Unduh PDF
Unduh PDF
Adakah laki-laki yang saat ini sedang menarik perhatianmu? Jika ingin berinteraksi lebih jauh dengannya, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengetahui nomor ponselnya. Pada dasarnya, keinginan tersebut dapat dengan mudah terwujud sejauh kamu mau bersikap berani dan berterus terang. Jangan terlalu khawatir; anggap saja saat ini kamu hanya sedang berusaha membangun relasi yang kasual dengannya. Untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya, simak artikel ini baik-baik!
Langkah
-
Kumpulkan keberanianmu. Saat lelaki idamanmu terlihat sendirian (atau berdiri agak jauh dari teman-temannya), kumpulkan keberanianmu dan dekati dia.
-
Tunjukkan kepercayaan dirimu. Tidak perlu mengarang alasan untuk mendapatkan nomor ponselnya. Percayalah, dia akan lebih menghargai kejujuran dan kepercayaan dirimu jika kamu mampu menyampaikan tujuanmu dengan jelas.
- Beberapa orang lebih suka menggunakan taktik implisit; misalnya, tanyakan nomor ponselnya dengan dalih untuk meminta bantuannya dalam mengerjakan tugas atau membicarakan sesuatu yang bersifat formal. Jika kamu benar-benar pemalu, taktik tersebut bisa bekerja dengan cukup baik; namun, dikhawatirkan keberanianmu akan kembali melesak setelah “maksud palsumu” tersebut tersampaikan. Lagi pula, cepat atau lambat dia akan tahu bahwa itu hanyalah taktikmu; alhasil, dia pun akan menyadari bahwa kamu ternyata mudah berbohong. Percayalah, situasi tersebut bukanlah awal yang baik untuk memulai sebuah hubungan.
Iklan
-
Mintalah nomor ponselnya. Jangan sibuk berbasa-basi, terdengar berbelit-belit, atau terkesan tidak serius. Alih-alih, sampaikan maksudmu dengan lugas dan jelas. Lagi pula, laki-laki cenderung lebih mudah memahami sesuatu yang disampaikan secara gamblang; selain itu, di era modern seperti sekarang ini, perempuan yang gemar memberikan kode-kode halus atau sinyal implisit sudah tidak zaman lagi. Oleh karena itu, pastikan kamu menyampaikan maksudmu dengan jelas!
-
Bersikaplah kasual saat meminta nomor ponselnya. Tidak perlu bersikap terlalu blak-blakan, tetapi pastikan permintaanmu dapat dia pahami dengan jelas. Makin kasual sikapmu, makin besar pula kemungkinanmu untuk mendapatkan nomor ponselnya.
- Misalnya, kamu bisa bertanya, "Boleh minta nomormu biar kapan-kapan aku bisa SMS kamu?" Setelah itu, ucapkan terima kasih dan pergilah dari hadapannya. Kemungkinan besar, kamu akan mendapatkan nomor ponselnya dan membuatnya menanti-nanti pesanmu.
- Jika ingin, kamu juga tidak perlu menyampaikan permintaanmu dengan eksplisit. Misalnya, kamu bisa berkata, “Kayaknya akan sangat membantu kalau kamu bisa dihubungi lewat SMS,"; atau "Aku kepingin lebih mudah menghubungimu soal pesta kecil-kecilan di asrama minggu depan, deh."
- Jika dia menanyakan alasanmu, berikan jawaban yang sederhana. Misalnya, cobalah berkata, “Aku mau menjaga relasi denganmu. Kamu kelihatannya menyenangkan, sih", "Soalnya nasihat-nasihatmu selalu cocok buatku", atau "Kamu enak diajak ngobrol, sih."
-
Jadilah pengecut. Jika kamu benar-benar merasa kesulitan untuk meminta nomor teleponnya secara langsung, cobalah melakukan taktik tertentu demi mendapatkan nomornya. Misalnya, tanyakan apakah kamu boleh meminta nomor ponselnya untuk mendiskusikan masalah pelajaran; percayalah, kemungkinan besar dia akan bersedia memberikannya kepadamu.
- Kamu juga bisa mendekatinya secara kasual, lalu menunjukkan daftar kontak dalam ponselmu kepadanya. Setelah itu, berkatalah, “Eh, aku sama teman-temanku lagi taruhan; siapa yang jumlah kontaknya paling banyak di akhir bulan menang. Boleh minta nomor teleponmu, nggak?” Pastikan kamu tidak terdengar memaksa, terlalu bersemangat, atau memunculkan kesan serupa saat melakukannya; bersikaplah seakan-akan kamu sedang mengomunikasikan hal serupa kepada orang tuamu.
- Permasalahannya, kemungkinan besar dia akan menganggap kamu hanya perlu menghubunginya terkait urusan tersebut. Akibatnya, dia justru tidak akan terkesan jika kamu mulai membicarakan hal-hal yang dia anggap tidak relevan.
Iklan
-
Jangan merasa frustrasi jika dia menolak memberikan nomor ponselnya. Lagi pula, ada banyak alasan yang berpotensi mendorong keputusannya tersebut; misalnya, dia mungkin bertanya-tanya mengapa kamu tiba-tiba meminta nomor ponselnya atau merasa ragu memberikan nomor ponselnya kepada orang lain. Kemungkinan lainnya, dia mungkin belum terlalu mengenalmu sehingga merasa canggung saat kamu tiba-tiba meminta nomornya.
- Kenali dia lebih dalam sebelum kembali meminta nomor ponselnya. Jangan khawatir, pintu kesempatan belum sepenuhnya tertutup untukmu!
- Berterima kasihlah atas pengertiannya. Akhiri situasi tersebut dengan berkata, “Nggak apa-apa, kok. Aku cuma coba-coba, siapa tahu dikasih. Aku mengerti kok, kalau kamu nggak mau memberikan nomor ponsel ke orang asing. Mungkin lain kali, ya."
-
Mintalah bantuan teman terdekatnya. Hati-hati, metode ini berpotensi membuat lelaki idamanmu kesal; terutama karena dia akan berpikir bahwa teman terdekatnya sudah mengkhianatinya dengan memberikan nomor ponselnya kepada orang lain. Namun, jika kamu mampu mengelola situasinya dengan berhati-hati dan tidak memanfaatkan nomor ponselnya secara negatif, kemungkinan besar tidak ada yang perlu kamu khawatirkan.
- Jika lelaki tersebut menanyakan sumber informasimu, jangan langsung menyebutkan nama temannya! Alih-alih, bersikaplah implisit dengan berkata ada “seseorang” yang memberikan nomornya kepadamu. Jika ada kemungkinan nomor ponselnya bisa diakses secara publik (misalnya, karena dia mencantumkan nomor teleponnya di daftar anggota pusat kebugaran), katakan kalau kamu mendapatkan nomornya dari situ. Namun, pastikan kamu selalu mengingat bahwa berbohong (untuk alasan apa pun) bukanlah cara yang baik untuk memulai suatu hubungan.
Iklan
Tips
- Akhiri percakapan dengan berkata, “Eh, aku nggak mau mengganggu kesibukanmu sekarang. Boleh aku telepon lagi kapan-kapan?"
- Jika dia bertanya mengapa nomor ponselnya sangat penting untukmu (atau jika dia sekadar meminta alasanmu), pastikan kamu memberikan jawaban yang jujur. Ingat, jangan mengawali relasimu dengan kebohongan; percayalah, kebohongan tersebut dapat berbalik bak bumerang yang akan menghantui sisa hidupmu.
- Jangan takut meminta nomor ponselnya. Jika dia menolak memberikannya, setidaknya kamu akan tahu bahwa meminta nomor ponsel laki-laki tidak akan membunuhmu. Jangan khawatir; kesempatan lain akan selalu terbuka untukmu!
- Teks pertama yang kamu kirimkan harus bernada konyol dan menarik seperti, “Hai! Tebak ini siapa?” Jika kamu meneleponnya, cobalah menyapanya dengan berkata, “Pesan antar pizza! Hahahah, bercanda. Ini ____" dan tertawalah. Setelah itu, amati responsnya. Jika dia memberikan respons yang negatif, cobalah mempertimbangkan kembali ketertarikanmu kepadanya. Namun, jika dia merespons sikap kasualmu dengan lelucon ringan, kemungkinan besar dia memang tipikal orang yang mudah diajak berbicara.
- Selalu ingat bahwa kamu hanya hidup satu kali. Dengan kata lain, sebesar apa pun rasa takutmu, tetaplah mencoba! Percayalah, pada akhirnya kamu akan menyadari bahwa ketakutan yang berlebihan tidak ada artinya. Toh jika dia menolakmu, kamu selalu bisa membuat keputusan untuk menjaga jarak darinya. Jika dia benar-benar menolakmu, tunjukkan bahwa itu bukan masalah besar untukmu; kedikkan bahumu, ucapkan “oke, terima kasih.”, tersenyumlah, dan melangkahlah pergi dengan penuh percaya diri.
Iklan
Peringatan
- Jangan terdengar memaksa, serakah, menyebalkan, terlalu bersemangat, atau memunculkan kesan serupa yang membuatnya tidak nyaman dan menjauh darimu.
- Jangan memaksa temannya untuk membantumu mendapatkan nomor ponselnya. Bersyukurlah jika mereka mau membantumu, tetapi jangan memaksa jika mereka enggan melakukannya.
- Jika nomor tersebut kamu dapatkan dari salah satu temannya, waspadalah; kemungkinan terburuknya, orang tersebut akan menceritakannya kepada lelaki idamanmu.
Iklan
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 25.139 kali.
Iklan