PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apakah sebentar lagi kamu akan menduduki bangku perkuliahan? Jika iya, sejatinya ada banyak hal yang harus kamu lakukan, termasuk menyiapkan diri untuk berbicara di depan umum, seperti di hadapan teman-teman sekelasmu yang baru . Kiat pertama yang layak untuk dicoba adalah memaksimalkan sikap bersahabat dan kepercayaan dirimu. Ingat, perkenalan yang direncanakan dengan baik dapat membantumu untuk mendekatkan diri dengan teman-teman sekelas, lho ! Jika kelas diadakan secara daring, tetaplah memperkenalkan diri dengan ramah dan bersahabat tanpa mengabaikan profesionalitas, ya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memperkenalkan Diri di Depan Kelas dengan Penuh Percaya Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar, semua orang akan merasa gugup saat diminta untuk berbicara di hadapan orang-orang yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Artinya, merasa gugup dalam situasi semacam ini adalah hal yang sangat wajar terjadi! Alih-alih berbicara dengan tempo yang sangat cepat atau volume suara yang sangat pelan dan berakhir menunjukkan kegugupanmu, berusahalah memperkenalkan diri dengan suara yang cukup keras agar semua orang di dalam kelas bisa mendengar kata-katamu dan memahaminya.
    • Misalnya, alih-alih terus-menerus menunduk dan menggumamkan namamu, tatap mata teman-teman sekelasmu dan ucapkan namamu dengan suara yang tegas.
    • Selain itu, pastikan kamu juga melakukan kontak mata dengan semua orang di dalam kelas ketika berbicara. Dengan melakukannya, niscaya kamu akan terlihat lebih yakin dan percaya diri, meski sesungguhnya kamu justru sedang merasa sangat gugup!
  2. Kemungkinan besar, sebagian besar teman sekelasmu gemar menonton film atau beraktivitas bersama orang-orang terdekatnya. Meski kamu pun memiliki kegemaran yang sama, sebaiknya jangan menceritakannya. Alih-alih, ceritakan kebiasaan dan rutinitas yang menurutmu lebih unik untuk menciptakan kesan yang menarik di mata teman-temanmu, dan tentunya membuat mereka lebih mudah mengingatmu. [1]
    • Misalnya, kamu bisa berkata, “Halo, aku Raj, dan saat ini aku sedang mengajar selam skuba untuk pemula." Jika masih memiliki waktu, silakan menceritakan anekdot lucu mengenai pengalaman mengajarmu selama ini.
    • Jika ingin, berikan pula informasi terkait daerah asalmu dan hal-hal yang menarik dari daerah tersebut.
  3. Jika ini adalah kelas pertamamu, kemungkinan besar kamu akan memiliki teman sekelas dari jurusan atau bahkan fakultas lain. Oleh karena itu, jangan lupa memberikan informasi singkat terkait fokus akademismu dan ekspektasi kariermu di masa depan. [2]
    • Misalnya, kamu bisa berkata, “Saya selalu suka menulis dan mengikuti berita-berita terkini, itulah mengapa saya mengambil jurusan Jurnalistik agar bisa menjadi jurnalis setelah lulus."
    • Belum memilih jurusan yang sesuai dengan minatmu? Jangan khawatir! Cukup jelaskan bahwa sampai saat ini, kamu masih belum menentukan jurusan yang sesuai dengan minatmu, atau cukup sebutkan beberapa mata kuliah yang kamu ambil pada semester ini.
  4. Jika jumlah siswa di dalam kelasmu sangat banyak, kemungkinan besar kamu tidak memiliki cukup banyak waktu untuk memperkenalkan diri. Dalam situasi tersebut, sebaiknya cukup luangkan waktu yang tidak terlalu panjang, pun tidak terlalu singkat untuk memperkenalkan diri, seperti di bawah satu menit. Namun, jika ukuran kelasmu tidak terlalu besar karena lebih berfokus kepada proyek berkelompok, secara otomatis waktu yang kamu miliki untuk memperkenalkan diri pun akan lebih banyaks.
    • Jika tidak mengetahui durasi yang kamu miliki untuk memperkenalkan diri, cobalah mengamati waktu yang digunakan oleh siswa lain untuk berkenalan, lalu sesuaikan perkenalanmu dengan durasi mereka. Misalnya, jika siswa lain hanya menyebutkan nama dan jurusan mereka ketika memperkenalkan diri, sebaiknya jangan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menceritakan hobi dan ketertarikanmu.
  5. Idealnya, proses latihan dilakukan beberapa kali sebelum perkenalan yang sesungguhnya dilakukan. Misalnya, berlatihlah di depan cermin, setidaknya satu atau dua kali sebelum perkenalan yang sesungguhnya dilakukan, untuk mengamati ekspresimu ketika berbicara dan menyamankan diri dengan seluruh kalimat yang akan kamu ucapkan. [3]
    • Jika memungkinkan, mintalah bantuan sahabat atau kerabat terdekat untuk menonton proses latihanmu. Percayalah, mereka tidak akan segan memberikan motivasi atau umpan balik yang bermanfaat untukmu.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memperkenalkan Diri dalam Kelas Daring

PDF download Unduh PDF
  1. Kemungkinan besar, pengajar akan memintamu untuk menyebutkan nama berikut alasanmu mengambil kelas tersebut. Kemungkinan lainnya, kamu juga akan diminta untuk menceritakan sekilas latar belakang kehidupanmu. Baca instruksi tersebut baik-baik dan luangkan waktu sebanyak mungkin untuk menyusun perkenalan diri yang bermakna.
    • Sebesar apa pun godaan untuk mempercepat proses perkenalan dan memberikan tanggapan yang ambigu atau mendasar, berusahalah menahannya. Luangkan waktu untuk merancang perkenalan yang bermakna agar keterikatanmu dengan kelas tersebut pun akan semakin erat.
  2. Oleh karena interaksi dilakukan secara daring, cobalah membuat konsep perkenalan yang semenarik dan seunik mungkin agar teman-teman sekelas dapat lebih mudah mengenalmu. Misalnya, sampaikan informasi terkait jenis pekerjaan yang kamu idam-idamkan. [4]
    • Kamu bisa berkata, “Halo semuanya! Perkenalkan, saya Alex. Beberapa tahun belakangan ini, saya menunda kesempatan berkuliah untuk menjalankan bisnis fotografi. Sayangnya, pengetahuan bisnis saya ternyata tidak sebaik kemampuan fotografi saya. Itulah mengapa, saya mengikuti kelas ini dengan harapan untuk mendapatkan beberapa kiat finansial yang berguna untuk memperlancar bisnis saya ke depannya."
  3. Unggah foto diri jika ingin menunjukkan wajahmu di hadapan teman-teman barumu. Meski tidak wajib, cobalah melengkapi profil dengan foto dirimu untuk mempererat nuansa kedekatan antaranggota komunitas dengan teman-teman barumu! [5]
    • Jika merasa tidak nyaman untuk melakukannya, setidaknya pilih gambar atau avatar yang mampu merepresentasikan ketertarikanmu.
    • Jika ingin, kamu juga boleh melengkapi profil dengan video perkenalan diri. Sebelum melakukannya, cobalah menyusun draf perkenalan seakan-akan proses tersebut kamu lalui secara langsung. Kemudian, latih draf perkenalanmu sebelum merekam dan mengunggah video tersebut.
  4. Luangkan waktu beberapa menit untuk mengomentari perkenalan orang lain. Secara khusus, lakukan ini untuk mewujudkan nuansa yang bersahabat di antara kalian, pun mempererat relasi yang nantinya akan terjalin. Percayalah, mendekatkan diri dengan teman-teman sekelas akan sangat membantumu ketika harus menghadapi ujian atau berbagi catatan penting. [6]
    • Misalnya, kamu bisa menanggapi perkenalan teman sekelasmu dengan berkata, “Hai Zara, senang berkenalan denganmu. Aku juga mengambil jurusan Matematika, jadi mungkin nanti kita bisa sekelas, ya!"
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memperkenalkan Diri dalam Wawancara Akademis

PDF download Unduh PDF
  1. Kemungkinan, kamu akan diminta untuk duduk di depan meja pewawancara, atau pewawancaralah yang justru akan menghampiri tempat dudukmu. Jika yang terjadi adalah situasi kedua, berdirilah dan jabat tangannya erat-erat. Kemudian, sebutkan namamu dan duduklah ketika diminta.
    • Lakukan kontak mata dan tersenyumlah untuk menunjukkan kepercayaan dirimu, segugup apa pun perasaanmu pada saat itu!
  2. Sebagian besar pewawancara akan memulai sesi wawancara dengan menanyakan berbagai informasi personal tentangmu. Jika menerima pertanyaan tersebut, silakan menjelaskan beberapa hal yang paling mendasar terkait hidupmu, seperti asal daerahmu, latar belakang pendidikanmu, atau pekerjaan yang pernah kamu lakukan. Namun, tidak perlu menyebutkan segala hal yang telah kamu cantumkan di dalam resume! [7]
    • Kamu bisa berkata, “Saya baru saja lulus dengan gelar kehormatan dari sebuah SMA di wilayah Bandung Barat, dan sangat tertarik untuk mempelajari ilmu biologi kelautan di universitas ini. Sejujurnya, saya merasa sangat kesulitan untuk mempelajari ilmu kelautan di kabupaten yang tidak berpantai!"
  3. Ingat, proses wawancara adalah peluang yang sempurna untuk menunjukkan pengetahuanmu terkait universitas terkait berikut program yang kamu minati kepada pewawancara. Selain menjelaskan jurusan yang kamu minati, silakan menyebutkan program atau kelas spesifik yang ingin kamu ambil. [8]
    • Misalnya, kamu bisa berkata, “Saya tertarik untuk bekerja di bidang pelayanan kesehatan, dan sejauh yang saya tahu, universitas ini memiliki beberapa buah program pendidikan kesehatan yang kualitasnya tidak lagi diragukan dan sejalan dengan minat saya."
  4. Akhiri proses perkenalan dengan meyakinkan pewawancara bahwa kamulah sosok yang sejatinya mereka cari. Ketika melakukannya, berusahalah memberikan deskripsi yang spesifik agar pewawancara tahu bahwa kamu telah meluangkan cukup banyak waktu untuk mempelajari universitas tersebut. [9]
    • Misalnya, alih-alih mengucapkan kalimat yang ambigu seperti, “Saya memiliki kemampuan akademis yang baik,” cobalah mendeskripsikan betapa besarnya minatmu untuk belajar di dalam kelompok atau mengikuti klub yang sejalan dengan ketertarikanmu."
    • Jangan lupa mengucapkan terima kasih sebelum meninggalkan ruangan.
    Iklan

Tips

  • Jika masih merasa kesulitan untuk meningkatkan kepercayaan diri, cobalah melatih kemampuan berkomunikasimu melalui seminar atau kelas khusus. Keduanya sangatlah bermanfaat untuk mengatasi ketakutanmu saat harus berbicara di depan umum.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.903 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan