PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Esai perbandingan dan kontras biasanya ditugaskan kepada pelajar dan mahasiswa untuk mendorong pemikiran kritis, penalaran analitis, dan penulisan yang tertata. Esai perbandingan dan kontras harus memandang subjek dalam cara baru, dengan wawasan baru, menggunakan persamaan dan perbedaan antara dua topik atau dua perspektif pada satu topik.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengkaji Topik

PDF download Unduh PDF
  1. Kebanyakan esai perbandingan dan kontras menyajikan salah satu atau kedua subjek dalam fokus tajam, menggiring pembaca kepada cara baru dalam memandang sesuatu, atau menunjukkan bahwa satu subjek lebih baik daripada subjek lain. Untuk menganalisis perbandingan dan kontras dengan efektif, esai harus membuat hubungan atau perbedaan antara dua subjek.
    • Jika topiknya sudah ditentukan, Anda bisa mengontraskan dua hal yang bisa saja berada dalam kategori yang sama, tetapi berbeda satu dengan lainnya. Misalnya, kucing dan anjing sama-sama hewan, tetapi memiliki banyak perbedaan. Pandangan prokehidupan tentang aborsi dan pandangan propilihan tentang aborsi sama-sama masuk dalam hak asasi manusia, tetapi pandangan atau posisinya sangat berbeda.
  2. Ambil selembar kertas atau buka dokumen baru pada program prosesor kata. Buat dua kolom untuk tiap subjek di bawah persamaan dan dua kolom untuk tiap subjek di bawah perbedaan. Misalnya, dua daftar terpisah untuk persamaan antara kucing dan anjing, dan perbedaan antara kucing dan anjing. [1]
    • Cobalah menulis persamaan dan perbedaan sebanyak-banyaknya. Sebagai contoh, kucing dan anjing sama-sama hewan jinak. Akan tetapi, kucing memiliki temperamen yang berbeda dari anjing, dan kucing dikenal sebagai hewan rumahan, sementara anjing cenderung harus rutin diajak jalan-jalan dan bermain di luar ruangan.
    • Pikirkan setidaknya satu atau dua perbedaan dan persamaan mendalam di antara kedua subjek. Misalnya, perbandingan dan kontras antara hak aborsi dapat mengarah pada pesan mendalam seperti ini: Sikap prokehidupan memandang janin sebagai manusia yang sudah terbentuk utuh dan biasanya didasarkan pada keyakinan agama, sementara sikap propilihan memandang janin sebagai telur yang belum berkembang dan biasanya didasarkan pada keyakinan ilmiah.
    • Untuk memfokuskan daftar, pilih kategori (atau poin pendukung) untuk mengklasifikasikan persamaan dan perbedaan antara dua subjek. Misalnya, untuk topik hak aborsi, Anda dapat memilih kategori seperti detail hukum, hak wanita, pandangan ilmiah, dan keyakinan agama. Kemudian, pisahkan tiap butir daftar ke dalam kategori-kategori itu.
  3. Gambar dua lingkaran besar yang saling bersinggungan, satu lingkaran untuk tiap subjek. Di tengah, tempat dua lingkaran bersinggungan, tulis persamaan kedua subjek. Pada area yang tidak bersinggungan, tulis perbedaannya. Tulis kata atau frasa yang spesifik untuk tiap subjek atau tiap perspektif pada subjek yang sama.
    • Setelah selesai menulis 10–15 perbedaan dan 5–7 persamaan, lingkari butir yang paling penting dalam tiap daftar. Kemudian, hubungkan setidaknya tiga butir berlawanan dari satu lingkaran dengan lingkaran lain.
    • Pelajari daftar dan cari tiga kategori berbeda yang mendeskripsikan butir-butirnya. Sebagai contoh, untuk topik hak aborsi, dalam sisi prokehidupan mungkin tertulis “studi ilmiah tentang janin”, dan di sisi prokehidupan tertulis “keyakinan bahwa janin itu hidup”. Kategori yang bisa dibuat untuk keduanya adalah perdebatan tentang hidup janin.
  4. Cobalah menjawab pertanyaan yang biasanya dipikirkan oleh jurnalis, yaitu Who (Siapa)? What (Apa)? When (Kapan)? Where (Di Mana)? Why (Mengapa)? dan How (Bagaimana)? Dengan menjawab pertanyaan ini, Anda akan mendapat gambaran tentang tiap topik dan perspektif. [2]
    • Jika Anda membandingkan dan mengontraskan dua periode atau peristiwa bersejarah, tanyakan: Kapan itu terjadi (tanggal dan durasinya)? Apa yang terjadi atau berubah selama tiap peristiwa? Mengapa peristiwa itu signifikan? Siapa saja orang penting yang terlibat? Bagaimana terjadinya peristiwa itu, dan apa konsekuensinya pada sejarah?
    • Jika Anda membandingkan dan mengontraskan dua ide atau teori, tanyakan: Apa konten ide atau teori tersebut? Bagaimana awal lahirnya? Siapa yang menciptakannya? Apa fokus, klaim, atau tujuan tiap teori? Bagaimana penerapan teori itu pada situasi atau orang dan sebagainya? Apa bukti yang didukung untuk mendukung tiap teori?
    • Jika Anda membandingkan dan mengontraskan dua karya seni, tanyakan: Apa yang digambarkan oleh tiap karya? Apa gayanya? Apa temanya? Siapa yang membuatnya? Kapan karya itu dibuat? Bagaimana pencipta karya tersebut menggambarkan karyanya? Mengapa karya tersebut dibuat seperti itu?
    • Jika Anda membandingkan dan mengontraskan dua orang, tanyakan: Dari mana tiap orang berasal? Berapa usia mereka? Apa yang membuat mereka terkenal? Bagaimana mereka mengidentifikasi diri dalam hal gender, ras, kelas, dsb? Apakah kedua orang itu memiliki hubungan dengan satu sama lain? Apa yang mereka kerjakan? Mengapa mereka penting? Apa fitur menonjol dari mereka?
  5. Instruktur yang memberi tugas mungkin meminta Anda melakukan riset mendalam tentang topik yang rumit, seperti hak aborsi. Atau, Anda bisa menulis dari perspektif yang didasarkan pada opini murni, seperti alasan Anda lebih menyukai kucing daripada anjing. Setelah selesai mengkaji ide, Anda harus dapat mengidentifikasi aspek esai yang mungkin perlu diteliti atau dipelajari lebih jauh, jika topik tersebut akademis dan/atau berdasarkan peristiwa dan masalah sosial terbaru. [3]
    • Instruktur mungkin juga meminta pembahasan lebih dari satu persamaan dan perbedaan antara dua topik atau dua perspektif. Cari kekosongan dalam pengetahuan Anda, dan bersiaplah melakukan riset supaya Anda bisa membandingkan dan mengontraskan dua topik dengan lebih baik.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membuat Kerangka

PDF download Unduh PDF
  1. Susun pernyataan tesis . Tesis akan membantu Anda menciptakan argumen yang terfokus dan berfungsi sebagai peta bagi Anda dan pembaca. Buatlah pernyataan tesis yang spesifik dan mendetail, bukan bersifat umum dan samar. [4]
    • Tesis harus menyatakan persamaan dan perbedaan penting antara dua subjek. Misalnya, “Anjing dan kucing sama-sama dianggap ideal sebagai hewan peliharaan, tetapi temperamen dan pemeliharaan membedakan keduanya.”
    • Tesis juga harus mampu menjawab pertanyaan “Lalu apa? Mengapa orang harus peduli tentang sisi positif dan negatif memiliki kucing atau anjing?” Pembaca mungkin juga bertanya mengapa Anda memilih untuk membahas kucing dan anjing, bukan hewan peliharaan lain seperti burung, reptil, atau kelinci. Pernyataan tesis akan jauh lebih kuat jika memuat jawaban dari pertanyaan tersebut, dan tesis yang kuat akan membentuk esai yang juga kuat.
    • Berikut contoh tesis yang lebih baik: “Anjing dan kucing sama-sama dianggap ideal sebagai hewan peliharaan, dan terbukti lebih populer daripada hewan lain seperti burung atau kelinci, tetapi perawatan yang tidak terlalu sulit dan temperamen khusus menjadikan kucing lebih baik untuk dipelihara oleh berbagai jenis orang.” Untuk tesis yang lebih ringkas dan memungkinkan diskusi terbuka tentang kedua opsi, lihat contoh berikut: “Baik kucing maupun anjing merupakan hewan peliharaan yang baik, tetapi pilihan yang tepat bergantung pada gaya hidup, kondisi keuangan, dan akomodasi yang bisa disediakan si pemilik.”
  2. Dalam metode blok, tiap paragraf membahas satu topik saja, dan mendiskusikan atribut atau aspek yang sama yang Anda temukan saat mengkaji topik. Berikut pengaturannya:
    • Pendahuluan: Perkenalkan topik umum, kemudian perkenalkan kedua topik secara spesifik. Akhiri dengan tesis, yang menyatakan apa yang akan dibahas dalam esai.
    • Paragraf Pembahasan 1: Awali dengan kalimat topik untuk Topik 1. Misalnya, “Kucing lebih mudah dipelihara dan tidak terlalu mahal perawatannya dibandingkan anjing”.
      • Aspek 1: Gaya hidup, dengan setidaknya dua detail. Misalnya, bahwa kucing tidak perlu diawasi seharian, dan bisa mengurus dirinya sendiri jika pemiliknya bepergian atau tidak sering di rumah.
      • Aspek 2: Biaya, dengan setidaknya dua detail. Misalnya, bahwa makanan dan perawatan kesehatan kucing lebih murah dan bahwa kecil kemungkinan kucing menyebabkan kerusakan di rumah pemiliknya.
      • Aspek 3: Akomodasi, dengan setidaknya dua detail. Misalnya, bahwa kucing tidak membutuhkan ruang besar dan tidak terlalu mengganggu karena tidak harus diajak jalan-jalan atau bermain setiap hari.
      • Akhiri paragraf dengan kalimat transisi.
    • Paragraf Pembahasan 2 mengikuti struktur yang sama, dengan tiga aspek dan dua detail pendukung untuk tiap aspek.
    • Paragraf Pembahasan 3 dapat mengikuti struktur yang sama seperti paragraf pembahasan 2 dan 3. Atau, buat paragraf yang mengembangkan perbandingan dari dua paragraf sebelumnya. Anda bisa menggunakan data ilmiah, masukan dari berbagai sumber, atau pengalaman pribadi. Misalnya, membandingkan dan mengontraskan pilihan untuk memelihara anjing atau kucing, dan mendasarkan keputusan pada gaya hidup, keuangan, dan akomodasi yang dimiliki. Ini bisa dijadikan dukungan argumen yang didasarkan pada pengalaman pribadi.
    • Kesimpulan: Memuat ringkasan poin utama, pernyataan ulang tesis, evaluasi analisis, dan pengembangan lebih lanjut yang dapat mencondongkan perbandingan dan kontras pada satu topik saja.
  3. Dalam metode poin demi poin, tiap paragraf memuat argumen untuk satu aspek saja. Pengaturannya sebagai berikut:
    • Pendahuluan: Perkenalkan topik umum, kemudian perkenalkan kedua topik secara spesifik. Akhiri dengan tesis, yang menyatakan apa yang akan dibahas dalam esai.
    • Paragraf Pembahasan 1: Awali dengan kalimat topik untuk Aspek 1. Misalnya, “Kucing lebih mudah bagi gaya hidup dan keuangan pemiliknya”.
      • Topik 1, Aspek 1: Kucing, dengan dua detail yang mendukung kucing. Misalnya, bahwa kucing tidak perlu diawasi seharian, dan bisa mengurus dirinya sendiri jika pemiliknya bepergian atau tidak sering di rumah.
      • Topik 2, Aspek 1: Anjing, dengan dua detail yang mengontraskan anjing dengan argumen sebelumnya. Misalnya, bahwa anjing adalah hewan berkawan dan tidak bisa ditinggalkan untuk waktu lama, dan bahwa anjing tidak bisa mengurus dirinya sendiri ketika pemiliknya pergi.
      • Akhiri dengan kalimat transisi.
    • Paragraf Pembahasan 2 mengikuti struktur yang sama, dengan diskusi Topik 1 dan Topik 2 dalam kaitannya dengan Aspek 2. Misalnya, “Biaya perawatan dan kepemilikan kucing lebih murah”. Harus ada dua detail pendukung untuk tiap topik.
    • Paragraf Pembahasan 3 mengikuti struktur yang sama, dengan diskusi Topik 1 dan Topik 2 dalam kaitannya dengan Aspek 3. Misalnya, “Kucing tidak membutuhkan akomodasi spesial dibandingkan anjing”. Harus ada dua detail pendukung untuk tiap topik.
    • Kesimpulan: Memuat ringkasan poin utama, pernyataan ulang tesis, evaluasi analisis, dan pengembangan lebih lanjut yang dapat mencondongkan perbandingan dan kontras pada satu topik saja.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menulis Pendahuluan

PDF download Unduh PDF
  1. Tidak perlu meminta maaf kepada pembaca bahwa Anda bukan pakar tentang kedua topik yang dibahas, atau bahwa pendapat Anda tidak penting. Jangan mengawali dengan frasa seperti ini, “Menurut pendapat saya” atau “Bisa jadi saya salah, tetapi saya percaya bahwa...” Sebaliknya, Anda harus memulai dengan percaya diri, dengan mengingat pernyataan tesis dan kerangka yang sudah dibuat. [5]
    • Hindari juga menyatakan maksud secara langsung dan formal. Misalnya, hindari pernyataan seperti, “Dalam esai ini, saya akan...” atau “Tujuan esai ini adalah...”
    • Pembaca harus bisa memahami tujuan esai Anda melalui dua kalimat pertama di paragraf pendahuluan.
  2. Kalimat penarik dapat memikat pembaca sejak awal, khususnya jika topik Anda kering atau kompleks. Cobalah membuat penarik perhatian dengan poin awal seperti berikut: [6]
    • Contoh menarik atau mengejutkan. Misalnya, pengalaman pribadi ketika kucing terbukti sebagai peliharaan yang lebih baik daripada anjing, atau studi ilmiah yang menunjukkan perbedaan kucing dan anjing.
    • Kutipan provokatif. Misalnya, kutipan dari sumber yang Anda gunakan untuk esai atau yang relevan dengan topik.
    • Anekdot. Anekdot adalah cerita singkat yang mengandung moral atau simbol. Pikirkan anekdot yang mungkin puitis atau kuat untuk mengawali esai. Anda juga bisa memeriksa hasil riset untuk menemukan anekdot.
    • Pertanyaan yang memprovokasi pikiran. Cari pertanyaan yang akan membuat pembaca berpikir dan tertarik pada topik. Misalnya, “Apakah Anda berharap memiliki kucing, tetapi akhirnya selalu memelihara anjing?”
  3. Teknik lain yang bisa dicoba adalah menulis pendahuluan sementara dengan pertanyaan tesis, lalu merevisinya atau menulis ulang setelah esai selesai. Jika Anda merasa sulit menemukan pendahuluan yang pas karena tidak yakin apa yang akan dibahas secara mendetail atau bagaimana pembahasan argumen utama nantinya, cobalah menulis pendahuluan di langkah terakhir. [7]
    • Proses menulis berfungsi sebagai cara mengatur ide, memikirkan poin utama secara menyeluruh, dan mengasah penalaran. Menulis atau merevisi pendahuluan setelah tulisan selesai akan memastikan pendahuluan Anda sesuai dengan pembahasan.
    Iklan

Tips

  • Minta teman atau penasihat untuk membaca pendahuluan dan tesis Anda. Mendapat masukan dari orang lain sebelum masuk ke pembahasan bisa memastikan bahwa Anda mengawali esai dengan tulisan yang bagus, menyeluruh, dan punya tujuan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 31.588 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan