PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Memimpin sebuah diskusi di dalam kelas bisa membantu siswa Anda berinteraksi satu sama lain untuk kemudian mendapatkan ide menarik mengenai topik yang dibahas. Tapi, jika Anda adalah orang yang memimpin diskusinya, Anda mungkin merasa gugup karena Anda harus membuat percakapan tetap berjalan dan tetap membuat semua siswa tertarik. Jika suatu hari Anda perlu memimpin sebuah sesi kelas Anda di sekolah atau kampus, atau jika Anda tertarik mencari tahu cara lain dalam belajar, maka Anda bisa belajar memimpin sebuah diskusi yang menarik dan memicu ide-ide baru. Yang Anda perlukan hanyalah kerja keras dan usaha.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memulai Diskusi

PDF download Unduh PDF
  1. Pertanyaan yang bagus adalah pertanyaan yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Pertanyaan “ya atau tidak” akan mematikan diskusi, sementara pertanyaan yang terlalu luas seperti “apa pendapat kalian mengenai orang yang memutuskan untuk menikah” akan membuat siswa malas membahasnya. Pertanyaan yang bagus adalah pertanyaan yang cukup terbuka untuk beberapa kemungkinan jawaban, tapi cukup spesifik dan membuat orang tahu pendekatan apa yang harus dia ambil untuk membahasnya, dan kemudian bersedia membahasnya.
    • Jika Anda membahas Romeo dan Juliet, Anda bisa mulai dengan bertanya, "Dalam hal apa Friar keliru memberi nasihat untuk Romeo? Dengan cara apa dia berhasil?" Pertanyaan ini akan mengarahkan siswa ke arah yang produktif tanpa memberi mereka jawaban.
    • Meminta siswa menyiapkan beberapa pertanyaan diskusi sebelum kelas dimulai juga bisa membuat mereka bisa memberikan kontribusi yang berarti pada diskusi Anda.
  2. Sebagai pemimpin diskusi, Anda harus muncul dengan beberapa pertanyaan besar. Bersiaplah melemparkan pertanyaan berikutnya jika diskusi terhadap satu pertanyaan sebelumnya sudah selesai atau mati dan siswa butuh lebih banyak topik untuk dibahas. Semakin siap Anda sebelum masuk ke kelas dan memulai diskusi, semakin percaya diri Anda akan tampil. Jika Anda terlihat percaya diri dengan ide yang Anda sampaikan, siswa Anda akan lebih menghargai Anda dan mau diajak kerja sama.
    • Anda bisa memberikan lembaran berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dibahas kepada siswa di kelas, atau menuliskannya di papan tulis. Beberapa siswa cenderung bisa belajar dan lebih terlibat jika pertanyaan yang harus dia jawab tampak di depan. Selain itu, ini juga bisa menjadi bantuan jika suatu waktu Anda perlu.
    • Dalam diskusi berdurasi dua jam, Anda cukup menyiapkan dua sampai lima pertanyaan. Anda juga bisa menyiapkan dua atau tiga pertanyaan sampingan untuk tiap pertanyaan utama. Tapi, Anda harus menyiapkan materi 1,5 kali lebih banyak daripada yang akan Anda bahas, untuk berjaga-jaga jika suatu waktu siswa di kelas Anda segan membahas apa yang ingin Anda bahas atau pertanyaan yang Anda lemparkan ternyata tidak menghasilkan diskusi yang Anda inginkan.
  3. Jika Anda ingin segera memulai diskusi, Anda harus memberitahu para siswa apa yang Anda harapkan dari diskusi ini. Jika Anda ingin para siswa bicara dengan bebas tanpa harus mengangkat tangan terlebih dulu, katakanlah. Jika Anda ingin para siswa mengangkat tangan terlebih dahulu sebelum bicara, katakanlah. Jika ada hal lain yang harus mereka ketahui dan pahami, seperti bagaimana memanggil siswa lain dengan penuh hormat, bagaimana cara menghindari pendapat yang bias, atau istilah dan perkataan yang tidak boleh digunakan, jelaskan semuanya sebelum Anda memulai diskusi sehingga Anda bisa mengedalikan diskusinya dengan lebih baik. [1]
    • Jika Anda punya selebaran berisi hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, bagikanlah agar siswa bisa mematuhinya.
  4. Penting bagi Anda dan para siswa untuk punya sesuatu yang dibahas sebelum diskusi dimulai. Ini bisa berupa tugas membaca materi untuk topik di hari tersebut, berita atau puisi yang Anda bawa ke kelas, sebuah video pendek, atau sebuah karya seni. Anda dan siswa Anda harusnya punya sesuatu yang sudah pernah dipelajari oleh semua orang di kelas, sehingga diskusi Anda bisa berjalan dengan lancar, dan Anda bisa konsentrasi ke detil yang ingin Anda sorot dan tidak harus menjelaskan hal-hal dasar yang membuang waktu. [2]
    • Katakan ekspektasi dan harapan Anda terhadap kesiapan para siswa dengan jelas. Jika Anda tidak meminta siswa yang lain untuk mengerjakan tugas mereka atau menghukum mereka yang tidak melakukan tugas yang diminta, maka mereka tidak akan hadir di kelas dengan ide atau gagasan yang baru.
  5. Salah satu cara untuk memastikan diskusi Anda berjalan dengan baik adalah dengan memperlihatkan antusiasme Anda pada topik yang Anda bahas sejak awal. Jika Anda melibatkan bahasa tubuh, siap dan bersemangat, dan memperlihatkan betapa pentingnya topik ini untuk Anda dan para siswa, mereka akan ikut tertarik. Tapi jika Anda terlihat capek, apatis, atau ingin mengakhiri diskusi ini sesegera mungkin, mereka juga akan tidak peduli. [3]
    • Meskipun topik yang Anda bawakan tampak biasa saja, jangan mengatakan “topik ini mungkin tidak begitu menarik”. Daripada begitu, coba katakan dan perlihatkan bahwa topik ini patut dibahas. Dengan begitu siswa yang lain akan ikut menganggapnya demikian.
    • Terkadang, memperlihatkan bahwa sebuah materi atau gagasan punya aplikasi langsung di dunia nyata bisa membuat siswa peduli akan materi tersebut. Jika misalnya Anda akan membahas sebuah kejadian sejarah, mulailah dengan artikel berita mengenai sebuah kejadian dengan tema atau nilai yang serupa. Cara itu bisa membantu siswa untuk tertarik pada materi yang akan Anda bahas.
  6. Salah satu cara yang bagus untuk memulai diskusi adalah memperkenalkan dan menjelaskan beberapa istilah penting yang akan muncul sepanjang diskusi, dan tentunya berguna untuk diketahui. Misalnya, jika Anda akan membahas tentang puisi, Anda bisa menjelaskan simile, metafora, kiasan, dan istilah terkait sastra dan puisi lainnya. Jika semua siswa punya pemahaman yang baik mengenai topik yang akan Anda diskusikan, mereka akan lebih percaya diri untuk berpartisipasi dalam diskusi. [4]
    • Meskipun Anda terkesan membuat semuanya lebih sederhana, ada baiknya untuk memastikan bahwa semua siswa punya level pemahaman yang sama sebelum memulai diskusi. Beberapa siswa mungkin akan merasa minder untuk mengakui bahwa mereka tidak paham akan satu atau dua hal, dan sudah menjadi tugas Anda untuk menjelaskannya kepada mereka sebelum maju ke tahap berikutnya.
  7. Agar Anda bisa memimpin diskusi yang bermanfaat, Anda harus bisa menampilkan diri sebagai seorang profesional yang ahli dalam topik yang dibahas. Anda harus punya bahasa tubuh yang percaya diri, berdiri dengan tegak, menjaga kontak mata, dan memperlihatkan bahwa Anda bisa mengendalikan diskusi ini. Di saat yang sama, jangan sampai Anda bertingkah bahwa Anda adalah orang yang sempurna dan tahu jawaban atas semua pertanyaan, atau siswa Anda akan malas menghadapi Anda dan berpartisipasi dalam diskusi. [5]
    • Jangan bertingkah seolah Anda tahu segala sesuatu tentang topik yang Anda bahas. Perlihatkan kepada para siswa bahwa Anda juga ingin belajar, layaknya mereka.
    • Antusiaslah dalam menyimak ide dan gagasan siswa yang lain untuk membantu menjaga dan meningkatkan antusiasme dalam diskusi.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mempertahankan Diskusi yang Bermanfaat

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda ingin mengajak siswa yang lain untuk berpartisipasi, Anda harus menciptakan situasi dan lingkungan yang kondusif untuk itu. Anda harus memperlihatkan dan menyatakan dengan jelas bahwa semua ide dari semua siswa harus dihargai dan tiap siswa tidak boleh menertawakan ide atau siswa tersebut. Perlakukan siswa secara positif dan beri imbalan atas kontribusi mereka, dan jangan pernah membuat mereka merasa bahwa ide mereka jelek, bodoh, atau salah. [6]
    • Jika ada siswa yang tidak sopan atau jahat ke siswa lain, segera atasi masalah tersebut sebelum melanjutkan diskusi. Jika Anda tidak mengatakan apa-apa, itu akan memberi anggapan bahwa tindakan tersebut diterima dan boleh dilakukan siapa saja.
    • Ajak semua siswa untuk bicara, jangan membuat mereka minder dan ragu. Buat mereka merasa bersemangat untuk ikut dalam diskusi.
  2. Jangan sekedar mengeluarkan pendapat Anda tanpa memberi alasan dan bukti yang kuat. Jika Anda membahas Romeo dan Juliet dan seseorang mengatakan bahwa “Friar seharusnya tidak memberi nasihat pada Romeo,” tanya mengapa dia berpendapat seperti itu, dan bahas kemungkinan fakta atau informasi pendukung untuk argumennya. Gunakan model “kelebihan dan kekurangan”. Buat satu argumen, dan cobalah untuk melawan argumen tersebut. Lalu simpulkan, argumen mana yang sebenarnya tepat atau lebih kuat? Ini akan memberikan hasil yang bagus tanpa harus membuat siswa merasa disuapi dengan jawaban sepanjang diskusi.
    • Bantu dan pandu siswa agar mereka bisa menarik kesimpulan sendiri. Jika tujuan diskusinya adalah untuk membuat mereka bisa menemukan jawaban yang benar, maka Anda harus bisa membawa mereka ke jawaban tersebut.
  3. Diskusi yang baik bergantung pada ketidaktahuan pesertanya. Jika mereka sudah tahu beberapa hal, bagaimana Anda bisa belajar sesuatu yang baru? Jika Anda merasa Anda sudah menjawab satu pertanyaan, coba gali lebih dalam, dan cari pertanyaan lain yang belum dimengerti oleh Anda atau peserta diskusi, atau pindah ke pembahasan lain. Setelah Anda dan peserta diskusi berhasil memecahkan sebuah masalah, pindah ke masalah lain yang lebih rumit. Gunakan diskusi sebelumnya sebagai referensi dan gali topiknya lebih dalam lagi.
    • Perlakukan semua poin yang belum dipahami sebagai sebuah teka-teki yang seru yang bisa dan akan dipecahkan bersama. Jika sekalipun Anda sudah mengetahui jawabannya, simpanlah jawaban tersebut dan ikutlah dengan para siswa dalam mencari jawabannya.
  4. Ajak siswa yang pendiam untuk mengeluarkan pendapatnya mengenai topik yang dibahas, dan sesopan mungkin, coba buat agar siswa yang aktif dan banyak bicara untuk memberi kesempatan siswa yang lain untuk bicara. Pastikan semua peserta diskusi punya kesempatan untuk bicara dan didengarkan. Pastikan semua siswa sempat berbicara, dan tidak ada siswa yang bicara terlalu banyak. Buat agar sepanjang diskusi, siswa yang kepribadiannya bersinggungan tetap bisa akur dan damai.
    • Kenali berbagai jenis kepribadian yang ada di kelas Anda dan ketahui cara agar mereka bisa berpartisipasi di diskusi kelompok ini. Misalnya, jika Anda punya siswa yang cenderung diam dan mencerna semua diskusi untuk kemudian bicara di akhir diskusi, biarkan dia menyimak diskusi dan baru minta dia bicara ketika dia sudah siap.
  5. Salah satu teknik untuk mempertahankan diskusi kelas yang produktif adalah menulis ide yang dikeluarkan oleh para siswa sepanjang diskusi. Ini akan membuat siswa paham apa yang sedang Anda jelaskan dan memberi mereka sesuatu yang bisa dirujuk ulang. Anda juga bisa menulis ulang ide mereka dalam kalimat yang lebih jelas dan mudah dipahami untuk menjaga alur diskusi. Tapi jika Anda melakukan ini, pastikan bahwa Anda menulis sebagian besar perkataan sebagaimana adanya dan tidak membuat siswa yang mengeluarkan ide tersebut menganggap bahwa Anda tidak menulis idenya di papan.
    • Anda bahkan bisa menunjuk seorang siswa sebagai pencatat di papan tulis.
  6. Ketika Anda memimpin diskusi kelas, Anda mungkin merasa bahwa jika ini tidak berjalan dengan baik, itu karena siswa yang lain tidak menyukai dan menghargai Anda. Cara berpikir ini tidak produktif dan hanya akan membuat Anda berpikir negatif terhadap diri sendiri dan tidak fokus pada topik yang akan dibahas. Jika siswanya tidak merespon dengan baik atau tampak tidak begitu tertarik, ingatkan pada diri sendiri bahwa ini karena topiknya bisa dibawa dengan cara yang lain yang lebih menarik, bukan karena Anda payah atau tidak mampu. [7]
    • Begitu Anda berhenti fokus pada diri sendiri, Anda akan lebih bebas untuk fokus dan membahas topik diskusi dan membuat diskusinya dinamis.
  7. Salah satu aspek penting dalam memimpin sebuah diskusi adalah memastikan bahwa Anda bisa membahas poin-poin penting yang ingin Anda bahas. Jika para siswa terlalu lama membahas satu poin yang tidak terlalu penting, maka Anda bisa mengarahkan diskusinya kembali ke arah yang tepat. Tapi, jika para siswa ternyata memulai dan sangat tergugah dengan diskusi mengenai poin yang sebenarnya tidak akan Anda bahas dan mereka belajar sangat banyak dari diskusi tersebut, maka Anda bisa membiarkan mereka melanjutkan diskusi tersebut untuk menemukan cara berpikir yang baru. [8]
    • Manajemen waktu adalah bagian penting dalam memimpin diskusi kelas. Anda harus bisa mempertahankan arah diskusi dan menghindari membahas hal yang minor dan membuat durasi diskusi Anda.
    • Cari cara untuk secara diam-diam memeriksa jam. Anda tidak ingin terlihat jelas melihat jam dan membuat siswa Anda berpikir macam-macam.
  8. Cara lain untuk membuat diskusi Anda maju adalah membantu siswa berinteraksi satu sama lain, bukan hanya ke Anda. Selama diskusi antar siswa tersebut saling menghormati dan bermaksud baik, maka diskusi antara mereka bisa membantu mereka mengenal satu sama lain dan memfasilitasi diskusi yang bermanfaat. Jika ternyata diskusi yang mereka lakukan terlalu agresif, Anda bisa melerai mereka. [9]
    • Dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi satu sama lain, Anda akan membuat diskusi Anda lebih dinamis dan menyenangkan. Mereka bisa saja merasa lebih terbuka ketika bicara satu sama lain ketimbang pada guru.
    • Pastikan Anda menekankan bahwa mereka tetap harus saling menghormati dan fokus pada idenya, bukan orangnya.
  9. Satu saja siswa yang bermasalah bisa merusak seluruh diskusi Anda. Jika ada siswa di kelas Anda yang bicara seenaknya, memotong orang lain yang bicara, menjatuhkan ide orang lain, atau tidak menghormati Anda dan siswa lain, Anda harus bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut sesegera mungkin agar siswa bermasalah ini tidak menghambat proses belajar siswa lain. Anda bisa menegurnya ketika di kelas, dan jika itu tidak berhasil, Anda bisa mengusirnya terlebih dahulu dan mengajaknya bicara setelah kelas.
    • Ada banyak jenis siswa bermasalah. Misalnya, jika salah satu siswa Anda bicara tanpa diberi izin, ingatkan kembali betapa pentingnya mengangkat tangan terlebih dahulu sebelum bicara.
    • Jika Anda punya siswa yang terlalu banyak bicara, ingatkan pada dia untuk menunggu sampai paling tidak empat siswa lain bicara sebelumnya. Meskipun terdengar jahat dan tidak adil, ini bisa membantu siswa tersebut fokus pada mendengarkan ide dan perkataan siswa lain.
    • Jika Anda memiliki siswa yang perhatiannya teralih atau melakukan hal-hal lain selama kelas Anda, atur agar mereka duduk di depan dan beri perhatian ekstra kepada mereka.
    • Jika Anda kesulitan memimpin diskusi karena banyak siswa yang tidak melakukan persiapan, maka Anda harus memberi insentif seperti mengadakan kuis dadakan sebelum diskusi, menjanjikan nilai tambahan untuk mereka yang berpartisipasi aktif dalam diskusi, atau mencari cara lain untuk memastikan bahwa mereka mau melakukan tugas mereka sebelum diskusi dimulai.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengakhiri Diskusi

PDF download Unduh PDF
  1. Satu cara untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki pemahaman yang sama adalah dengan merangkum diskusi yang terjadi sebelum pindah ke tahap berikutnya. Anda bisa membawakannya tanpa terlihat seperti memotong diskusi yang terjadi. Bahkan mengulang poin yang dibuat oleh Anda atau siswa Anda dengan sedikit lebih jelas bisa membantu siswa Anda untuk lebih memahami gambaran besar topiknya. Selalu luangkan waktu untuk merangkum pembahasan yang sudah ada tiap 20 menit sekali, terutama jika Anda memimpin diskusi yang panjang, agar semua siswa tetap berada di arah yang sama.
    • Anda bisa meminta siswa Anda untuk merangkum. Anda bisa mengatakan “Oke, apa yang sudah kita ketahui sejauh ini?” dan minta siswa yang bersedia untuk menjelaskan.
  2. Ketika waktu diskusinya sudah habis, atau diskusinya sudah berakhir, tarik kesimpulan akhir mengenai apa saja yang sudah dibahas. Jelaskan poin-poin awalnya, dan ingatkan semua argumen yang tercipta sepanjang diskusi tersebut. Jangan membuang satupun argumen yang muncul dan fokus pada mengumpulkan semua ide yang muncul dan dibahas. Jangan memperlihatkan bahwa hanya ada satu jawaban atau kesimpulan yang absolut di diskusi ini. Pastikan Anda menyisakan waktu untuk menarik kesimpulan akhir agar siswa Anda tidak terganggu dan malah sibuk memasukkan buku dan alat tulis mereka ke dalam tas masing-masing.
    • Di momen inilah catatan yang Anda tulis sepanjang diskusi bisa sangat berguna. Dengan memiliki sesuatu yang bisa Anda jelaskan secara visual, Anda bisa menjelaskan dan menarik kesimpulan dengan lebih mudah.
    • Anda bahkan bisa meminta siswa Anda untuk menarik kesimpulan diskusi tersebut. Ini akan membuat siswa yang ditunjuk merasa memiliki tanggung jawab dan lebih terlibat dalam diskusi.
  3. Pastikan Anda menyisakan waktu beberapa menit untuk sesi tanya jawab di akhir diskusi. Anda ingin siswa Anda mengakhiri diskusi dengan kesan bahwa mereka belajar sesuatu yang baru, bukan bingung. Jika Anda baru membuka sesi tanya jawab ketika kelas Anda hampir selesai, siswa Anda akan enggan bertanya karena mereka tidak mau kelasnya berlangsung lebih lama dari yang semestinya. Sisakan waktu yang cukup untuk sesi tanya jawab dan pastikan Anda mengajak semua siswa bertanya jika mereka bingung.
    • Menjawab pertanyaan siswa juga bisa membantu Anda menyimpulkan diskusi secara lebih menyeluruh.
    • Mendapat pertanyaan dari siswa juga bisa memberi informasi mengenai kelebihan dan kekurangan diskusi yang baru saja berlangsung. Jika lima siswa ternyata bingung mengenai satu hal yang sama, berarti Anda tidak membahas hal tersebut dengan baik di dalam diskusi.
  4. Tutup diskusinya dengan pertanyaan yang terkait dengan topik atau rekomendasi penelitian lanjutan. Ini akan membuat mereka memiliki sesuatu yang ingin dipelajari di lain waktu. Jangan membuat siswa merasa mereka sudah mempelajari semua hal mengenai topik tersebut dan sudah berhasil menjawab semua pertanyaan yang muncul. Terus bawa pembahasannya maju dengan membantu mereka mendapat pengetahuan, dan membuat mereka tidak sabar untuk kembali mendiskusikan hal lain.
    • Mengakhiri diskusi dengan membuat siswa Anda semakin penasaran juga bisa membuat Anda punya sesuatu yang bisa dibahas di pertemuan berikutnya. Mereka akan datang ke kelas dengan lebih siap dan bersemangat untuk kembali berdiskusi, dan mereka mungkin sudah mempelajari satu atau dua hal tambahan sebelum itu.
    • Coba adakan evaluasi singkat. Minta siswa mengatakan apa yang mereka dapat dari diskusi ini dan ke arah mana diskusi ini bisa berlanjut. Mereka bisa melakukan ini di pengujung kelas, atau di survei tertulis. [10]
  5. Setelah diskusinya berakhir, ingat-ingatlah, siapa saja yang paling banyak bicara, siapa yang paling jarang bicara, dan siapa yang paling berkontribusi pada diskusi. Perlu diingat bahwa banyak bicara bukan berarti banyak memberi kontribusi. Di diskusi berikutnya, Anda bisa mengajak siswa yang jarang bicara untuk lebih aktif, dan pastikan semua siswa mendapat kesempatan untuk bicara dan tidak ada siswa yang terlalu mendominasi. [11]
    • Ingatkan pada diri sendiri bahwa tidak ada diskusi yang sempurna. Seiring upaya Anda meningkatkan kemampuan Anda dalam memimpin diskusi, Anda juga akan mengalami peningkatan dalam memastikan bahwa semua siswa berpartisipasi aktif dalam diskusi.
    Iklan

Tips

  • Pertahankan sikap positif. Jika diskusinya menjadi sulit, ingat bahwa semua orang yang bisa bicara bisa belajar banyak dan menikmati sebuah diskusi. Pertanyaan mengenai sebuah topik bisa memotivasi seseorang untuk belajar, dan berdiskusi dan bicara adalah tindakan yang alami yang dilakukan semua orang. Jadi, jika Anda mengalami kesulitan, jangan menyerah!
  • Pastikan diskusinya berjalan paling tidak selama sejam, tapi ingat bahwa diskusi terbaik (yang menghasilkan pertanyaan dan pengetahuan baru) bisa memerlukan waktu tiga jam agar bisa sampai pada kesimpulan dan pemahaman akhir.
  • Socrates adalah seorang ahli dalam memimpin diskusi. Belajarlah dari mereka yang sudah ahli.
  • Terkadang pertanyaan paling penting adalah yang paling sulit dijawab. Meskipun kadang jawaban akhirnya tidak ada, pertanyaan yang sulit seperti “apa itu manusia” tetap bisa menjadi pertanyaan yang relevan. Biarkan kelas Anda membahas sesuatu yang menarik perhatian mereka, meskipun Anda belum bisa menemukan aplikasi dunia nyatanya. Diskusi yang bagus tidak selamanya berujung pada kesimpulan akhir, atau bahkan berakhir dalam posisi menentang topik yang ada.
    • Secara garis besar, ada dua jenis diskusi: teori dan praktek. Bedakan antara dialog yang berujung pada penemuan fakta atau kesimpulan dengan dialog yang berujung pada konsensus dan sebuah tindakan. Selain itu, pastikan Anda menjelaskan pada peserta diskusi mengenai jenis diskusi apa yang sedang berlangsung saat ini.
  • Banyak orang yang merasa bahwa diskusi terbuka antara peserta yang ingin belajar atau membahas topiknya adalah hal yang tidak masuk akal. Jika Anda atau kelompok Anda mulai berpikir seperti ini, cobalah bertanya pada diri sendiri, “Mengapa ini penting untuk dibahas?” Luangkan waktu untuk memutuskan proyek mana yang patut Anda kejar, yang mana yang tidak, lalu bertindaklah sesuai keputusan tersebut.
  • Beri lebih banyak gagasan. Buatlah diskusi baru begitu diskusi yang lain selesai.
Iklan

Peringatan

  • Biarkan diskusi Anda berpindah dari satu poin ke poin lain. Tradisi, pengalaman, dan penelitian terbaru mengatakan bahwa sebuah proses belajar satu arah, yang secara struktur memang lebih rapi, tidak bisa bertahan lama dan juga bukan cara efektif untuk belajar.
  • Banyak orang yang menjadi emosional ketika ide mereka dipertanyakan atau keyakinan mereka dibantah. Anda harus mengantisipasi adanya orang yang seperti ini. Untuk meminimalisir efek buruknya, cobalah menyampaikan segala sesuatunya dengan jelas dan rasional, jangan sekedar mengatakan “Anda salah.”
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Dua sampai 15 orang yang tertarik membahas topik diskusinya
  • Subjek topik tersebut, seperti buku, film, pengalaman, sebuah kejadian, dan masih banyak lagi.
  • Pikiran
  • Rasa penasaran
  • Waktu satu sampai tiga jam

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 21.408 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan