Unduh PDF Unduh PDF

Mempertahankan keperawanan/keperjakaan di tengah-tengah masyarakat yang terobsesi bisa menjadi tantangan tersendiri. Menetapkan batasan yang kuat dan sehat menjadi kunci untuk mempertahankan independensi atas tubuh Anda sendiri, dan, lebih jauh lagi, menetapkan kondisi yang membuat Anda merasa nyaman atau tidak dengan pasangan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menetapkan Batasan

Unduh PDF
  1. 1
    Pertimbangkan alasan Anda. Memahami bahwa keputusan ini penting bagi Anda menjadi bagian penting dalam upaya mempertahankannya. Luangkan waktu untuk memahami alasan di balik keputusan Anda. Apakah ada campur tangan orang tua, pemuka agama, pacar, atau artikel wihiHow tentang mempertahankan keperawanan jika itu keputusan terbaik untuk Anda . [1] Cobalah menuliskan apa yang ada dalam pikiran Anda di jurnal sehingga Anda dapat membacanya kembali kapan saja. Alasan potensial untuk menjaga keperawanan di antaranya. [2]
    • Agama, spiritual, atau keyakinan pribadi termasuk berpantang seks.
    • Anda merasa belum siap atau tidak tertarik. [3]
    • Anda tidak tertarik pada seks (Anda tidak merasakan ketertarikan seksual, dan tidak berminat atau merasa jijik dengan seks). [4]
    • Anda ingin melakukannya dengan seseorang yang istimewa.
    • Anda sulit mendapatkan alat kontrasepsi, ada penghalang, atau alasan kesehatan seksual.
    • Anda belum cukup umur, atau merasa masih terlalu muda.
    • Anda mencemaskan keamanan Anda: entah Anda khawatir akan hamil, STI, dan sebagainya, atau keluarga sangat menentangnya sehingga kesehatan dan keamanan emosional Anda akan terganggu jika mereka mengetahuinya. [5]
  2. 2
    Pertimbangkan kerangka waktu Anda. Berapa lama Anda akan menjauhi seks? Kebanyakan orang tidak memutuskan untuk menjadi perawan seumur hidup, dan akan lebih baik jika Anda menetapkan tujuan yang jelas dan masuk akal. Pikirkan berapa lama Anda akan mempertahankan keperawanan, dan Anda selalu bisa mengubah keputusan jika keputusan itu dianggap tidak sesuai lagi. [6]
    • Memutuskan untuk tetap mempertahankan keperawanan selama bertahun-tahun bisa menjadi tekanan yang terlalu besar bagi sebagian orang. Cobalah membuat kontrak dengan diri sendiri untuk jangka waktu tertentu (misalnya, “aku akan menjauhi seks selama masih sekolah”), dan kemudian mengkaji dan mungkin memperbaruinya setelah lulus sekolah.
  3. 3
    Singkirkan pandangan yang keliru. Seks bukan kejahatan, dan menjadi perawan tidak akan membuat Anda “suci” atau unggul secara moral. Seks tidak mengubah bentuk tubuh, [7] atau mengubah fakta bahwa Anda adalah orang yang baik. [8] Jangan memutuskan untuk menjauhi seks karena rasa takut, tetapi karena pertimbangan kesehatan dan pemahaman yang benar untuk menghindari seks.
    • Kebanyakan orang akan berhubungan seks pada satu titik dalam kehidupan mereka. Jika suatu saat Anda merasa siap, Anda tidak perlu merasa bersalah.
  4. 4
    Buatlah istilah sendiri. Orang mendefinisikan “keperawanan” dan “seks” secara berbeda. [9] [10] Sebelum Anda dapat menetapkan batasan, Anda harus mengetahui bagaimana Anda mendefinisikan istilah ini untuk diri sendiri. [11]
    • Bagaimana Anda mendefinisikan “seks”? Kontak intim seperti apa yang membuat Anda nyaman, dan apa yang Anda anggap terlalu jauh? Bagaimana Anda mendefinisikan “keperawanan”? Apakah definisi itu bersifat spiritual, mental, atau berhubungan dengan kondisi fisik atau kombinasi dari semuanya?
    • Anda harus menetapkan parameter ini untuk diri sendiri sehingga Anda tahu apa yang bisa Anda terima dan tidak. Selain itu, Anda juga mampu menyampaikannya dengan jelas kepada orang lain.
    • Jika Anda mengetahui batasan Anda sendiri, merasa percaya diri dalam mengekspresikannya, dan berharap orang lain menghormatinya, Anda bisa lebih kuat untuk mempertahankan diri dan melakukan apa yang Anda rasa benar. [12]
  5. 5
    Tentukan pilihan Anda dalam kerangka positif. Alih-alih berfokus pada sisi negatif seks, pikirkan hal-hal positif yang akan Anda lakukan. [13]
    • Jika Anda merasa belum siap untuk memiliki partner seksual saat ini, apa yang akan Anda lakukan untuk mengisi waktu?
    • Jika Anda memutuskan untuk tetap perawan sampai waktu tertentu, berusahalah untuk mencapai tujuan tersebut. Contohnya, jika Anda ingin menunggu sampai merasa lebih percaya diri dan asertif, cobalah melatih ketegasan dan membangun kepercayaan diri.
  6. 6
    Tetapkan batasan. Anda berhak menentukan kondisi untuk batasan fisik, emosional, dan mental Anda sendiri. Tidak seorang pun berhak melanggar atau meremehkan batasan tersebut. [14]
    • Tetapkan batasan emosional Anda. Keterlibatan emosional seperti apa yang membuat Anda nyaman dan tidak? Perilaku seperti apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman secara emosional? Anda harus menjelaskan kepada diri sendiri bahwa perasaan orang lain tidak lebih penting daripada perasaan Anda sendiri. [15]
    • Pertimbangkan batasan mental Anda. Sejauh mana Anda merasa nyaman membiarkan ide dan pendapat orang lain memengaruhi ide dan pendapat Anda sendiri? Pada tahap manakah Anda merasa seseorang tidak menghormati pemikiran atau ide Anda? Seberapa jauh Anda merasa nyaman menjelaskan atau mempertahankan keyakinan pribadi Anda kepada orang lain? [16]
    • Pikirkan batasan fisik Anda. Bagaimana, di mana dan kapan Anda merasa nyaman saat disentuh? Kontak fisik seperti apa yang Anda anggap melanggar batasan pribadi? Tetapkan kondisi batasan Anda dengan jelas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
    • Carilah daftar periksa di internet untuk membantu Anda mengetahui apa yang membuat Anda merasa nyaman dan tidak nyaman. [17]
  7. 7
    Buatlah diri Anda merasa nyaman, dan bangga, dengan diri sendiri dan tubuh Anda. Kita sering kali dibanjiri oleh pesan yang terus-menerus tentang bagaimana seharusnya kita melihat, merasa, dan bertindak. Pesan-pesan itu dapat menyulitkan kita untuk merasa bahwa kita benar dan memiliki kekuatan dalam keputusan yang kita buat. Akan tetapi, jika Anda merasa yakin dengan diri sendiri dan keputusan yang dibuat, Anda akan merasa memiliki kekuatan untuk mengharapkan orang lain menghormati Anda dan pilihan Anda dengan kondisi yang Anda tetapkan sendiri. [18]
    • Jangan mengorbankan diri atau tubuh karena tekanan orang lain. Jika seseorang tidak mengenali kecantikan dan integritas diri atau tubuh Anda, tidak perlu berurusan dengan orang itu lagi. Ingatlah bahwa orang tua akan memberikan dukungan besar untuk keputusan Anda, bahkan mereka akan sangat bangga terhadap Anda. Tetapkan garis yang jelas antara apa yang bisa diterima dan tidak, dan mintalah orang lain untuk menghormatinya. [19]
  8. 8
    Carilah cara yang sehat untuk menyalurkan energi yang terpendam. Jika Anda bukan orang yang aseksual, kemungkinan Anda merasakan hasrat seksual. Perhatikan kebutuhan Anda dan salurkan energi dengan cara yang membuat Anda merasa nyaman.
    • Olahraga: berjalan kaki, melakukan permainan olahraga, atau berlari bersama anggota keluarga.
    • Sebagian orang yang masih perawan merasa nyaman melakukan masturbasi.
    • Mandilah, atau gunakan kompres panas atau dingin untuk mengatasi vasocongestion. [20]
    • Berfokuslah pada hal-hal selain seks. [21] Anda bisa menyalurkan energi untuk seni, menulis, teman, keluarga, kegiatan sukarelawan, atau tugas sekolah.
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menyampaikan Batasan Anda kepada Pasangan

Unduh PDF
  1. 1
    Jujurlah dengan pacar. Bagi sebagian orang, hubungan tanpa seks bisa mengurungkan niat mereka untuk menjalin hubungan, dan tidak adil bagi kedua belah pihak jika Anda menunda untuk mengatakan sikap Anda terhadap seks. [22] Beri tahu pacar sebelum hubungan telanjur serius sehingga tidak ada pihak yang tersakiti jika hubungan tidak bisa berlanjut.
    • Meskipun Anda tergoda untuk menunda memberi tahu orang yang Anda sukai bahwa Anda berencana untuk mempertahankan keperawanan, jangan lakukan. Cepat atau lambat dia akan mengetahuinya, dan jika dia mengetahuinya belakangan, Anda berdua akan dilanda rasa sakit dan kekacauan yang seharusnya bisa dihindari.
    • Jika dia tidak sependapat dan tidak bersedia menjalani hubungan tanpa seks, tidak masalah. Dia berhak memilih. Akan tetapi, jangan merasa tertekan oleh keputusannya. Anda berdua harus menghormati keputusan masing-masing. Jika Anda berdua tidak sependapat, sebaiknya menempuh jalan masing-masing tanpa kemarahan. [23]
  2. 2
    Luangkan waktu untuk membicarakan tentang batasan-batasan Anda dengan pasangan. Beri tahu apa yang membuat Anda nyaman dan tidak, dan beri dia kesempatan mengatakan batasan-batasan yang dia tetapkan. Jika mau, Anda bisa menggunakan kesempatan ini untuk menjelaskan kepadanya mengapa keputusan Anda mempertahankan keperawanan (saat ini atau selamanya) sangat penting bagi Anda. Dia mungkin bingung dan memiliki pertanyaan, dan Anda bisa menjelaskan dengan tenang jika Anda tidak keberatan melakukannya.
    • Jika pasangan mencoba melakukan negosiasi mengenai batasan-batasan yang telah Anda tetapkan, katakan dengan tegas bahwa batasan itu serius. Pasangan harus menghormatinya.
    • Jika Anda merasa tidak nyaman mendiskusikan alasan Anda memilih mempertahankan keperawanan, berterus-teranglah. Kalimat seperti “Aku tidak nyaman membicarakan hal itu” bisa berhasil.
  3. 3
    Perjelas apa yang Anda setujui dalam hubungan (mengenai ciuman dan sentuhan). Persetujuan itu penting, dan Anda harus tahu cara memberikannya, menariknya, dan mengevaluasi apakah Anda memilikinya. [24] Penting untuk bersikap jujur tentang apa yang Anda sukai dan tidak. Dalam hubungan yang berjalan baik, Anda dan pasangan harus berkomunikasi dengan jelas dan mendengar apa yang dikatakan pihak lain. [25]
    • Katakan “tidak” atau katakan Anda ingin menjalani hubungan pelan-pelan saja begitu Anda mulai merasa tidak nyaman. Frasa sederhana seperti “Aku tidak menyukainya,” “Aku merasa belum siap untuk itu,” atau “Jangan sekarang” akan bisa dipahami oleh pasangan.
    • Katakan “ya” dengan jelas. Pasangan harus selalu mengetahui bagaimana pendapat Anda saat melakukan sesuatu bersamanya. Katakan ya secara verbal, tersenyumlah, lakukan kontak mata, dan berpartisipasilah secara aktif.
    • Jika Anda tidak yakin, katakan terus terang. Kalimat sederhana “Aku tidak yakin” bisa digunakan, atau Anda bisa bersikap nakal dan berkata “Entahlah. Bisakah kamu meyakinkan aku?"
    • Ajukan pertanyaan kepada pasangan: “Kamu menyukainya?” “Bagaimana kalau aku…?” “Mau bercumbu?"
  4. 4
    Pergunakan hak Anda untuk berkata tidak. Jika pada suatu saat Anda merasa tidak nyaman atau tidak yakin, katakan bahwa Anda ingin berhenti atau tidak ingin terburu-buru. Pasangan yang baik menanggapi kata “tidak” dengan serius dan akan langsung menghormati perasaan Anda.
    • Anda boleh mengatakan tidak kapan saja: termasuk saat Anda mengatakan ya lima menit yang lalu, saat Anda tidak keberatan untuk melakukan sesuatu minggu lalu, atau ketika semua orang setuju melakukannya. Anda bisa mengatakan tidak kapan saja dan di mana saja. [26]
    • Gunakan teknik rekaman rusak untuk menghadapi tekanan: teruslah mengatakan sesuatu seperti “Tidak” atau “Aku tidak mau”.
    • Jika Anda pemalu, berlatihlah mengatakan tidak. Cobalah menulis frasa yang disebutkan dalam artikel ini dan berlatihlah mengucapkannya. Mengatakan tidak adalah keterampilan hidup yang penting.
  5. 5
    Tetaplah kuat jika seseorang menekan Anda. Pasangan yang menghormati Anda tidak akan mencoba mengubah batasan Anda, tetapi tidak semua orang bisa bersikap hormat. Anda berhak menetapkan kondisi untuk tubuh Anda sendiri. Jika dia tidak menghormati kondisi tersebut berarti dia tidak menghormati Anda. [27] Kata “tidak” seharusnya cukup. Namun, jika tidak bersiaplah menghadapi respons negatif. [28] Sebagian orang tidak cukup dewasa mendengarkan hal-hal yang tidak mereka sukai.
    • Pastikan respons Anda singkat, jujur dan penuh rasa hormat (pada awalnya), dan bersiaplah mengulanginya jika perlu. [29] Anda dapat menggunakan teknik rekaman rusak, yang berarti mengulang hal yang sama saat mendapat tekanan (misalnya, “Tidak” atau “Aku tidak mau”).
    • Contohnya, jika seseorang mengatakan, “Kalau kamu tidak mau melakukannya, itu berarti kamu tidak mencintaiku.” Anda bisa merespons dengan mengatakan, “Aku mencintaimu, tetapi saat ini aku belum siap kalau kamu menyentuhku dengan cara seperti itu.”
    • Jika seseorang berkata, “Tetapi sebelumnya kamu tidak keberatan saat aku melakukannya.” Jawablah dengan “Aku berhak berubah pikiran.” [30]
    • Jika seseorang berkata, “Kamu orang yang pemalu (atau dingin, atau tertekan, atau apa pun),” tanggapi dengan “Aku merasa nyaman dengan diriku dan tubuhku dan aku minta kamu menghormatinya.” [31]
    • Jika seseorang tidak menghormati batasan Anda atau membuat Anda merasa tidak nyaman, itu berarti ada masalah. Mungkin sudah waktunya untuk memikirkan kembali apakah Anda ingin terlibat dalam hubungan seperti itu.
  6. 6
    Pergilah jika situasi menjadi buruk. Jika seseorang menolak untuk menghormati batasan yang Anda tetapkan, entah itu batasan emosional, mental, atau fisik, pergilah. Berlatihlah untuk meninggalkannya dengan cara yang tenang dan percaya diri. Hal terpenting adalah menjauh darinya, tetapi, jika memungkinkan, cobalah meninggalkan situasi tersebut dengan tenang dan percaya diri untuk menyampaikan pesan bahwa dia tidak bisa memanipulasi Anda.
    • Jika Anda sedang menghadiri pesta atau pertemuan sosial lainnya, menjauhlah darinya dan carilah teman untuk diajak bicara. Jika tidak ada orang lain di sekitar Anda berdua (atau hampir tidak ada), menjauhlah dan pergilah ke tempat yang lebih ramai atau ke tempat Anda bisa mendapat pertolongan jika diperlukan (berjalanlah ke tempat kotak panggilan darurat, menghampiri taksi, dan sebagainya).
    • Saat Anda melangkah pergi, bayangkan Anda meremas kata-katanya dan membuangnya.
    • Setelah membuang kata-katanya, katakan dan raihlah sesuatu yang positif tentang diri sendiri. [32]
  7. 7
    Buatlah dia pergi. Saat berada di dalam situasi yang membuat Anda berhadapan dengan seseorang yang tidak bisa menangkap isyarat dan tidak mau berhenti, ada beberapa respons yang dapat Anda gunakan untuk mendorongnya pergi.
    • Jika Anda berada di pesta, di bar, atau situasi lain yang menempatkan Anda dengan seseorang yang tidak mau menerima fakta bahwa Anda tidak tertarik, Anda berhak untuk menatap langsung ke matanya dan berkata, “Aku bilang tidak. Tolong tinggalkan aku sendiri.”
    • Jika Anda berada di pesta, di bar, atau situasi lain yang menempatkan Anda dengan seseorang yang tidak mau menerima fakta bahwa Anda tidak tertarik, Anda berhak untuk menatap langsung ke matanya dan berkata, “Aku bilang tidak. Tolong tinggalkan aku sendiri.” [33]
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menolak Tekanan Teman Sebaya

Unduh PDF
  1. 1
    Pelajari apa saja yang termasuk tekanan teman sebaya. Tidak mengejutkan jika remaja menghadapi tekanan teman sebaya, termasuk tekanan yang berhubungan dengan seks. Agar dapat melawan tekanan teman sebaya, sebaiknya Anda mengenali dan memahaminya. Dengan mengenali bahwa seseorang menggunakan salah satu taktik berikut, Anda bisa mempersiapkan diri lebih baik untuk menolaknya. Yang termasuk tekanan teman sebaya utama di antaranya: [34]
    • Tekanan teman sebaya yang gamblang: Ini adalah bentuk tekanan yang paling tebuka dan biasanya melibatkan pernyataan langsung dan terus-terang dari teman lain seperti, “Aku tidak percaya kamu belum berhubungan seks. Semua orang sudah melakukannya!”
    • Tekanan teman sebaya yang kurang ajar: Ini adalah jenis tekanan yang sedikit lebih tajam dan biasanya digunakan untuk membuat Anda merasa seolah ada yang aneh atau salah dalam diri Anda karena tidak mengikuti tren. Kalimat yang diucapkan akan terdengar seperti, “Sudahlah, kamu masih perawan. Jadi, kamu tidak akan paham” atau menjuluki Anda sebagai “si perawan” atau “ si pemalu”, dan sebagainya.
    • Tekanan teman sebaya yang mengendalikan: Tekanan ini adalah upaya terbuka untuk memaksa Anda melakukan sesuatu dengan ancaman akan mengucilkan Anda atau mengakhiri persahabatan jika Anda tidak melakukan apa yang dia minta. Dia mungkin akan mengucapkan sesuatu seperti, “Kita tidak bisa berteman kalau kamu masih perawan” atau “Aku tidak berhubungan dengan perawan.”
  2. 2
    Bersikaplah skeptis. Orang-orang di sekitar Anda mungkin bicara besar, tetapi ada kemungkinan mereka melebih-lebihkan, bahkan mungkin berbohong tentang apa yang pernah mereka lakukan. [35] [36]
    • Meskipun mereka terlihat meyakinkan, latihlah diri Anda untuk bersikap skeptis tentang apa yang mereka klaim pernah mereka lakukan. Anda tidak perlu meminta mereka membuktikannya, tetapi Anda perlu menganggapi ucapan mereka sebagai sesuatu yang “belum tentu benar”.
  3. 3
    Kenali kebajikan di balik frasa “itu tidak benar”. Sulit untuk mempertahankan rasa kebanggaan dan kepercayaan diri menghadapi pesan eksternal yang negatif, entah itu berasal dari media, budaya pop, teman, keluarga, atau sosok yang berpengaruh.
    • Jika seseorang mencoba menguji batasan yang Anda tetapkan dengan komentar atau pernyataan negatif yang Anda tahu tidak benar, pertahankan diri Anda. Ulangi frasa “Itu tidak benar!” kepada diri sendiri atau kepada lawan bicara Anda sampai pesan itu dapat dicerna. [37]
  4. 4
    Tegaskan implikasi berhubungan seks untuk diri sendiri. Sering kali, tekanan teman sebaya ini sebagian besar berhubungan dengan kesan seolah berhubungan seks memiliki makna tertentu, misalnya jika pernah berhubungan seks berarti Anda sudah dewasa atau lebih independen dari orang tua. [38]
    • Jangan mau menerima penilaian orang lain tentang apa arti status seksual Anda bagi diri sendiri. Sikap ini sangat penting, terlebih jika Anda masih SMA karena tekanan teman sebaya mengenai seks sulit diabaikan. Jangan biarkan orang lain mencoba mengatakan sesuatu seperti, “kalau kamu belum pernah berhubungan seks, itu berarti kamu kurang menarik” atau “karena kamu terlalu penakut”, dan sebagainya. Memilih tidak berhubungan seks tidak sama dengan hal-hal tersebut. Itu berarti Anda secara aktif membuat pilihan sendiri untuk apa yang Anda percayai dan tidak membiarkan orang lain mengambil hak tersebut dari Anda.
  5. 5
    Pastikan Anda dikelilingi orang-orang yang positif. Salah satu cara ampuh untuk mengurangi tekanan teman sebaya yang negatif adalah menjauhi orang-orang yang menjadi sumbernya. [39]
    • Jika Anda memiliki teman yang suka mengganggu, mengolok-olok, atau menekan Anda dalam hal seks, dengan tenang dan percaya diri mintalah mereka untuk menghentikannya. Jika mereka mengabaikannya, jangan terlalu sering berkumpul dengan mereka.
    • Cari dan bergaullah dengan teman yang menerima pilihan Anda dan menghormati hak Anda untuk membuat keputusan sendiri.
  6. 6
    Pergilah. Sama seperti cara Anda menghadapi pasangan yang tidak menghormati batasan yang Anda tetapkan, Anda juga bisa dan harus meninggalkan teman yang tidak mau menghormati batasan itu.
    • Melangkahlah dengan tenang dan percaya diri. Hal terpenting adalah Anda menjauh dari orang tersebut, tetapi, jika memungkinkan, cobalah meninggalkan situasi yang tidak nyaman itu dengan tenang dan percaya diri. Dengan begitu, Anda menunjukkan kepadanya bahwa dia tidak bisa memanipulasi Anda.
    • Saat Anda melangkah pergi, bayangkan Anda meremas kata-katanya dan membuangnya.
    • Setelah membuang kata-katanya, katakan dan raihlah sesuatu yang positif tentang diri sendiri. [40]
  7. 7
    Hormati hak semua orang untuk memilih, dan jangan mempermalukan orang lain karena membuat pilihan yang berbeda. Jangan mengekang seks atau mendesak orang lain untuk menjadi seperti Anda. Aktivitas seks adalah pilihan yang sangat pribadi, dan sebagaimana Anda menghormati orang lain yang menikmati kehidupan seks yang aktif, mereka juga harus menghormati Anda karena memilih untuk berpantang seks.


Tips

  • Jika seseorang tidak mau menerima jawaban tidak”, itu bisa menjadi pertanda bahwa dia tidak benar-benar menghormati Anda atau independensi Anda. Dalam skenario terburuk, itu bisa menjadi pertanda bahwa dia orang yang kasar, dan Anda harus mempertimbangkan untuk meminta bantuan dari orang yang Anda percayai. [41]
  • Ingatlah bahwa hanya Anda sendirilah yang berhak menetapkan batasan Anda. Jika seseorang tidak bisa atau tidak mau menghormati batasan itu, Anda juga berhak untuk meminta, atau, mendesak (jika diperlukan) agar mereka menjauhi Anda.
  • Perkosaan dan seks adalah dua hal yang berbeda. Perkosaan adalah tindakan yang dilandasi kekerasan dan kontrol, sementara seks adalah tindakan yang dilandasi hasrat. Anda bisa menjadi korban perkosaan dan tetap perawan.
  1. http://www.scarleteen.com/article/advice/how_could_i_check_if_i_am_still_a_virgin
  2. http://www.pamf.org/teen/abc/sex/ethicalsex.html
  3. http://sexetc.org/info-center/post/draw-the-line-setting-healthy-relationship-boundaries/
  4. http://www.scarleteen.com/article/politics/does_abstinence_make_the_heart_grow_fonder
  5. http://psychcentral.com/lib/what-are-personal-boundaries-how-do-i-get-some/00016100
  6. http://www.essentiallifeskills.net/personalboundaries.html
  7. http://psychcentral.com/lib/what-are-personal-boundaries-how-do-i-get-some/00016100
  8. http://www.scarleteen.com/article/advice/yes_no_maybe_so_a_sexual_inventory_stocklist
  9. http://www.scarleteen.com/article/bodies/10_of_the_best_things_you_can_do_for_your_sexual_self_at_any_age
  10. http://www.scarleteen.com/article/bodies/10_of_the_best_things_you_can_do_for_your_sexual_self_at_any_age
  11. http://www.scarleteen.com/article/bodies/fbi_files_vasocongestion_aka_blue_balls
  12. http://www.scarleteen.com/article/bodies/10_of_the_best_things_you_can_do_for_your_sexual_self_at_any_age
  13. http://www.loveisrespect.org/dating-basics/healthy-relationships/sex-and-healthy-relationships
  14. http://sexetc.org/info-center/post/draw-the-line-setting-healthy-relationship-boundaries/
  15. http://www.scarleteen.com/how_can_men_know_if_someone_is_giving_consent_or_not_0
  16. http://www.scarleteen.com/article/relationships/be_a_blabbermouth_the_whys_whats_and_hows_of_talking_about_sex_with_a_partner
  17. http://www.ncshguide.org/sexual-health
  18. http://www.loveisrespect.org/dating-basics/healthy-relationships/sex-and-healthy-relationships
  19. http://www.nhs.uk/Livewell/Sexandyoungpeople/Pages/Itsoktosayno.aspx
  20. http://www.mayoclinic.org/healthy-living/stress-management/in-depth/stress-relief/art-20044494?pg=2
  21. http://www.kidpower.org/library/article/yes-means-yes-consent-and-protecting-sexual-safety/
  22. http://www.thesite.org/sex-and-relationships/having-sex/how-to-say-no-to-sex-3934.html
  23. http://www.kidpower.org/library/article/yes-means-yes-consent-and-protecting-sexual-safety/
  24. http://www.yourtango.com/200932583/precarious-position-waiting-sex
  25. http://www.nhs.uk/Livewell/Sexandyoungpeople/Pages/Peerpressure.aspx
  26. http://www.dummies.com/how-to/content/teen-life-dealing-with-peer-pressure-and-sex.html
  27. http://www.iwannaknow.org/teens/relationships/peerpressure.html
  28. http://www.kidpower.org/library/article/yes-means-yes-consent-and-protecting-sexual-safety/
  29. http://www.nhs.uk/Livewell/Sexandyoungpeople/Pages/Peerpressure.aspx
  30. http://www.iwannaknow.org/teens/relationships/peerpressure.html
  31. http://www.kidpower.org/library/article/yes-means-yes-consent-and-protecting-sexual-safety/
  32. http://www.loveisrespect.org/is-this-abuse/types-of-abuse/what-is-sexual-abuse
  33. http://www.scarleteen.com/article/politics/dont_want_to_have_sex (panduan untuk berpantang seks)

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.175 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?