Unduh PDF Unduh PDF

Hubungan dengan anak remaja bisa membuat frustrasi. Masa remaja dikenal sebagai masa untuk memberontak dan sang anak biasanya merasa tidak percaya diri sehingga hubungannya dengan orang lain pun terasa tegang. Akan tetapi, dengan menyimak, menahan diri untuk tidak menghakimi, dan bersedia meluangkan waktu untuknya saat dibutuhkan bisa membantu untuk memperbaiki hubungan Anda dengan dirinya yang rusak.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Memperbaiki Hubungan Orangtua dan Anak Remajanya

Unduh PDF
  1. Anak remaja cenderung menjadi sangat tidak percaya diri. Dia tidak suka jika dihakimi karena pilihan yang diambilnya. Alih-alih menyalahkannya saat berbicara dengannya, coba perhatikan pola perilakunya yang penting untuk kesehatan hubungan kalian. Memperbaiki pola ini lebih efektif daripada menghukumnya karena perilakunya.
    • Coba untuk melihat situasi dari perspektif anak remaja Anda. Kenapa menurut Anda dia menolak untuk memiliki hubungan yang sehat dengan Anda? Seperti apa keterlibatannya dalam konlfik ini? Apakah ada hal yang Anda lakukan secara tidak efektif dalam komunikasi dengannya? [1]
    • Jangan memikirkan siapa yang benar. Cari pola perilakunya. Perilaku seperti apa yang membuat situasi di rumah menjadi negatif dan bagaimana cara kalian berusaha bersama untuk mengatasi masalah perilaku ini? Coba awali percakapan seperti ini: "Ibu/Bapak minta kamu menaruh piring kotor di wastafel. Walaupun kamu bilang akan melakukannya, sering kali kamu tidak melakukannya dan Ibu/Bapak harus mengingatkanmu lagi. Kamu pun jadi marah. Menurutmu bagaimana cara kita bisa mengatasi masalah ini dengan lebih efektif?" [2]
  2. Ketika Anda merasa frustrasi dengan seorang anggota keluarga, Anda pun terdorong untuk menoleh ke interaksi yang sudah berlalu. Ini cara untuk mengumpulkan bukti, dengan keyakinan bahwa Anda merupakan pihak yang benar sementara anak remaja Anda salah. Strategi seperti ini bisa berakibat buruk jika Anda mencoba untuk memperbaiki hubungan dengan anak remaja Anda. Anda berusaha mengatasi masalah yang ada agar bisa melanjutkan kehidupan sementara jika Anda terus larut di masa lalu, Anda pun kesulitan untuk melupakan hal-hal negatif yang sudah terjadi. Saat berinteraksi dengan anak remaja Anda, coba untuk fokus kepada saat ini dan masalah yang sedang kalian hadapi saat ini. [3]
  3. Anda tidak bisa memaksanya untuk mau berbicara kepada Anda. Jika Anda memaksa, bisa-bisa anak Anda malah menarik diri. Akan tetapi, jika Anda berusaha untuk meluangkan waktu kepadanya, anak Anda pun akan datang kepada Anda saat dia sedang menghadapi masalah.
    • Buat anak Anda tahu bahwa dia bisa berbicara kepad Anda jika dia perlu bicara. Jangan memaksanya atau membuatnya merasa wajib untuk berbagi perasaan dengan Anda. Anda bisa berkata, "Kalau kamu perlu bicara, Ibu/Bapak akan ada selalu ada untukmu." [4]
    • Pastikan anak remaja Anda tahu kapan dia bisa berbicara kepada Anda atau kapan Anda belum siap untuknya. Berikan nomor telepon kantor untuk keadaan darurat. Kirimkan pesan kepadanya jika Anda tidak bisa menjawab teleponnya. [5]
  4. Anak remaja dikenal berada dalam masa tidak percaya diri. Jika baginya Anda sering menghakimi, bisa-bisa dia menjauhi Anda. Cobalah untuk tidak terlalu menghakimi saat sedang berkomunikasi dengannya.
    • Biasanya orang mulai mengeksplorasi perilaku baru di masa remaja. Perasaan seksual mulai muncul dan anak remaja Anda pun mungkin penasaran ingin mengetahui aspek-aspek dunia orang dewasa, seperti mulai minum minuman beralkohol. Biarkan anak remaja Anda mengekspresikan dirinya kepada Anda tanpa Anda menghakiminya, tetapi cobalah untuk terus mengingatkannya dengan lembut bahwa penting untuk memastikan dirinya tetap aman. Jangan takut membahas bahaya dari minum minuman beralkohol dan hubungan seksual sebelum menikah. Pastikan anak Anda tahu bahwa Anda menyampaikan hal ini karena Anda ingin dirinya aman dan bahagia. Jangan menyampaikannya dengan nada menghakimi. [6]
    • Coba berkata, "Ibu/Bapak tahu kalau saat remaja itu kita ingin mencoba hal-hal baru, tetapi Ibu/Bapak ingin kamu terus selamat dan bahagia. Mungkin kita bisa mengobrol soal minum minuman kerasa dan penggunaan narkoba minggu ini?"
  5. Saat berusaha memperbaiki hubungan yang telah rusak, terkadang orang-orang hanya terpaku kepada hasil yang diinginkannya saja. Dan ini membuatnya sangat fokus kepada hasil tersebut. Obsesi untuk mencapai tujuan ini membuatnya kesulitan fokus kepada hal yang penting. Salurkan energi dan pikiran Anda untuk meraih tujuan yang terbaik untuk semua. [7]
  6. Banyak orangtua kesulitan untuk berbicara dengan anak remajanya. Jika Anda ingin membangun hubungan yang lebih sehat dengan anak remaja Anda, cobalah untuk berkomunikasi dengannya secara efektif.
    • Tahan keinginan untuk menghakimi saat mengobrol dengannya, tetapi tetaplah jujur. Jika beberapa topik membuat Anda tidak sengaja menghakimi dan terkesan kejam, tahan pembahasan topik tersebut dengan berkata, "Sepertinya kita sebaiknya tidak membicarakan masalah ini." [8]
    • Luangkan waktu untuk percakapan kasual. Jika satu-satunya topik dalam percakapan kalian adalah masalah yang kalian hadapi, percakapan pun akan terasa berat dan dipaksakan. Coba bicarakan hal-hal menyenangkan dan ringat seperti film, acara televisi, gosip selebritas, dan topik menyenangkan lainnya. [9]
    • Perlahan-lahan cobalah untuk memiliki percakapan yang menyenangkan dengan anak remaja Anda. Anda tidak bisa berharap dia langsung terbuka dan berteman dengan Anda. Ambil langkah kecil secara perlahan saat berusaha memperbaiki hubungan yang sudah rusak. [10]
  7. Orangtua terkadang melakukan kesalahan dengan tidak benar-benar menyimak perkataan anak remajanya. Memiliki hubungan yang sehat dengan anak remaja Anda berarti mendengarkan kebutuhan dan keinginannya dan menganggapnya dengan serius.
    • Dengarkan anak Anda secara aktif. Anak remaja merasa ingin didengar dan diakui. Berikan tanda-tanda non verbal seperti menganggukkan kepala dan tersenyum di saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa Anda menyimaknya. Ulangi apa yang anak remaja Anda baru katakan secara singkat. Contohnya, jika anak remaja Anda berkata dia merasa teman-temannya tidak menghiraukannya saat mereka sedang berkumpul di akhir minggu lalu, katakan, "Jadi kamu merasa tidak dipedulikan karena mereka sepertinya tidak mau menghabiskan waktu denganmu?" Ini menunjukkan bahwa Anda memperhatikan apa yang dikatakannya dan peduli kepadanya. [11]
    • Mendengarkan secara aktif mencegah terjadinya kesalahpahaman, sebuah faktor yang bisa merusak hubungan apa pun. Ini juga memaksa Anda untuk mendengarkan dan memikirkan apa yang dikatakan anak remaja Anda. [12]
  8. Masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan bisa memengaruhi hubungan dengan anak Anda. Masalah ini bisa terlihat berbeda pada anak remaja, jika dibandingkan orang dewasa, jadi cobalah untuk memahami tanda-tanda yang bisa mengonfirmasi masalah kesehatan mental ini.
    • Merasa sedih, sering menangis dengan heboh, kelelahan, tidak lagi berminat dengan aktivitas yang dulu disukainya, dan kesulitan untuk berkonsentrasi merupakan gejala depresi baik di diri anak remaja maupun orang dewasa. Ada beberapa gejala yang lebih sering ditunjukkan oleh anak remaja yang sedang depresi, jika dibandingkan dengan orang dewasa yang depresi. Gejala-gejala ini adalah suasana hati yang diliputi amarah atau kecenderungan untuk merasa kesal, mengeluhkan soal rasa sakit yang dialaminya, sensitif terhadap kritik, dan menarik diri dari teman dan keluarga. [13]
    • Anak remaja bisa bertingkah saat mengalami depresi dan merasa cemas saat menghadapi rasa sakit emosional. Mungkin dia mengalami masalah di sekolah, baik itu masalah akademis atau perilaku, dan dia pun kecanduan menghabiskan waktu di dunia maya atau melarikan diri ke minuman beralkohol dan alkohol. Bisa jadi juga kepercayaan diri anak Anda menjadi terganggu, dia melakukan perilaku berisiko tinggi, dan terkadang melakukan kekerasan kepada orang lain. [14]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memperbaiki Hubungan di Antara Remaja

Unduh PDF
  1. Jika Anda ingin memperbaiki hubungan, cobalah untuk memperbaiki kemampuan mendengarkan Anda. Saat seseorang berusaha berkomunikasi dengan Anda, berusahalah sebaik mungkin untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkan.
    • Menyimak secara aktif berarti memberikan tanda-tanda verbal dan non verbal bahwa Anda memperhatikan apa yang sedang dikatakan. Sesekali mengangguklah dan katakan "Ya" dan "Oh begitu." Cobalah untuk tersenyum dan tertawa di saat-saat yang tepat. [15]
    • Saat sudah giliran Anda untuk bicara, luangkan waktu untuk menegaskan apa yang sudah dikatakan lawan bicara. Coba ringkas poin-poin yang sudah disampaikannya. Mungkin Anda bisa berkata, "Aku mengerti kalau kamu merasa..." atau "Yang aku tangkap, kamu merasa sangat..." [16]
  2. Jika teman atau pasangan merasa sakit hati atas apa yang Anda lakukan, minta maaflah kepadanya. Anak remaja sering kali terlalu sibuk dengan pikirannya sehingga merasa berat untuk minta maaf. Akan tetapi, tidak peduli Anda merasa salah atau tidak, Anda harus meminta maaf secara tulus jika menyakiti perasaan seseorang. Permintaan maaf bisa sangat membantu dalam usaha memperbaiki hubungan yang sudah rusak.
  3. Menahan keinginan untuk menghakimi itu penting untuk memperbaiki hubungan yang sudah rusak. Cobalah untuk tidak memikirkan situasi dan perdebatan yang ada di antara kalian. Lanjutkan percakapan tanpa menghakimi, walaupun ada hal-hal negatif yang terjadi di masa lalu. Usahakan untuk melihat situasi yang ada dari perspektif lawan bicara. Walaupun Anda merasa sakit hati, menurut Anda apa yang mendorong orang ini untuk berkelakuan seperti itu? [17]
  4. Tanya kepada diri sendiri apakah hubungan ini pantas untuk diperbaiki. Anak remaja sering kali mengambil keputusan yang buruk terkait dengan hubungannya karena masalah kepercayaan diri. Pastikan Anda tahu seorang teman yang baik harus memiliki hal-hal positif seperti apa.
    • Coba pikirkan pertemanan positif yang sudah berlalu dan hubungan Anda dengan keluarga. Apa yang Anda sukai dari hubungan ini? Apakah Anda merasa didukung dan aman? Apakah hubungan yang sudah rusak memberikan sensasi seperti ini juga dalam diri Anda? Jika iya, mengapa? Jika tidak, mengapa? [18]
    • Cari teman yang mendorong hal-hal terbaik dalam diri Anda. Jika Anda tidak menyukai sikap Anda di hadapan orang tertentu, pertemanan kalian sepertinya tidak pantas untuk dipertahankan. [19]
    • Hanya perbaiki hubungan dengan orang-orang yang memperlakukan Anda dengan rasa hormat. Beberapa hubungan rusak karena alasan yang masuk akal. Jika Anda merasa tidak dihormati, tidak apa-apa jika Anda ingin mengakhiri hubungan ini. [20]
  5. Hubungan yang sarat kekerasan bisa berupa pertemanan atau hubungan asmara. Remaja sering kali tidak menyadari dinamika hubungan yang sehat karena masih mengeksplorasi dirinya dan dunia ini. Coba ketahui seperti apa hubungan yang buruk sehingga Anda tahu orang-orang seperti apa yang harus dihindari.
    • Orang yang senang melakukan kekerasan cenderung sangat cemburu. Teman atau kekasih yang senang melakukan kekerasan bisa merasa cemburu dengan mudah dan takut ditinggal. Orang-orang seperti ini tidak percaya dengan kata-kata Anda saat Anda berusaha untuk meyakinkannya dan cenderung tidak menghiraukan kata-kata Anda. [21]
    • Orang yang senang melakukan kekerasan bisa tiba-tiba naik pitam. Dia bisa mencaci-maki Anda, berteriak kepada Anda, atau menyalahkan Anda atas masalah yang berada di luar kendali Anda. Amarah ini bisa berubah menjadi kekerasan. Sebaiknya Anda tidak terus berada dekat seseorang yang bisa menyakiti Anda secara fisik. [22]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.413 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan