Unduh PDF
Unduh PDF
Sistem rem pada mobil Anda terdiri dari beberrapa sistem hidrolis otomotif. Saat Anda menekan pedal rem, cairan dikirim melalui selang rem dari master silinder menuju ke tromol atau rem cakram, dan memperlambat putaran dengan gesekan. Untuk memastikan sistem bekerja dengan baik, Anda harus memiliki oli rem yang cukup agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Langkah
-
Buka kap mesin. Saat terbaik untuk melakukan hal ini adalah saat mobil berhenti pada tempat yang datar dan mesin dingin.
-
Cari master silinder. Pada umumnya, master silinder berada pada bagian belakang ruang mesin, di sisi pengemudi. Ada tabung di atas silinder itu.
-
Periksa ketinggian cairan pada tabung itu. Pada mobil yang baru, tabung berwarna transparan dengan garis bertanda "min" dan "max" dan cairan harus berada di antara kedua garis tersebut. Mobil keluaran sebelum tahun 1980 mungkin memiliki tabung metal, yang mengharuskan Anda membuka tutupnya dulu untuk memeriksa ketinggiannya. (Tutup yang baru bisa diputar dengan tangan, sedangkan tutup tabung lama mungkin membutuhkan bantuan alat untuk membukanya).
-
Tambahkan oli rem pada tabung jika perlu. Tuangkan dengan hati-hati, seka ceceran oli jika ada, karena sifatnya yang beracun dan menimbulkan korosi.
- Hanya gunakan oli rem dengan spesifikasi DOT sesuai dengan kebutuhan mobil Anda. Ada tiga spesifikasi, DOT 3, DOT 4 dan DOT 5, masing-masing memiliki kualitas sendiri. Memakai oli DOT 4 pada mobil dengan kebutuhan DOT 3 adalah diperbolehkan, namun tidak jika kebalikannya. Dan DOT 5 hanya bisa digunakan untuk mobil yang mengharuskan DOT 5.
-
Pasang kembali tutup tabung dan tutup kembali kap mesin.
- Jika oli rem jauh di bawah garis minimum, Anda harus memeriksa sistem rem Anda dari kebocoran. Jika kanvas rem Anda telah aus, oli rem bisa bocor.
- Mungkin juga, saat oli rem penuh, namun oli tidak bisa mencapai master silinder. Jika Anda merasa rem Anda blong meskipun oli penuh, periksa mobil Anda di bengkel.
Iklan
-
Periksa warna oli rem. Biasanya, oli rem berwarna coklat. Jika oli berwarna gelap atau hitam, mungkin perlu diganti, namun perlu dites terlebih dulu.
-
Celupkan kertas kimia pada tabung. Jika minyak rem sudah tua, korosi bisa menyebabkan kerusakan. Kertas kimia itu untuk memeriksa kandungan tembaga pada minyak rem, makin tinggi kandungannya, berarti makin tinggi keausannya. Salah satu alat tes adalah "Brake Strip Brake Fluid Test Strip" dari 'Phoenix system'
-
Periksa kelembaban dengan alat refraktometer optik. Minyak rem bersifat higroskopik, artinya bisa menyerap kelembaban. Kelembaban akan melemahkan daya kerja minyak rem, yang menyebabkan kerja rem menjadi lemah karena korosi. Dalam 18 bulan, minyak rem bisa mengandung 3 persen air, yang menurunkan titik didihnya 40-50 persen.
-
Periksa titik didih oli rem denan alat ukur elektronik. Oli rem DOT3 memiliki titik didih 401 derajat Fahrenheit (205 derajat Celsius), dan DOT 4 titik didihnya adalah 446 F (230 C) saat kering dan 311 F (155 C) saat basah. Makin rendah titik didih, makin tidak efektif.
- Mekanik Anda seharusnya memiliki alat refraktometer dan pengetes oli rem untuk mengujinya sebagai bagian dari pemeriksaan mobil.
Iklan
Tips
- Pada umumnya, pabrik mobil memberikan anjuran berapa lama Anda harus mengganti oli rem. Periksa buku petunjuk manual mobil Anda untuk lebih jelasnya.
Iklan
Peringatan
- Jika Anda melihat lampu ABS menyala, atau pedal rem terasa keras atau blong, menimbulkan suara berisik atau bau terbakar, bawa mobil ke bengkel segera.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Oli Rem
- Corong (opsional)
- Lap atau tisu
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 18.294 kali.
Iklan