Unduh PDF Unduh PDF

Paragraf kesimpulan berisi rangkuman dan penutup gagasan yang disampaikan dalam sebuah artikel. Tujuannya adalah agar pembaca dapat memahami suatu artikel sepenuhnya. Anda dapat mempelajari cara memulai menulis paragraf kesimpulan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menyiapkan Kesimpulan

Unduh PDF
  1. Saat menulis kesimpulan, Anda harus mempertimbangkan tujuan artikel yang Anda buat. Mengapa Anda menulisnya? Apakah untuk menyampaikan informasi, membujuk, menghibur, atau menjelaskan suatu penemuan? Hal ini sangat menentukan penulisan suatu kesimpulan. Gaya menulis juga harus sesuai dengan bagian artikel sebelumnya. [1]
    • Jika artikel Anda bertujuan untuk menyampaikan informasi, Anda perlu mengingatkan kembali apa yang telah Anda sampaikan sebelumnya kepada pembaca.
    • Jika artikel Anda bertujuan untuk membujuk, sampaikan alasan terakhir yang dapat membuat pembaca sependapat dengan Anda, ketimbang menyanggahnya.
    • Jika artikel Anda bertujuan untuk menghibur dan lucu, paragraf kesimpulan yang serius tidak akan tampak menyatu dengan keseluruhan artikel atau dapat menutupnya dengan baik.
  2. Hal ini bisa membantu Anda mulai mempertimbangkan apa yang harus Anda masukkan ke dalam kesimpulan. Kesimpulan Anda harus mampu menjawab pertanyaan "selanjutnya bagaimana" setelah menyelesaikan artikel Anda. Tanyakan juga, "mengapa orang-orang harus tertarik?" Menjawab dua pertanyaan tersebut dalam kesimpulan Anda dapat membantu Anda membangun gagasan terakhir dari inti artikel Anda. [2]
    • Misalnya, jika artikel Anda berisi alasan mesin minuman bersoda sebaiknya tidak lagi dioperasikan di sekolah, tanyakan pertanyaan "selanjutnya bagaimana?" dan "mengapa orang-orang harus tertarik?" Setelah Anda menemukan jawabannya, gunakan untuk menentukan apa yang harus disampaikan dalam kesimpulan.
  3. Anda seharusnya telah membuat pendahuluan dan pembahasan artikel, jadi segarkan kembali ingatan Anda. Artikel Anda harus mengalir secara logis dari pendahuluan, pembahasan, hingga kesimpulan. Mengingat kembali pembahasan artikel dapat membantu Anda membuat kesimpulan yang terarah dan berisi pokok-pokok penting dalam artikel.
  4. Kata peralihan yang cukup populer, namun terlalu sering digunakan ini dapat membantu Anda mulai menulis konsep paragraf kesimpulan yang pertama.
    • Hapus atau ganti kata "kesimpulannya" setelah menyelesaikan konsep yang pertama. Hindarilah penggunaan kata "kesimpulannya", "dapat disimpulkan", atau "sebagai penutup", saat memperbaiki dan menyempurnakan paragraf kesimpulan. [3]
  5. Menulis rancangan kesimpulan adalah teknik yang sering digunakan oleh mahasiswa untuk menulis esai. Tahap ini dibuat sebelum menuliskan konsep; inilah waktunya untuk membangun gagasan Anda.
    • Tuliskan 3 hingga 6 kalimat untuk menjelaskan topik dalam artikel. Setelah menuliskan seluruh artikel Anda, mungkin Anda mampu menyimpulkannya secara alami.
    • Saat menulis rancangan kesimpulan, tanyakan "selanjutnya bagaimana?" dan "mengapa orang-orang harus tertarik?" kepada diri sendiri. Hal ini bisa membantu Anda membangun jawaban sebelumnya menjadi kalimat yang jelas.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mulai Menulis Kesimpulan

Unduh PDF
  1. Kalimat ini akan menjadi jembatan antara paragraf pembahasan dengan topik penutup. Gunakan kata-kata dan frasa dari inti artikel Anda untuk menghubungkan kalimat dan menyatukan kesimpulan dengan bagian artikel lainnya.
    • Kalimat ini tidak boleh menyatakan kembali teori atau inti artikel Anda terlebih dahulu. Kalimat ini hanya berfungsi sebagai penghubung topik artikel dengan paragraf kesimpulan.
    • Jika artikel Anda berisi tentang manfaat berolahraga, kalimat peralihan yang bisa digunakan adalah: "Berolahragalah lima kali seminggu, sehingga Anda akan mendapatkan manfaatnya."
    • Jika Anda menjelaskan tentang manfaat berkemah, Anda bisa mengawali kesimpulan dengan kalimat berikut ini: "walaupun kami berkemah di ketinggian yang berbeda-beda, aktivitas ini sangat bermanfaat untuk menikmati akhir pekan."
    • Kedua kalimat di atas mengandung kata peralihan, tanpa penggunaan "kesimpulannya", "dapat disimpulkan" atau kata lain semacamnya, namun menggunakan kata peralihan "sehingga", dan "walaupun".
  2. Dalam kesimpulan, nyatakan kembali topik yang Anda sampaikan menggunakan kata-kata yang berbeda dengan pendahuluan. Setelah menyatakan topik tersebut, tambahkan frasa atau kalimat tambahan yang menjelaskan alasan pentingnya topik atau inti yang Anda sampaikan. [4]
    • Jika artikel Anda berisi dampak negatif perundungan, kalimat yang menyatakan topik tersebut antara lain: "perundungan saat ini lazim terjadi di sekolah-sekolah, dan hal ini harus dihentikan."
    • Kalimat berikutnya harus mampu menjelaskan alasan pentingnya topik atau inti tersebut, seperti: "anak-anak tidak berlaku baik dan hormat kepada sesamanya seperti seharusnya."
  3. Pada awal kesimpulan, ingatkan kembali teori yang Anda sampaikan kepada pembaca, namun jangan hanya mengulanginya sama persis: sampaikan dengan cara yang berbeda sehingga menunjukkan Anda telah membuktikannya dalam artikel. [5]
    • Jika teori yang Anda sampaikan tentang prasangka subjektif yang menghina suatu kelompok, kalimat yang menyatakan kembali teori Anda dapat dituliskan seperti: "prasangka subjektif seperti wanita itu mudah emosi, orang berambut pirang itu bodoh, dan mahasiswa yang suka berpesta itu salah dan menyakitkan hati."
    • Kesimpulan harus mampu memberikan penutup teori Anda. Pembaca Anda harus merasa seperti menempuh perjalanan dan mengakhirinya. Kesimpulan harus sejalan dengan pendahuluan dan pembahasan artikel secara logis.
    • Jika Anda menyatakan kembali teori dalam kesimpulan, namun tidak sesuai dengan keseluruhan artikel, Anda mungkin harus memperbaiki teori Anda.
  4. Pertimbangkan untuk mengawali kesimpulan dengan menghubungkannya secara langsung dengan pendahuluan menggunakan frasa yang sama. Gunakan kembali gambar, perbandingan, cerita, atau frasa dari pendahuluan dalam kesimpulan. Hal ini akan menyegarkan kembali tema atau gagasan dalam pendahuluan, yang akan memberikan sudut pandang baru kepada orang-orang yang telah membaca seluruh artikel Anda. [6]
    • Misalnya, jika Anda menceritakan tentang mobil pertama yang Anda sebut "mobil sekuat baja" dalam pendahuluan, dan melanjutkannya denagn menuliskan penjelasan yang berisi: "para remaja sebaiknya tidak diberi mobil baru saat lulus ujian SIM." Anda bisa menuliskan kesimpulan seperti ini: "walaupun usia mobil pertama saya lebih dari 20 tahun, mobil sekuat baja itu telah membantu saya belajar dari semua kekeliruan selama belajar mengemudi lebih baik lagi."
  5. Jika Anda menceritakan tentang dua atau tiga karakter, sekelompok orang, hewan, atau hal lainnya, Anda bisa menggunakan, Anda bisa membandingkannya untuk mengawali kesimpulan Anda. Lanjutkan perbandingan tersebut dengan pengamatan atau pernyataan yang sejalan dengan artikel.
    • Jika artikel Anda membahas tentang perbedaan di berbagai tempat berlibur, Anda bisa mengawali kesimpulan dengan menuliskan: "entah Anda memilih untuk berjemur di pantai Florida atau bermain ski di lereng pegunungan Aspen, sebuah liburan harus diisi dengan pengalaman yang menyenangkan."
  6. Tuliskan pernyataan atau pendapat berdasarkan apa yang Anda usulkan atau ajakan Anda pada pembaca artikel. Kalimat ini akan menegaskan topik yang Anda bahas sekaligus memberikan logika berpikir berdasarkan hal yang Anda sampaikan dalam paragraf pembahasan.
    • Jika inti artikel Anda adalah "moral terkadang membuat orang-orang berkorban tanpa pamrih, namun sejalan dengan naluri untuk berbuat hal yang benar," Anda bisa menuliskan kalimat pernyataan: "pengorbanan seseorang sering kali tidak masuk akal hingga motif yang melatarbelakanginya terkuak." [7]
  7. Pertanyaan retoris adalah suatu strategi penegasan yang efektif. Strategi ini bisa digunakan jika Anda menulis artikel yang berisi pemikiran tertentu. Buatlah pertanyaan yang menggugah sehingga benar-benar mempertegas inti yang Anda sampaikan.
    • Jika artikel Anda berisi larangan merokok di tempat umum, Anda mungkin bisa menggunakan kalimat kesimpulan sebagai berikut: "Apakah segelintir orang berhak mengganggu kesehatan orang lain di sekitarnya?"
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 30.477 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan