PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Adakalanya Anda harus melakukan panggilan telepon penting, mungkin untuk mengajak seseorang bertemu atau memasarkan sesuatu. Jika Anda tidak terbiasa berbicara di telepon, tentu rasanya sulit untuk memulai percakapan. Kunci keberhasilan percakapan telepon adalah memastikan kedua pihak merasa nyaman agar dapat berdiskusi dengan mudah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyusun Rencana

PDF download Unduh PDF
  1. Sebelum mengangkat gagang telepon, Anda harus mengetahui apa tujuannya. Misalnya, jika Anda menelepon orang yang disukai, tujuannya mungkin untuk mengajak bertemu. Dalam telepon bisnis, tujuannya adalah menjual barang atau jasa. Pikirkan apa yang Anda harapkan dari percakapan tersebut. [1]
    • Usahakan agar tujuan Anda spesifik. Itu akan membuat Anda lebih siap.
    • Dalam beberapa kasus, tujuan percakapan telepon mungkin lebih umum. Misalnya, menelepon suatu perusahaan untuk menanyakan layanan mereka tanpa mengetahui apa yang sesungguhnya Anda minati. Informasi yang Anda dapatkan nantinya membantu menentukan apa yang Anda butuh atau inginkan.
  2. Ketika menelepon orang tertentu yang belum Anda kenal, cobalah mencari latar belakangnya terlebih dahulu. Dengan demikian, Anda tahu kira-kira apa yang bisa diharapkan dari percakapan. Misalnya, jika Anda ingin berbicara dengan CEO perusahaan, ia mungkin sangat sibuk dan tidak punya banyak waktu. Jika Anda menelepon orang yang pemalu, mungkin Anda yang harus lebih banyak berbicara. [2]
    • Untuk telepon bisnis, kunjungi situs perusahaan tempat kerja orang yang akan Anda hubungi. Anda akan menemukan jabatan dan mungkin biografi yang akan memberi sedikit gambaran.
    • Untuk telepon pribadi, tanyakan informasi orang tersebut dari teman yang juga mengenalnya.
  3. Setelah mengetahui apa yang Anda inginkan dan siapa yang akan Anda telepon, sebaiknya buat beberapa catatan. Anda dapat menulis poin yang memastikan pertanyaan Anda sempat diajukan. Dengan adanya daftar, Anda tidak akan melupakan sesuatu yang penting. [3]
    • Mungkin Anda juga perlu membuat kerangka pembicaraan. Kerangka tersebut mungkin perlu disesuaikan dengan respons lawan bicara, tetapi pada dasarnya berfungsi sebagai panduan jika Anda gugup.
    • Pikirkan berapa lama Anda akan berbicara. Sebaiknya asumsikan bahwa waktunya tidak lama. Jadi, berfokuslah pada topik penting yang ingin dibahas.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memulai Percakapan

PDF download Unduh PDF
  1. Pertama-tama, Anda harus mengucapkan salam, seperti "halo" atau "hai". Dewasa ini banyak orang yang menggunakan penerima otomatis, tetapi Anda tetap harus memperkenalkan diri kecuali jika lawan bicara di ujung sana menyapa dengan nama Anda. Jika menelepon orang yang sudah dikenal baik, menyebutkan nama saja sudah cukup. Dalam situasi lain, sediakan informasi lebih sehingga lawan bicara dapat mengenali Anda. [4]
    • Untuk salam, Anda juga dapat menggunakan "Selamat pagi", "Selamat siang", atau "Selamat malam".
    • Dalam telepon bisnis, sebutkan juga nama perusahaan Anda. Misalnya, “Selamat pagi, saya Anisa Dewi dari Mahkota Advertising.”
    • Untuk telepon pribadi kepada orang yang disukai, Anda mungkin perlu menyebutkan di mana bertemu dia. Misalnya, “Hai, ini Mahesa. Kita ketemu di pusat kebugaran minggu lalu.”
    • Jika Anda menelepon teman dari teman, sebutkan nama teman Anda tersebut. Misalnya, “Halo, Ini Lisa. Saya teman Erik. Saya rasa dia sudah bilang kalau saya akan menelepon.”
    • Jika Anda menelepon untuk menanyakan lowongan pekerjaan, sebutkan dari mana Anda mendapat informasi tersebut. Misalnya, “Halo, nama saya Nurani Rahman. Saya ingin menanyakan pekerjaan yang diiklankan di koran kemarin.”
    • Jika Anda hanya ingin menanyakan informasi umum kepada suatu bisnis, tidak perlu menyebutkan nama. Anda boleh hanya mengatakan, “Hai, saya tertarik dengan layanan penyimpanan yang Anda tawarkan.”
  2. Jika ingin percakapan telepon berhasil, pastikan bahwa lawan bicara sama berfokusnya seperti Anda. Itulah mengapa Anda perlu bertanya apakah ia punya waktu sebelum memulai percakapan. Jika jawabannya ya, silakan mulai berbicara. Jika jawabannya sibuk atau akan pergi, cari waktu lain. [5]
    • Jika ia tidak siap berbicara ketika ditelepon, tentukan waktu lain sebelum telepon ditutup. Anda dapat mengatakan, “Bisakah saya telepon lagi sore ini? Jam 3, mungkin?”
    • Jika ia ingin menelepon balik, sediakan hari dan jam saat Anda bisa. Katakan, “Saya bisa bicara besok pagi. Mungkin sekitar jam 10?”
  3. Jika Anda menelepon untuk menanyakan atau menjual sesuatu, jangan langsung membahas poinnya. Lawan bicara mungkin akan segera kehilangan minat. Sebaliknya, cobalah mengawali dengan pendahuluan seperti obrolan ringan tentang cuaca. [6]
    • Namun, jangan berbasa-basi terlalu lama. Lawan bicara mungkin mulai tidak sabar.
    • Jika Anda mengenal lawan bicara, ucapkan basa-basi yang lebih personal dengan topik yang menarik baginya. Contoh, apabila ia penggemar sepak bola, katakan, “Semalam ada pertandingan Persebaya, bukan?”
    • Jika tidak mengenalnya dengan akrab, pilih basa-basi umum. Misalnya, “Belakangan ini panas sekali. Rasanya tahun lalu kemarau tidak sepanas ini.”
  4. Setelah Anda dan lawan bicara lebih nyaman dan rileks, mulailah menuju inti percakapan. Bicaralah dengan ringkas dan padat karena Anda akan terkesan tidak percaya diri jika bertele-tele. [7]
    • Sambil menciptakan kesan percaya diri, pastikan Anda tetap sopan jika meminta sesuatu dari lawan bicara.
    • Jika Anda berbicara terlalu lama tanpa berhenti, lawan bicara mungkin akan berhenti memperhatikan. Jadi, ambil jeda dan minta umpan balik jika ada berapa hal yang perlu Anda katakan.
    • Jangan makan atau mengunyah permen karet sambil berbicara. Suara yang ditimbulkan akan mengesankan bahwa Anda tidak serius.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membuat Pengaturan

PDF download Unduh PDF
  1. Anda tentu ingin panggilan telepon berakhir dengan baik. Jadi, ciptakan lingkungan yang kondusif untuk berbicara, di tempat yang tenang. Minimalkan suara latar belakang agar Anda tidak perlu meminta lawan bicara mengulang kata-katanya atau berteriak agar ia mendengar Anda. [8]
    • Tempat terbaik untuk menelepon adalah ruang kosong dengan pintu tertutup. Anda dijamin bisa berbicara dengan tenang.
    • Jika Anda harus menelepon di kantor dengan ruang terbuka dan dapat mendengar suara-suara rekan kerja, cobalah menelepon pada saat kantor agak sepi. Misalnya, saat istirahat makan siang atau pengujung hari ketika yang lain sudah pulang.
    • Apabila memungkinkan, hindari panggilan telepon penting di tempat umum, seperti restoran atau toko. Tempat umum biasanya penuh gangguan dan terlalu ramai. Jika Anda harus menelepon saat di luar, carilah tempat sepi, seperti gang di luar kamar mandi restoran atau lorong kosong di toko.
  2. Zaman sekarang, banyak orang yang menggunakan ponsel sebagai telepon utama. Jika Anda pun demikian, pastikan sinyal ponsel kuat sehingga Anda yakin kualitas suara akan bagus. Cari tempat yang menawarkan sinyal kuat. Jika tidak ada sinyal, mungkin Anda perlu menggunakan telepon kabel. [9]
    • Kualitas suara telepon kabel biasanya lebih baik daripada ponsel. Jadi, jika sangat penting, gunakan telepon kabel tiap kali memungkinkan, terutama jika Anda akan menelepon orang tua yang pendengarannya sudah agak terganggu.
    • Jika menggunakan ponsel, pegang sedemikian rupa sehingga mikrofon internal menangkap suara Anda tanpa kesulitan. Panggilan penting sebaiknya tidak menggunakan pelantang suara.
  3. Sebelum mulai menelepon, pastikan Anda siap berkonsentrasi penuh pada percakapan. Misalnya, persiapkan diri agar tidak perlu ke kamar mandi dan sediakan minuman supaya tidak perlu berdiri jika haus. Ada baiknya menyiapkan tisu untuk berjaga-jaga jika Anda perlu bersin ketika menelepon.
    • Tentukan apakah Anda akan lebih nyaman berbicara sambil duduk atau berdiri. Jika gugup, mungkin Anda bisa tenang dengan berjalan-jalan sedikit.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda gugup, mungkin Anda perlu latihan. Minta seorang teman atau anggota keluarga berperan sebagai orang yang akan Anda telepon.
  • Jika menelepon orang secara pribadi atau dalam kapasitas sosial, mungkin Anda perlu mengawali dengan mengirim pesan yang menyatakan, “Bisa minta waktumu sebentar untuk bicara di telepon?” Ia mungkin akan lebih reseptif jika sudah tahu bahwa Anda akan menelepon.
  • Usahakan menciptakan sikap positif. Meskipun lawan bicara tidak dapat melihat, tersenyum sambil berbicara akan membuat suara Anda terdengar antusias dan positif.
  • Lafalkan kata-kata dengan benar. Usahakan agar lawan bicara dapat memahami apa yang Anda katakan tanpa kesulitan.
  • Perhatikan kecepatan bicara Anda. Kata-kata yang terlalu cepat kadang sulit ditangkap.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 20.352 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan