Unduh PDF Unduh PDF

Dengan kepribadiannya yang ceria, perilaku yang manis, dan wajah yang menggemaskan, kucing dapat menjadi hewan peliharaan yang ideal. Namun, terlepas dari opini yang banyak beredar, kucing bukanlah hewan yang tidak membutuhkan perawatan! Agar si pus tetap sehat dan ceria, Anda perlu mengetahui cara merawatnya dan membantu menciptakan kehidupan terbaik baginya.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Melatih Si Pus untuk Buang Air pada Tempatnya

Unduh PDF
  1. [1] Sebagian besar kucing lebih menyukai kotak kotoran daripada tempat lain di rumah untuk buang air karena tekstur litter yang digunakan. Namun, tetap ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk memastikan kotak kotoran yang disediakan merupakan tempat terbaik bagi si pus untuk buang air.
    • Tempatkan kotak di lokasi yang tenang agar kucing tidak terganggu oleh orang, anjing, atau suara nyaring.
    • Untuk menjaga kebersihan kotak kotoran, pastikan Anda mengambil kotoran setiap hari dan membersihkan kotak setiap minggu. Ganti litter dengan litter baru minimal seminggu sekali. [2]
    • Sediakan beberapa kotak jika Anda memelihara lebih dari satu ekor kucing. Jika Anda memelihara dua ekor kucing, sediakan tiga kotak untuk ditempatkan di beberapa ruangan di rumah. Salah satu kucing mungkin mencoba “menindas” kucing lain yang lebih lemah sehingga tidak dapat menggunakan satu kotak kotoran.
  2. Jangan menakuti atau mengejutkan kucing Anda saat ia sedang menggunakan kotak. Jika tidak, ia akan mengaitkan kotak dengan pengalaman yang buruk dan justru menghindarinya. Beli kotak yang besar, bahkan jika Anda perlu merogoh kocek lebih dalam. Kucing merasa lebih nyaman dengan kotak yang lebih besar (dari segi luas, bukan tinggi). [3]
    • Jangan ganti produk litter yang digunakan dengan produk dari merek lain karena kucing tidak menyukai perubahan mendadak. Penggantian litter lempung dengan jenis litter yang menggumpal dan dapat diambil menggunakan sekop (atau sebaliknya) justru membuat si pus merasa tak nyaman dan berhenti menggunakan kotak kotorannya.
    • Jangan beli litter dengan aroma menyengat yang mungkin membuatnya enggan menggunakan kotak kotoran.
  3. Perlu diingat bahwa anak kucing dan kucing tua yang mengidap artritis atau gangguan kesehatan lainnya mungkin kesulitan untuk masuk dan keluar dari kotak yang terlalu tinggi. Gunakan kotak dengan dinding rendah dan letakkan di tempat-tempat yang mudah dijangkau anak kucing atau kucing dengan kebutuhan khusus. Anda juga bisa membeli kotak kotoran dengan dimensi yang dapat disesuaikan.
  4. Mencakar merupakan perilaku yang normal pada kucing dan Anda tidak bisa melatihnya untuk tidak mencakar. Jika si pus masih memiliki cakar, ia membutuhkan satu atau dua tiang cakar agar ia tidak sampai mencakar furnitur, barang berbahan kayu, dan benda-benda lainnya. Dengan menyediakan tiang cakar, Anda memberinya kesempatan untuk menunjukkan perilaku kucing yang normal dan sehat. [4]
  5. Kucing memiliki rasa penasaran yang tinggi dan akan melompat ke atas meja dapur atau tempat-tempat lain yang mungkin tidak boleh ia datangi. Namun, perilaku tersebut dapat ditangani dengan karpet duri plastik ( scat mat ), semburan air dari botol semprotan, atau teguran “tidak” yang tegas. Dengan waktu dan kesabaran, Anda bisa melatihnya untuk menjauhi area-area yang dilindungi.
    • Anda juga bisa menggunakan kaleng kerincing (kaleng soda kosong yang diisi beberapa buah batu kerikil, dengan bukaan yang ditutupi pita perekat). Jatuhkan kaleng dengan hati-hati ke atas lantai untuk membuatnya terkejut dan menjauhi permukaan atau area terlarang. JANGAN lemparkan kaleng ke arah si pus karena dapat membahayakan keselamatannya.
  6. Produk seperti ini tersedia dalam bentuk semprotan atau diffuser yang dipasang pada stopkontak, serta berfungsi menyemprotkan feromon sintetis yang menenangkan. [5] Dengan produk ini, Anda bisa menangani masalah buang air atau perilaku mencakar yang tidak tepat. Selain itu, produk tersebut juga terbukti dapat menenangkan kucing yang tertekan atau cemas.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Memberi Makan Kucing

Unduh PDF
  1. Makanan kucing tersedia dalam berbagai jenis; Makanan kering, semibasah, dan kalengan merupakan jenis makanan yang umumnya digunakan. Jenis makanan kering dapat disimpan dengan mudah dan efisien, tetapi kucing biasanya lebih menyukai rasa makanan semibasah dan kalengan. Kedua jenis makanan tersebut meningkatkan asupan air pada kucing dibandingkan makanan kering. Secara umum, jenis makanan yang diberikan pada akhirnya bergantung kepada selera pemilik kucing.
    • Terkadang, kucing yang memiliki kondisi medis tertentu membutuhkan lebih banyak jenis makanan tertentu. Konsultasikan kondisi si puas dengan dokter hewan untuk mendapatkan rekomendasi jenis makanan yang bisa diberikan.
  2. Seperti halnya hewan lain, kucing memiliki kebutuhan gizi yang spesifik. Hewan ini merupakan “karnivora sejati” yang membutuhkan protein hewan untuk menghindari gangguan kesehatan yang serius. [6] Mintalah saran dari dokter hewan mengenai makanan yang berkualitas tinggi. Produk makanan kucing yang murah mungkin tidak mengandung cukup nutrisi untuk menjaga kesehatan dan keceriaan si pus.
    • Cari produk makanan yang mengandung banyak daging hewan, seperti daging sapi, ayam, kalkun, atau ikan. [7]
    • Selain itu, cari produk yang mengandung asam amino penting seperti taurin dan arginin, serta asam lemak seperti arakidonat dan linolat. [8]
    • Jangan berikan makanan manusia pada si pus, kecuali Anda sudah mendapatkan izin atau “lampu hijau” dari dokter hewan. Beberapa jenis makanan manusia dapat membuat kucing sakit serius, atau bahkan beracun (mis. cokelat).
  3. [9] Secara umum, pemberian makan kucing dilakukan berdasarkan usia, berat, dan tingkat aktivitas kucing. Si pus biasanya cukup sering makan dengan porsi kecil sepanjang hari. [10]
    • Mintalah rekomendasi dari dokter hewan terkait produk makanan dan metode pemberian makan jika Anda merasa bingung.
  4. Ikuti saran dari dokter hewan secara saksama dan pastikan kucing Anda banyak bergerak atau berolahraga karena obesitas merupakan salah satu gangguan kesehatan terbesar yang dialami kucing dewasa ini. Kucing yang mengalami obesitas memiliki risiko terkena diabetes yang lebih besar saat dewasa. Berat badan berlebih juga dapat memicu artritis, gangguan jantung, dan masalah kesehatan lainnya pada kucing. [11]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menjaga Kesehatan Kucing

Unduh PDF
  1. Anda mungkin merasa tidak perlu menyisir atau merapikan bulunya karena kucing bisa memandikan dirinya sendiri. Namun, Anda tetap perlu menyisir kucing yang berbulu panjang beberapa kali seminggu, atau seminggu sekali untuk kucing berbulu pendek. Dengan demikian, Anda bisa mencegah kerontokan bulu dan menghindari pembentukan bola bulu pada tubuh si pus.
    • Untuk kucing yang cenderung sering mengalami kerontokan (terutama spesies berbulu panjang), gunakan sisir yang memiliki gigi logam halus. Sisir seperti ini dapat masuk ke lapisan yang lebih dalam dan mengurangi kerontokan bulu.
  2. Perhatikan apakah ada kutu atau parasit lain, serta kulit kemerahan, benjolan, atau masalah kulit lainnya. Jika Anda melihat kondisi yang mencurigakan, beri tahu dokter hewan mengenai kondisi tersebut dan mintalah saran terkait langkah penanganan yang perlu diambil.
  3. [12] Seperti halnya anggota keluarga Anda, kucing juga membutuhkan kunjungan medis. Namun, tidka seperti anak-anak, kucing tidak bisa memberi tahu kita saat merasa sakit. Ia bergantung kepada manusia untuk dibawa ke dokter hewan dan mendapatkan pemeriksaan medis berkala agar kesehatannya tetap terjaga. Penting bagi Anda untuk membawanya ke dokter hewan setidaknya setahun sekali agar ia bisa mendapatkan pemeriksaan fisik (mis. gigi, telinga, mata, jantung), vaksinasi, dan penanganan antikutu/cacing. Semua pemilik kucing disarankan memberikan vaksinasi enteritis kucing ( feline infectious enteritis atau FIE), flu kucing, dan virus leukimia kucing ( feline leukemia virus atau FeLV). Semua penyakit tersebut dapat membunuh si pus jika ia terinfeksi sehingga penting bagi Anda untuk melindunginya. Beberapa pusat penitipan kucing juga mungkin tidak akan menerima kucing Anda tanpa bukti vaksinasi di atas (atau vaksinasi lainnya). Dokter hewan dapat menyarankan dengan cepat vaksinasi yang dibutuhkan oleh si pus. Jika Anda khawatir dengan kesehatan atau perilakunya, segera bawa si pus ke dokter hewan sesegera mungkin.
    • Kucing yang sudah tua mungkin perlu dibawa ke dokter hewan dua kali setahun untuk mendapatkan kesehatan yang optimal.
  4. Seperti halnya bayi manusia, anak kucing harus lebih sering dibawa ke dokter hewan daripada kucing dewasa. Sejak usianya mencapai sekitar 8 minggu, kucing membutuhkan 2-3 kunjungan ke dokter hewan untuk mendapatkan rangkaian vaksinasi dan penanganan anticacing. Setidaknya, kunjungan ke dokter hewan mencakup pemberian vaksin distemper atau rabies. Dokter juga dapat membahas manfaat vaksinasi tambahan. Tanyakan mengenai risiko beberapa jenis penyakit seperti leukimia kucing, serta buat keputusan bijak mengenai vaksinasi yang perlu diberikan.
    • Dokter juga dapat memeriksa apakah ada kutu atau tungau telinga pada si pus, serta menanganinya jika perlu.
    • Pastikan si pus mendapatkan penanganan anticacing. Sebagian besar anak kucing memiliki cacing gelang yang dapat menghambat pertumbuhan dan kemungkinan berpindah ke manusia.
  5. Pensterilan kucing betina atau jantan memberikan banyak manfaat positif, seperti mengurangi perilaku yang tidak diinginkan (mis. berkeliaran dan menyemburkan urine pada barang). Secara fisik, pensterilan juga melindungi kucing dari kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit seperti piometra. Yang terpenting, pensterilan membantu mengurangi populasi anak kucing yang tidak diinginkan di dunia!
    • Mintalah saran dari dokter hewan terkait waktu yang tepat untuk mensterilkan anak kucing. Secara umum, dokter hewan biasanya menyarankan pensterilan di usia 2-6 bulan.
  6. Kucing dapat mengalami gangguan gigi. Untuk menyikat giginya, Anda membutuhkan sikat gigi berbulu halus dan pasta gigi khusus. Jangan pernah menggunakan pasta gigi manusia! Kandungan fluorida yang terlalu tinggi dapat memicu gangguan pada perut kucing. Dengan konsentrasi fluorida yang tinggi pada pasta gigi manusia, takaran berlebih justru dapat beracun bagi kucing. Awali dengan memberikannya sedikit pasta gigi dari dokter hewan. Setelah itu, biarkan ia mencicipinya sendiri, kemudian gosokkan jari Anda pada gusi atasnya. Ulangi proses ini dengan sikat gigi. Tempelkan bulu sikat ke sepanjang garis gusi di gigi atas belakang, kemudian miringkan sedikit sikat agar bulunya mengenai bagian bawah garis gusi. Bersihkan gigi dari bagian belakang ke arah depan dengan gerakan memutar di sekitar garis gusi. Proses penyikatan gigi kucing memakan waktu kurang dari 30 detik.
    • Jangan langsung mencoba menyikat seluruh mulutnya. Jika si pus hanya membiarkan Anda menyikat bagian luar gigi atasnya, setidaknya ini lebih baik daripada tidak sama sekali. Anda tetap bisa menangani hal paling penting untuk mencegah penyakit gigi.
  7. Meskipun Anda sudah menyikat giginya dengan baik, terkadang kucing masih membutuhkan penyikatan gigi profesional. Penyikatan gigi membantu mengurangi plak dan penumpukan kotoran pada permukaan gigi yang terlihat, tetapi mungkin tidak bisa menjangkau sisa makanan yang tertinggal di bawah garis gusi. Penyikatan gigi profesional memberikan dokter kesempatan untuk memeriksa kondisi mulut si pus secara menyeluruh (kucing akan dibius terlebih dahulu). Beberapa tanda penyakit gigi pada kucing mencakup: [13]
    • Bau napas
    • Gigi yang longgar
    • Perubahan warna pada gigi atau gigi yang terlapisi tartar
    • Sensitivitas atau nyeri pada mulut
    • Pendarahan
    • Mengeluarkan banyak air liur atau sering menjatuhkan makanan saat makan
    • Penurunan nafsu makanan atau berat badan
  8. Kucing perlu berinteraksi dengan Anda setiap hari agar tetap bahagia dan bugar secara fisik. Gunakan mainan kucing, ajak ia mengobrol, dan sisir bulunya untuk meluangkan waktu bersama. Lampu laser kecil, bola, mainan berbentuk tikus, dan mainan bulu menjadi media yang tepat untuk mengajaknya bermain.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mendapatkan Kucing yang Baik dan Sehat

Unduh PDF
  1. [14] Anak kucing mungkin menggoda, tetapi pastikan bahwa Anda bisa menyesuaikan kemampuan diri dengan tingkat energi si pus, serta mengambil tanggung jawab yang tepat. Tempat penampungan hewan memiliki banyak kucing dewasa menggemaskan yang mungkin kesulitan mendapatkan “orang tua” asuh. Kucing dewasa biasanya lebih tenang dan pendiam daripada anak kucing, tetapi mungkin masih membawa masalah perilaku dari kehidupan sebelumnya. Selain itu, kucing dewasa mungkin memiliki kondisi medis yang perlu Anda tangani sesegera mungkin dibandingkan anak kucing. Di sisi lain, anak kucing terkadang mencakar dengan keras. Oleh karena itu, tentukan apakah Anda siap dengan konsekuensi untuk masing-masing pilihan.
  2. Jika Anda menyukai seekor kucing, misalnya, tanyakan mengenai riwayat kesehatannya untuk mengetahui apakah ia membutuhkan perawatan jangka panjang. Pikirkan apakah Anda secara finansial mampu memenuhi kebutuhan medisnya.
    • Meskipun ia tampak sehat, pertimbangkan spesiesnya. Kucing keturunan asli dari spesies berbeda memiliki masalah genetiknya sendiri. Sebagai contoh, kucing spesies wajah datar seperti Manx dan Scottish Fold sering mengalami gangguan pernapasan. [15]
    • Kucing keturunan asli memiliki risiko gangguan medis genetik yang lebih tinggi daripada kucing keturunan campuran. [16]
  3. Meskipun si pus tidak perlu diajak berjalan-jalan setiap hari seperti anjing, jangan terkecoh dengan berpikir bahwa kucing (dan anak kucing) tidak membutuhkan komitmen waktu dari Anda. Kucing tetaplah hewan aktif yang perlu sering bermain, serta merupakan sahabat manis yang sering meminta perhatian. Anda juga perlu menyisihkan waktu untuk membersihkan kotak kotorannya dan menyediakan makanan yang terstruktur.
    • Rentang usia rata-rata kucing peliharaan adalah 13-17 tahun sehingga sadari bahwa Anda perlu membuat komitmen jangka panjang untuk si pus. [17]
  4. Biaya pembelian seekor kucing berkisar antara (kurang lebih) 500 ribu rupiah dari pusat adopsi/penampungan hewan hingga jutaan rupiah untuk kucing ras asli. Selain itu, Anda perlu mengeluarkan dana untuk membeli makanan, liter , mainan, dan pengobatan berkala. Persatuan Pencegahan Kekerasan terhadap Hewan Amerika Serikat atau ASPCA memperkirakan bahwa pada tahun pertama pemeliharaan kucing, Anda perlu mengeluarkan biaya sekitar 1.035 dolar Amerika Serikat atau sekitar 14 juta rupiah. [18] Biaya tersebut kemungkinan berkurang setelah Anda membeli perlengkapan utama dan kucing melewati prosedur medis awal.
  5. Biaya yang perlu dikeluarkan cukup terjangkau jika dibandingkan keuntungan yang bisa Anda dapatkan: vaksinasi lengkap, pemeriksaan kesehatan, dan pensterilan. [19] Namun, perlu diingat bahwa kucing yang bisa Anda dapatkan secara “gratis” pun pada akhirnya membutuhkan biaya perawatan (jika Anda memang bertanggung jawab).
    Iklan

Tips

  • Susu dapat mengganggu pencernaan kucing. Oleh karena itu, air merupakan cairan terbaik yang bisa Anda sediakan untuk kucing.
  • Berikan air yang sudah disaring pada kucing sebagai pengganti air keran jika si pus cenderung pemilih.
  • Kucing memiliki cakar yang akan ia gunakan saat merasa senang, ketakutan, marah, dan semacamnya. Oleh karena itu, berhati-hatilah karena si pus bisa saja mencakar Anda. Biasanya, cakaran yang ia berikan bukanlah cakaran yang disengaja. Jika si pus mencakar Anda saat bermain, cukup katakan “JANGAN” dan berhenti bermain dengannya. Pada akhirnya, ia akan belajar untuk mengendalikan cakarnya saat bermain.
  • Jika Anda digigit atau dicakar oleh si pus, bersihkan luka dengan air dan sabun, kemudian gunakan alkohol (atau disinfektan lainnya) dan balut dengan perban. Jika Anda mengalami pembengkakan atau tanda-tanda infeksi, segera kunjungi dokter.
  • Waspadalah dengan jenis tanaman yang Anda pelihara di dalam rumah. Beberapa jenis tanaman hias justru sangat beracun bagi hewan peliharaan (mis. kastuba).
  • Jaga si pus di dalam ruangan. Kucing yang dibiarkan berkeliaran di luar rumah memiliki rentang usia yang lebih pendek daripada kucing yang dipelihara di dalam rumah akibat risiko luka, penyakit, serangan anjing, dan bahaya lainnya.
  • Sebagai hiburan menarik, beli catnip dan letakkan di atas ubin atau lantai kayu (jangan tempatkan di atas karpet, kecuali jika Anda berencana membersihkan karpet setelahnya dengan alat penyedot debu). Kucing sangat menyukai catnip ! Si pus akan berguling di dekatnya atau memakannya. Peringatan: terkadang kucing menjadi sangat aktif setelah terpapar catnip . Tanaman ini tidak berbahaya dan justru memberikan keceriaan baginya.
  • Mintalah dokter hewan untuk memasukkan cip pelacak pada tubuh kucing. Dengan demikian, Anda bisa mencari dan melacak lokasinya dengan mudah jika sewaktu-waktu ia hilang.
  • Jika Anda berencana memelihara kucing, pastikan Anda membeli asuransi untuknya untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu. Asuransi bisa membantu Anda menghemat banyak uang!
  • Berikan si pus kesempatan untuk bebas berkeliaran di rumah tanpa diganggu jika ia ingin Anda membelainya. Pada akhirnya, ia akan mendekati Anda.
  • Pastikan si pus bebas berkeliaran di dalam rumah. Jika tidak, ia akan merasa terkekang.
  • Pastikan kucing memiliki areanya sendiri. Sediakan are yang tidak akan terganggu oleh orang lain, serta bisa ia datangi saat merasa tertekan atau ingin beristirahat.
Iklan

Peringatan

  • Jangan meninggalkan kucing begitu saja jika Anda tidak ingin memeliharanya lagi. Selalu bawa hewan yang sudah tidak ingin dipelihara ke pusat penampungan hewan terdekat. Pihak penampungan akan merawat anjing atau kucing Anda, dan mencari tempat tinggal baru. Meninggalkan hewan begitu saja merupakan tindakan yang kejam.
  • Jika Anda bermain dengan si pus untuk waktu yang lama, sediakan air minum untuknya.
  • Jangan pernah menggunakan produk yang diformulasikan untuk hewan lain pada kucing.
  • Jangan melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan, seperti:
    • Mengangkat atau menggendongnya secara tiba-tiba kapan pun Anda mau
    • Memeluknya terlalu erat
  • Jangan pernah memotong habis cakar kucing karena hal ini sama seperti memenggal buku pertama jari manusia. Selain memicu luka dalam jangka panjang, pemotongan cakar membuat kucing rentan mengalami cedera (jika ada pemangsa yang menyerangnya). [20]
    • Sebagai alternatif, Anda bisa menyediakan tiang cakar, merapikan cakarnya, dan menggunakan “tudung” cakar kucing. [21]
Iklan

Referensi

  1. Feline Internal Medicine Secrets. Michael R. Lappin, DVM, PhD. Hanley and Belfus, Inc. 2001
  2. Litter Box Preference in Domestic cats: Covered Versus Uncovered. E.K. Grigg, et al. Journal of Feline Medicine and Surgery April 2013 vol. 15 no. 4 280-284
  3. Litterbox Size Preference in Domestic Cats (Felis catus). N.C. Guy, et al. Journal of Veterinary Behavior-Clinical Applications and Research. March–April, 2014Volume 9, Issue 2, Pages 78–82
  4. Canine and Feline Behavior for Veterinary Technicians and Nurses. Edited by Julie Shaw and Debbie Martin. John Wiley & Sons, Inc. 2015
  5. Clinical Trial of a Feline Pheromone Analogue for Feline Urine Marking. Niwako Ogata and Yukari Takeuch. Journal of Veterinary Medical Science Vol. 63 (2001) No. 2 P 157-161
  6. Differences between cats and dogs: a nutritional view. 7. Veronique Legrand-Defretin (1994). Proceedings of the Nutrition Society, 53, pp 15-24. doi:10.1079/PNS19940004.
  7. http://www.petmd.com/cat/slideshows/nutrition-center/choosing-best-cat-food
  8. http://www.peteducation.com/article.cfm?c=1+2230&aid=2660
  9. https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/feeding-your-adult-cat
  1. The Evolutionary Basis for the Feeding Behavior of Domestic Dogs (Canis familiaris) and Cats (Felis catus) John W.S. Bradshaw The Journal of Nutrition. July 2006 vol. 136 no. 7 1927S-1931S
  2. The Growing Problem of Obesity in Dogs and Cats. Alexander J. German. The Journal of Nutrition. July 2006 vol. 136 no. 7 1940S-1946S
  3. Feline Medicine and Therapeutics. E. A. Chandler, R. M. Gaskell, and C. J. Gaskel. Blackwell Publishing. 2004.
  4. http://www.avdc.org/ownersinfo.html
  5. http://www.adoptapet.com/blog/adopting-a-cat-or-a-kitten-which-is-better-for-me/
  6. http://www.worldofdani.com/healthproblemsextremepersiansen2.htm
  7. http://www.icatcare.org/advice/cat-breeds/inherited-disorders-cats
  8. https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/general-cat-care
  9. https://www.aspca.org/adopt/pet-care-costs
  10. http://www.animalhumanesociety.org/adopt/adoption-fees
  11. https://www.peta.org/living/companion-animals/8-reasons-never-declaw-cats/
  12. https://www.peta.org/living/companion-animals/8-reasons-never-declaw-cats/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 34.703 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan