PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Mengatasi nyeri rahang bukan hal mudah. Sering kali, nyeri rahang atau rahang terkunci disebabkan oleh sindrom sendi mandibula ( Temporomandibular Joint Syndrome [TMJ]). Banyak orang terbebas dari nyeri rahang dengan membunyikan sendi rahang, tetapi ada juga yang mengatasinya dengan melakukan peregangan dan pemijatan. Selain itu, Anda bisa mencegah nyeri dengan mengubah pola hidup dan menyadari perilaku yang membuat masalah semakin parah. Meskipun nyeri rahang bisa diatasi tanpa terapi profesional, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter jika rahang terasa sangat nyeri atau terkunci di posisi tertentu.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menghilangkan Nyeri dengan Membunyikan Rahang

PDF download Unduh PDF
  1. Beberapa orang terbebas dari TMJ atau masalah lain pada rahang dengan membunyikan rahang. Untuk itu, rilekskan otot rahang dan biarkan rahang menggantung agar mulut sedikit terbuka.
  2. Letakkan kedua telapak tangan di sisi kiri dan kanan wajah. Posisikan ibu jari dan jari telunjuk agar membentuk huruf U mengitari cuping telinga.
  3. Tekanlah telapak tangan pada rahang sambil menggerakkan rahang ke kiri dan ke kanan perlahan-lahan. Gerakan ini bertujuan menggoyang-goyangkan rahang sampai terdengar bunyi kertak atau kembali ke posisi normal.
  4. Selain ke samping, Anda boleh menggerakkan rahang maju mundur atau naik turun. Cari tahu cara yang paling tepat untuk Anda sebab kondisi rahang setiap orang berbeda. [1]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Meregangkan Otot Rahang

PDF download Unduh PDF
  1. Peregangan otot rahang bisa meredakan nyeri. Mulailah melakukan peregangan dengan merilekskan rahang dalam posisi lurus, tetapi jangan mengatupkan gigi. Gunakan cermin untuk memastikan posisi rahang sudah lurus.
    • Mungkin Anda mengalami kekakuan otot rahang tanpa disadari. Hal ini biasanya membuat rahang bergeser ke salah satu sisi. [2]
    • Saat mulut tertutup dalam kondisi netral, bibir seharusnya terkatup, tetapi gigi tidak saling menyentuh.
  2. Saat membuka mulut, bayangkan rahang bawah bergerak turun sehingga mulut terbuka lebar. Saat ini, Anda bisa merasakan otot rahang teregang, tetapi tidak nyeri.
    • Jangan meregangkan otot rahang secara berlebihan sebab sendi leher dan rahang adalah sendi kecil dan mudah mengalami iritasi. Jadi, Anda tidak perlu membuka mulut sampai terasa tidak nyaman. [3]
    • Tahanlah posisi ini selama 5 detik sambil menengadah perlahan-lahan. Jika pipi terasa kaku, latihan ini membuat otot kembali rileks saat diregangkan sambil ditahan sejenak.
  3. Saat mulai menutup mulut, turunkan dagu sampai Anda kembali menatap lurus ke depan. Pastikan rahang bawah tetap rileks dan netral sambil bercermin.
  4. Geserlah rahang bawah sejauh mungkin ke kiri selama masih terasa nyaman tanpa merapatkan gigi. Saat menggeser rahang ke kiri, putarlah kepala ke kanan. Adakalanya, puncak kepala terasa teregang sewaktu Anda melakukan gerakan ini.
    • Tahanlah selama 5 detik. Pastikan Anda tetap menatap ke kanan selama melakukan peregangan ini. Ujung rahang di sisi lain mungkin ikut terasa tegang.
  5. Setelah merilekskan otot rahang, tutup lagi mulut perlahan-lahan dan rapatkan bibir. Tataplah lurus ke depan.
  6. Ulangi gerakan di atas, tetapi kali ini ke sisi yang berlawanan. Pastikan Anda menatap ke kiri saat melakukan peregangan dan jangan merapatkan gigi.
    • Tahanlah selama 5 detik. Rilekskan otot rahang sebelum kembali ke posisi netral.
  7. Begitu rahang mulai terasa kaku, lakukan gerakan di atas 3-5 kali.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengubah Kebiasaan dan Menjalani Terapi

PDF download Unduh PDF
  1. Sering kali, nyeri rahang disebabkan oleh kebiasaan menggesekkan gigi yang dikenal dengan istilah bruksisme atau mengencangkan otot di sekitar rahang saat tidur malam. Pelindung gigi-yang harus dibuat oleh dokter gigi-adalah alat yang bisa dilepas pasang untuk melindungi permukaan gigi dan gusi saat tidur malam. Mengenakan pelindung gigi sewaktu tidur malam bermanfaat meredakan ketegangan pada rahang sehingga nyeri berkurang.
    • Simtom bruksisme bisa terdeteksi dari kondisi gigi yang memendek, rata, goyang, atau retak, email gigi menipis, sensitivitas gigi meningkat, sakit kepala yang berpusat di puncak kepala, nyeri yang terasa seperti sakit telinga, dan lidah melekuk. [4]
  2. Melatih otak agar berhenti melakukan hal yang memperparah nyeri rahang bukan hal mudah, tetapi langkah ini bermanfaat meredakan nyeri, misalnya dengan menyadari setiap kali Anda mengencangkan rahang. Otak bisa dilatih sehingga mampu menyadari bahwa Anda sedang mengencangkan rahang dengan memantau kondisi rahang saat beraktivitas sehari-hari. [5]
    • Sebagai contoh, amati kondisi rahang setiap kali Anda membuka pintu, menutup situs web, atau masuk ke kamar kecil. Pilihlah aktivitas yang dilakukan berulang-ulang sebagai jadwal memeriksa kondisi rahang. [6]
  3. Sendi rahang bisa bergeser jika mulut dibuka terlalu lebar. Oleh sebab itu, jangan membuka mulut lebar-lebar saat menguap, berbicara, atau makan. [7]
  4. Sebisa mungkin, jangan mengonsumsi makanan yang harus dikunyah cukup lama, misalnya permen karet, biji bunga matahari, permen kenyal, dan es batu. [8]
  5. Peregangan dan pemijatan rahang membantu meredakan nyeri dan merilekskan otot rahang. Oleh sebab itu, biasakan memijat rahang setiap hari sebelum tidur malam. Jika rahang terasa lebih nyeri daripada biasanya, lakukan pemijatan 2 kali sehari setiap pagi dan malam hari. Apabila nyeri sudah berkurang, pemijatan cukup dilakukan sehari sekali setiap malam.
    • Untuk memijat rahang, letakkan ujung jemari tangan di bawah rahang lalu tarik ke atas sambil menekan kulit wajah dengan lembut. Saat jari sampai di kulit kepala, angkat jari dari kepala, lalu letakkan lagi di bawah rahang. Lakukan langkah ini berulang-ulang selama lebih kurang 2 menit. [9]
  6. Pada umumnya, pemijatan dan peregangan membuat nyeri rahang hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami nyeri kronis yang parah. Begitu pula jika Anda kesulitan menelan makanan atau merasa sakit saat membuka dan menutup mulut. Dokter gigi atau dokter umum mampu mendiagnosis TMJ dan menyarankan terapi yang paling tepat sesuai kondisi pasien. [10]
  7. Anda harus segera mencari pertolongan di rumah sakit atau IGD apabila rahang terkunci dalam posisi terbuka atau tertutup. Untuk mengatasinya, dokter akan melakukan pembiusan sesuai kebutuhan lalu mengembalikan rahang ke posisi normal. [11]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.729 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan