Unduh PDF
Unduh PDF
Sendok adalah benda yang dapat ditumpuk dengan posisi pas sempurna. Demikian pula, posisi berpelukan dengan teknik “ spooning ” (“sendok”) memaksimalkan keintiman dan kenyamanan, sehingga Anda dan pasangan dapat saling menempel dengan posisi pas sempurna, seperti dua sendok di dalam laci dapur. Jika Anda ingin menikmati keintiman yang lebih dekat dengan pasangan, tidak ada cara berpelukan yang lebih tepat selain teknik spooning ini.
Langkah
-
Tentukan ukuran “sendok”-nya. Dalam kebanyakan posisi spooning , Anda perlu menentukan siapa yang menjadi “sendok besar” dan siapa yang menjadi “sendok kecil”:
- “Sendok kecil”: Ini biasanya adalah pihak yang secara fisik berukuran lebih kecil. Posisi ini sering kali merupakan posisi yang terkesan lebih “lemah” dan yang “dilindungi”, maka biasanya menjadi posisi si pihak wanita.
- “Sendok besar”: Ini biasanya adalah pihak yang dominan. Secara umum, ini adalah posisi pihak yang secara fisik lebih tinggi dan pihak pria.
- Tes cepat untuk mengetahui siapa yang sebaiknya menjadi “sendok besar”: pihak yang memeluk pasangannya saat bermesraan haruslah menjadi “sendok besar”. Peran ini tidak bersifat harga mati, dan kadang si “sendok besar” juga bisa saja merasa nyaman berperan sebagai “sendok kecil”.
-
Lakukan teknik spooning yang klasik. Pada teknik ini, si “sendok besar” berbaring menyamping dan si “sendok kecil” menempelkan punggungnya di perut “sendok besar” dalam posisi berbaring menyamping yang sama. Memang terdapat banyak variasi dalam hal posisi lengan si “sendok besar” yang berada di sisi samping “bawah” pada posisi ini, tetapi yang penting di dalam pandangan penggemar spooning adalah lengan si “sendok besar” yang berada di sisi samping “atas” harus dirangkulkan melingkari pinggang si “sendok kecil”.
- Lihat bagian "Menghindari Ketidaknyamanan" di bawah untuk mempelajari hal-hal yang dapat dilakukan oleh si “sendok besar” dengan lengannya yang berada di sisi samping “bawah”.
-
Lakukan teknik spooning “bola”. Pada teknik ini, si “sendok besar” berbaring menyamping dan si “sendok kecil” menempelkan punggungnya di perut “sendok besar” dalam posisi berbaring menyamping yang sama. Si “sendok kecil” kemudian meringkuk seperti posisi janin di dalam rahim ibunya. Si “sendok besar” lalu merentangkan lengannnya yang berada di sisi samping “bawah” membentuk silang, dengan lengan yang berada di sisi samping “atas” merangkul si “sendok kecil”.
-
Lakukan teknik spooning “bayi”. Pada teknik ini, si “sendok besar” berbaring menyamping dan si “sendok kecil” meringkuk seperti posisi janin di dalam rahim ibunya, menghadap ke arah perut si “sendok besar”. Si “sendok besar” lalu memeluk si “sendok kecil” dengan kedua lengannya.
-
Lakukan teknik spooning “di dalam laci”. Pada teknik ini, si “sendok besar” berbaring telentang. Si “sendok kecil” lalu berbaring tengkurap di atas perut si “sendok besar”. Untuk menciptakan keintiman yang lebih kuat, cobalah saling memeluk pada posisi ini.
-
Lakukan teknik spooning “sendok-garpu”. Pada dasarnya, teknik ini serupa dengan teknik spooning yang klasik, namun kini cobalah saling mengaitkan tungkai, sehingga tungkai sebelah si “sendok besar” menempel di kasur, lalu tungkai sebelah si “sendok kecil” terletak di atasnya, sementara tungkai si “sendok besar” yang sebelahnya lagi terletak di atasnya, dan di paling atas tungkai si “sendok kecil” yang sebelahnya lagi.
-
Lakukan teknik spooning “Y terbalik”. Untuk melakukan teknik ini dengan benar, baik si “sendok besar” maupun si “sendok kecil” harus saling mendorong di bagian punggung. Ini akan menciptakan ruang pribadi dan udara segar yang lebih nyaman, namun tetap memberikan suasana hangat dan intim dengan pasangan.
-
Padukan berbagai teknik. Siapa bilang si pria harus selalu menjadi “sendok besar”? Bersenang-senanglah dan padukan berbagai teknik, dan bertukarlah posisi antara si “sendok besar” dan “sendok kecil”. Meskipun kadang-kadang si “sendok besar” lebih pendek 20-30 cm daripada si “sendok kecil”, variasi ini akan menjadi pengalaman berpelukan yang menyenangkan dan mesra. Jika Anda dan pasangan sudah sangat nyaman untuk bermesraan, aturan peran dan teknik spooning tidak perlu diikuti lagi!
-
Posisikan lengan dengan benar. Ini adalah bagian terpenting agar pelukan spooning dapat bertahan lama. Tanggung jawabnya biasanya terletak pada si “sendok besar” karena lengannyalah yang akan mengalami konsekuensinya. Penempatan lengan yang salah dapat berakibat pada lengan mati rasa dan tidak dapat digerakkan saat pelukan spooning bergeser atau berakhir. Inilah beberapa posisi lengan yang harus senantiasa Anda hindari:
- Lengan T-Rex , yang terjadi ketika dua orang melakukan spooning dengan berbaring menyamping dan lengan si “sendok besar” yang berada di sisi samping “bawah” terjebak di belakang punggung si “sendok kecil” hingga menyerupai lengan T-Rex (dinosaurus berlengan pendek di zaman purba) karena siku terlipat dan tidak ada ruang untuk meluruskan lengan kembali.
- Lengan Tentara , yang terjadi ketika dua orang melakukan spooning dengan berbaring menyamping dan lengan si “sendok besar” yang berada di sisi samping “bawah” terjebak lurus di samping tubuhnya sendiri. Ini sering kali terasa tidak nyaman dan menciptakan penghalang di antara sisi depan tubuh si “sendok besar” dan punggung si “sendok kecil”, sehingga mengurangi keintiman.
- Lengan Pahlawan Super , yang terjadi ketika dua orang melakukan spooning dengan berbaring menyamping dan lengan si “sendok besar” yang berada di sisi samping “bawah” terjebak lurus ke atas seperti seorang pahlawan super yang sedang terbang di angkasa. Memang posisi ini memungkinkan si “sendok besar” menyelipkan lengannya ke bawah leher si “sendok kecil”dan dengan demikian meningkatkan keintiman, tetapi posisi berikutnya ini biasanya segera membuat lengan si “sendok besar” mati rasa dan terjebak di posisi itu tanpa dapat bergerak ke mana-mana.
- Lengan Pelukan , yang terjadi ketika dua orang melakukan spooning dengan berbaring menyamping dan lengan si “sendok besar” yang berada di sisi samping “bawah” merangkul pinggang si “sendok kecil”. Posisi ini akan memiliki risiko kemungkinan terburuk: lengan si “sendok besar” mati rasa sedangkan si “sendok kecil” terlalu nyaman sehingga tidak kunjung terbangun untuk membebaskan lengan si “sendok besar”. Pada kemungkinan terburuk ini, satu-satunya cara untuk terbebas dari pasangan Anda adalah jika Anda mengamputasi lengan yang terjebak itu. Jika tidak, cobalah bangunkan pasangan Anda sambil menjelaskan alasan Anda membangunkannya tanpa terkesan egois. Namun, ketahuilah bahwa biasanya Anda tetap akan membuat pasangan merasa terganggu karenanya.
-
Tinggalkan posisi berpelukan jika mungkin. Jika Anda tidak tahan lagi dengan posisi ini, lepaskan pelukan tanpa menyinggung perasaan pasangan Anda. Meninggalkan posisi berpelukan akan mematahkan atau mengakhiri momen keintiman. Karena itu, ini harus dilakukan dengan cara yang sehalus mungkin. Kita semua sewaktu-waktu membutuhkan ruang pribadi, dan ini adalah kebutuhan yang benar-benar wajar. Berikut ini adalah beberapa cara untuk perlahan-lahan mengakhiri pelukan dengan sehalus mungkin:
- Berpura-puralah tidur, agar pasangan Anda tidak tersinggung. Berpura-puralah menguap atau mendengkur dengan lembut, agar seolah-olah Anda melepaskan pelukan “dalam kondisi tidur”. Ini akan membuat pasangan Anda berpikir bahwa Anda sedang tertidur dan bukan melepaskan pelukan karena dirinya tidak dapat melakukan spooning dengan baik. Dengan demikian, pasangan Anda tidak akan tersinggung dan Anda berdua tidak akan bertengkar. Ketika mengeluarkan suara-suara “pura-pura tidur”, pastikan bahwa suara-suara itu Anda keluarkan sejak sebelum dan tetap setelah melepaskan pelukan. Ini memperkuat akting Anda dan membuat semuanya tampak lebih meyakinkan.
- Bebaskan diri Anda.
Tujuan bagian ini adalah berguling keliar dari posisi berpelukan. Ini berarti Anda membutuhkan jalan keluar yang dapat ditempuh semudah mungkin. Ingat, Anda melepaskan pelukan “dalam kondisi tidur”. Pertama-tama, bebaskan lengan atau tungkai Anda dengan:
- Perlahan-lahan, geser lengan atau tungkai Anda tanpa membuat pasangan terbangun. Untuk melakukan hal ini tanpa diketahui oleh pasangan Anda, gerakan Anda haruslah langsung, lambat, dan metodis. Seluruh gerakan ini harus dilakukan dengan mata Anda dalam keadaan terpejam. Jika pasangan memergoki gerakan Anda, ingat, berpura-puralah sedang tertidur.
- Ciptakan situasi yang tidak nyaman bagi pasangan Anda, sehingga dia sendiri menggeser lengan atau tungkai Anda itu. Jika Anda terjebak dan sama sekali tidak bisa menggerakkan salah satu lengan atau tungkai, apalagi jika itu adalah lengan atau tungkai yang berada di sisi samping “bawah” pada posisi spoon , cara terbaik adalah membuat pasangan Anda merasa se-tidak nyaman mungkin. Sehingga, saat dia bergerak dan dengan demikian menggeser lengan atau tungkai Anda itu, Anda sendiri tidak dapat dipersalahkan.
- Bergulinglah menjauh dengan cepat. Berpindahlah ke ruang kosong di kasur dengan menarik kembali lengan atau tungkai Anda menjadi sedekat mungkin dengan tubuh Anda dan kemudian berguling dalam satu gerakan cepat ke arah ruang kosong tersebut. Ini adalah sebuah komitmen. Begitu Anda mulai berguling, Anda tidak dapat berhenti sebelum selesai. Ini adalah tanda yang pasti bahwa Anda berada dalam kondisi terbangun, sehingga jelaslah bagi pasangan bahwa dua langkah sebelumnya tadi sengaja Anda lakukan untuk mengakhiri momen keintiman yang sebenarnya sedang Anda berdua nikmati dalam posisi spooning .
Tips
- Pastikan bahwa tubuh Anda berbau harum. Anda tentu tidak ingin pasangan Anda “tercekik” karena bau tak sedap dari tubuh Anda.
- Usahakan untuk tidak bernapas dengan tersengal-sengal. Berpelukan gaya spooning sambil merasakan napas yang tersengal-sengal di telinga adalah sesuatu yang sangat tidak seksi.
- Cobalah untuk membelai atau memijat area tubuh yang bersentuhan dengan tubuh Anda.
- Jika Anda sedang berusaha membangun keintiman dan bermesraan dengan pasangan spooning , cobalah mencium bagian atas lehernya.
- Jika Anda adalah seorang wanita, pastikan untuk mengikat rambut Anda jika menjadi “sendok kecil”, karena si “sendok besar” tentu tidak ingin wajahnya tertutupi atau mulutnya termakan rambut Anda!
- Si “sendok besar” dapat meletakkan lengannya di celah di bawah leher si “sendok kecil”. Gunakan bantal agar posisi ini terasa semakin nyaman.