PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Anda berprofesi sebagai pengulas makanan? Jika iya, Anda tentu tahu bahwa profesi tersebut tidaklah sesederhana yang dibayangkan banyak orang. Siapa bilang seorang pengulas makanan hanya diminta untuk menjelaskan enak atau tidaknya makanan yang mereka santap? Faktanya, mereka juga dituntut untuk mendeskripsikan rasa, aroma, tekstur, dan presentasi makanan secara mendetail. Selain itu, mereka juga harus mampu menggambarkan atmosfer, kualitas pelayanan, pengetahuan dan respons karyawan, bahkan kesan umum yang ditampilkan oleh restoran tersebut. Idealnya, ulasan makanan yang baik harus mampu membuat pembaca 'terlibat'; seakan-akan mereka sedang berada di restoran dan menyantap makanan yang sama dengan sang pengulas makanan. Pada akhirnya, ulasan makanan yang baik juga harus mampu membantu pembaca untuk membuat keputusan!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menulis Ulasan

PDF download Unduh PDF
  1. Seusai bersantap dan membuat penilaian kasar, luangkan waktu untuk mencari tahu latar belakang restoran yang Anda kunjungi. Detail-detail semacam ini ampuh membuat ulasan Anda terlihat lebih menarik dan berwarna, lho ! Misalnya, Anda mungkin akan menemukan fakta bahwa sang kepala koki pernah menempuh pendidikan kuliner di Prancis atau bekerja di restoran yang sangat terkenal. Tambahkan fakta-fakta tersebut dalam ulasan Anda untuk membuat orang-orang lebih tertarik bersantap di sana.
    • Awali dengan membaca situs restoran (jika ada). Cari tahu siapa pemilik dan kepala koki restoran tersebut, lalu telusuri latar belakang mereka di laman internet.
  2. Idealnya, kalimat pertama dalam ulasan Anda mampu menarik minat pembaca untuk membaca lebih banyak. Ulasan Anda ditujukan untuk membantu mereka membuat keputusan bersantap, bukan? Lantas bagaimana mereka bisa mengambil keputusan jika tidak membaca ulasan Anda secara mendetail? Untuk memerangkap ketertarikan pembaca, pastikan Anda mengawali ulasan dengan:
    • Membuat pembaca penasaran. Misalnya, Anda bisa mengawali ulasan dengan bertanya, “Sudah siap mencicipi nasi goreng terbaik di Indonesia?". Pada paragraf-paragraf berikutnya, pastikan Anda membuktikan klaim tersebut!
    • Menyampaikan fakta yang menarik dan mengagumkan seperti “Chef Zurlo mengawali kariernya di dunia kuliner 2 tahun yang lalu. Siapa sangka waktu berkarier yang tidak terlalu lama mampu membuat restorannya dinobatkan sebagai Restoran Italia Terbaik di wilayah Jakarta?".
    • Mendeskripsikan fakta terkait suasana restoran yang paling berkesan di benak Anda, misalnya pemandangan halaman belakang restoran yang sangat indah atau aroma kurang sedap yang tercium dari dapur restoran.
  3. Pilih makanan yang paling meninggalkan kesan (baik positif maupun negatif) dalam benak Anda, dan berfokuslah untuk mengulas makanan-makanan tersebut. Jangan hanya menyebutnya enak atau tidak enak! Pastikan Anda memberikan deskripsi yang spesifik, menyebutkan nama setiap makanan, dan menjelaskan alasan di balik penilaian Anda. Secara garis besar, pastikan Anda mengulas tiga hal di bawah ini: [1]
    • Presentasi: Bagaimana penampilan makanan ketika tiba di hadapan Anda dan bagaimana perasaan Anda saat melihatnya? Apakah presentasi makanan berhasil membuat perut Anda semakin lapar? Apakah presentasi makanan sangat sederhana (dalam konteks positif) selayaknya masakan rumahan?
    • Rasa: Rasa makanan adalah unsur paling penting yang harus Anda deskripsikan! Gunakan aneka metafora, simile, dan kalimat-kalimat deskriptif untuk ‘meletakkan’ pembaca di posisi Anda. Jika memungkinkan, sebutkan pula bumbu-bumbu yang Anda kenali dalam aneka makanan yang disajikan.
    • Tekstur: Umumnya, ulasan ini juga akan menyinggung proses memasak. Apakah makanan yang Anda santap terasa lumer di lidah? Apakah tekstur dagingnya empuk dan mudah dikunyah? Apakah teksturnya bervariasi (misalnya garing di luar dan lembut di dalam)? Apakah seluruh unsur yang Anda santap mampu berpadu dengan sempurna di lidah?
  4. Ingat, yang dijual dalam ulasan Anda adalah pengalaman bersantap, bukan hanya makanannya. Oleh karena itu, tidak ada yang melarang Anda membuat ulasan dengan bahasa yang dramatis atau berbunga-bunga; pastikan Anda juga mencantumkan setidaknya 1-2 adjektiva untuk membantu meningkatkan pemahaman pembaca. Anggap saja ulasan tersebut merupakan cerita perjalanan singkat Anda; cantumkan detail-detail tambahan yang membuat restoran tersebut terasa unik dan menonjol di mata pembaca.
    • Pastikan Anda mendeskripsikan lokasi, atmosfer, pelayanan, menu yang disajikan, serta interior dan eksterior restoran secara mendetail.
  5. Ulasan yang baik bukan hanya berisi hal-hal yang Anda sukai dan tidak Anda sukai; ulasan yang baik seharusnya mampu membantu pembaca menemukan restoran yang sesuai dengan selera mereka. Berusahalah untuk membuat ulasan yang objektif! Misalnya, jika restoran yang Anda kunjungi mengusung dekorasi alam bawah laut namun menyajikan ayam goreng, tentunya tidak bijak jika Anda langsung memberikan ulasan yang negatif hanya karena fakta tersebut.
    • Seperti apa atmosfer yang ingin dihadirkan di restoran tersebut? Apakah mereka berhasil menghadirkannya?
    • Apakah selera Anda sesuai dengan menu yang disajikan? Jika restoran tersebut hanya menyajikan hidangan laut padahal Anda pantang menyantap ikan dan hewan laut lainnya, jangan serta-merta memberikan ulasan negatif mengenai menu salmon asap yang Anda santap! Cukup sampaikan bahwa restoran tersebut kurang cocok untuk Anda karena Anda tidak menyukai ikan. [2]
  6. Jangan berfokus untuk menonjolkan kelebihan atau kekurangan restoran; alih-alih, berfokuslah untuk mendeskripsikan segala sesuatunya secara akurat. Dengan kata lain, jangan membuat ulasan yang sepenuhnya negatif atau sepenuhnya positif (kecuali pengalaman bersantap Anda memang sedemikian baik atau buruknya). Berusahalah memberikan gambaran yang menyeluruh kepada pembaca dan biarkan mereka yang mengambil keputusan berdasarkan deskripsi Anda. Pengulas makanan yang bijak seharusnya mampu menghadirkan ulasan yang seimbang kepada pembacanya.
    • "Keramahan dan kesigapan pegawai restoran dalam melayani pengunjung tidak mengubah fakta bahwa makanan yang disajikan kurang menggugah selera, terutama karena suhunya sedikit dingin saat disajikan ke hadapan saya."
    • "Tidak bisa dimungkiri, Mathew Tucci sang kepala koki telah berhasil menciptakan menu yang unik dan tak terbantahkan kelezatannya. Sayangnya, restoran mungil ini tidak mampu memuat terlalu banyak pengunjung."
  7. Ingat, orang-orang membaca ulasan Anda karena ingin mengetahui restoran yang layak dikunjungi, menu yang layak dipesan, dan menu yang sebaiknya tidak dipesan. Oleh karena itu, jangan ragu merekomendasikan menu tertentu, menyarankan pembaca untuk melewatkan makanan penutup, atau menjelaskan bahwa restoran yang Anda ulas cocok dijadikan lokasi berkencan. Percayalah, melakukannya akan menambah kemenarikan dan manfaat ulasan Anda!
    • Jangan ragu membuat ulasan negatif jika pengalaman bersantap Anda memang tidak menyenangkan. Namun, agar ulasan Anda lebih objektif dan akurat, tidak ada salahnya kembali mengunjungi restoran yang sama untuk memastikan kualitasnya memang benar-benar buruk sebelum menyerangnya dengan ulasan negatif. [3]
  8. Pastikan Anda mencantumkan rata-rata harga makanan, sistem reservasi, dan alamat restoran yang Anda ulas; jika ingin, Anda juga boleh mencantumkan penilaian Anda (misalnya, 3 dari 4 bintang). Sebagian besar pengulas makanan mencantumkan informasi-informasi tersebut di akhir ulasan dalam paragraf terpisah. Namun jika ingin mencantumkannya di awal ulasan, pastikan Anda meletakkan informasi-informasi tersebut di paragraf atau kolom terpisah.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencantumkan Informasi yang Benar dan Lengkap

PDF download Unduh PDF
  1. Percayalah, ulasan yang objektif hanya akan muncul jika Anda bersedia menempatkan diri selayaknya pelanggan biasa (terutama karena sebagian besar restoran akan memberikan perlakuan khusus kepada pengulas atau kritikus makanan). Bersikaplah selayaknya pelanggan lainnya; The Association of Food Journalists bahkan menyarankan para pengulas makanan untuk menghindari acara-acara kuliner besar seperti pembukaan restoran baru untuk menghindari risiko diminta membuat ulasan yang baik oleh koki restoran.
    • Jika Anda merupakan pengulas makanan yang sudah dikenal secara meluas, cobalah melakukan reservasi dengan nama yang berbeda.
    • Pastikan Anda tetap membawa buku catatan atau alat perekam meskipun dewasa ini, ponsel Anda sudah bisa digunakan untuk merekam segalanya. Percayalah, catatan yang mendetail sangat diperlukan untuk membuat ulasan yang berkualitas.
  2. Apakah mereka harus melakukan reservasi terlebih dahulu? Jika iya, berapa hari atau berapa minggu sebelumnya mereka harus memesan tempat? Di mana lokasi restoran dan seperti apa kondisi lingkungan sekitarnya? Bagaimana situasi tempat parkirnya? Fakta-fakta tersebut tidak perlu mendominasi ulasan, namun harus dicantumkan untuk mempermudah pemahaman pembaca. [4]
  3. Buat pembaca merasakan apa yang Anda alami; apakah atmosfer restoran sangat sederhana dan nyaman sehingga Anda merasa seperti sedang bersantap di rumah? Atau justru sangat elegan sehingga membuat Anda sungkan bersantap dengan mengenakan baju kaus? Deskripsikan pengalaman Anda sekreatif mungkin dan buat pembaca merasa terlibat di dalamnya!
    • Apakah dekorasi restoran berpengaruh dalam menciptakan kesan bersantap yang menyenangkan?
    • Bagaimana cara orang-orang bersantap di sana? Apakah mereka cenderung bersantap dengan pasangan dalam suasana yang intim atau justru bersantap beramai-ramai di meja berukuran besar? Apakah restoran tersebut ditujukan untuk pasangan kencan atau keluarga?
  4. Jangan sekadar mengatakan, “pelayanannya baik/buruk”; buat penilaian yang spesifik! Salah satu cara mendapatkan informasi yang akurat adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada karyawan restoran; karyawan yang baik seharusnya tahu perpaduan makanan seperti apa yang lezat, makanan apa yang tidak cocok dikonsumsi oleh orang yang memiliki alergi, dan mampu mempresentasikan makanan yang mereka jual dengan baik. Selain itu, karyawan yang baik akan selalu ada saat dibutuhkan pelanggan (saat minuman dalam gelas sudah hampir habis, saat garpu pelanggan jatuh ke lantai, dan saat Anda ingin memesan makanan berikutnya).
  5. Meski tidak bisa mencicipi seluruh menu yang tersedia, setidaknya Anda harus memesan makanan sevariatif mungkin. Pastikan Anda mencoba minuman, makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup untuk menilai kualitas restoran secara menyeluruh. Jika memungkinkan, datanglah dengan teman-teman Anda dan mintalah semuanya memesan jenis makanan yang berbeda (daging/ikan, sup/selada, makanan yang ditumis/makanan yang dikukus, dsb.).
    • Sebagai pengulas makanan, pastikan Anda mencicipi sebanyak dan sevariatif mungkin makanan yang tersedia agar ulasan Anda dapat lebih komprehensif.
    • Apa yang Anda pesan tentu saja harus disesuaikan dengan selera pribadi Anda. Namun tidak ada salahnya meminta rekomendasi karyawan restoran mengenai makanan atau minuman yang paling diminati pelanggan atau paling lezat menurut mereka. Sebagian besar karyawan sudah pernah mencicipi seluruh menu yang tersedia sehingga seharusnya mampu membantu Anda memilih menu yang lezat.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menyantap Makanan bak Kritikus Profesional

PDF download Unduh PDF
  1. Segera setelah makanan disajikan ke hadapan Anda, catat penilaian Anda mengenai cara makanan tersebut dipresentasikan. Apakah presentasinya terlihat rapi, bersih, dan menarik atau justru berantakan dan asal-asalan? Ingat, ulasan makanan tidak hanya mengutamakan rasa makanan, tetapi juga pengalaman bersantap Anda secara keseluruhan; jadi pastikan Anda mencatat segala informasi sedetail mungkin.
    • Jika diizinkan, foto makanan sebelum menyantapnya. Metode ini membantu Anda untuk mengingat segala detail yang perlu dicantumkan dalam ulasan Anda.
  2. Jangan terburu-buru menilai makanan yang Anda santap. Makanlah perlahan dan nikmati perpaduan tekstur, rasa, serta aroma makanan yang memenuhi mulut Anda.
    • Pastikan Anda menyantap makanan dengan cara yang benar terlebih dahulu; misalnya, jika yang Anda santap adalah nasi goreng kikil cabai hijau, pastikan suapan pertama Anda mengandung nasi, kikil, dan cabai. Jangan serta-merta menyantap setiap unsur secara terpisah.
  3. Gunakan bahasa yang jelas dan adjektiva dalam catatan Anda. Alih-alih sekadar menulis, “Aku mengacungkan jempol untuk penggunaan rosemary di dalam masakan ini”, cobalah menulis detail yang lebih spesifik seperti, “cita rasa rosemary dalam masakan ini sangat ringan namun berempah, membuatnya lezat dipadukan dengan kentang yang lembut dan creamy .". Ingat, catatan tersebut bukanlah ulasan akhir Anda. Jadi, tidak perlu terlalu mengkhawatirkan tata bahasanya.
    • Tuliskan detail-detail yang spesifik mengenai “mengapa” Anda menyukai/tidak menyukai makanan tersebut; percayalah, metode ini akan sangat memudahkan proses menulis Anda nanti.
  4. Pada tahap ini, Anda sudah mulai melakukan penilaian yang lebih spesifik. Cicipi setiap unsur makanan secara terpisah, lalu cobalah menilai apakah unsur-unsur tersebut memenuhi kriteria-kriteria berikut:
    • Tekstur: Bagaimana tekstur makanan yang Anda santap? Sekali lagi, pastikan Anda mendeskripsikannya sespesifik mungkin; mengingat tekstur makanan sangat beragam dan dapat bermakna positif atau negatif.
    • Bumbu: Apakah seluruh unsur dalam makanan Anda terasa berbumbu? Bisakah Anda menyebutkan beberapa bumbu yang digunakan?
    • Kompleksitas: Pada dasarnya, kompleksitas menjelaskan perpaduan unsur dalam makanan yang membuat cita rasanya lebih berkarakter. Koki yang baik tidak akan mendominasi masakan dengan hanya satu rasa (misalnya, rasa lemon atau bawang putih). Alih-alih, mereka berusaha menciptakan cita rasa baru yang unik dan lezat dengan memadukan aneka bumbu di dalamnya. Apakah masing-masing unsur dalam makanan mampu berpadu menghasilkan cita rasa yang baru, unik, dan tentu saja lezat?
  5. Jika tidak bersantap sendirian, pastikan Anda juga mencicipi makanan orang yang bersantap dengan Anda. Ini adalah cara terbaik untuk menganalisis kelemahan dan kekuatan sebuah restoran secara lebih mendetail.
    • Pastikan Anda mencatat nama setiap makanan sebagai referensi untuk pembaca; setelah membaca ulasan Anda, idealnya pembaca akan tahu makanan apa yang seharusnya dipesan atau justru dihindari.
  6. Ulasan makanan yang berkualitas bersumber pada fakta yang akurat. Oleh karena itu, cobalah bersikap seobjektif mungkin dalam membuat ulasan; alih-alih sekadar menyatakan “makanan ini enak” atau “makanan ini kurang enak di lidahku”, cobalah membuat penilaian yang spesifik dan mendetail mengenai apa yang membuatnya terasa enak atau kurang enak. Penilaian tersebut bisa Anda lakukan setelah makan atau sembari makan; buat catatan tertulis, jangan hanya mengandalkan ingatan Anda! [5]
  7. Jika Anda penasaran dengan bumbu yang digunakan, cara memasak makanan yang Anda santap, atau di mana sang koki membeli bahan-bahan masakan yang terbilang mahal (daging, keju berharga mahal, dsb.), jangan ragu menanyakannya kepada karyawan restoran. Idealnya, seluruh karyawan restoran dilatih untuk mengetahui apa yang mereka sajikan dan dengan senang hati akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda. [6]
    Iklan

Tips

  • Bersikaplah terbuka dan fleksibel terhadap setiap makanan yang Anda cicipi.
  • Jangan mencantumkan keterangan seperti “yang terbaik” atau “yang terburuk” dalam ulasan Anda. Ulasan semacam itu tidak akan memberikan informasi yang dibutuhkan pembaca; selain itu, kredibilitas Anda sebagai kritikus makanan pun akan berkurang drastis! Ingat, baik dan buruk adalah penilaian yang subjektif; pastikan Anda selalu memberikan fakta kepada pembaca.
Iklan

Peringatan

  • Membongkar identitas Anda kepada pemilik restoran kemungkinan besar akan membuat Anda mendapatkan makanan atau minuman gratis; meski terdengar menguntungkan, langkah tersebut tidak direkomendasikan karena berisiko membuat ulasan Anda bias.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 31.539 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan