PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Tidak ada ahli matematika yang suka menghitung bilangan desimal yang panjang dan membingungkan, sehingga mereka sering menggunakan teknik yang disebut “pembulatan” (atau terkadang disebut juga “taksiran”) untuk mempermudah penghitungan bilangan tersebut. Membulatkan bilangan desimal sangat mirip dengan membulatkan bilangan bulat — temukan saja nilai tempat yang perlu dibulatkan, dan lihat angka di sebelah kanannya. Jika lima atau lebih besar, bulatkan ke atas. Jika lebih kecil dari lima, bulatkan ke bawah . [1]

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Panduan Pembulatan Bilangan Desimal

PDF download Unduh PDF
  1. Pada bilangan apa pun, angka pada tempat yang berbeda mewakili nilai yang berbeda. Misalnya, pada bilangan 1.872, angka “1” mewakili ribuan, angka “8” mewakili ratusan, angka “7” mewakili puluhan, dan angka “2” mewakili satuan. Jika ada tanda desimal (tanda koma) pada bilangan, angka di sebelah kanan tanda desimal mewakili pecahan dari satu.
    • Nilai tempat di sebelah kanan tanda desimal memiliki nama yang mencerminkan nama nilai tempat bilangan bulat di sebelah kiri tanda desimal. Angka pertama di sebelah kanan tanda desimal mewakili persepuluhan , angka kedua mewakili perseratusan , angka ketiga mewakili perseribuan , dan begitu juga untuk persepuluhribuan, dan seterusnya. [2]
    • Contohnya, pada bilangan 2,37589, angka “2” mewakili satuan, angka “3” mewakili persepuluhan, angka “7” mewakili perseratusan, angka “5” mewakili perseribuan, angka “8” mewakili persepuluhribuan, dan angka “9” mewakili perseratusribuan.
  2. Langkah pertama dalam membulatkan bilangan desimal adalah menentukan nilai tempat desimal mana yang akan dibulatkan. Jika mengerjakan PR, informasi tersebut biasanya tersedia, dengan contoh soal misalnya, "bulatkan jawaban ke persepuluhan/perseratusan/perseribuan terdekat."
    • Misalnya, jika diminta membulatkan bilangan 12,9889 ke perseribuan terdekat, mulailah dengan menemukan nilai tempat perseribuan. Dihitung dari tanda desimal, tempat di kanan mewakili persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dan persepuluhribuan, sehingga angka “8” yang kedua (12,98 8 9) adalah angka yang diinginkan.
    • Kadang-kadang, soal akan menyebutkan dengan tepat berapa tempat desimal yang diminta. (contoh: “bulatkan menjadi 3 tempat desimal” memiliki arti yang sama dengan “bulatkan ke perseribuan terdekat”).
  3. Sekarang, lihat tempat desimal di sebelah kanan tempat desimal yang diminta. Berdasarkan angka di tempat desimal ini, bilangan desimal akan dibulatkan ke atas atau ke bawah.
    • Pada contoh bilangan kita (12,9889), Anda membulatkan ke tempat perseribuan (12,98 8 9). Jadi sekarang, lihatlah angka di sebelah kanan tempat perseribuan, yaitu angka “9” terakhir (12,988 9 ).
  4. Untuk lebih jelasnya: jika tempat desimal yang akan dibulatkan diikuti oleh angka 5, 6, 7, 8, atau 9, bulatkanlah ke atas. Dengan kata lain, buat tempat desimal yang diminta menjadi lebih besar satu nilai, dan hilangkan angka-angka di sebelah kanannya.
    • Pada contoh bilangan (12,9889), karena angka 9 terakhir lebih besar dari 5, bulatkan tempat perseribuan ke atas. Bilangan hasil pembulatan menjadi 12,989 . Catat bahwa angka-angka di sebelah kanan tempat desimal yang dibulatkan harus dihilangkan.
  5. Sebaliknya, jika tempat yang akan dibulatkan diikuti oleh angka 4, 3, 2, 1, atau 0, bulatkan ke bawah. Itu berarti, angka yang dibulatkan tidak berubah, dan angka-angka di sebelah kanannya dihilangkan.
    • Bilangan 12,9889 tidak akan dibulatkan ke bawah karena angka 9 yang terakhir bukan 4 atau lebih kecil. Namun, jika membulatkan bilangan 12,988 4 , bulatkanlah ke bawah menjadi 12,988 .
    • Apakah proses ini terdengar familier? Jika ya, itu karena proses ini pada dasarnya merupakan bagaimana Anda membulatkan bilangan bulat, dan tanda desimal tidak mengubah proses pembulatan.
  6. Satu soal pembulatan yang umum adalah membulatkan bilangan desimal ke bilangan bulat terdekat (terkadang, soal akan berbunyi seperti “bulatkan ke tempat satuan”). Pada soal ini, gunakan teknik pembulatan yang sama seperti sebelumnya.
    • Dengan kata lain, mulailah dari tempat satuan, lalu lihatlah angka di sebelah kanannya. Jika angka tersebut adalah 5 atau lebih besar, bulatkan ke atas. Jika 4 atau lebih kecil, bulatkan ke bawah. Tanda desimal di bagian tengah tidak mengubah proses pembulatan.
    • Misalnya, jika perlu membulatkan contoh bilangan dari soal sebelumnya (12,9889) menjadi bilangan bulat terdekat, mulailah dengan mencari tempat satuan: 1 2 ,9889. Karena angka “9” di sebelah kanan tempat satuan lebih besar dari 5, bulatkan bilangan desimal ke atas menjadi 13 . Karena jawaban sudah berupa bilangan bulat, tanda desimal tidak lagi diperlukan.
  7. Panduan pembulatan yang dijelaskan di atas digunakan secara umum. Namun, saat mendapatkan soal pembulatan bilangan desimal dengan instruksi khusus, pastikan Anda mengikuti instruksi khusus tersebut sebelum aturan pembulatan yang normal.
    • Misalnya, jika soal berbunyi "bulatkan 4,59 ke bawah ke persepuluhan terdekat", bulatkan 5 di tempat persepuluhan ke bawah, meskipun angka 9 di sebelah kanannya biasanya menyebabkan pembulatan ke atas. Jadi, jawaban dari soal khusus tersebut adalah 4,5 .
    • Demikian juga, jika soal berbunyi "bulatkan 180,1 ke atas menjadi bilangan bulat terdekat", bulatkanlah menjadi 181 meskipun biasanya bilangan tersebut dibulatkan ke bawah.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Contoh Soal

PDF download Unduh PDF
  1. Berikut ini jawabannya:
    • Pertama, temukan tempat perseratusan, yaitu dua tempat di sebelah kanan tanda desimal, atau 45,7 8 3.
    • Lalu, lihat angka di sebelah kanannya: 45,78 3 .
    • Karena angka 3 lebih kecil dari 5, bulatkan bilangan desimal ke bawah. Jadi, jawabannya adalah 45,78 .
  2. Ingatlah bahwa “3 tempat desimal” berarti tiga tempat di sebelah kanan tanda desimal, yang berarti sama dengan “tempat perseribuan”. Berikut ini jawabannya:
    • Temukan tempat desimal ketiga, yaitu 6,29 7 9.
    • Lihatlah angka di sebelah kanannya, yaitu 6,297 9 .
    • Karena angka 9 lebih besar dari 5, bulatkan bilangan desimal ke atas. Jadi, jawabannya adalah 6,298 .
  3. Angka “0” di sini sedikit membingungkan, tetapi ingatlah bahwa angka nol terhitung sebagai angka yang lebih kecil dari empat. Berikut ini jawabannya:
    • Temukan posisi persepuluhan, yaitu 11, 9 0.
    • Lihat angka di sebelah kanannya, yaitu 11,9 0 .
    • Karena angka 0 lebih kecil dari 5, bulatkan bilangan desimal ke bawah. Jadi, jawabannya adalah 11,9 .
  4. Jangan terlalu memusingkan tanda negatif, karena cara membulatkan bilangan negatif sama dengan cara membulatkan bilangan positif.
    • Temukan tempat satuan, yaitu - 8 ,7
    • Lihatlah angka di sebelah kanannya, yaitu -8, 7 .
    • Karena angka 7 lebih besar dari 5, bulatkan bilangan desimal ke atas. Jadi, jawabannya adalah - 9 . Jangan mengubah tanda negatif.
    Iklan

Tips

  • Jika kesulitan mengingat beberapa nilai tempat desimal yang lebih tinggi, lihatlah panduan praktis ini . [3]
  • Alat lain yang juga praktis adalah kalkulator pembulat otomatis ini , yang dapat membantu saat menghitung bilangan-bilangan besar. [4]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 332.273 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan