PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Banyak orang merasa bingung tentang tata cara menaiki lift. Apakah Anda harus menahan pintu? Haruskah Anda berbicara dengan sesama penumpang atau justru menghindari kontak mata? Bagi sebagian orang, menaiki lift bisa membuat mereka stres karena klaustrofobia, rasa takut akan ketinggian, atau kecemasan sosial. Di mana pun Anda berada, entah di tempat kerja, kampus, atau gedung apartemen bertingkat tinggi, tidak ada salahnya untuk bersikap sopan saat berada di lift. Setiap tahunnya terhitung ada 120 miliar perjalanan dengan lift, tetapi sebagian orang belum memahami tata cara saat berada di dalam lift. [1] Berikut ini beberapa langkah untuk memastikan Anda mematuhi etika menaiki lift yang benar sehingga Anda dan rekan sesama penumpang lainnya dapat menikmati perjalanan yang nyaman.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mempraktikkan Etika yang Baik Saat Memasuki Lift

PDF download Unduh PDF
  1. Saat menunggu lift, jangan berdiri menghalangi pintu. Seseorang mungkin keluar di lantai ini, dan Anda harus selalu membiarkan orang lain keluar sebelum mencoba untuk masuk. Berdirilah di sisi kanan pintu sehingga sisi kiri dan tengah terbuka bagi orang-orang yang akan keluar dari lift. Jangan masuk ke lift sampai semua orang telah keluar. [2]
  2. Ada banyak perdebatan mengenai hal yang satu ini: apakah Anda harus menahan pintu atau tidak? Saat memutuskan apakah Anda harus menutup pintu atau tidak, gunakan saran berikut ini untuk memandu Anda:
    • Jangan menahan pintu jika lift yang Anda kendarai penuh. Anda akan memperlambat setiap orang yang ada di lift dan menjejalkan satu orang lain ke ruangan yang sempit. [3]
    • Jika Anda sendirian di dalam lift, menahan pintu untuk orang yang menghampiri lift adalah etika mengendarai lift yang baik.
    • Jangan menahan pintu untuk teman atau kolega yang pergi untuk melakukan sesuatu yang lain, seperti membeli kopi atau pergi ke toilet. Jika lift dalam keadaan penuh, jangan pernah menahan pintu lebih dari 15-20 detik.
  3. Ketika pintu lift terbuka, tetapi ternyata lift penuh, jangan mencoba mendesak masuk jika ruang yang tersisa tidak cukup untuk Anda. Jika Anda sudah mengantre dan lift penuh sebelum Anda sempat masuk, tunggulah kedatangan lift berikutnya dengan sabar. [4]
    • Jangan menyuruh orang lain menahan pintu untuk Anda. Jika Anda tidak dapat mencapai lift sebelum pintunya menutup, tunggulah lift berikutnya dengan sopan daripada bersikap kasar. Orang-orang di lift menganggap waktu mereka sama berharganya dengan waktu Anda sendiri.
  4. Jika Anda berdiri di dekat tombol, terimalah permintaan untuk menekan tombol sekiranya seseorang memintanya. Anda juga dapat bertanya kepada orang yang baru saja masuk lift, lantai berapa yang dia tuju.
    • Jangan meminta seseorang menekan tombol untuk Anda, kecuali Anda benar-benar tidak dapat menekan tombol itu sendiri.
  5. Saat melangkah ke dalam lift, berjajarlah dengan rapi sehingga tersedia ruang bagi orang lain yang masuk di belakang Anda atau masuk dari lantai berbeda. Berdirilah di tempat paling jauh dari pintu jika Anda menjadi orang terakhir yang akan keluar dari lift. Jika Anda mengendarai lift menuju lantai dasar atau lantai paling atas, sebaiknya Anda berdiri di tempat paling jauh dari pintu setelah masuk ke lift. Dengan begitu, Anda tidak akan menghalangi orang lain dan menyebabkan ketidaknyamanan.
    • Jika Anda kebetulan berada di bagian depan, pastikan Anda melangkah keluar lift saat pintu membuka di setiap lantai. Saat Anda berada di luar pintu, tahanlah pintu lift dengan tangan sementara orang-orang dari bagian belakang lift melangkah keluar.
  6. Saat mencapai lantai tujuan, keluarlah dengan cepat sehingga orang yang sudah menunggu di depan pintu dapat masuk ke lift. Jangan mempersoalkan apakah Anda harus mempersilakan orang lain keluar terlebih dahulu, kecuali mereka juga akan keluar di lantai yang sama. Cukup keluar dengan cepat dan tertib. Jangan menyikut atau mendorong orang lain hingga terjatuh saat Anda berusaha keluar.
    • Jika Anda berada di bagian belakang, beri tahukan bahwa Anda akan keluar di lantai berikutnya. Kalimat sederhana seperti “Permisi, saya akan keluar di lantai berikutnya” sudah cukup. Kemudian, berusahalah menuju ke bagian depan, atau tunggulah sampai lift berhenti.
  7. Jika Anda hanya akan ke lantai satu, dua, atau tiga, cobalah gunakan tangga alih-alih lift. Kecuali Anda sedang cedera, tidak mampu menaiki tangga, atau membawa barang yang berat, sebaiknya tidak menggunakan lift untuk naik satu lantai saja. Menggunakan lift untuk naik dua atau tiga lantai, apa lagi di jam-jam yang sibuk, juga dapat dianggap etika yang buruk. [5] Prioritaskan lift untuk orang-orang yang harus naik ke lantai yang tinggi atau mereka yang tidak mampu menaiki tangga.
  8. Jika lift cukup sibuk sehingga orang-orang mengantre, jangan pernah menyerobot antrean. Tunggulah giliran sama seperti orang lain. Jika Anda terburu-buru, usahakan untuk tiba lebih awal atau gunakan tangga.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mempraktikkan Etika yang Baik Saat Berada di Lift

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu masalah terbesar dalam etika menaiki lift adalah ketidaktahuan apakah Anda harus berbasa-basi atau tidak. Kebanyakan orang merasa ragu untuk terlibat percakapan saat berada di lift. Jika Anda harus mengatakan sesuatu, cairkan suasana dengan sopan. Tidak ada salahnya mengucapkan “Selamat pagi” atau “Halo” kepada orang lain.
    • Jika Anda bersama seseorang, jangan melanjutkan percakapan saat berada di lift sementara ada orang lain di sana. Tundalah percakapan sampai Anda tiba di tempat tujuan.
    • Jika Anda ingin berbicara dengan kolega di dalam lift, usahakan percakapan yang ringan saja. Jangan pernah menggosip atau membahas informasi pribadi atau rahasia saat berada di lift. [6]
  2. Rasanya pasti sangat menjengkelkan, jika mendapati seseorang berdiri sekitar 15 cm dari Anda di lift yang penuh. Jika lift dalam keadaan penuh, berikan ruang sebanyak mungkin tanpa mengganggu privasi orang lain atau diri sendiri. Ikuti pedoman berikut ini saat berdiri di dalam lift:
    • Jika Anda mendapati satu atau dua orang lain di dalam lift, berdirilah di sisi yang berbeda.
    • Jika ada empat orang di dalam lift, berdirilah di masing-masing sudut.
    • Jika ada lima orang atau lebih, menyebarlah sehingga setiap orang mendapatkan ruang yang sama di dalam lift. [7]
  3. Melakukan kontak mata singkat, tersenyum, dan menganggukkan kepala dianggap wajar saat memasuki lift. Setelah itu, berputarlah dan menghadap ke pintu. Memunggungi pintu dan menghadap ke arah penumpang lain dianggap pelanggaran etika yang berat dan dapat membuat sebagian orang merasa sangat canggung. [8]
  4. Jika membawa tas kantor, tas tangan, ransel, tas belanja dan barang bawaan yang besar lainnya, pastikan meletakkannya serendah mungkin, entah di depan atau di samping Anda. Kaki menyita ruang lebih sedikit dibandingkan tubuh bagian atas, jadi ada lebih banyak ruang untuk tas.
    • Jika Anda berdiri di bagian belakang lift dan membawa barang bawaan yang besar, usahakan barang berada di bawah, umumkan lantai tujuan saat lift bergerak mendekati lantai tersebut. Ucapkan permintaan maaf jika Anda atau barang bawaan tidak sengaja menyenggol seseorang saat melangkah keluar. [9]
  5. Kesalahan terbesar saat berada di dalam lift adalah berbicara di telepon. Akhiri semua pembicaraan sebelum memasuki lift, atau aktifkan modus senyap sampai Anda keluar dari lift lagi. [10]
  6. Ruang di dalam lift sangat terbatas, dan di gedung perkantoran yang sibuk, banyak orang mencoba masuk ke dalam satu lift. Gerakan yang tidak perlu dapat membuat penumpang lain jengkel, atau menyebabkan Anda melakukan kontak tubuh yang tidak diinginkan. Menggoyang-goyangkan kaki, mondar-mandir, menggerak-gerakkan tangan, atau gerakan lain dapat menyebabkan Anda menyenggol penumpang lain secara tidak sopan. [11]
    • Mengirim teks atau menyibukkan diri dengan telepon genggam adalah cara umum untuk menghindari kontak mata dengan orang asing. Namun, jangan mengirim teks di dalam lift yang penuh. Menggunakan telepon genggam membutuhkan ruang, padahal sangat terbatas di dalam lift, dan gerakan Anda dapat menyenggol orang lain.
  7. Kebersihan badan harus diperhatikan setiap hari, terlebih lagi jika Anda mengendarai lift secara rutin. Ruang kecil tertutup dapat membuat bau badan menjadi pusat perhatian. Usahakan untuk tidak buang gas atau berserdawa saat berada di lift. Jika Anda melakukannya, ucapkan permintaan maaf. Jangan membawa makanan yang berbau sangat tajam ke dalam lift. Sebaiknya bawalah makanan di dalam wadah. Jangan pernah makan di dalam lift. Jangan menyemprotkan parfum atau mengoleskan losion. Bau yang Anda anggap normal, bisa membuat orang lain sangat mual. [12]
    Iklan

Tips

  • Tidak ada salahnya bersikap baik. Katakan permisi, terima kasih, dan sama-sama jika situasinya tepat.
  • Saat ini semakin umum untuk memberi isyarat agar seseorang yang berdiri atau posisinya menghalangi pintu untuk bergeser ke samping saat Anda melangkah keluar.
  • Jika Anda melihat seseorang sendirian di dalam lift dan merasa tidak nyaman berada di dalam ruang tertutup bersama orang tersebut, tunggulah lift berikutnya.
  • Anda mungkin bertemu orang-orang yang tidak menghormati etika. Abaikan saja mereka, atau mintalah dengan sopan kepada mereka untuk berhenti melakukan apa pun yang membuat Anda kesal.
  • Jangan menekan semua tombol – walaupun hal itu sangat menggoda. Jika Anda mengendarai lift bersama anak-anak, jangan pernah membiarkan mereka menekan semua tombol.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.276 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan