa orang tersebut juga memiliki kehidupannya sendiri. Mungkin saja Anda mengirimkan pesan ketika dia sedang bekerja, tidur, atau menonton film di bioskop. Ingat, banyak orang memilih untuk tidak menyentuh ponselnya pada saat-saat tertentu. Jangan biarkan otak Anda membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang negatif! Sering kali, situasi yang Anda anggap personal justru sama sekali tidak berhubungan dengan Anda.
-
Sadarilah bahwa kegiatan bertukar pesan mampu mengurangi privasi dan menyamarkan batasan sosial. Inilah mengapa Anda kerap tidak menerima balasan jika mengirimkan pesan di hari libur atau tengah malam. Ingat, setiap orang berhak menentukan kapan saatnya dia bisa dijangkau oleh orang lain. Seminim apa pun kesabaran Anda, akuilah kenyataan bahwa Anda tidak berhak memaksa siapa pun untuk merespons pesan teks yang Anda kirimkan.
-
Pertimbangkan isu-isu teknis. Dewasa ini, hampir semua orang menggunakan ponsel pintar dan laptop yang memiliki baterai. Mungkinkah baterai ponselnya habis? Mungkinkah ponselnya rusak karena baru saja tercebur? Jika orang tersebut tidak begitu Anda kenal (misalnya, agen penjualan yang Anda temui di kafe), pertimbangkan kemungkinan bahwa mereka tidak memiliki ponsel atau menggunakan ponselnya hanya untuk kepentingan darurat.
-
Pertimbangkan siapa orangnya. Meski sangat bergantung kepada hubungan pribadi Anda dengan orang tersebut, ada beberapa kemungkinan mendasar yang membuat Anda tidak menerima respons. Jika orang tersebut adalah orang yang Anda sukai, kemungkinan dia tidak membalas karena merasa grogi atau justru tidak memiliki ketertarikan yang sama dengan Anda. Jika orang tersebut adalah teman Anda, kemungkinan dia sedang sibuk melakukan hal lain dan merasa Anda mampu memahami kesibukannya. Jika orang tersebut adalah keluarga Anda, kemungkinan dia sedang marah dan belum ingin berbicara dengan Anda.
-
Pertimbangkan pemahaman mereka mengenai teknologi. Jika Anda mengirimkan pesan kepada orang yang berusia lanjut, kemungkinan besar mereka kurang familier dengan fitur-fitur ponsel (bahkan mereka mungkin tidak tahu caranya bertukar pesan singkat melalui ponsel!). Mungkin mereka perlu dibantu untuk membiasakan diri terlebih dahulu dengan fitur tersebut sebelum memenuhi ekspektasi Anda.
- Salah satu cara untuk membantu mereka adalah dengan melibatkan mereka dalam grup obrolan di aplikasi pesan seperti WhatsApp atau Line. Seiring berjalannya waktu, mereka akan merasa lebih nyaman untuk bertukar pesan dan lebih sering merespons. Misalnya, Anda bisa membuat grup obrolan yang beranggotakan orang tua dan saudara-saudara Anda; bantu orang tua Anda untuk mempelajari cara bertukar pesan melalui ponsel.
-
Bersabarlah. Alih-alih terobsesi pada pesan yang belum dibalas, cobalah mengalihkan fokus kepada aktivitas yang lebih berguna; toh cepat atau lambat pesan Anda pasti akan dibalas.Iklan
Tips
- Pastikan pesan Anda jelas dan bertujuan.
- Pastikan orang tersebut mengetahui nomor ponsel Anda. Akuilah, Anda pun pasti malas membalas pesan dari nomor yang tidak dikenal, bukan?
- Selayaknya bertukar pesan di media sosial, pastikan pesan teks Anda ringkas dan jelas.
- Pastikan pesan Anda terlihat yakin dan percaya diri.
- Pastikan Anda mengirimkan pesan ke nomor yang benar. Pastikan Anda juga menyebutkan nama Anda dalam pesan teks tersebut (mengingat orang-orang enggan merespons pesan dari nomor yang tidak familier).
Iklan
Peringatan
- Jangan membanjirinya dengan pesan teks. Jika seseorang tidak merespons satu atau dua pesan teks Anda, kemungkinan besar dia akan merasa terganggu dengan lima atau sepuluh pesan teks bernada sama.
- Jangan mengirimkan pesan yang mengerikan atau mengancam hanya untuk membuatnya merespons. Percayalah, tindakan tersebut justru akan memancing kemarahannya dan memperburuk situasi yang sudah buruk.
- Jangan menggunakan bahasa yang kasar dan tidak senonoh.
Iklan
Referensi
Iklan