Unduh PDF Unduh PDF

Pernahkah kamu secara tidak sengaja menyinggung teman wanitamu? Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tetapi yang terpenting adalah menyadari kesalahan tersebut. Meskipun sulit, meminta maaf merupakan langkah penting dalam hubungan apa pun. Jika kamu bisa mengutarakan permohonan maaf yang tulus, jujur, dan jelas, kamu dan teman perempuanmu bisa kembali berteman seperti biasa.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengutarakan Permohonan Maaf yang Tulus

Unduh PDF
  1. Apakah komentarmu secara tidak sengaja menyinggung seseorang yang ia sayangi, seperti anggota keluarga atau sahabat? Apakah kamu mengungkit cerita atau kejadian di masa lalunya yang tidak ingin ia bicarakan? Apakah ada kesalahpahaman di antara kalian berdua? Cara termudah untuk mengetahuinya adalah dengan bertanya, tetapi ada beberapa metode lain yang bisa kamu coba. [1]
    • Bicaralah kepada teman-temannya. Apakah mereka tahu hal yang membuatnya tersinggung?
    • Ingat kembali kejadian yang bersangkutan. Apakah kamu secara tidak sengaja mengatakan sesuatu yang sebenarnya menyinggungnya?
  2. Sampaikan permohonan maafmu secara langsung . Ajaklah ia berbicara secara tertutup dan katakan bahwa kamu tidak bermaksud menyinggungnya. Jelaskan secara singkat maksudmu dan jangan beralasan. Ini bukanlah waktunya untuk mengelak dan membuat alasan; ini waktu untuk mengakui dan menebus kesalahanmu. [2]
    • Segera sampaikan permohonan maafmu. Semakin lama kamu menunggu untuk meminta maaf, semakin sulit bagimu untuk meyakinkannya bahwa permohonan maafmu tulus dan serius.
  3. Jangan meminta maaf hanya agar ia bisa “kembali berteman” denganmu karena ia bisa mengetahui niatmu dengan mudah. Beberapa langkah yang bisa kamu ikuti untuk menunjukkan ketulusanmu adalah:
    • Membuat kontak mata.
    • Sedikit menundukkan kepalamu.
    • Berbicara secara perlahan, tenang, dan terkendali.
    • Tidak meminta maaf secara terburu-buru agar “masalah bisa cepat selesai".
  4. Dengan demikian, kamu bisa mencerminkan empati dan menunjukkan bahwa kamu benar-benar menyesal. Jika kamu sekadar mengatakan “Maafkan aku”, kamu justru menunjukkan bahwa permohonan maaf tersebut tidak tulus. Kamu meminta maaf karena sekadar tahu bahwa perasaannya tersinggung, dan bukan karena menyesali perbuatanmu.
  5. Pengakuan sederhana seperti ini merupakan hal terhebat yang bisa kamu tunjukkan dalam permohonan maafmu. Disadari atau tidak, kamu sudah membuat kesalahan, dan kamu perlu menebusnya agar bisa kembali berteman dengannya. Mengapa kamu bersalah? Apa kamu paham mengapa perbuatanmu menyinggung? Tunjukkan kepadanya bahwa kamu sudah belajar dari kesalahanmu. [3]
    • "Maafkan aku karena mengatakan hal tersebut. Aku tidak bermaksud melukaimu dan aku tak akan mengatakannya lagi."
    • "Aku bersalah karena merasa semuanya baik-baik saja. Aku janji hal tersebut tak akan terjadi lagi."
  6. Permohonan maafmu menjadi kesempatan baginya untuk menceritakan perasaannya atas apa yang kamu lakukan, serta jalan bagi kalian berdua untuk mengakhiri masalah dan kembali berhubungan. Dengarkan ia secara saksama dan perhatikan ucapannya. Jika memungkinkan, kamu bisa mengucapkan kembali apa yang ia katakan untuk menunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkannya. Inilah mengapa kamu membutuhkan waktu yang cukup lama saat meminta maaf kepadanya. [4]
  7. Meskipun sulit, kamu harus mau mengakui kesalahanmu, meminta maaf, dan berharap bahwa ia mau memaafkanmu. Jika kesalahanmu bukan sesuatu yang disengaja, ada kemungkinan ia akan menertawai kesalahpahaman yang terjadi dan melupakan masalah yang ada.
    • Tidak ada cara yang lebih efektif untuk meminta maaf selain mengatakan “Maafkan aku.”
  8. Setelah meminta maaf, inilah waktunya bagi kalian untuk kembali menjalin persahabatan. Jika kamu tidak sengaja menyinggungnya, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah meminta maaf dan mengakui kesalahanmu. Jika ia tidak mau menerima permohonan maafmu, berikan ia waktu agar ia menyadari ketulusanmu. Namun, jangan merasa bahwa kamu harus melakukan “semuanya” atau bahkan menyiksa diri untuk memperbaiki keadaan. Ingatlah bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan, dan ia harus bisa memaafkanmu.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menghindari Ucapan dan Tindakan yang Menyinggung di Masa Mendatang

Unduh PDF
  1. Apakah ada sesuatu yang bisa kamu lakukan agar ia merasa lebih baik? Apakah ada orang lain yang perlu kamu temui untuk meminta maaf (mis. sahabat atau anggota keluarganya yang pada saat itu ada di dekatnya)? Dengan menunjukkan usaha untuk memperbaiki keadaan, kamu membuktikan bahwa kamu benar-benar menyesal dan tidak ingin sampai membuatnya tersinggung lagi di masa mendatang. [5]
    • Ingatlah bahwa kamu tidak boleh sampai merasa bahwa kamu “berhutang” apa pun kepadanya. Tindakanmu dilakukan atas kepedulianmu kepadanya sehingga ia tidak boleh memanfaatkanmu dengan meminta sesuatu yang konyol atau tak wajar.
  2. Jika kamu mengatakan bahwa kamu akan bersikap lebih baik di masa mendatang saat meminta maaf, pegang janjimu dan tunjukkan bahwa kamu adalah sosok yang bisa dipercaya.
  3. Bersikaplah dengan sopan . Kamu memang perlu bersikap sopan setiap saat, tetapi untuk situasi ini, berusahalah untuk menunjukkan bahwa kamu tetap menghormatinya, terlepas dari insiden yang sudah terjadi. Perlakukan ia dengan rasa hormat dan sikap rendah hati untuk menyembuhkan luka hatinya yang tidak sengaja kamu torehkan.
    • Kamu tidak perlu memperlakukannya seperti seorang ratu. Adab dan sopan santun sudah cukup untuk menunjukkan rasa hormat kepadanya.
  4. Untuk membuat perubahan nyata dalam persahabatanmu dengannya, jangan sekadar meminta maaf kepadanya. Mintalah ia menjelaskan mengapa ucapan atau tindakanmu menyinggung perasaannya, dan pastikan kamu mendengarkan alasannya.
  5. Kamu juga mungkin merasa berhak mendapatkan permohonan maaf darinya. Lagi pula, kamu tidak menyinggungnya dengan sengaja. Namun, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memenuhi egomu. Jika ingin menghindari masalah yang sama di kemudian hari, kamu perlu mengetahui situasi atau kondisinya. Jangan melawan atau mencoba meyakinkannya bahwa ia “tidak berhak” merasa tersinggung atau bersikap “berlebihan”.
    • Pelaku tidak bisa begitu saja menentukan apa yang dianggap menyinggung, dan apa yang tidak. Jika ia merasa tersinggung dengan ucapan atau tindakanmu, kamu sudah menyinggungnya.
  6. Meskipun sudah jelas, terkadang setelah meminta maaf secara tulus kamu merasa bahwa hinaan tersebut bisa “diulang” sebagai sebuah candaan. Selain tidak sopan, hal ini juga kurang ajar. Kamu harus bisa menghargai keinginannya dan mencari cara baru untuk mengekspresikan diri.
    Iklan

Tips

  • Jangan memaksanya untuk langsung menerima permohonan maafmu.
  • Jangan menyimpan dendam jika ia tidak langsung memaafkanmu.
  • Jangan mencoba meminta maaf kepadanya melalui teman lain.
  • Jangan pernah menghina, memaki, atau mengejeknya setelah meminta maaf.
  • Untuk kesalahan yang lebih besar, kamu bisa menulis surat permohonan maaf. Biasanya, para perempuan senang mendapatkan surat.
  • Jika kamu benar-benar ingin meminta maaf, jangan sekadar menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa kamu “tidak sepenuhnya bersalah”. Sebagai contoh, jangan pernah mengatakan hal seperti “Aku minta maaf karena sudah memanggilmu gemuk, tetapi aku rasa berat badanmu memang bertambah akhir-akhir ini."
Iklan

Peringatan

  • Jangan terus mengikutinya dan membujuknya untuk memaafkanmu. Utarakan permohonan maafmu satu kali, kemudian berikan ia waktu.
  • Tidak semua perempuan sama. Beberapa perempuan mungkin tidak akan pernah memaafkan kesalahan kecil, sementara yang lainnya bahkan tidak begitu memikirkan kesalahanmu. Caramu meminta maaf akan bergantung kepada sosok perempuan yang kamu hadapi.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.202 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan