Unduh PDF Unduh PDF

Foto mata secara close-up (dari dekat) adalah salah satu jenis foto yang paling menakjubkan. Pola iris yang rumit tampak seperti lanskap dunia lain yang sangat halus. Dengan perspektif, lensa, dan pencahayaan yang tepat, Anda juga bisa membuat foto mata close-up yang fenomenal.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membidik Subjek Foto

Unduh PDF
  1. Jika subjek foto melihat langsung ke arah lensa, Anda bisa mengambil foto iris dan pupil secara detail. Namun, kalau Anda ingin mengabadikan mata dari perspektif yang berbeda, mintalah subjek memandang titik tertentu agar Anda bisa mencari sudut pengambilan terbaik untuk memotret. [1]
  2. Apakah Anda tertarik pada warna dan pola iris atau pada pantulan cahaya di dalam pupil? Apakah Anda ingin berfokus pada kerutan di sekitar mata atau pada lengkungan bulu mata? Jawaban Anda akan menjadi detail utama yang difokus saat mengambil foto. [2]
  3. Buat potret mata yang memiliki efek catch light (bayangan sinar lampu) dengan menggunakan continuous light (lampu yang menyala terus-menerus). Catch light adalah titik putih kecil yang kadang bisa ditemukan pada foto mata close-up . Anda bisa membuat catch light dengan menyalakan sumber cahaya berupa continuous light yang stabil. Gunakan softbox , payung, ring light (lampu berbentuk cincin), atau cahaya alami untuk membuat efek ini. [3]
    • Pastikan kamera tidak menghasilkan bayangan pada foto yang hendak dibuat.
  4. Banyak foto close-up mata tidak berhasil hanya karena fotografer kurang dekat saat membidik. Posisikan lensa kamera sedekat mungkin dengan mata subjek tanpa membuat fotonya buram. [4]
    • Hati-hati, jangan sampai posisi Anda atau kamera menghalangi cahaya yang dibutuhkan untuk pemotretan.
  5. Sesuaikan zum sampai Anda mendapatkan sudut pandang yang disukai. Memperlebar bidikan untuk memasukkan detail lain memang akan memberikan konteks ke dalam foto, tetapi akan mengalihkan perhatian dari detail yang hendak Anda fokuskan. [5]
  6. Saat memotret close-up , goyangan tangan sesedikit apa pun bisa membuat foto buram. Menggunakan tripod atau permukaan yang kukuh untuk menyangga kamera saat memotret akan membantu Anda mencegah hal ini. [6]
  7. Kalau Anda ingin membuat foto makro mata sendiri, kamera dengan layar yang bisa diputar dan dibalik ( flip screen ) adalah pilihan terbaik karena Anda bisa melihat apakah bidikannya sudah tepat dan tampak fokus atau belum. Kalau tidak ada, letakkan saja cermin kecil di belakang kamera supaya Anda bisa melihat tampilan pada layar kamera. [7]
    • Kalau Anda memotret mata sendiri menggunakan kamera ponsel, pasanglah cermin. Hal ini perlu, karena memotret mata sendiri menggunakan pengaturan swafoto ( selfie ) pada kamera ponsel akan memengaruhi pencahayaan pada foto.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memilih Lensa dan Alat Tambahan

Unduh PDF
  1. Lensa makro adalah pilihan terbaik untuk merekam detail mata. Lensa makro memiliki panjang fokal yang bervariasi, mulai dari 50 sampai 200mm. Anda masih bisa membuat foto mata close-up yang bagus dengan lensa biasa, tetapi mungkin tidak bisa memotret mata sampai memenuhi seluruh bingkai ataupun menangkap seluruh detail yang diinginkan. [8]
    • Kalau Anda tidak memiliki lensa makro dan tidak ingin mengeluarkan uang untuk membelinya, gunakan saja filter close-up sebagai alternatif. [9]
  2. Beberapa ponsel memiliki mode makro sehingga Anda bisa memotret mata dengan lebih detail daripada dengan pengaturan standar. Lensa makro tambahan untuk ponsel akan menghasilkan foto yang jauh lebih detail lagi. [10]
    • Anda bisa membeli lensa makro tambahan untuk ponsel di sebagian besar toko fotografi atau di loka pasar daring ( online marketplace ).
    • Kalau Anda hendak membeli lensa makro tambahan, pilih yang pas dengan model ponselnya.
  3. Macro extension tube dipasang di antara bodi kamera dan bagian belakang lensa. Alat ini bisa membidik mata dengan lebih dekat sehingga hasilnya lebih besar dan Anda bisa menangkap detail yang lebih rumit. [11]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menyesuaikan Pengaturan Kamera

Unduh PDF
  1. Untuk foto close-up , ruang tajam terbaik adalah yang sempit. Atur diafragma kamera ke angka antara f/5.6 dan f/11. [12]
    • Angka diafragma yang Anda pilih akan tergantung pada detail mata yang ingin ditekankan pada foto. Uji cobalah angka-angka tersebut untuk melihat bagaimana pengaturan diafragma mengubah hasil foto.
  2. Mata manusia bergerak secara konstan dan ini bisa membuat foto menjadi buram. Untuk hasil yang lebih tajam, setel kecepatan rana pada 1/100 detik atau lebih cepat. [13]
    • Penggunaan tripod juga akan memberi Anda keleluasaan untuk mengeset kecepatan rana yang lebih tinggi.
  3. Dengan angka ISO yang lebih tinggi, Anda bisa memotret dalam kondisi rendah-cahaya, tetapi foto akan berbutir kasar. Kalau Anda memotret di tempat berpenerangan memadai, setel ISO ke angka serendah mungkin. [14]
  4. Pengaturan fokus otomatis ( autofocus ) kemungkinan tidak akan berfokus pada detail yang ingin Anda bidik. Jadi, lebih baik nonaktifkan saja dan bidikkan fokus secara manual. Untuk memfokuskan lensa secara manual, putar lensa sampai mentok dan semuanya tampak buram. Setelah itu, putar balik secara perlahan sampai detail yang ingin Anda fokus tampak tajam. [15]
  5. Jangan menggunakan lampu kilat maupun menyorotkan sumber cahaya terang lain langsung ke arah mata. Sinar yang terang bisa merusak mata dan membuat subjek foto memicing, merusak hasil potretnya. [16]
  6. Anda tidak mungkin mengetahui kombinasi sudut pandang, komposisi, fokus, dan ruang tajam yang mana yang akan menghasilkan foto terbaik. Jadi, uji cobalah kombinasi tersebut sebanyak mungkin. Saat memotret secara close-up , perubahan kecil pun bisa menghasilkan foto yang sangat berbeda. [17]
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Lensa makro atau pengaturan kamera dengan kemampuan memotret 1:1
  • Tripod
  • Continuous light atau cahaya dari jendela

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.740 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan