Unduh PDF
Unduh PDF
Akuilah, mempelajari materi ujian adalah aktivitas yang dapat membuat seseorang merasa stres, bahkan dalam kondisi yang paling prima sekalipun. Lantas, sebesar apa kesulitan Anda jika harus belajar dalam keadaan sakit? Dampaknya tentu tidak akan terlalu terasa jika penyakit yang diderita tidak menghalangi Anda untuk membaca buku. Namun, bagaimana jika Anda harus benar-benar beristirahat dan kesulitan mencari momen untuk belajar? Cobalah membaca artikel ini untuk melakukan berbagai persiapan yang diperlukan dan menerapkan metode yang terbaik agar proses bisa belajar bisa tetap dilakukan tanpa harus mengorbankan kesehatan Anda!
Langkah
-
Rangkum atau catat informasi yang Anda baca. Oleh karena seseorang yang sedang sakit akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk beristirahat, gunakan teknik belajar yang paling efektif dan efisien untuk memaksimalkan waktu belajar yang dimiliki dan meningkatkan persentase kesuksesan Anda. Salah satu metode yang belajar yang bijaksana adalah dengan menulis. Dengan kata lain, cobalah menulis seluruh kata kunci dan merangkum konsep yang diajarkan dengan kata-kata Anda sendiri, lalu amati hasilnya yang sejatinya lebih efektif daripada sekadar membaca materi atau mengulasnya dengan suara keras. [1] X Teliti sumber
- Sebaiknya, gunakan bolpoin atau pensil untuk mencatat informasi secara manual. Penelitian menunjukkan bahwa menulis informasi secara manual dapat lebih memaksimalkan kemampuan otak untuk memahami dan mengingat informasi, jika dibandingkan dengan mengetiknya menggunakan laptop. [2] X Teliti sumber
-
Gunakan metode belajar aktif. Penelitian menunjukkan bahwa mengerjakan soal latihan atau belajar dengan alat bantu seperti flashcard (kartu informasi) dapat bekerja lebih efektif daripada sekadar membaca buku teori atau catatan. Selain karena lebih menyerupai format ujian yang nantinya akan Anda kerjakan, aktivitas tersebut juga akan memaksa otak Anda untuk mengingat, menyintesis, dan mengolah informasi alih-alih sekadar membaca atau mengulanginya. [3] X Teliti sumber
-
Cobalah menstimulasi lebih dari satu indra untuk memahami informasi yang penting dengan lebih baik. Ingat, setiap orang memiliki cara, dan memanfaatkan indra, yang berbeda untuk mempelajari informasi. Agar kemampuan kognitif dan mengingat informasi Anda dapat semakin baik, cobalah melibatkan sebanyak mungkin indra ketika sedang belajar! [4] X Teliti sumber
- Misalnya, baca dan rangkum materi yang Anda catat, lalu ajukan dan jawab pertanyaan yang relevan dengan suara keras. Jika langkah-langkah tersebut diikuti dengan baik, sejatinya Anda telah memproses informasi melalui metode visual, taktil, dan mendengar. Alhasil, Anda telah menyentuh metode yang paling sesuai dengan cara belajar Anda, sekaligus memahami konsep yang diajarkan dengan lebih baik.
-
Tentukan tujuan yang realistis. Kegiatan belajar sejatinya akan terasa lebih mudah jika dibagi ke dalam beberapa sesi, yang masing-masing sesinya berfokus pada materi tertentu. Oleh karena Anda sedang sakit, identifikasi hal-hal yang bisa Anda capai dengan realistis. Bagi kegiatan belajar ke dalam beberapa sesi singkat, dan izinkan tubuh Anda untuk beristirahat di antara setiap sesi. [5] X Teliti sumber
- Misalnya, sesi belajar bisa dipecah secara kronologis dengan mempelajari materi selama satu atau dua pertemuan pada satu sesi, atau secara tematik dengan mempelajari satu formula atau konsep tertentu pada satu sesi.
- Berfokuslah pada satu topik atau materi di setiap sesi! Mengerjakan beberapa hal pada saat yang bersamaan bukan hanya akan membuat tubuh dan pikiran Anda stres, melainkan juga tidak terlalu efektif untuk diterapkan. [6] X Teliti sumber
-
Beristirahatlah secara berkala. Sejatinya, tubuh dapat dengan mudah merasa kelelahan ketika sedang sakit. Selain itu, kelelahan juga dapat mengacaukan kemampuan Anda untuk belajar dengan efektif. Oleh karena itu, jangan ragu mengambil jeda untuk merelakskan dan mengistirahatkan tubuh secara berkala untuk memastikan kesehatan tubuh tetap terjaga dan kinerja tubuh tidak melampaui batas kemampuannya. Selain itu, beristirahat juga dapat membantu menjaga fokus Anda selagi belajar.
- Meski tidak sedang sakit, sebaiknya tetaplah beristirahat setiap 25 sampai 50 menit untuk mengisi daya konsentrasi Anda. Di setiap sesi istirahat, hentikan proses belajar selama 5 sampai 15 menit agar tubuh dan otak dapat memulihkan dirinya dan berfungsi dengan lebih baik setelahnya. [7] X Teliti sumber
- Jika Anda sedang sakit, selalu ingat bahwa belajar dengan fokus dalam waktu singkat akan jauh lebih bermanfaat daripada belajar berlama-lama dengan fokus yang tidak maksimal. Itulah mengapa, belajar dalam interval singkat justru terbukti lebih efektif daripada sesi belajar yang terlalu lama. [8] X Teliti sumber
Iklan
-
Pertimbangkan tingkat keseriusan penyakit Anda. Beberapa jenis penyakit dan/atau obat-obatan tertentu dapat menimbulkan gejala yang membuat Anda kesulitan belajar, seperti rasa nyeri atau mengantuk yang sangat intens. Jika situasi serupa juga Anda alami, jangan ragu memprioritaskan kesehatan di atas nilai ujian dan miliki pola pikir yang realistis mengenai hasil yang bisa, dan tidak bisa, dicapai. Kemungkinan lainnya, meski energi Anda terasa sangat terkuras, setidaknya Anda masih bisa membaca materi, menjawab soal daring, atau memanfaatkan metode lain untuk belajar.
- Beri tahu pengajar sesegera mungkin jika Anda harus absen dari kelas karena sakit. Umumnya, surel adalah metode komunikasi yang lebih disukai oleh pengajar karena terasa lebih profesional.
- Jika kondisi Anda benar-benar tidak memungkinkan untuk mengikuti ujian, sebagian besar institusi pendidikan tidak akan keberatan mengadakan ujian susulan. Untuk mendapatkan izin tersebut, biasanya Anda harus terlebih dahulu meminta surat resmi dari dokter untuk memverifikasi penyakit yang diderita.
-
Miliki sikap mental dan perilaku yang positif. Seseorang yang sedang sakit umumnya akan memandang belajar sebagai kegiatan yang tidak berguna dan justru hanya akan meningkatkan kecemasan menjelang ujian. Alih-alih berpikir demikian, cobalah mengadopsi pola pikir yang positif (seperti dengan mengingatkan diri Anda untuk berusaha semaksimal mungkin meski kondisi sedang kurang prima), dan membuang pola pikir yang destruktif (seperti, “ Duh , aku sakit parah jadi pasti nggak bisa mengerjakan ujian dengan baik”). Alhasil, masa-masa yang menyulitkan pun pasti bisa Anda lewati dengan lebih baik. [9] X Teliti sumber
- Ingat, materi yang Anda pelajari pasti akan bermanfaat, sesedikit apa pun itu. Oleh karena itu, sebaiknya belajarlah semampu Anda, alih-alih menyerah atau tidak belajar sama sekali.
-
Ciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Agar proses belajar dapat berlangsung dengan lebih efektif, musnahkan segala bentuk gangguan yang memungkinkan, terutama jika Anda sedang sakit dan sudah telanjur terganggu oleh gejala yang muncul. Luangkan waktu untuk menyiapkan lingkungan belajar yang nyaman, kondusif, dan dilengkapi oleh segala hal yang dibutuhkan untuk meminimalkan gangguan. [10] X Teliti sumber
- Kurangi gangguan. Cari tempat yang jauh dari keramaian, lalu matikan ponsel, televisi, dan alat elektronik lain yang tidak Anda perlukan ketika belajar.
- Jaga kenyamanan Anda. Jangan belajar di atas tempat tidur agar tubuh tidak mengantuk, tetapi tetaplah memilih posisi yang nyaman relaks selama proses belajar berlangsung. Lakukan ini agar tubuh tidak terasa semakin nyeri atau tidak nyaman ketika sedang sakit.
- Belajarlah di ruangan yang terang. Meski tidak sedang sakit, pencahayaan yang buruk dapat memicu terjadinya sakit kepala dan kelelahan berlebih pada mata. Selain untuk mencegah gejala tersebut memburuk, Anda pun harus menghindari situasi yang rentan membuat tubuh mengantuk ketika belajar, bukan?
- Siapkan segala perlengkapan yang diperlukan untuk mengatasi gejala yang muncul. Misalnya, siapkan satu kotak tisu dan tempat sampah jika hidung Anda terus mengalirkan ingus ketika pilek. Siapkan pula sebotol sirop batuk, obat-obatan, air dan camilan di atas meja agar Anda tidak perlu keluar dari kamar untuk mengambilnya ketika belajar.
-
Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Sebesar apa pun godaan untuk mengonsumsi hidangan cepat saji selagi belajar, jangan melakukannya! Meski nafsu makan akan menurun ketika Anda sedang sakit, dan meski sebagian besar makanan akan terasa kurang enak di lidah Anda, tetaplah memaksakan diri untuk menyantap makanan yang sehat dan seimbang agar keperluan nutrisi dan energi tubuh tetap tercukupi dengan baik. [11] X Teliti sumber
- Hindari makanan yang terlalu manis dan berminyak karena dapat menurunkan energi Anda. Sebaliknya, santap sebanyak mungkin buah dan sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, dan zat antioksidan!
- Jika tidak berisiko memperburuk penyakit yang menyerang, pastikan Anda mengonsumsi sebanyak mungkin sumber karbohidrat yang kaya serat, seperti oatmeal dan gandum utuh. Selain bermanfaat bagi kesehatan, sumber pangan tersebut juga terbukti mampu menjaga ketajaman otak ketika belajar, terutama karena otak akan memanfaatkan kandungan glukosa di dalam karbohidrat untuk mengingat dan menyimpan informasi. [12] X Teliti sumber
-
Minum sebanyak mungkin cairan jernih, terutama air putih. Melakukannya dapat membantu tubuh untuk tetap terhidrasi, menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap baik, dan menggantikan cairan tubuh yang terbuang saat Anda berbatuk atau mengeluarkan ingus. [13] X Teliti sumber
- Hindari alkohol yang dapat membuat tubuh dehidrasi dan akan semakin mengacaukan kemampuan belajar Anda.
-
Jangan mengonsumsi kafeina secara berlebihan. Penyakit seperti flu atau demam terbukti dapat mengurangi ketajaman otak, memperburuk suasana hati, memperlambat reaksi tubuh, mengacaukan kinerja otak untuk memproses informasi, dan menurunkan kemampuan otak untuk mengingat. Seluruh gejala tersebut bisa ditanggulangi dengan mengonsumsi kafeina dalam dosis rendah, seperti yang terdapat pada segelas kecil kopi, teh, atau minuman berkafeina lain. [14] X Teliti sumber
- Oleh karena kafeina dapat membuat tubuh dehidrasi, jangan lupa membarenginya dengan mengonsumsi cairan yang jernih dan tidak mengandung kafeina sebanyak-banyaknya. Misalnya, jika Anda meminum segelas teh, jangan lupa membarenginya dengan mengonsumsi segelas air putih. [15] X Teliti sumber
-
Jangan luap mengonsumsi obat dan vitamin yang diperlukan. Seseorang yang sedang sakit umumnya juga akan mengalami demam dan merasakan nyeri yang dapat mengacaukan fokus mereka ketika belajar. Jika situasi serupa sedang Anda alami, cobalah mengonsumsi obat pereda sakit yang dijual bebas di apotek untuk meredakan gejala yang muncul. Selain itu, konsumsi pula vitamin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan energi Anda. [16] X Teliti sumber
- Misalnya, cobalah mengonsumsi asetaminofen, ibuprofen, atau parasetamol untuk meredakan nyeri dan demam. Sementara itu, Anda bisa mengonsumsi obat pilek untuk mengurangi penumpukan lendir di saluran pernapasan dan mengobati radang tenggorok. Pastikan Anda hanya mengonsumsi obat yang tidak menimbulkan kantuk, ya!
- Selalu perhatikan label berisi peringatan pada kemasan obat dan ikuti aturan dosis yang tertera. Jangan pernah mengonsumsi obat atau vitamin melebihi dosis yang ditentukan!
-
Beristirahatlah sebanyak mungkin. Meski tergoda untuk begadang semalaman menjelang ujian, pahamilah bahwa perilaku tersebut hanya akan membuat sakit Anda tak kunjung sembuh dan semakin memperburuk performa Anda saat mengerjakan ujian. Ingat, tubuh Anda memerlukan istirahat yang cukup untuk memulihkan sel-sel di dalamnya dan memperbaiki sistem imunitasnya! [17] X Teliti sumber
- Kurang tidur juga akan memperburuk gejala yang Anda alami. Secara khusus, kurang tidur dapat mengurangi kemampuan otak untuk berpikir dan menyimpan informasi selama empat hari, yang tentu saja akan mengurangi efektivitas belajar dan memperburuk nilai ujian Anda. [18] X Teliti sumber
Iklan
-
Informasikan penyakit yang Anda alami kepada orang tua. Menginformasikan penyakit kepada orang tua, wali, atau orang terdekat lain adalah langkah yang pantang diabaikan, terutama jika Anda harus menempuh ujian ketika kondisi kesehatan belum benar-benar prima. Percayalah, mereka dapat memberikan bantuan dan dukungan yang Anda butuhkan dalam situasi yang menyulitkan tersebut.
- Misalnya, orang tua dapat membantu membuat lingkungan belajar Anda terasa lebih nyaman. Selain itu, mereka juga bisa membantu mencarikan dokter atau menceritakan situasinya kepada pengajar atau petugas administrasi yang relevan.
-
Pergilah ke dokter. Langkah ini tentu saja harus Anda lakukan ketika sedang terserang penyakit. Namun, dalam kaitannya dengan ujian, kemungkinan besar Anda juga harus meminta surat dokter untuk mendapatkan dispensasi khusus. Selain itu, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai perlu atau tidaknya mengikuti ujian susulan jika ditinjau dari tingkat keseriusan penyakit. [19] X Teliti sumber
- Sebagian besar institusi pendidikan memiliki layanan kesehatannya tersendiri. Dengan kata lain, Anda tidak perlu repot-repot mencari dokter dan memverifikasi penyakit yang diderita jika diminta oleh pengajar atau petugas administrasi. Selain itu, sebagian besar institusi pendidikan juga memiliki penasihat akademis yang bisa membantu Anda untuk menyusun perencanaan yang berhubungan dengan ujian.
-
Hubungi pengajar Anda. Jika dokter beranggapan bahwa penyakit yang bersangkutan dapat mengacaukan performa Anda ketika mengerjakan ujian, segeralah menyampaikan informasi tersebut kepada pengajar atau pengawas ujian. Meski mereka belum tentu akan mengizinkan Anda untuk tidak mengikuti ujian, setidaknya tetaplah menginformasikan kabar tersebut untuk meminta saran atau mendiskusikan kemungkinan melakukan ujian susulan. [20] X Teliti sumber
- Semakin cepat informasi disampaikan, semakin baik pula hasilnya. Jika baru disampaikan beberapa menit sebelum ujian berlangsung, kemungkinan besar Anda akan dianggap mengarang alasan agar bisa absen dari ujian. Oleh karena itu, sampaikan kabar tersebut dari jauh-jauh hari agar pengajar Anda memiliki waktu untuk memberikan respons dan bantuannya.
- Cukup kirimkan surel sederhana yang berbunyi, “Yth. Profesor Chan, baru-baru ini saya didiagnosis menderita pneumonia oleh dokter. Karena khawatir penyakit tersebut akan mengacaukan performa saya ketika mengerjakan ujian pada hari Selasa, bolehkah saya meminta izin untuk mengikuti ujian susulan? Atau, apakah Profesor memiliki saran lain yang lebih relevan? Terima kasih.”
-
Cek kebijakan yang dimiliki oleh institusi pendidikan Anda. Jika merasa kondisi Anda dapat memengaruhi hasil atau nilai ujian secara negatif, cobalah menghubungi petugas administrasi untuk mengetahui kebijakan mereka mengenai siswa yang tidak bisa mengikuti ujian karena sakit. Terkadang, petugas administrasi memiliki pengetahuan yang lebih mendetail mengenai aturan institusi daripada pengajar Anda. Meski tidak bisa menjawab pertanyaan Anda secara langsung, setidaknya mereka bisa menghubungkan Anda ke pihak yang lebih tepat.Iklan
Tips
- Mintalah dukungan dan bantuan jika memerlukannya. Sakit itu tidak menyenangkan, lho ! Oleh karena itu, biarkan orang lain mengulurkan bantuan untuk mempermudah proses yang Anda tempuh.
- Untuk meningkatkan kepercayaan diri ketika belajar, yakinkan diri Anda bahwa sejatinya Anda sudah mengingat cukup banyak informasi selama ini. Dengan kata lain, Anda tidak perlu lagi mempelajari sesuatu yang baru, melainkan cukup mengulas informasi lama ketika belajar.
Iklan
Peringatan
- Jika tubuh terasa mengantuk saat Anda sedang belajar dalam keadaan sakit, jangan mengesampingkan tidur! Ingat, tubuh Anda sejatinya sedang mengirimkan sinyal untuk meminta diistirahatkan. Toh setelah bangun, Anda selalu bisa kembali belajar dalam keadaan yang lebih segar, bukan?
- Selalu utamakan kesehatan Anda di atas segala-galanya! Ingat, menjaga kesehatan jauh lebih penting daripada mengerjakan satu buah ujian dengan baik.
- Seluruh metode yang tertera dalam artikel ini hanya bisa diterapkan jika penyakit yang Anda derita bersifat umum dan temporer. Jika Anda menderita penyakit yang serius, mengancam nyawa, atau bersifat kronis, “belajar” bukanlah hal yang seharusnya ada pada posisi teratas dalam daftar prioritas Anda!
Iklan
Referensi
- ↑ http://psychcentral.com/lib/top-10-most-effective-study-habits/
- ↑ http://www.pbs.org/wgbh/nova/next/body/taking-notes-by-hand-could-improve-memory-wt/
- ↑ http://blog.suny.edu/2013/12/scientifically-the-best-ways-to-prepare-for-final-exams/
- ↑ http://thehealthsessions.com/study-guide-for-chronically-ill-23-proven-strategies/
- ↑ https://student.unsw.edu.au/studying-exams
- ↑ http://thehealthsessions.com/study-guide-for-chronically-ill-23-proven-strategies/
- ↑ https://student.unsw.edu.au/studying-exams
- ↑ http://blog.suny.edu/2013/12/scientifically-the-best-ways-to-prepare-for-final-exams/
- ↑ http://psychcentral.com/lib/top-10-most-effective-study-habits/
- ↑ https://student.unsw.edu.au/studying-exams
- ↑ http://abcnews.go.com/Health/best-worst-foods-eat-sick/story?id=29283969
- ↑ http://blog.suny.edu/2013/12/scientifically-the-best-ways-to-prepare-for-final-exams/
- ↑ http://symptoms.webmd.com/cold-flu-map/getting-through-day-while-sick
- ↑ http://www.shape.com/lifestyle/mind-and-body/your-brain-cold-and-flu
- ↑ http://abcnews.go.com/Health/best-worst-foods-eat-sick/story?id=29283969
- ↑ http://symptoms.webmd.com/cold-flu-map/getting-through-day-while-sick
- ↑ http://symptoms.webmd.com/cold-flu-map/getting-through-day-while-sick
- ↑ http://blog.suny.edu/2013/12/scientifically-the-best-ways-to-prepare-for-final-exams/
- ↑ https://www.uhs.umich.edu/tipssuccess
- ↑ http://www.thecollegesurvivalhandbook.com/2010/10/6-tips-for-when-youre-sick-at-college.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 8.056 kali.
Iklan