PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Lupakan headphone (fon kepala) atau earbud murahan yang disertakan dalam paket pembelian pemutar MP3 Anda! Dengan sepasang headphone yang tepat, Anda bisa menikmati musik dalam tingkat yang berbeda. Cobalah beli headphone (atau earbud ) berkualitas tinggi untuk memaksimalkan pengalaman mendengarkan musik, baik ketika Anda mendengarkannya di rumah maupun di perjalanan.

Langkah

PDF download Unduh PDF
    • Earbuds dirasa lebih cocok bagi orang-orang yang tidak banyak memiliki ruang untuk menyimpan barang, tetapi tetap ingin mendengarkan musik. Earbud berkualitas tinggi, seperti produk-produk Sennheiser atau Ultimate Ears, biasanya disertai wadah kecil untuk menyimpan peranti ketika tidak digunakan. Dengan cara ini, peranti tidak akan rusak atau kotor ketika disimpan di dalam tas. Jika Anda memiliki dompet atau tas tangan yang sangat kecil dan ingin membawa iPod Nano dan earbud di dalamnya, atau Anda mungkin memiliki saku yang berukuran kecil, earbud dapat menjadi pilihan yang lebih tepat. Earbud juga bisa menjadi pilihan yang baik jika dana Anda terbatas karena ada banyak jenis produk yang bisa dipilih, serta harganya cenderung lebih murah.
      • Earbud murah sering kali bermasalah, seperti mudah terlepas dari telinga, melukai telinga, atau bahkan penyok karena bahan dasarnya terbuat dari plastik murahan. Dengan kisaran harga yang lebih tinggi (sekitar 200-500 ribu rupiah, tetapi masih tergolong ke dalam earbud kualitas rendah), Anda bisa mendapatkan earbud yang lebih nyaman di telinga, tanpa mengharuskan Anda untuk merogoh kocek lebih dalam. Akan tetapi, jika Anda adalah seorang penggemar musik, Anda mungkin perlu mempertimbangkan pilihan lain. Earbud produksi Sennheiser (mis. tipe CX 500 dengan harga sekitar 1,5 juta rupiah), Shure (tipe SE 115 dengan harga sekitar 1,4 juta rupiah), EtyMotic Research (tipe HF5 dengan harga sekitar 1,7 juta rupiah), Sony (tipe XBA-H1 dengan harga sekitar 1,7 juta rupiah), atau bahkan Ultimate Ears (minimal tipe Super.fi 4) dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
    • Headphone dapat menjadi pilihan yang tepat jika Anda merasa nyaman untuk mengalungkannya di leher sembari berjalan dari satu tempat ke tempat lain (atau jika Anda merasa nyaman untuk membawanya dengan cara seperti itu). Anda juga bisa mendapatkan peranti dengan kabel yang lebih tebal atau pilihan yang lebih menarik, seperti peranti nirkabel/ bluetooth . Kekurangannya adalah headphone berkualitas baik yang dijual dengan rentang harga yang Anda inginkan mungkin sulit untuk dicari. Selain itu, headphone memakan lebih banyak tempat daripada earbud , terutama headphone bergaya DJ yang menyita banyak tempat jika Anda tidak membawa tas yang lebih besar.
      • Headphone bergaya DJ memiliki penampilan seperti yang disebutkan sebelumnya; besar, menarik, dan mengingatkan Anda akan seorang DJ yang memutar musik di diskotek. Struktur peranti dapat menghasilkan suara yang baik, tetapi berdampak pada ukuran peranti yang dirasa “menyulitkan”. Banyak penggemar musik yang membelinya karena kualitas suaranya yang baik dan tekanan yang lebih kecil pada gendang telinga sehingga penggunanya bisa mendengarkan musik lebih lama, dengan risiko kerusakan gendang telinga yang lebih kecil.
      • Headphone tipe behind the neck juga dapat menjadi pilihan yang tepat. Peranti tersebut memiliki semacam penghubung yang mengikat kedua penyuara di bagian belakang leher penggunanya, bukan di atas kepala. Peranti ini disarankan bagi mereka yang sering melakukan joging atau orang-orang yang sering mengenakan topi, serta kacamata. Oleh karena itu, jika Anda adalah perempuan (atau pria) berrambut panjang yang tidak menyukai headphone yang menekan rambut Anda, atau tidak menyukai headphone yang menyebabkan iritasi pada tindikan, jenis peranti ini dapat menjadi pilihan yang tepat. Selain itu, ada beberapa hal yang membedakan headphone jenis behind the neck dari headphone bergaya DJ atau headphone standar.
  1. Secara umum, produk-produk headphone yang lebih mahal dibuat dari bahan-bahan yang lebih berkualitas, serta mekanisme/teknologi yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas keluaran suara. Headphone seharga 300 ribu rupiah bisa memberikan keluaran suara yang baik, tetapi tidak sebaik headphone seharga 600 ribu rupiah. Untuk produk-produk dalam rentang harga 800 ribu hingga 1 juta rupiah, Anda bisa mendengar aspek-aspek musik yang belum pernah Anda dengar sebelumnya. Sementara itu, earbud atau headphone diskon seharga 100 ribu rupiah mungkin bertahan lama (maksimal) 1 tahun dan tidak menghasilkan keluaran suara yang maksimal. Oleh karena itu, ada baiknya Anda menyiapkan dana sebesar (minimal) 200 ribu rupiah agar Anda bisa mendapatkan musik dengan kualitas dasar yang baik. Sebagai panduan, ada baiknya Anda menyiapkan dana sebesar 500 ribu rupiah untuk membeli headphone portabel dan 2,5 juta rupiah untuk membeli peranti home stereo . Selain kualitas suara, apa yang Anda beli juga menentukan ketahanannya. Mungkin ada beberapa orang yang masih menggunakan headphone produksi tahun 70an atau 80an yang masih berfungsi karena peranti tersebut dibuat dengan baik agar bisa bertahan lama. Ketika Anda membeli produk dari merek tertentu, terkadang Anda tidak hanya membeli merek saja; Anda juga membeli kualitas yang tepercaya.
  2. Dalam konteks ini, isolasi mengacu kepada seberapa rapi headphone menahan keluaran suara untuk tidak terdengar ke luar dan memblokir suara dari luar ke dalam telinga. Tentunya sangat mengesalkan ketika Anda harus menaikkan volume suara musik agar suara deru bis tidak terdengar. Selain itu, jika pendengaran Anda kurang baik, senang mendengarkan musik dengan keras, dan/atau menggunakan headphone untuk menutupi kebisingan di luar sementara peranti yang digunakan cukup “terbuka”, ada kemungkinan orang-orang yang ada di sekitar akan membicarakan membicarakan Anda. Oleh karena itu, dengan isolasi suara, Anda tidak perlu menghabiskan baterai perangkat atau memperbesar volume musik untuk mendengarkannya dengan baik.
    • Earbud dan headphone jenis in-ear memiliki sistem isolasi suara yang cukup baik karena memberikan semacam ”segel” atau penutup pada telinga. Selain itu, headphone bergaya DJ (yang berukuran besar) juga memberikan semacam “area” tertutup di sekitar telinga untuk mengisolasi suara dari/ke luar.
    • Ketika membeli headphone standar (jenis over the ear ), perhatikan apakah peranti memiliki bagian belakang pengeras yang terbuka ( open-back ) atau tertutup ( close-back ). Peranti dengan bagian belakang yang terbuka cenderung menghasilkan suara yang lebih natural dan tidak terdistoris, tetapi orang-orang di sekitar Anda bisa mendengar musik yang diputar. Anda pun bisa mendengar suara-suara dari sekitar. Peranti tersebut lebih cocok digunakan di rumah dan cenderung lebih nyaman di telinga. Sementara itu, peranti dengan bagian belakang tertutup bisa mengisolasi kebisingan dari lingkungan sekitar dengan lebih baik dan menghasilkan suara, seolah-olah musik yang dimainkan muncul dari kepala, bukan dari lingkungan sekitar. Akan tetapi, peranti tersebut dirasa kurang begitu nyaman di telinga dan menghasilkan semacam gaung akibat pantulan gelombang suara pada penutup plastik. Beberapa orang menyukai perangkat ini karena suara dentuman bas dan isolasi suara yang baik, sementara yang lainnya menyukai peranti dengan bagian belakang terbuka karena keluaran suaranya yang lebih natural dan akurat.
  3. Semakin besar rentang frekuensi peranti, semakin banyak aspek/elemen musik yang bisa Anda dengarkan. Headphone dengan rentang frekuensi yang besar (mis. 10 Hz hingga 25.000 Hz) biasanya sangat direkomendasikan. Tentunya, peranti dengan frekuensi yang berada dalam rentang tersebut dapat menjadi pilihan yang tepat.
    • Yang terpenting, perhatikan lengkung suara (dikenal pula sebagai lengkung respon frekuensi atau sound signature ). Jika titik lengkung terrendah berada lebih tinggi dari garis bawah grafik, peranti akan menghasilkan lebih banyak suara bas. Akan tetapi, hal ini tidak lantas berarti bahwa keluaran bas akan menjadi lebih akurat atau baik. Sebagai contoh, headphone Beats cenderung menghasilkan dentuman bas yang kentara. Akan tetapi, dentumannya dirasa terlalu kentara dan meledak-ledak tanpa presisi.
    • Biasanya, kebanyakan produk yang dijual dengan harga di bawah 1 juta rupiah akan memiliki lengkung frekuensi U. Ini artinya, frekuensi-frekuensi yang berada di tengah akan terpangkas. Meskipun pada awalnya suara yang dihasilkan terdengar “menarik” dan nyaman di telinga, Anda tidak bisa menganalisis aspek atau “lapisan” musik yang lain dengan mudah. Sementara itu, headphone dengan respon frekuensi datar tidak menonjolkan aspek suara apa pun. Ini artinya, Anda bisa mendengarkan setiap lapisan atau aspek musik dengan seimbang. Akan tetapi, kesan pertama yang didapatkan jika Anda terbiasa mendengarkan musik menggunakan peranti berlengkung frekuensi U adalah keluaran suara headphone dengan respon frekuensi datar terdengar “memobsankan” dan tidak memiliki bas. Orang-orang biasanya perlu terbiasa dengan lengkung frekuensi tertentu untuk bisa menikmatinya dengan baik.
  4. Produk berfitur penyaring bising yang dijual dengan harga 2 – 2,5 juta rupiah tidak memiliki ketepatan fitur yang baik. Meskipun Anda sering bepergian, biasanya fitur tersebut tidak setara dengan dana yang harus Anda keluarkan. Beberapa bagian musik mungkin ikut tersaring sehingga Anda harus memperbesar volume agar bisa mendengarkannya. Akan tetapi, jika Anda ingin mencari peranti dengan fitur penyaring bising, carilah produk-produk Etymotic atau Bose. Produk-produk tersebut biasanya memiliki spons penyumbat telinga yang bisa memenuhi saluran telinga sehingga kebisingan dapat tersaring.
    • Cara hemat untuk menghilangkan kebisingan dari luar adalah dengan mengenakan peranti pelindung pendengaran (bisa dibeli dari toko perangkat keras) setelah Anda mengenakan earbud untuk menyaring/memblokir suara-suara bising dari sekitar. Di sisi lain, jika Anda tidak terlalu “rewel” dengan fitur yang didapatkan, Anda bisa membeli produk earbud atau headphone berfitur penyaring bising dengan harga yang lebih murah. Produk-produk tersebut dapat menyaring kebisingan ketika Anda bepergian menggunakan pesawat terbang, mobil atau transportasi umum. Sebagai contoh, Panasonic (dan merek-merek serupa) memproduksi earbud berfitur penyaring bising yang dijual dengan harga sekitar 500 ribu rupiah saja.
  5. Cara terbaik untuk mengetahui baik tidaknya kualitas produk adalah dengan mengujinya. Cobalah peranti yang dimiliki oleh temanmu (jika ia mengizinkannya) atau kunjungi toko produk elektronik yang memungkinkan Anda untuk mencoba produk-produk headphone yang dijual. Dengan menyiapkan dana sekitar 2 juta rupiah di dompet dan mengunjungi toko perangkat elektronik yang menerapkan kebijakan pengembalian 30 hari, Anda bisa mencoba produk-produk headphone di sana sembari mempelajari jenis peranti yang Anda inginkan. Tentu saja untuk alasan kesopanan, selalu bersihkan telinga Anda sebelum mencoba headphone atau earbud apa pun!
  6. Untuk memaksimalkan penggunaannya, Anda perlu mencocokkan impedansi headphone dengan perlengkapan audio yang digunakan. [1] Impedansi diukur dengan besaran ohm. Pada kenyataannya, jika Anda tidak mengetahui dan mencocokkan impedansi peranti dengan perangkat audio, Anda biasanya perlu memperbesar volume suara musik. Tentunya, Anda tidak perlu melakukannya jika menggunakan headphone dengan impedansi yang sesuai dengan perlengkapan audio yang digunakan.
  7. Anda-lah yang akan menggunakan headphone tersebut sepanjang hari. Jika peranti seharga 500 ribu rupiah menghasilkan keluaran suara yang sama baiknya dengan peranti seharga 10 juta rupiah, tentunya Anda bisa memilih peranti yang lebih murah. Kualitas suara tidak akan begitu saja berubah hanya karena produk dijual dengan harga yang lebih mahal. Hal yang perlu Anda ingat adalah keseluruhan kualitas peranti. Apakah headphone yang digunakan akan bertahan lama? Apakah harga yang lebih murah akan selalu berpengaruh terhadap kualitas secara keseluruhan?
    Iklan

Tips

  • Sebagai panduan umum, kualitas yang didapatkan bergantung kepada harga produk. Akan tetapi, hal ini tidak selalu benar. Beberapa merek memproduksi peranti-peranti dengan harga yang sangat tinggi karena tampak keren atau populer. Akan tetapi, kualitas suara yang dihasilkannya justru buruk. Oleh karena itu, selalu cari tahu dan uji headphone yang ada jika memungkinkan
  • Ketika pertama kali menggunakannya, jangan lupa untuk mengecilkan volume suara perangkat terlebih dahulu.
  • Cari tahu mengenai headphone yang diinginkan. Jangan kunjungi situs atau sumbe seperti Consumer Reports yang tidak berfokus kepada peranti audio. Sebaliknya, kunjungilah forum-forum penikmat musik (mis. AVSForum, Head-Fi, dan lain-lain) dan toko-toko peranti elektronik khusus untuk mencari tahu produk yang berkualitas baik daripada berkunjung ke toko-toko elektronik umum.
  • Setelah membeli headphone berkualitas, Anda tidak akan lagi menggunakan headphone lama seharga 200 ribu rupiah. Anda akan merasa kecewa dengan suara dan nuansa yang dihasilkannya.
  • Jika Anda membeli headphone berkualitas baik, Anda tidak harus meminta garansi tambahan. Cukup manfaatkan garansi yang sudah diberikan. Beberapa merek headphone , seperti Skullcandy, memberikan garansi seumur hidup untuk setiap produk yang dijual. Meskipun demikian, garansi bukanlah pilihan yang buruk jika Anda akan sering menggunakan headphone tersebut.
  • Berhati-hatilah dengan penggunaan earbud . Beberapa produk mudah patah atau putus. Jika Anda membeli produk yang murah, biasanya setelah satu tahun produk tidak bisa menghasilkan suara lagi.
  • Salah satu tantangan terbesar untuk mencari headphone yang tepat adalah pertimbangan penggunaannya di pusat kebugaran. Pusat kebugaran sering kali memutar musik yang menyebalkan dan terlalu berisik. Penggunaan headphone dirasa terlalu mengganggu karena ukurannya yang besar dan tampilannya yang aneh untuk digunakan sembari berolahraga, sementara kebanyakan produk earbud tidak dapat menyaring kebisingan dari luar. Oleh karena itu, cari tahu mengenai produk terlebih dahulu sebelum membelinya, terutama melalui ulasan pengguna. Beberapa toko memungkinkan Anda untuk mencoba produk headphone yang dijual, tetapi biasanya Anda hanya bisa mengetahui kualitas atau karakter earbud melalui pencarian di internet dan ulasan dari pengguna di dunia nyata. Earbud dengan fitur penyaring bising aktif dilaporkan sering membuat interferensi dan kebisingan dari operasi elektroniknya. Sementara itu, earbud pasif (ketat) memang tidak akan membuat interferensi dan dapat menyaring kebisingan, tetapi perlu diingat bahwa tidak semua orang menyukai sensasi “tersumbat” pada saluran telinganya. Selain itu, akan terasa aneh ketika penggunanya bisa mendengar detak jantung dan napasnya yang (justru) diperkeras oleh peranti.
  • Headphone dengan fitur penyaring bising dapat memblokir kebisingan dari luar, tetapi secara bersamaan justru bisa mengurangi kualitas keluaran suara. Dalam berbagai situasi, biasanya headphone dengan fitur tersebut tidak menghasilkan kualitas suara yang baik dibandingkan dengan jenis peranti lainnya.
  • Jika Anda selalu menyimpan pemutar MP3 di dalam saku dada, Anda tidak membutuhkan kabel sepanjang 3 meter. Jika Anda senang mendengarkan musik dari peranti audio besar menggunakan headphone , Anda tidak membutuhkan kabel sepanjang 60 sentimeter. Sebenarnya, ada cara untuk sedikit memangkas panjang kabel agar sisa kabel tidak tersangkut pada benda-benda lain [2] . Selain itu, beberapa produk headphone dengan kabel yang panjang juga dilengkapi dengan cord winder (semacam alat penggulung kabel). Atau, Anda juga bisa membuat sendiri penggulung kabel untuk headphone . [3] Meskipun demikian, secara umum akan lebih baik jika Anda memiliki kabel yang lebih panjang daripada harus membeli kabel tambahan.
  • Jika Anda sering mendengarkan MP3 dengan kualitas di bawah 192 kbps, Anda hanya akan membuang-buang uang dengan membeli headphone berkualitas tinggi karena Anda tetap tidak bisa mendengarkan detail musik tertenu. Pada berkas MP3, musik mengalami kompresi dengan menghilangkan beberapa trek agar ukuran berkas menjadi lebih kecil. [4]
  • Headphone nirkabel mungkin terkesan menarik dan nyaman untuk digunakan, tetapi Anda tetap akan mendengar desis/bising dari lingkungan sekitar dan/atau rentang kompresi dinamis yang membuat keluaran suara terdengar datar. Selain itu, ada kemungkinan Anda juga akan mengalami gangguan dari perangkat nirkabel lainnya. Jika Anda ingin membeli headphone nirkabel, carilah model digital dengan jumlah gelombang (hertz) terbesar dan kanal ganda agar Anda bisa beralih ke frekuensi lain jika Anda mengalami gangguan. [5]
Iklan

Peringatan

  • Beberapa orang mengalami sakit kepala akibat penggunaan headphone yang berat. Hal ini mungkin disebabkan karena pemasangan peranti yang kurang tepat atau pengguna mendengarkan lagu dalam volume yang terlalu keras.
  • Berhati-hatilah dengan penggunaan headphone berfitur penyaring bising (atau headphone secara umum) ketika berkendara, bersepeda, atau berjalan kaki. Selain adanya musik yang bisa mengalihkan perhatian, Anda juga mungkin bisa melewatkan “peringatan awal” akan adanya bahaya.
  • Secara umum, penggunaan headphone untuk waktu yang lama dianggap tidak aman karena gelombang tekanan akan mengalir langsung ke arah gendang telinga. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pendengaran akumulatif jangka panjang ( accumulative long-term hearing loss ). Oleh karena itu, batasi volume maksimal dan beristirahatlah sesekali ketika mendengarkan musik.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.530 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan