Unduh PDF Unduh PDF

Untuk mengajukan jasa pengecatan atau mencari tukang untuk mengecat rumah Anda, Anda perlu memahami apa saja yang perlu diperhitungkan dalam mengestimasi harganya. Meski komponen harga biasanya adalah biaya material dan waktu pengerjaan yang dirupiahkan, tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Saat mengestimasi biaya, perhitungkanlah hal-hal seperti bahan baku, tenaga kerja, dan faktor-faktor yang mengurangi biaya (jika ada). Saat mempekerjakan tukang cat, sebaiknya Anda juga langsung menanyakan biayanya ke kontraktor tempatnya bekerja.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Memperkirakan Biaya Cat dan Perlengkapan

Unduh PDF
  1. Untuk menentukan biaya pengecatan atau harga yang hendak Anda bebankan, ukurlah bidang dinding dan/atau atap yang hendak dicat ke dalam meter persegi. Informasi ini bisa juga Anda temukan di berkas-berkas yang Anda tandatangani saat membeli atau menyewa rumah Anda. Jika Anda mengecat untuk orang lain, mintalah mereka menyediakan informasi tersebut. [1]
    • Tetapi bila informasi tersebut tidak tersedia, gunakanlah penggaris atau meteran untuk mengukur panjang dan lebar area pengerjaan. Setelah itu, masukkan saja angka-angkanya ke dalam kalkulator daring untuk memperoleh ukuran meter perseginya.
  2. Untuk rumah atau ruangan, pasti ada area yang tidak perlu dicat. Karenanya, kurangkanlah area tersebut. Pintu, kusen jendela, dan profil kusen perlu dicat tetapi daun jendelanya tidak. Jadi, ukurlah bidang daun jendela dan kurangkan dari total area pengerjaan. [2]
    • Normalnya, daun pintu luasnya 1,86 m2 sementara daun jendela 1,4 m2. Sebagai contoh, untuk ruangan seluas 65 m2 yang memiliki satu pintu dan dua jendela, maka Anda harus mengurangkan 1,86 m2 untuk pintunya dan 2,8 m2 untuk kedua jendelanya sehingga total area pengerjaannya seluas 60,34 m2.
  3. Sekaleng cat (ukuran 2,5 liter) bisa digunakan untuk mengecat 27 m2. Karenanya, ruangan seluas 60,34 m2 kira-kira akan membutuhkan dua kaleng cat karena 60,34 dibagi 27 hasilnya 2,23. Tetapi karena pengecatan yang baik selalu dilakukan dua kali (dua lapis), Anda perlu membeli sekitar 5 kaleng cat untuk mengecat ruangan seluas 60,34 m2. [3]
  4. Setelah mengetahui jumlah cat yang dibutuhkan, hitunglah biaya catnya. Biaya cat sangat ditentukan oleh warna dan kualitasnya. Normalnya harga sekaleng cat berkisar antara Rp60.000,00 sampai Rp235.000,00 per kaleng cat ukuran 2,5 liter, tetapi untuk kualitas cat yang lebih tinggi, harganya pasti lebih mahal. [4]
    • Misalnya Anda ingin mengecat dua lapis dengan cat yang lumayan bagus untuk ruangan seluas 60,34 m2, berarti Anda membutuhkan 5 kaleng cat. Andaikata Anda ingin membeli cat yang harganya Rp125.000,00 per kaleng, berarti Anda harus menyiapkan dana sekitar Rp625.000,00 untuk catnya.
  5. Perlengkapan apa saja yang sudah Anda miliki dan yang masih harus Anda beli? Biasanya, untuk melakukan pengecatan Anda akan membutuhkan koran bekas atau plastik, isolasi kertas, sealant, terpal, kuas atau rol cat, dan sekaleng cat dasar. [5]
    • Anda dapat menghubungi toko setempat untuk mencaritahu harga rata-rata perlengkapan di atas.
    • Dengan asumsi korannya gratis (karena bekas) dan harga isolasi kertas Rp37.000,00, sealant Rp40.000,00, serta cat dasar Rp100.000,00, berarti biaya perlengkapannya sekitar Rp177.000,00.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menghitung Biaya Lain-Lain

Unduh PDF
  1. Bila mempekerjakan tukang cat, Anda perlu tahu berapa upah mereka. Tapi bila Anda dipekerjakan untuk mengecat, Anda perlu menentukan upah yang layak Anda tagihkan. Dalam waktu 1-2 hari, 1 atau 2 tukang cat biasanya dapat mengecat 232 m2 dan diupah sekitar Rp122.000,00 per hari. [6]
    • Untuk ruangan yang kecil, misalnya 60,34 m2, waktu pengerjaannya seharusnya hanya beberapa jam. Bagilah 60,34 dengan 232, hasilnya sekitar 0,26 sehingga upah yang perlu dibayarkan adalah Rp122.000,00 dibagi 0.26, yaitu sekitar Rp32.000,00.
  2. Kalau di area tersebut terdapat banyak perabot yang harus digeser atau cat yang digunakan lebih dari satu warna, Anda perlu menambah waktu pengerjaan. Kalau Anda yakin proyek ini akan membutuhkan pekerja tambahan, tagihkanlah biaya tambahan. Misalnya kalau Anda mengecat ruangan seluas 60,34 m2 dengan dua warna cat, tambahkan Rp16.000,00 ke biaya upahnya. Dengan begitu upah yang perlu dibayarkan menjadi Rp48.000,00. Faktor-faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah: [7]
    • Apakah tangga besar/perancah dibutuhkan atau tidak.
    • Apakah harus lembur atau tidak.
    • Apakah ada dinding yang perlu diperbaiki atau tidak.
  3. Sayangnya proyek pengecatan tidak selalu berjalan dengan lancar. Bisa saja ada bagian rumah yang rusak, catnya tumpah, dan sebagainya. Karenanya, akan lebih baik kalau Anda memberi ruang ekstra pada estimasi waktu dan biaya pengerjaan. Anda dapat mematok ekstra tarif sebesar Rp10.000,00 – Rp20.000,00 untuk mencadangkan terjadinya kecelakaan, bahkan sampai Rp50.000,00 apabila risikonya besar.
  4. Setelah semua komponen biaya dihitung, totalkan supaya Anda mendapatkan estimasi kasarnya. Misalnya untuk ruangan seluas 60,34 m2, estimasi harganya jadi sekitar Rp850.000,00. Dan untuk mencadangkan terjadinya kecelakaan, Anda bisa mematok harga Rp870.000,00. [8]
  5. Kalau Anda mempekerjakan tukang cat, berusaha menghitung sendiri biayanya belum tentu merupakan langkah yang bijak. Mintalah tarif harga dari beberapa kontraktor yang berbeda sambil menjelaskan kebutuhan serta luas area pengerjaan Anda. Dengan begitu Anda akan mendapatkan tarif harga yang lebih akurat. [9]
    Iklan


Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 31.008 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan