PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apakah Anda selalu bermimpi untuk menjadi penulis terkenal dan melihat nama Anda menghiasi sampul buku? Atau mungkin sebuah ide cerita telah bermain-main di kepala Anda selama beberapa waktu dan akhirnya Anda memutuskan untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Menulis buku, yang biasanya berisi sekitar 80.000 sampai 89.999 kata [1] , mungkin terlihat menakutkan. Menulis membutuhkan proses, dan menangani beberapa langkah sekaligus dapat membantu membangun kepercayaan diri dan keberanian yang dibutuhkan untuk memulai buku pertama Anda.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mempersiapkan Diri untuk Menulis

PDF download Unduh PDF
  1. Pikirkan tentang cerita yang hanya bisa ditulis oleh Anda seorang, atau cerita yang dapat membangkitkan kegairahan terdalam diri Anda. Mungkin saja Anda tertarik menulis buku tentang cara melakukan sesuatu ( how to book ), misalnya budi daya lebah di perkotaan, atau memoar tentang latar belakang keluarga Anda yang rumit. Cara terbaik untuk mulai menulis buku adalah memilih ide cerita yang dapat membuat Anda memiliki komitmen dan bersedia meluangkan banyak waktu untuk mengerjakannya. [2]
    • Ambillah secarik kertas dan buatlah daftar tentang semua hal yang Anda ketahui secara terperinci atau ide yang sangat dekat di hati Anda dan menarik untuk digali lebih dalam dan dituangkan ke dalam berlembar-lembar kertas.
    • Anda mungkin sudah memiliki ide cerita di dalam benak Anda. Jika memang demikian, pikirkan apakah ide cerita tersebut cukup menarik untuk dipertahankan dalam 80.000 kata.
  2. Ada banyak jenis tulisan, mulai dari fiksi, nonfiksi, self help (menolong diri sendiri) sampai memoar. Sebagian penulis memulai dengan ide cerita atau sebuah karakter terlebih dahulu, alih-alih memilih genre. Tetapi memilih genre juga dapat membantu Anda sebelum membuat kerangka cerita. [3]
    • Bahkan, ada lebih dari 70 genre penulisan. [4] Buku Anda tentang budi daya lebah di perkotaan, misalnya, mungkin termasuk dalam genre buku kerajinan dan hobi, sementara buku autobiografi tentang sejarah keluarga bisa digolongkan ke dalam genre memoar.
  3. Kunjungi perpustakaan setempat dan carilah judul buku yang berhubungan dengan ide cerita Anda. Usahakan untuk memilih judul terbaru sehingga Anda dapat melihat bagaimana kondisi pasar untuk ide cerita seperti yang Anda miliki. Hal ini akan dipertimbangkan nantinya saat Anda mengajukan proposal kepada penerbit karena buku tersebut harus bersaing dengan judul-judul yang sedang beredar agar relevan dengan situasi pasar saat ini. Dengan demikian, calon penerbit akan melihat bahwa ide cerita Anda sedang digemari dan judul-judul serupa yang sedang beredar banyak digandrungi dan diburu pembaca.
    • Untuk buku budi daya lebah di perkotaan, carilah judul di bagian kerajinan dan hobi yang membahas tentang budi daya lebah untuk orang kebanyakan yang tinggal di kota atau kawasan perkotaan. Untuk buku yang berkaitan dengan memoar, periksalah bagian fiksi sejarah dan juga bagian memoar untuk mencari judul yang memiliki kemiripan dengan latar belakang keluarga Anda.
  4. Bacalah tiga sampai lima buku yang berhubungan dengan ide cerita Anda dan cermati beberapa detail:
    • Buku itu bisa digolongkan dalam genre apa, dan mengapa? Pertimbangkan mengapa penerbit memutuskan untuk menempatkan buku itu dalam genre atau kategori tertentu. Anda mungkin terkejut, misalnya, menemukan sebuah buku tentang budi daya lebah di perkotaan justru di rak buku Ekonomi di perpustakaan. Anda mungkin akan berpikir tentang cara mengintegrasikan manfaat ekonomis dari budi daya lebah di perkotaan ke dalam buku Anda.
    • Siapa yang menjadi sasaran buku Anda? Pikirkan tentang pembaca ideal untuk buku Anda, dan siapa kira-kira pembaca ideal untuk buku tersebut. Untuk buku budi daya di perkotaan, pembaca idealnya mungkin profesional muda yang mencari hobi unik, atau para pensiunan yang ingin mendapatkan uang tambahan dan memperbaiki lingkungan.
    • Apakah ada pesan positif, tema, atau moral dalam buku Anda? Moral dan tema lebih umum dalam buku fiksi, tetapi buku nonfiksi dan self help juga dapat membawa pesan positif. Pertimbangkan bagaimana pesan, tema, atau moral dari buku Anda dimunculkan dalam buku contoh tersebut. Apakah penulis menyatakan tema di awal buku? Ataukah tema dijalin ke dalam bab-bab dan bagian buku? Apakah moral atau tema terlihat jelas di dalam buku, atau sulit didefinisikan?
    • Bagaimana penulis membuat karakter/tokoh utama menarik dan menjerat perhatian pembaca? Ini hal yang sangat penting dalam buku fiksi karena karakter utama atau protagonis berfungsi sebagai kekuatan pendorong dalam cerita. Apakah Anda merasa karakter utama mudah dikisahkan atau menyenangkan? Apakah Anda mulai merasa bosan dengan karakter yang klise atau deskripsi karakter yang berbunga-bunga di dalam buku? Bagaimana penulis menyeimbangkan karakter utama dengan karakter pendukung di dalam buku?
    • Apakah ada kejadian tidak terduga atau kesimpulan di akhir buku. Ini merupakan elemen kunci dalam buku fiksi, terutama buku thriller (cerita menegangkan) dan misteri, begitu juga sebagian buku self help . Kejadian tidak terduga atau kesimpulan adalah hal yang membuat pembaca terjerat dalam cerita dan termotivasi untuk terus membaca hingga halaman terakhir. Pikirkan bagaimana penulis membangun ketegangan di setiap bab untuk menciptakan puncak ketegangan. Apakah kejadian tidak terduga itu terlihat jelas sejak awal atau Anda sebagai pembaca terkejut dan terhibur dengan adanya kejadian tidak terduga tersebut?
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengembangkan Ide Cerita

PDF download Unduh PDF
  1. Sering kali, saat menulis naskah fiksi atau nonfiksi, latar cerita akan menginformasikan detail tentang karakter utama dan genre yang Anda pilih. Pertimbangkan suatu area yang Anda kenal dengan baik, seperti kota kecil atau kota besar yang pernah Anda tinggali, atau area geografis yang ingin Anda pelajari lebih jauh. Anda nantinya harus meneliti elemen-elemen tertentu dari latar untuk memastikan tempat itu kedengarannya masuk akal atau tergambar jelas untuk pembaca. [5]
    • Jika Anda menulis fiksi sejarah yang terjadi pada periode waktu tertentu, Anda harus melakukan riset tentang periode tersebut. Jika Anda menulis fiksi distopia atau cerita rakyat, Anda dapat menggunakan imajinasi untuk menciptakan latar yang unik dan sedikit futuristik atau supranatural.
    • Untuk buku fiksi, tidak ada batasan untuk latar. Mulai dari pesawat luar angkasa di Mars sampai kapal perompak di Karibia, semua latar ini dapat digunakan untuk cerita Anda.
  2. Tuliskan satu kalimat ringkasan untuk buku Anda. Kalimat ini akan berfungsi sebagai daya jual naskah Anda saat diserahkan kepada penerbit. Kalimat harus merupakan pernyataan tentang gambaran besar buku. Saat Anda menulis proposal buku nantinya, kalimat ini harus disebutkan di bagian paling awal proposal. Menulis satu kalimat ringkasan bukan pekerjaan mudah, dan bisa dianggap sebagai bentuk seni tersendiri, jadi, luangkan cukup waktu dan revisi kalimat itu sampai Anda merasa yakin. [6]
    • Jangan terlalu panjang, tidak lebih dari 15 kata.
    • Hindari menggunakan nama karakter. Sebaiknya, gunakan gambaran singkat dan jelas tentang karakter Anda.
    • Kaitkan gambaran besar dan gambaran pribadi di dalam buku. Karakter mana yang paling menderita dalam cerita Anda?
    • Contohnya, satu kalimat ringkasan untuk buku Anda tentang budi daya lebah di perkotaan mungkin seperti ini: “Eksplorasi manfaat ekonomi dan manfaat lingkungan dari budi daya lebah di perkotaan untuk pehobi di bawah 30”.
    • Satu kalimat ringkasan untuk memoar Anda mungkin seperti ini: “Perjuangan seorang wanita muda berdarah campuran mencari ibu yang tidak pernah ia kenal dan melawan kecanduan yang ia derita di Denpasar, Bali”.
  3. Carilah judul sementara ( working title ). Membuat judul sementara akan membantu Anda menjawab pertanyaan pembaca tentang buku dan memberikan gambaran dari tujuan atau tema buku secara keseluruhan. Usahakan untuk menyesuaikan judul dengan gaya bercerita di buku. [7]
    • Contohnya, judul yang sesuai untuk buku Anda tentang budi daya lebah di perkotaan mungkin: “Cita Rasa Manis di Tengah Kota: Panduan Sederhana Budi Daya Lebah di Perkotaan”, dan judul yang sesuai untuk memoar Anda mungkin: “Otobiografi Gadis Campuran” atau cukup, “Mencari Bundaku”.
  4. Jika Anda menulis buku nonfiksi, daftar isi akan membantu mengorganisasi pikiran Anda dan berfungsi sebagai panduan dalam menulis buku.
    • Buatlah daftar dengan poin, dengan topik utama dan kemudian subtopik atau judul ( heading ) di bawah topik utama. Contohnya, untuk buku tentang budi daya lebah di perkotaan, topik utamanya mungkin Budi Daya Lebah di Perkotaan dan subtopik mungkin: Asal-usul Budi Daya Lebah, Perkembangan Budi Daya Lebah, Suplai untuk Budi Daya Lebah, Bahaya dari Budi Daya Lebah.
    • Anda juga dapat menggunakan taktik ini untuk menulis buku fiksi. Contohnya, topik utamanya mungkin Kisah Hidupku, dan subtopik mungkin: Kelahiranku, Masa Kanak-Kanakku, Masa Remajaku, Masa Dewasaku.
  5. Untuk buku fiksi, Anda harus membuat kerangka bab atau bagian buku. Anda mungkin bisa memulai dengan tiga bagian berbeda, dipecah berdasarkan periode waktu, atau dua belas bab, dan setiap bab mewakili tahun-tahun dalam kehidupan karakter utama. Bisa saja Anda ingin memulai dengan Bab 1 dan melihat bagaimana perkembangannya nanti, tetapi memiliki kerangka kasar untuk pembagian bab atau bagian buku dapat membantu Anda memfokuskan tulisan. [8]
    • Buatlah satu folder di Desktop untuk setiap bagian buku, ditambah satu folder untuk pendahuluan, satu lagi untuk indeks atau bagian referensi. Untuk buku fiksi, Anda dapat membuat folder untuk setiap bab, atau setiap bagian.
  6. Jika Anda menulis buku fiksi, protagonis, atau karakter utama akan berfungsi sebagai panduan bagi pembaca saat mereka membaca buku. Karakter utama Anda harus cukup menarik dan menawan sehingga pembaca ikut peduli dengan apa yang terjadi padanya. [9] Untuk mengembangkan karakter utama, tulislah lembar ringkasan yang mencakup:
    • Nama karakter utama.
    • Ringkasan dari alur cerita karakter utama dalam satu kalimat.
    • Apa yang memotivasi karakter tersebut, atau apa yang ia inginkan dalam cerita ini secara abstrak atau gambaran besarnya. Contohnya, karakter Anda mungkin mencari penebusan dan perdamaian dengan warisan sejarahnya.
    • Tujuan karakter utama, atau apa yang ia inginkan di dalam cerita secara konkret. Contohnya, karakter utama mungkin mencari ibunya yang hilang, atau anggota keluarga yang hilang.
    • Konflik yang dihadapi karakter utama, atau apa yang menghalanginya mencapai tujuan. Contohnya, karakter utama mungkin berjuang melawan kecanduan dan masalah lain yang menghalangi pencariannya.
    • Pencerahan karakter utama, atau apa yang ia pelajari atau bagaimana ia berubah. Contohnya, perdamaian dengan ibunya dan upayanya untuk memulihkan diri dari kecanduan.
    • Satu paragraf berisi ringkasan alur cerita sang karakter utama. ringkasan ini harus mencakup semua poin di atas secara lebih terperinci.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menulis Tiga Bab Pertama

PDF download Unduh PDF
  1. Jadikan beberapa kalimat pertama tersebut diperhitungkan. Mulailah dengan aksi, dialog, atau deskripsi yang menentukan suasana cerita. Mulailah sedekat mungkin dengan katalis cerita, atau momen wow untuk karakter utama. Inilah momen ketika kehidupan karakter utama beralih dari biasa saja menjadi luar biasa dan plot cerita mulai lepas landas. [10]
    • Jangan menciptakan awal yang palsu, misalnya, karakter utama terbangun dari mimpi atau meninggal di bab pertama. Anda harus membuat pembaca merasa terkejut dan terlibat, alih-alih merasa ditipu atau kecewa.
    • Lewati prolog dan mulailah tepat di tengah-tengah aksi dari bab pertama. Kebanyakan prolog tidak diperlukan untuk cerita utama atau berfungsi sebagai cara untuk mengulur waktu memasuki seluk-beluk cerita.
  2. Dalam buku nonfiksi, strategi ini membantu menarik pembaca jika Anda memulainya dengan paragraf pertama yang merebut perhatian. Beberapa ide untuk menghasilkan paragraf yang dapat menjerat pembaca di antaranya:
    • Contoh yang menarik atau mengejutkan: Ini bisa diambil dari pengalaman pribadi, misalnya kenangan masa kanak-kanak ketika Anda terlibah dalam budi daya lebah di perkotaan bersama anggota keluarga, atau kegagalan pertama Anda dalam budi daya lebah.
    • Kutipan yang provokatif: Telusuri materi riset Anda untuk mencari kutipan yang dapat mewakili keseluruhan buku. Contohnya, kutipan tentang manfaat lebah madu terhadap lingkungan atau tentang hubungan antara pemelihara lebah dan lebahnya.
    • Anekdot yang jelas: Anekdot adalah cerita yang sangat pendek, tetapi mengandung nilai moral atau simbolik. Pikirkan salah satu anekdot yang dapat menjadi cara yang puitis atau dahsyat untuk memulai buku Anda. Anda juga dapat menelusuri materi riset untuk esai Anda untuk mencari anekdot yang pantas.
    • Pertanyaan yang menggungah pikiran: Anda bisa mengajukan pertanyaan yang akan membuat pembaca berpikir dan terlibat dalam topik Anda. Contohnya: “Apakah Anda pernah berpikir bagaimana madu dihasilkan?”
  3. Berfokuslah untuk menyelesaikan tiga bab pertama, menggunakan kerangka kasar dan ringkasan buku satu kalimat sebagai panduan. Jangan berhenti untuk merevisi atau menyunting tulisan, terutama pada tahap awal konsep ( draft ). Anda harus bergerak maju dalam menulis karena hal ini akan memungkinkan Anda bekerja menuangkan semua ide. Lakukan penyuntingan menjelang tahapan akhir. [11]
    • Perhatikan berapa lama Anda menyelesaikan tiga bab pertama, dan gunakan angka ini (2 bulan, 2 minggu, 1 tahun) untuk mengukur berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan keseluruhan buku.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.169 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan