Unduh PDF
Unduh PDF
Saat Anda sakit, sering kali hal yang Anda paling enggan lakukan adalah menelepon pihak kantor atau menulis surel. Inilah yang membuat permohonan cuti sakit melalui pesan surat menjadi makin populer. Namun, apakah memberi tahu atasan bahwa Anda sakit melalui pesan singkat adalah hal yang berterima? Dan saat Anda meminta cuti sakit melalui pesan singkat, apa yang perlu dikatakan? Untuk membantu Anda, artikel ini mengamati pendapat para ahli dan merangkum panduan mengenai berbagai hal yang Anda perlu ketahui, termasuk contoh pesan yang Anda bisa kirimkan kepada atasan saat Anda sedang sakit.
Langkah
Metode 1
Metode 1 dari 3:
Cara Mengirimkan Pesan kepada Atasan untuk Memberi Tahu bahwa Anda Sedang Sakit
-
Beri tahu ia sesegera mungkin. Makin awal Anda memberi tahunya, makin banyak waktu yang ia bisa persiapkan untuk menghadapi ketidakhadiran Anda. Jika Anda sakit pada hari kerja, tidak masalah; cukup beri tahu atasan Anda sesegera mungkin! Akan lebih baik jika Anda mengirimkan pemberitahuan lebih awal alih-alih menunggu hingga menit terakhir (atau hingga jadwal/giliran kerja Anda sudah dimulai). [1] X Teliti sumber
-
Bagikan detail-detail penting saja. Saat Anda sakit, terkadang Anda tergoda untuk menceritakan semua gejala yang dirasakan dengan atasan demi menunjukkan bahwa Anda memang sakit, tetapi sebisa mungkin hindari hal tersebut. [2] X Teliti sumber Anda tidak berkewajiban menceritakan semua detail yang tidak diperlukan, dan atasan Anda pun tidak perlu mengetahuinya. Ia hanya perlu tahu bahwa Anda sedang sakit dan tidak bisa bekerja. Kemas pesan yang singkat dengan mengatakan, misalnya: [3] X Teliti sumber
- ”Saya merasa sangat tidak enak badan hari ini.”
- ”Maaf. Saya mengalami flu berat.”
- ”Saya terkena demam dan tampaknya ada kondisi lain yang saya alami.”
-
Yakinkan atasan Anda bahwa pekerjaan Anda bisa ditangani oleh orang lain jika perlu. Jika ada pekerjaan yang perlu ditangani saat Anda tidak bekerja (mis. giliran jaga atau rapat yang Anda harus pimpin), mintalah rekan kerja untuk menangani pekerjaan Anda sementara Anda sakit jika memungkinkan. Setelah itu, beri tahu atasan Anda bahwa Anda sudah menangani pemindahan pekerjaan saat mengirimkan pesan kepadanya. Ia akan mengapresiasi inisiatif yang Anda ambil. [4] X Teliti sumber
-
Jaga profesionalitas Anda dalam pesan. Berkirim pesan singkat memang lebih kasual dibandingkan pengiriman surel atau panggilan telepon, tetapi Anda harus tetap memastikan bahwa Anda bersikap profesional karena Anda berbicara dengan atasan. Sertakan sapaan (mis. “Selamat pagi, Pak/Bu X”) di awal pesan dan gunakan kalimat lengkap dengan tata bahasa yang baik.Iklan
-
Meminta cuti sakit satu hari: Jika Anda hanya membutuhkan libur selama satu hari, beri tahu atasan Anda bahwa Anda akan kembali bekerja besok. Anda bisa mengirimkan pesan seperti:
- "Selamat pagi, Pak Markus. Saya sedang flu berat dan tampaknya tidak bisa bekerja hari ini. Namun, saya bisa kembali bekerja besok.”
- "Selamat pagi, Bu Jeni. Saya ingin memberi tahu Ibu bahwa saya sedang sakit hari ini sehingga tidak dapat bekerja. Namun, Santi sudah sepakat untuk menangani pekerjaan saya hingga saya kembali bekerja besok.”
- "Selamat pagi. Saya ingin memberi tahu bahwa sejak tadi malam, saya merasa tidak enak badan dan hingga hari ini, saya masih sakit sehingga saya ingin meminta cuti. Namun, saya akan segera mengejar ketertinggalan saya saat kembali ke kantor besok.”
-
Meminta cuti sakit selama beberapa hari: Jika Anda tampaknya akan sakit selama lebih dari satu hari, coba beri tahu atasan Anda sejak awal saat mengirimkan pesan. Anda bisa mengirimkan pesan seperti:
- "Selamat pagi, Bu Elisa. Saya ingin memberi tahu bahwa saya terkena flu dan tidak enak badan sehingga perlu beristirahat selama satu minggu. Selama saya tidak bekerja, Marni akan membantu mengerjakan tugas-tugas saya. Namun, Senin depan saya sudah bisa kembali bekerja.”
- "Selamat pagi, Pak Tarno. Saya sedang tidak enak badan karena mual-mual sejak kemarin dan sepertinya saya tidak bisa bekerja hari ini dan besok. Namun, saya bisa kembali ke kantor hari Jumat nanti.”
- "Selamat pagi. Saya ingin memberi tahu bahwa saya sedang demam dan perlu beristirahat selama beberapa hari untuk pulih. Saya harap saya bisa kembali bekerja pada hari Kamis. Untuk sementara, Erni sepakat untuk memimpi rapat tim.”
-
Meminta cuti sakit untuk durasi yang tidak diketahui: Jika Anda merasa sakit dan tidak yakin kapan Anda akan merasa cukup bugar untuk kembali ke kantor, beri tahu atasan Anda bahwa Anda belum mengetahui tanggal kembali bekerja. Namun, pastikan Anda tetap mengabari atasan. Coba kirimkan pesan seperti:
- "Selamat pagi, Pak Jordan. Saya sakit hari ini dan tidak bisa masuk kerja. Saya berharap saya sudah bisa kembali bekerja besok, tetapi saya tidak yakin. Namun, saya akan tetap mengabari Bapak.”
- "Halo, Bu Tia. Saya terkena demam kemarin malam dan sampai hari ini, saya masih merasa tak enak badan. Saya mungkin perlu beristirahat selama beberapa hari, tetapi saya akan tetap mengabari Ibu. Sarah akan membantu saya mengatur pelatihan hingga saya kembali ke kantor.”
- "Selamat pagi. Saya ingin memberi tahu bahwa saya harus berkunjung ke klinik hari ini karena selama beberapa hari terakhir, saya merasa tidak enak badan. Saya harap saya sudah pulih dalam beberapa hari ke depan dan bisa bekerja, tetapi saya akan tetap mengabari kondisi saya.”
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.indeed.com/career-advice/career-development/how-to-call-out-of-work
- ↑ https://www.glassdoor.co.uk/blog/how-to-call-in-sick/
- ↑ https://www.theladders.com/career-advice/heres-what-to-send-your-boss-when-you-dont-feel-well
- ↑ https://www.indeed.com/career-advice/career-development/how-to-call-out-of-work
- ↑ https://money.usnews.com/careers/articles/a-guide-to-calling-in-sick
- ↑ https://www.glassdoor.com/blog/guide/simple-steps-and-quick-tips-for-how-to-call-in-sick-in-any-profession/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 5.171 kali.
Iklan