PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Seperti halnya kamu berusaha menyukainya, kamu pun ingin ibu pacarmu menyukaimu. Mungkin kamu akan menemuinya untuk pertama kali dan takut tidak bisa membuatnya terkesan. Kamu mungkin pernah bertemu dengannya sebelumnya dan perlu mencoba kembali membuatnya terkesan setelah terjadi masalah tertentu. Tunjukkan sikap yang baik, kemampuan berinteraksi, dan perhatianmu. Dengan demikian, kamu bisa membangun hubungan yang baik dengan ibu pacarmu.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Membuat Kesan Pertama yang Baik

PDF download Unduh PDF
  1. Mintalah pacarmu bercerita tentang ibunya. Cari tahu latar belakangnya, hobinya, topik obrolan yang disarankan, hal yang perlu dihindari, serta apa pun yang bisa kamu pelajari tentangnya. Persiapkan pertemuan pertamamu dengan memahami hal-hal yang perlu kamu ketahui. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu cari tahu mengenai ibunya: [1]
    • Tempat tinggalnya
    • Pekerjaannya saat ini (atau dulu)
    • Hobi dan minatnya
    • Makanan kesukaannya (jika kalian berencana makan bersama pada pertemuan pertama)
    • Topik obrolan yang tidak boleh diangkat (jangan berbicara mengenai anjing jika ia baru saja kehilangan hewan peliharaan kesayangannya)
  2. Katakan halo dengan senyuman manis dan nada suara yang ramah. Buat kontak mata saat menyapanya. Jangan melihat ke lantai atau menghindari tatapannya. Jabat tangannya (atau bahkan berikan ia pelukan jika ia biasanya memeluk orang lain saat bertemu), tetapi jangan paksa diri melakukan sesuatu yang tidak kamu sukai.
  3. Kamu tidak perlu membeli hadiah mewah, atau sesuatu yang terlalu personal. [2] Jika kamu membawa makanan, pastikan ibunya tidak memiliki alergi terhadap makanan yang kamu siapkan. Berikut adalah beberapa saran hadiah yang bisa kamu bawa:
    • Bunga
    • Cokelat atau permen
    • Sebotol anggur (tanyakan sejak awal kepada pacarmu apakah ibunya senang menikmati minuman beralkohol)
    • Makanan khas daerah asalmu
    • Kue buatan sendiri
    • Kerajinan tangan buatan sendiri (jika kamu senang berkreasi atau menciptakan karya seni)
  4. Kenakan pakaian yang sesuai. Kamu memang tidak boleh menyembunyikan jati dirimu, tetapi ada baiknya kamu mengenakan pakaian yang lebih tertutup dan sopan saat pertama kali bertemu dengan ibunya. Meskipun demikian, jangan sampai kamu merasa seperti berpura-pura atau menyembunyikan kepribadianmu. Jika kamu bangga dengan tato di tubuhmu, kamu tidak perlu menyembunyikannya. Namun, cobalah untuk menunjukkan penampilan terbaik. [3]
    • Kenakan tata rias yang sederhana dan tipis.
    • Pastikan rambutmu tidak menutupi atau menempel pada wajah. Kamu akan terlihat lebih percaya diri.
  5. Tunjukkan sopan santun . Sikap yang baik memang tidak selalu mudah dikenang, tetapi sikap yang buruk biasanya lebih sulit dilupakan. Tersenyumlah, tunjukkan kesopanan, dan pastikan kamu mengikuti tata cara makan yang baik. Jangan mengunyah makanan saat mulutmu terbuka! [4]
    • Perhatikan ucapanmu. Pertemuan pertama bukan waktu yang tepat untuk menunjukkan keahlian mengumpatmu di depan ibu pacarmu!
    • Berikan pujian. Kamu memang tidak boleh sampai terkesan tak tulus atau berusaha menjilatnya, tetapi pujian yang ikhlas dan dilemparkan pada saat yang tepat akan diapresiasi dengan hangat. Sebagai contoh, jika ibunya memiliki rumah yang cantik, kamu bisa memuji seleranya dan mengatakan, “Kurasa Galih juga seorang pandai mendekorasi rumah. Ia pasti mendapatkan kemampuan itu dari Ibu!”
  6. Hal ini tidak pantas ditunjukkan saat kamu pertama kali bertemu orang tua pacarmu. Ingatlah bahwa kemesraanmu bisa membuat orang tuanya merasa risi, seperti halnya saat orang tuanya menunjukkan kemesraan mereka di depanmu. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengembangkan hubunganmu dengan ibunya, dan bukan hubunganmu dengan pacarmu. Tahan diri untuk tidak saling bermesraan selama beberapa jam! [5]
  7. Ia akan menemui pacar anaknya dan mungkin juga ingin membangun kesan yang baik di matamu. Lemparkan senyuman dan buatlah ia merasa lebih nyaman dan tenang.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Menikmati Obrolan

PDF download Unduh PDF
  1. Biasanya, seseorang senang berbicara mengenai dirinya sendiri. Biasanya, pendengar cerita bisa membangun kesan yang lebih baik saat ia mampu memberikan lawan bicara banyak kesempatan untuk berbagi cerita. [6]
    • Cari tahu latar belakang kehidupannya dan biarkan ia menceritakan kisah kesukaannya. [7] Ia tentunya akan merasa senang bisa menceritakan kembali kisah hidupnya kepada pendengar baru.
  2. Saat merasa gugup, seseorang cenderung sering banyak bicara. Jika kamu salah satunya, cari cara untuk tetap menjaga diri agar tidak banyak berbicara.
    • Sebagai contoh, kamu bisa meminta pacarmu memperhatikan jalannya obrolan, dan memberikan sinyal (mis. batuk atau menarik telinganya) jika kamu mulai berbicara terlalu banyak.
    • Kamu juga bisa memperhatikan gestur sikap yang menunjukkan bahwa pendengar mulai kehilangan ketertarikannya terhadap ceritamu (mis. melihat ke arah lain). Perhatikan pula gestur yang menandakan bahwa pendengar tidak bisa memahami ucapanmu (mis. membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, dan tiba-tiba berhenti).
  3. Pelajari hobinya sejak awal melalui pacarmu. Jika kamu dan ibunya memiliki kesamaan, persiapkan beberapa ceritamu sendiri.
    • Apakah kalian berdua senang bepergian? Biarkan ia membagikan kiat-kiatnya kepadamu, dan mintalah saran darinya. Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Mike bercerita bahwa Ibu pergi ke Italia tahun lalu. Saya belum pernah ke sana sebelumnya. Kota apa saja yang Ibu kunjungi?”
    • Jika kamu berdua senang menonton pertandingan sepak bola, mengobrollah tentang tim kesukaanmu atau pertandingan terbaru.
  4. Sekarang bukanlah waktunya untuk mengatur segala sesuatu. Berusahalah untuk menjaga kedamaian dan menampilkan kesan yang positif.
    • Bahas topik-topik yang netral. Sekarang bukanlah waktunya untuk membahas agama, politik, atau mantan pacarmu.
    • Bangun percakapan dari pernyataan yang tidak kamu sepakati agar obrolan tetap berjalan. Mungkin kamu tidak setuju saat ibunya mengatakan bahwa “semua orang terpaku kepada ponselnya.” Daripada mengutarakan ketidaksepakatanmu secara terang-terangan, kamu bisa mengatakan, “Aku justru selalu merasa bahwa aku membutuhkan ponselku. Ada banyak informasi yang kusimpan di dalamnya.”
    • Ganti topik jika kamu takut memancing perdebatan dengannya.
  5. Dengan senang hati, ia akan menceritakan banyak hal tentangnya dan sebagai tambahan, kalian berdua memiliki satu hal yang sama-sama diminati!
    • Mintalah ia menceritakan masa kecil pacarmu.
    • Tanyakan tentang tradisi keluarganya, seperti tradisi liburan dan resep kesukaan.
  6. Jangan bersikap sok tahu mengenai pacarmu. Ia sudah mengenalnya seumur hidup, sementara kamu mungkin baru mengenalnya beberapa bulan. [8]
    • Jangan mengoreksi ucapannya mengenai preferensi pacarmu. Jika ibunya memasak telur orak-arik untuknya, sementara kamu tahu bahwa ia saat ini hanya menyukai telur apung, jangan katakan apa pun. Biarlah pacarmu yang memberi tahu ibunya.
    • Jauhkan dirimu dari hubungan pacarmu dengan ibunya. Mereka memiliki dinamika hubungannya sendiri dan cara mereka untuk saling terhubung. Kamu mungkin tidak menyukai cara ibunya mengkritiknya, tetapi pada akhirnya pacarmulah yang berhak menanganinya, bukan kamu.
  7. Pastikan lelucon yang kamu ceritakan tidak ditujukan untuknya dan tidak melewati batas. Kamu perlu mengetahui selera humornya dan seberapa jauh kamu bisa mengembangkan leluconmu.
    • Hindari lelucon berbau seks, agama, dan politik. Lelucon-lelucon yang terlalu sarkastis atau merendahkan orang lain juga tidak akan membuatnya terkesan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menunjukkan Perhatian

PDF download Unduh PDF
  1. Mintalah ia bergabung denganmu dan pacarmu untuk menikmati makan siang, berkunjung ke museum, atau mencoba aktivitas lain (pada kencan santai yang tidak romantis). Ia mungkin tidak selalu menerima ajakanmu, tetapi tentunya menyenangkan saat mendapatkan ajakan atau undangan dari seseorang!
  2. Buka matamu dan cari cara untuk mengembangkan lebih jauh hubunganmu dengannya. Sebagai contoh, jika ia menyukai seni dan kamu melihat ada pameran tertentu, beri tahu ia mengenai pameran tersebut.
  3. Ia akan menghargai usahamu untuk melanjutkan atau mengembangkan obrolan dalam hubunganmu dengannya. Bahas kesamaan yang bisa kamu temukan, bahkan hal-hal sederhana seperti acara televisi yang sama-sama kalian sukai.
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Ibu sudah mulai menonton lagi OK-Jek? Kurasa aku akan mulai menonton lagi. Aduh, aku rindu menontonnya! Oh, ya. Siapa karakter kesukaan Ibu di OK-Jek?”
  4. Orang-orang senang saat merasa dibutuhkan dan bermanfaat. Kenali bidang yang ia kuasai dan mintalah bantuan yang berkaitan dengan bidang tersebut. [9]
    • Sebagai contoh, jika ia pandai membuat kue, mintalah ia menyarankan resep mudah untuk dipelajari agar kamu bisa mengembangkan keahlianmu.
    • Jika ia senang berkebun, tanyakan apakah kamu bisa melihat kebunnya dan mintalah saran mengenai tanaman yang bisa kamu tanam.
  5. Cuci piring setelah kamu menikmati makan malam di rumahnya, bawa makanan ringan saat kamu diundang makan bersama, atau buanglah sampah. Ia mungkin berkata bahwa kamu tidak perlu melakukan apa pun, dan dalam situasi seperti ini, cukup ikuti ucapannya. [10]
    • Jika kamu kesulitan mengobrol dengannya, lakukan tugas-tugas kecil agar kamu bisa memulai obrolan dengan lebih mudah.
  6. Undang ibunya ke rumahmu untuk makan malam bersamamu dan pacarmu. Kamu tidak perlu menyajikan makanan yang rumit. Bahkan, kamu bisa memesan makanan dari luar. Namun, tunjukkan usahamu untuk membangun suasana yang nyaman dan hangat baginya.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mendapatkan Kembali Penerimaannya

PDF download Unduh PDF
  1. Jika kamu merasakan jarak atau sikap dingin dalam hubunganmu dengan ibu pacarmu, ada kemungkinan ia pun merasakannya. Jangan biarkan kekesalan menggunung di antara kalian berdua. Lagi pula, kalian berdua mungkin menjadi bagian dari kehidupan satu sama lain. Lakukan tanggung jawabmu untuk menyelesaikan masalah yang ada.
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Bu, kurasa pertemuan pertama kita tidak berjalan dengan baik. Aku menghormati Ibu dan ingin berhubungan baik. Bisakah kita mencoba lagi?”
  2. Bertanggung jawablah atas perilakumu. Jika kamu melakukan sesuatu yang tidak ia sukai atau terima, akui kesalahanmu dan mintalah maaf darinya. Pastikan kamu mau menyadari dan mengakui luka batin atau kemarahan yang kamu picu. [11]
    • Sebagai contoh, “Aku tahu sikapku tak sopan karena mengolok-olok cara Ibu mengemudi. Aku tahu hal itu tidak lucu dan melukai perasaan Ibu. Aku minta maaf.”
  3. Tentukan apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki hubunganmu dengan ibu pacarmu. Mungkin kamu bisa mengubah perilaku-perilaku kecil, atau justru sesuatu yang lebih besar.
    • Sebagai contoh, jika kamu pernah mabuk dan bersikap kasar di depannya, jangan pernah meminum minuman beralkohol lagi saat sedang bersamanya. Berusahalah untuk tidak menunjukkan sikap yang menyebalkan.
    • Mungkin ia cenderung pemilih mengenai makanan dan tidak begitu tertarik dengan keahlian kulinermu (atau pilihan restoranmu). Mungkin juga ia memiliki alergi terhadap kucing, sementara si pus kesayanganmu melompat ke arahnya saat ia berkunjung ke rumahmu. Kekesalannya bisa saja menghilang saat ia berada di tempat yang lebih nyaman.
  4. Kamu mungkin perlu mengobrol bersamanya tanpa kehadiran pacarmu. Dengan demikian, kalian berdua tidak perlu membuat pacarmu memilih salah satu pihak.
  5. Jika kamu merasa kesulitan mengakrabkan diri dengan ibunya, mintalah pacarmu menangani masalah yang ada. Dengan riwayat dan pengetahuan yang lebih baik tentang kepribadian ibunya, mungkin pacarmu bisa berbicara secara lebih mudah dengan ibunya. [12]
    • Langkah ini hanya perlu diambil jika kamu tidak berhasil berbicara dengan ibunya sendiri. Akan lebih baik jika kamu menangani masalah yang ada secara langsung.
  6. Jika semua langkah yang kamu ambil tidak membuahkan hasil, kamu tidak perlu merendahkan dirimu atau melakukan apa pun untuk memenangkan hati ibunya. Mengubah jati dirimu untuknya hanya akan membuatmu merasa lebih kesal dan kecewa. [13] Tidak masalah jika kamu tidak bisa “berteman” baik dengan ibunya. Namun, pastikan kamu selalu bersikap sopan dan menghormatinya. Ingatlah bahwa ia tetaplah bagian penting dalam kehidupan pacarmu.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.126 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan