PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Memperkenalkan diri sebelum menyampaikan presentasi merupakan kesempatan memberikan informasi tentang diri sendiri dan menjalin relasi dengan audiens, alih-alih hanya menyebutkan nama. Terlebih lagi, momen ini menentukan seperti apa suasana pertemuan saat presentasi berlangsung. Seberapa baik audiens memahami informasi yang ingin disampaikan dipengaruhi oleh cara Anda memperkenalkan diri. Jadi, lakukan persiapan sebaik mungkin agar Anda bisa memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat tentang diri sendiri. Saat berbicara, terapkan teknik yang tepat agar audiens mau memperhatikan dan merasa terhubung dengan Anda.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyampaikan Informasi yang Relevan dan Bermanfaat

PDF download Unduh PDF
  1. Jangan bergumam atau tergesa-gesa saat menyebutkan nama agar audiens tetap mengingatnya. Berbicaralah dengan lantang dan percaya diri sambil mengucapkan setiap suku kata dengan jelas.
    • Kalau nama Anda unik dan sulit diucapkan, berikan penjelasan singkat agar audiens bisa mengingatnya. Sebagai contoh, katakan kepada audiens, "Nama saya Joko Gani. Oh ya, Gani singkatan dari gagah berani." sambil tersenyum .
  2. Ungkapkan secara singkat hal-hal bermanfaat yang ingin Anda lakukan untuk audiens, alih-alih hanya menyebutkan gelar atau jabatan. Namun, Anda boleh mencantumkan hal ini dalam salindia pengantar presentasi. Saat menyiapkan materi untuk memperkenalkan diri, pikirkan keterampilan dan pengalaman Anda yang bermanfaat bagi audiens. [1]
    • Jika Anda menjabat sebagai Direktur Pemasaran perusahaan besar, akan lebih bermanfaat apabila Anda mengatakan, "Sudah lebih dari sepuluh tahun saya menggunakan iklan Facebook sebagai sarana efektif memasarkan produk kepada konsumen dalam industri kostum dansa", alih-alih hanya menyebutkan jabatan Anda.
  3. Jika masih ada informasi lain yang menarik dan relevan dengan materi presentasi, jangan disampaikan semuanya saat memperkenalkan diri. Cantumkan informasi tersebut dalam makalah atau salindia agar audiens membacanya sendiri. [2]
    • Anda boleh menyampaikan kepada audiens tentang informasi tambahan yang disampaikan dalam makalah atau salindia. Contohnya, jika Anda ingin memberi tahu audiens bahwa Anda pernah menulis artikel di surat kabar internasional, tetapi tidak mau mengutarakan hal ini saat memperkenal diri, katakan kepada audiens, "Saya pernah menulis artikel untuk beberapa media cetak internasional ternama. Anda bisa mendapatkan informasi lengkap tentang hal ini di halaman pertama makalah saya."
  4. Jangan menceritakan semua hal tentang Anda saat memperkenal diri. Pilih informasi yang paling menarik dan bermanfaat bagi audiens. Jika masih ada informasi menarik yang ingin disampaikan, cantumkan dalam salindia di tengah materi presentasi.
    • Contohnya, katakan kepada audiens, "Saat saya mendesain situs web atas permintaan artis terkenal (sebutkan namanya) tahun lalu…" untuk menginformasikan bahwa Anda memiliki pengalaman kerja yang impresif tanpa mencantumkan hal tersebut dalam pengantar materi presentasi.
  5. Jika sesi perkenalan berjalan lancar, pastikan Anda mampu melakukan transisi yang mulus tanpa jeda saat memulai presentasi. Transisi yang disiapkan dengan baik membuat Anda tetap percaya diri sebab Anda tahu langkah berikutnya dan cara melakukannya. [3]
    • Untuk mengakhiri sesi perkenalan, sebutkan nama perusahaan yang menjadi klien Anda untuk menyampaikan bahwa Anda sedang mengerjakan proyek yang berkaitan langsung materi presentasi. Contohnya: "Selama 3 tahun terakhir, saya menjalani masa kerja yang menyenangkan perusahaan multinasional PT. XYZ dengan membuat program komputer untuk menyimpan data logistik. Minggu lalu, kami berhasil mengembangkan program baru yang lebih canggih untuk mengatasi basis data logistik yang bermasalah…", lalu lanjutkan presentasi dengan membahas program baru tersebut.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menarik Perhatian Audiens Sebelum Memperkenalkan Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Sebelum masuk ke dalam ruang pertemuan, putar lagu, lalu tunggu selama beberapa detik sebelum Anda mulai berbicara untuk menunjukkan personalitas Anda dan menarik perhatian audiens. Langkah ini sangat bermanfaat jika Anda merujuk pada lirik atau pencipta lagu saat memulai presentasi begitu lagu berakhir. [4]
    • Putar lagu dengan genre tertentu kalau tidak ada lagu yang liriknya sesuai dengan materi presentasi. Contohnya, jika Anda akan berbicara dalam pertemuan tim wiraniaga, putar lagu jaz berirama tenang saat audiens memasuki ruangan. Beberapa menit sebelum Anda tampil, putar lagu "We Are The Champions" yang dinyanyikan oleh Queen untuk menarik perhatian audiens. Begitu lagu berakhir, ucapkan, "Selamat pagi!" atau "Selamat siang!" dengan penuh semangat untuk memulai presentasi.
    • Pilih genre dan lirik lagu yang sesuai dengan topik presentasi. Contohnya, jangan memutar lagu pop jika Anda menjadi pembicara dalam rapat dengan akademisi (kecuali Anda mempresentasikan hasil riset tentang lagu pop).
  2. Salah satu kiat jitu menarik perhatian audiens adalah menyampaikan kalimat inspiratif singkat yang relevan. Langkah ini lebih bermanfaat jika Anda mengutip ucapan orang ternama sesuai bidang yang akan dibahas sebab audiens pernah mendengarnya sehingga kredibilitas presentasi Anda meningkat. [5]
    • Contohnya, jika Anda ingin mempresentasikan desain mesin peracik kopi yang praktis, awali presentasi dengan mengutip ucapan Elon Musk: "Produk yang cuma bisa digunakan jika ada petunjuk pemakaiannya adalah produk rusak", lalu lanjutkan dengan mengatakan, "Nama saya Laura Huges. Mesin peracik kopi rancangan saya tidak membutuhkan manual ." Sampaikan pengalaman kerja dan keterampilan Anda secara singkat, lalu presentasikan rancangan Anda.
    • Jangan mengucapkan kalimat inspiratif yang klise atau membosankan sebab audiens mungkin sudah sering mendengarnya.
    • Saat menyampaikan kalimat inspiratif, pastikan Anda mengutipnya dengan benar.
  3. Salah satu cara efektif menarik perhatian audiens adalah mengawali presentasi dengan menyajikan data statistik untuk memberikan gambaran tentang masalah yang ingin dibahas atau diatasi. Sering kali, audiens tidak menyadari adanya masalah sampai Anda mengungkapkan hal ini. Alhasil, mereka akan lebih waspada dan tertarik mendengarkan solusi yang akan Anda sampaikan. [6]
    • Contohnya, awali presentasi dengan mengatakan, "Menurut majalah Time, warga Amerika menebus 4,3 miliar resep obat dan menghabiskan uang 374 miliar dolar AS untuk membeli obat pada tahun 2014." Kemudian, perkenalkan diri dengan menginformasikan profesi Anda di bidang riset medis, lalu mulailah sesi presentasi dengan menjelaskan cara mencegah pemberian obat dokter yang berlebihan kepada pasien.
    • Sampaikan sumber data statistik kepada audiens agar Anda terkesan profesional dan layak dipercaya. Selain itu, audiens bisa memverifikasi data yang Anda sajikan jika diperlukan.
  4. Audiens akan menjadi partisipan jika Anda bertanya kepada mereka. Pilih topik yang universal agar audiens memahaminya dan bisa memberikan pendapat. Pastikan topik pertanyaan berkaitan dengan materi presentasi. [7]
    • Jika Anda ingin mempresentasikan desain baru koper yang sangat praktis sehingga tidak menyita banyak waktu saat diperiksa oleh petugas di bandara, awali presentasi dengan bertanya, "Berapa banyak di antara Anda terpaksa mengantre lama saat menunggu pemeriksaan bagasi di bandara sehingga hampir ketinggalan pesawat?"
    • Setelah mengajukan pertanyaan, ajaklah audiens memejamkan mata dan membayangkan kejadian tersebut.
    • Jangan kecewa jika audiens tidak menjawab pertanyaan Anda. Adakalanya, mereka ragu atau malu untuk menjawab. Anda bisa menangkap bahwa mereka masih memikirkan pertanyaan Anda jika beberapa orang menunduk atau tersenyum setelah Anda selesai bertanya.
  5. Tawa membuat pembicara dan audiens langsung merasa terhubung. Awali sesi perkenalan dengan berkelakar atau menceritakan pengalaman pribadi dengan gaya humoris, tetapi jangan berlebihan. Bersikaplah humoris tanpa dibuat-buat. Ceritakan kisah humor atau ironi yang sesuai dengan konteks materi presentasi. [8]
    • Anda boleh berkelakar sambil menceritakan pengalaman pribadi, menayangkan foto pada salindia, atau mengucapkan kutipan kalimat inspiratif.
    • Sikap humoris membuat audiens merasa nyaman dan tetap ingat kepada Anda setelah presentasi berakhir. [9]
  6. Berbicara di depan audiens bisa memicu rasa kesepian dan terisolasi. Anda boleh melibatkan audiens jika jumlah peserta relatif sedikit. Selesai memperkenalkan diri, mintalah peserta memperkenalkan diri secara bergiliran dan mengajukan pertanyaan atau pendapat yang berkaitan dengan topik presentasi. Langkah ini membuat audiens tetap fokus, sementara Anda menenangkan diri dan mengenal mereka satu per satu.
    • Contohnya, jika Anda ingin mempresentasikan aplikasi pengantaran piza, mintalah audiens menyebutkan nama, pugasan favorit saat makan piza, dan suka duka yang pernah dialami saat memesan makanan menggunakan aplikasi. [10]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyiapkan Diri Sebelum Presentasi

PDF download Unduh PDF
  1. Anda perlu menyusun rencana supaya tidak gugup atau bingung saat berdiri di depan audiens. Sebaiknya Anda membuat teks berisi kata-kata yang ingin diucapkan agar bisa diperbaiki atau dibaca saat memperkenalkan diri. Jika diperlukan, Anda boleh menulis semua kalimat terutama untuk berlatih. [11]
    • Menjelang sesi perkenalan, tulis beberapa frasa atau kata kunci agar Anda ingat apa yang ingin disampaikan kepada audiens. Dengan demikian, Anda tidak sekadar membaca catatan.
  2. Bacalah teks dengan suara lantang guna menentukan intonasi dan tempo berbicara yang tepat supaya Anda bisa menyampaikan pesan dengan jelas dan menarik. Gunakan pewaktu untuk mencari tahu berapa lama Anda berbicara, lalu tambah atau kurangi kata-kata dalam teks sampai menghasilkan naskah terbaik. Mintalah teman memberikan umpan balik dan saran perbaikan. Ucapkan teks dengan suara lantang agar Anda lebih percaya diri. [12]
    • Jika tidak ada teman yang bisa memberikan umpan balik, buat video sewaktu berlatih. Sisihkan waktu untuk menonton video guna mengasah keterampilan menyampaikan presentasi. Mungkin Anda tidak nyaman melihat diri sendiri di video, tetapi langkah ini membantu Anda memperkenalkan diri dengan baik. Selain itu, Anda boleh merekam latihan presentasi dari awal sampai akhir. Rekamlah berulang-ulang sampai hasilnya memuaskan sebab Anda tahu bahwa audiens akan mendengar presentasi terbaik.
  3. Pastikan Anda tahu hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk memberikan kesan pertama yang baik saat memperkenalkan diri. Pelajari budaya lokal di tempat Anda menyampaikan presentasi, misalnya busana kerja yang dikenakan sehari-hari. Selain itu, cari tahu kebiasaan warga lokal saat memperkenalkan diri. Apakah mereka menyebutkan nama depan saja atau nama depan dan marga? Pelajari juga etiket yang berlaku sebab di beberapa negara, bersikap humoris di depan audiens dianggap tidak sopan. Jangan berkelakar jika Anda tidak bisa memastikan hal ini. [13]
    • Warga lokal merupakan sumber informasi terbaik untuk mempelajari budaya setempat. Jika Anda bisa menghubungi seseorang yang memahami budaya setempat, mintalah informasi tentang etiket, cara berbusana, dan respons audiens terhadap humor. Jika tidak ada orang yang bisa dihubungi, carilah informasi melalui forum daring sesuai jenis industri. Tontonlah video YouTube rekaman presentasi yang disampaikan di lokasi yang akan dikunjungi.
    Iklan

Tips

  • Jangan menghabiskan banyak waktu untuk memperkenalkan diri. Sesi perkenalan harus berlangsung singkat dan langsung pada sasaran agar tersedia cukup waktu untuk menyampaikan materi presentasi. Tergantung durasi presentasi, alokasikan waktu 20 detik sampai 2 menit untuk memperkenalkan diri.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 14.790 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan