Unduh PDF Unduh PDF

Jika Anda memiliki ayam—baik ribuan atau hanya tiga ekor—Anda akan perlu memvaksinasi mereka untuk menjaga kesehatannya. Ada banyak cara melakukan vaksinasi, walau beberapa lebih efektif untuk peternakan ayam berskala besar, contohnya metode penyemprotan, sementara beberapa lainnya lebih baik untuk vaksinasi per ekor, seperti metode injeksi SC. Gulir ke bawah ke Langkah 1 untuk mempelajari tentang berbagai metode yang berbeda ini. Jika Anda tidak pernah memvaksinasi ayam sebelumnya, Anda harus berkonsultasi dengan seorang dokter hewan yang bisa mendiskusikan cara terbaik untuk situasi Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 8:

Mempersiapkan Vaksinasi

Unduh PDF
  1. Berbagai vaksin biasanya perlu diberikan pada beberapa waktu yang berbeda dalam kehidupan seekor ayam. Kebanyakan vaksin diberikan segera setelah ayam-ayam menetas. Anda harus selalu berbicara kepada dokter hewan sebelum melakukan vaksinasi jika Anda tidak pernah memvaksinasi ayam sebelumnya. [1] Berikut beberapa panduan umum tentang vaksinasi yang paling sering diberikan dan kapan semua cara ini harus dilakukan:
    • E.Coli : Diberikan saat ayam berumur satu hari.
    • Penyakit Marek: Diberikan saat ayam berumur satu hari hingga 3 minggu.
    • Penyakit Infectious Bursal (Bursal Menular)/Gumboro: Diberikan saat ayam berumur antara 10 hingga 28 hari.
    • Penyakit Infectious Bronchitis (Bronkitis Menular): Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu.
    • Penyakit Newcastle: Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu.
    • Adenovirus : Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu.
    • Salmonellosis : Diberikan saat ayam berusia satu hari hingga 16 minggu.
    • Coccidiosis : Diberikan saat ayam berusia 1 hingga 9 hari.
    • Penyakit Infectious Laryngotracheitis (Peradangan Laring/Trakea Menular): Diberikan sejak ayam berumur 4 minggu.
  2. Risiko virus yang ditularkan melalui oviduk ayam ke telurnya, lalu dibawa ke tempat lain sehingga bisa menularkan risiko ke keluarga burung lainnya, terlalu tinggi saat Anda memvaksinasi ayam ketika mereka sedang dalam masa bertelur.
    • Beberapa produsen vaksin menyarankan vaksinasi terhadap burung dewasa setidaknya 4 minggu sebelum ia mulai bertelur. Hal ini memastikan bahwa penerima vaksinasi tidak lagi menularkan virus, sehingga ia tidak menciptakan risiko penularan tidak langsung melalui telur terhadap burung-burung lain di lokasi yang berbeda.
  3. Beberapa vaksin memerlukan dosis penguat tahunan untuk memastikan bahwa vaksin-vaksin ini masih efektif dalam berperang melawan virus yang awalnya menjadi basis rancangan. Beberapa vaksin lainnya hanya perlu diberikan satu kali dan akan melindungi ayam seumur hidupnya. [2]
    • Vaksin-vaksin yang memerlukan dosis tahunan : Infectious Bronchitis , Newcastle Disease , Adenovirus ( Egg Drop Syndrome ), Salmonella .
    • Vaksin-vaksin yang tidak memerlukan dosis tambahan : Marek’s Disease , Infectious Bursal Disease , Coccidiosis , Infectious Laryngotracheitis .
  4. Jangan sampai Anda memvaksinasi burung-burung yang sakit, karena virusnya mungkin terlalu kuat dan bisa membunuh mereka. Cara terbaik untuk mengetahui jika Anda harus memvaksinasi atau tidak adalah dengan meminta seorang dokter hewan memeriksa kesehatan ayam-ayam Anda.
    • Pada saat yang bersamaan, dokter hewan bisa memberitahu cara terbaik untuk melakukan vaksinasi terhadap ayam-ayam Anda secara spesifik.
  5. Sangatlah penting bahwa Anda melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan vaksin yang benar, dosis yang benar, dan memahami cara terbaik untuk memvaksinasi ayam dengan vaksin tersebut. Periksa ulang bahwa Anda memiliki semua informasi yang benar dan telah menuliskan semuanya, termasuk:
    • Nama vaksin
    • Nomor vaksin
    • Nama produsen
    • Tanggal produksi
    • Tanggal kedaluwarsa
    • Ayam mana yang akan divaksin
  6. Jika vaksin seharusnya disimpan pada suhu atau lokasi spesifik, penting bagi Anda untuk mencari tahu bahwa kondisi penyimpanan ini tidak dikompromikan dalam cara apa pun.
    • Jika Anda memperhatikan adanya retakan, atau suhu yang tidak sesuai, Anda harus membatalkan vaksinasi dan memesan vaksin baru melalui dokter hewan Anda.
  7. Seksi-seksi selanjutnya dalam artikel ini membicarakan berbagai cara untuk melakukan vaksinasi pada ayam. Setiap metode hanya bisa digunakan untuk sebagian jenis vaksinasi tertentu, jadi selalu pastikan Anda melakukannya dengan benar sesuai prosedur. Setelah Anda memeriksa ulang dan tahu apa yang Anda lakukan, kumpulkan semua material Anda agar Anda bisa segera mengambilnya saat akan memvaksinasi ayam.
    • Beberapa metode vaksinasi mengharuskan adanya satu atau dua orang lain untuk membantu Anda, jadi bentuklah sebuah tim jika ini yang Anda perlukan untuk metode vaksinasi Anda.
  8. Jika Anda berencana menggunakan suntikan dan jarumnya untuk melakukan vaksinasi, bersihkan titik tempat Anda akan menyuntik. Untuk membuat kulit ayam menjadi steril, rendam bola kapas dalam cairan bedah (seperti alkohol oles), pisahkan bulu-bulu pada titik injeksi, dan olesi kulitnya dengan kapas yang sudah direndam alkohol tersebut.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 8:

Memvaksinasi dengan Injeksi SC

Unduh PDF
  1. Biarkan vaksin memanas ke suhu ruangan dalam waktu 12 jam sebelum proses vaksinasi. Sebelum Anda mempersiapkan campurannya, periksa kembali dan pastikan bahwa vaksin Anda memang harus disuntikkan secara subkutan. Subkutan berarti jarum Anda hanya perlu masuk ke lapisan kulit ayam dan tidak boleh masuk terlalu dalam hingga ke otot ayam di balik kulitnya.
    • Untuk mempersiapkan vaksin, ikuti instruksi-instruksi pada kemasan vaksin.
  2. Injeksi SC bisa diberikan pada dua titik—bagian dorsal (atau bagian teratas) leher ayam, atau di lipatan inguinalnya. Lipatan inguinal ini merupakan kantung yang tercipta di antara perut dan paha ayam.
  3. Lebih mudah untuk memberikan suntikan jika Anda menyiagakan kedua tangan Anda. Cara memegang ayam akan bergantung pada lokasi penyuntikan vaksin.
    • Leher: Minta si asisten memegang ayam agar kepala ayam menghadap ke arah Anda. Sang asisten harus memegang sayap-sayap ayam dan kakinya untuk memastikan ayam tidak bergerak.
    • Lipatan inguinal: Minta si asisten memegang ayam dalam cara yang membuat ayam terbalik, dengan bagian dadanya menghadap ke arah Anda. Ayam harus terlihat seperti sedang berbaring telentang dalam tangan asisten Anda.
  4. Walau kedengarannya aneh, melakukan ini akan membantu Anda untuk memasukkan jarumnya. Pegang kulit ayam pada titik injeksi dan angkatlah dengan jari-jari serta jempol tangan Anda yang tidak dominan. [3]
    • Leher: Angkat kulit di tengah-tengah bagian teratas leher dengan jari tengah, jari telunjuk, dan jempol Anda. Hal ini akan menciptakan sebuah kantung di antara otot-otot leher dan kulit.
    • Lipatan inguinal: Sekali lagi, lipatan inguinal ini dibuat di antara perut dan paha ayam. Angkat lipatan inguinal menggunakan jari-jari Anda, dan rasakan kantung atau ruang yang tercipta.
  5. Injeksikan jarum ke kantung yang tercipta. Pada awalnya akan ada penolakan, tetapi setelah jarum menembus kulit dan masuk ke area subkutan, jarum akan melaluinya dengan mulus. Anda akan merasakan penolakan awal ini, yang lalu diikuti oleh gerakan mulus. [4]
    • Jika Anda masih merasakan penolakan (seperti ada sesuatu yang menghalangi jarumnya), ini berarti Anda mungkin telah terlalu dalam dan memasukkan jarum ke otot. Jika ini yang terjadi, keluarkan jarum dan ubah sudut jarum Anda agar masuk lebih dangkal ke dalam kulit ayam.
  6. Setelah Anda memasukkan jarum dengan benar, tekan penyuntik dan lakukan injeksi vaksin bagi ayam. Pastikan bahwa semua vaksin disuntikkan dan jarumnya tidak keluar lagi pada sisi lain lipatan kulit yang sedang Anda pegang.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 8:

Memvaksinasi dengan Injeksi IM

Unduh PDF
  1. Vaksinasi ini berarti jarum yang akan Anda gunakan harus disuntikkan ke otot ayam. Otot dada merupakan titik terbaik untuk melakukan injeksi bagi vaksin jenis ini. Ikuti instruksi-instruksi pada kemasan vaksin untuk memastikan Anda mempersiapkannya dengan benar.
  2. Injeksi ini akan paling mudah dilakukan saat ayam diletakkan di atas meja. Minta sang asisten memegang sendi-sendi dan kaki-kaki ayam dengan satu tangan, sementara tangan satunya memegang kedua sayap pada bagian dasarnya, sembari membiarkan ayam berbaring pada sisi tubuhnya.
  3. Tulang lunas adalah tulang yang membagi dada ayam. Suntikkan vaksin dalam sebuah titik berjarak 1 hingga 1,5 inci (2,5-3,7 cm) pada sisi tulang lunas ini. Titik ini merupakan bagian yang meliputi otot dada terbesar, sehingga mudah untuk melakukan injeksi vaksin. [5]
  4. Mempertahankan jarum pada sudut 45 derajat dan memasukkannya ke ayam akan memastikan jarum mencapai otot di bawah kulit. Pastikan tidak ada pendarahan. [6]
    • Jika Anda menyadari bahwa titik tersebut berdarah, itu berarti Anda telah mengenai pembuluh vena atau arteri. Keluarkan jarum dan cobalah titik yang berbeda.
  5. Pastikan tidak ada vaksin yang tumpah saat Anda melakukan injeksi. Setelah semua vaksin disuntikkan, keluarkan jarum dari ayam.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 8:

Memvaksinasi dengan Tetes Mata

Unduh PDF
  1. Cara ini agak lambat tetapi merupakan cara paling efektif dan pasti untuk memberikan vaksin pernapasan. Rute ini lebih sering digunakan pada tempat breeder (tempat ayam dikembangbiakkan untuk memproduksi anak-anak ayam), atau peternakan layer (tempat ayam digunakan untuk memproduksi telur), dan ketika Anda hanya memiliki sedikit jumlah ayam untuk divaksinasi.
  2. Buka vial atau botol vaksin dan encerkan menggunakan suntikan dengan 3 ml larutan pengencer (suntikan dan larutan pengencer ini biasanya dikemas bersama dengan vaksin). Pastikan suhu larutan pengencer berada pada kisaran 2 hingga 8 derajat C. [7]
    • Untuk memastikan larutan pengencer selalu dingin, persiapkan selalu kotak es yang mengandung es, dan letakkan tempat vaksin serta larutan pengencer di dalamnya.
    • Jika Anda akan memvaksinasi banyak burung, Anda bisa memisahkan cairan vaksin yang sudah diencerkan ke dalam dua atau tiga botol kering dan memasukkan semuanya ke dalam kotak es. Dengan cara ini, vaksin akan tetap berada pada suhu yang tepat.
  3. Kocok tempat vaksin ini dengan perlahan selama beberapa kali sebelum Anda memasangkan penetes matanya. Setelah dikocok, pasangkan penetes mata (penetes mata ini biasanya disediakan bersama dengan vial atau botol vaksin).
    • Tampilan penetes mata akan berbeda-beda, tergantung pada apakah Anda menggunakan vial atau botol. Akan tetapi, Anda seharusnya bisa memasangkannya dengan menarik melalui bibir atau kontainernya, atau dengan memelintirkannya.
  4. Pegang kepala ayam dan pelintir dengan perlahan agar matanya menghadap ke arah Anda. Teteskan 0,03 ml vaksin ke mata ayam dan tunggu selama beberapa detik. Waktu beberapa detik ini akan memastikan vaksin diserap mata dan mengalir melalui nostril ayam. [8]
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 8:

Memvaksinasi dengan Air Minum

Unduh PDF
  1. Metode vaksin ini hanya bisa digunakan jika Anda memiliki peternakan ayam komersial, karena memvaksinasi hanya sebagian kecil ayam akan menghabiskan banyak vaksin.
  2. Sistem pengairan yang bersih memang sangat penting, tetapi pastikan sistem ini juga bebas klorin. Berhentilah mengalirkan klorin dan pengobatan-pengobatan lainnya setidaknya selama 48 jam sebelum merencanakan untuk memvaksinasi ayam-ayam Anda. [9]
  3. Untuk memastikan bahwa ayam-ayam Anda akan meminum air yang mengandung vaksin, Anda harus berhenti mengalirkan air kepada ayam-ayam ini selama beberapa waktu tertentu sebelum proses vaksinasi.
    • Ambil air dengan jarak waktu 30 hingga 60 menit sebelum vaksinasi pada iklim yang panas, dan 60 hingga 90 menit untuk iklim yang dingin.
  4. Sebagai panduan kasar, konsumsi air dalam satuan liter selama 2 jam bisa dihitung dengan mengalikan jumlah ayam dengan umurnya, lalu mengalikan hasilnya dengan dua.
    • Contoh: 40,000 burung berusia 14 hari berarti 1.120 liter air selama 2 jam.
    • Jika Anda memiliki sistem penyeimbang pada sistem pengairan Anda, tambahkan langkah ekstra pada perhitungan ini. Untuk rumah-rumah dengan sistem penyeimbang yang memiliki tingkat injeksi 2%, persiapkan cairan vaksin dalam ember berkapasitas 50 liter. Untuk melakukan ini, kalikan 2% dengan perkiraan hasil konsumsi air selama 2 jam, dan masukkan jumlah ini ke dalam ember, untuk contoh di atas: 0,02 x 1.120 liter = 22,4 liter. Campurkan vaksin di dalam ember ini dan tempatkan selang penghisap sistem penyeimbang di dalam ember ini.
  5. Stabilkan air dengan menggunakan 500 gram susu skim untuk setiap 200 liter air, atau dengan menggunakan penetral klorin seperti Cevamune®, dengan dosis 1 tablet untuk setiap 100 liter air. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum bel, campurkan vaksin pada tangki minuman. [10]
    • Untuk sistem minum otomatis dengan penyeimbang, gunakan Cevamune® untuk menstabilkan airnya. Contohnya, pada langkah sebelum ini, Anda akan memerlukan sekitar 11 tablet. Hal ini didasarkan pada penghitungan 1.120 liter yang dibagi dengan 100 liter = 11,2 (1 tablet untuk setiap 100 liter). Campurkan tablet-tablet ini di dalam ember dengan air sebesar 22,4 liter (dari contoh di atas).
  6. Saat airnya kembali menyala, ayam akan mulai minum. Dengan cara ini, mereka akan mendapatkan vaksinasi. Cobalah memastikan agar ayam meminum seluruh air vaksin dalam satu hingga dua jam. Jangan gunakan klorin atau pengobatan lainnya kembali ke dalam air selama setidaknya 24 jam.
    • Untuk rumah-rumah dengan sistem minum manual atau basin, bagikan campuran vaksin secara merata pada setiap basin atau tempat minum ayam. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum bel, Anda tinggal membuka tangki air agar para ayam bisa minum. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum puting otomatis, buka katupnya.
    Iklan
Metode 6
Metode 6 dari 8:

Memvaksinasi dengan Semprotan

Unduh PDF
  1. Jika ada banyak ayam yang harus Anda vaksinasi, penyemprot punggung merupakan salah satu tercepat untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Alat ini dikenakan seperti ransel pada punggung Anda dan bisa memvaksinasi banyak ayam secara bersamaan.
  2. Semprotkan empat liter air sulingan dari dalamnya, dan catat waktu yang diperlukan hingga alat ini benar-benar kosong. Pastikan ukuran partikel penyemprotnya tepat.
    • Untuk anak ayam (berusia 1 hingga 14 hari), ukuran ini harus berada pada skala 80 hingga 120 mikron, untuk burung-burung yang lebih tua (mulai dari hari ke 28 dan seterusnya), ukuran ini harus berada pada skala 30 hingga 60 mikron (1). [11]
    • Desvac®, dan Field Spravac memiliki semprotan dengan ukuran-ukuran partikel yang berbeda.
  3. Jumlah total air sulingan akan bergantung pada jumlah burung yang akan divaksinasi, dan usia vaksinasinya. Sebagai panduan kasar [12] :
    • Air sulingan sebanyak 500 hingga 600 ml diperlukan untuk setiap 1.000 ekor burung pada usia 14 hari, dan 1.000 ml air sulingan diperlukan untuk setiap 1.000 ekor burung pada usia 30 hingga 35 hari. Contohnya: untuk kawanan burung berusia 14 hari sebanyak 30.000 ekor: 30 x 500 = 15.000 ml, atau 15 liter air sulingan.
  4. Campurkan vaksin hanya ketika Anda benar-benar siap memvaksinasi ayam. Buka vial vaksin terlebih dahulu, dan tuangkan air sulingan ke dalamnya sebelum Anda mencampurnya dengan jumlah air sulingan yang diperlukan (lihat Langkah 2).
    • Campurkan vaksin secara merata dengan menggunakan pengaduk plastik yang bersih.
  5. Persipakan kandang dengan mengatur tingkat ventilasi minimum, dan meredupkan cahaya untuk menenangkan burung-burung ini. Selalu lakukan vaksinasi di waktu-waktu yang lebih sejuk dalam satu hari.
  6. Setelah mempersiapkan kandang dan vaksinnya, mulailah vaksinasi dengan satu orang yang berjalan perlahan di depan Anda untuk memisahkan burung-burung ini, dan Anda di belakangnya dengan bergerak ke kiri dan kanan. Orang yang menyemprotkan vaksin harus berjalan perlahan dan mengarahkan semprotan pada jarak 90 cm di atas kepala burung-burung ini.
    • Saat Anda menyemprot, pertahankan agar tekanan semprotan berada pada ukuran 65 hingga 75 PSI. Setiap merek penyemprot punggung berbeda, tetapi selalu ada cara untuk membaca tekanan pada alat ini.
  7. Setelah vaksinasi, segera restorasi pengaturan ventilasi ke normal. Nyalakan kembali lampu-lampunya setelah beberapa menit (5 hingga 10 menit), untuk memberikan waktu istirahat bagi ayam.
  8. Bersihkan menggunakan 4 liter air, dengan mengocok dan menyemprotkannya sampai penyemprot benar-benar kosong. Selalu cek bagian-bagian penyemprot punggung dan gantilah bila diperlukan. Untuk alat penyemprot dengan baterai, selalu isi ulang dayanya setelah setiap penggunaan.
    Iklan
Metode 7
Metode 7 dari 8:

Memvaksinasi Pada Jaringan Sayap

Unduh PDF
  1. Rute ini biasanya ditempuh saat Anda memvaksinasi ayam terhadap anemia ayam, seperti Fowl Cholera , Avian Encephalomyelitis , dan Fowl Pox .
  2. Vaksin ini akan dikemas bersama dengan larutan pengencer. Jumlah larutan pengencer yang Anda perlukan tergantung pada vaksin yang akan Anda berikan bagi ayam-ayam Anda. Ikuti instruksi yang menyertai vaksinnya untuk mempelajari cara pengenceran.
  3. Angkat sayap kiri atau kanan ayam dengan lembut. Nyatakan jaringan sayap agar terlihat di depan mata Anda. Hal ini berarti Anda harus memperjelas bagian bawah sayap agar jaringan sayap ini menghadap ke atas. Cabut beberapa bulu di bagian ini dengan perlahan agar Anda bisa melihat apa yang Anda lakukan dan memastikan tidak ada vaksin yang terbuang di sayap ayam. [13]
    • Jaringan sayap terletak di dekat tulang, pada bagian tempat sayap menyambung ke tubuh.
  4. Celupkan kedua aplikator jarum bercabang ke dalam botol vaksinnya. Berhati-hatilah agar jarum tidak dicelupkan terlalu dalam. Hanya bagian ujung jarum yang harus dicelupkan ke dalam vaksin.
  5. Anda bisa memastikan ini dengan memusatkan tusukan jarum di tengah-tengah bagian segitiga yang dibentuk jaringan sayap saat sayap-sayap ayam sedang terentang.
    • Jika Anda secara tidak sengaja mengenai pembuluh vena dan pendarahan terjadi, ganti jarum dengan yang baru, dan lakukan vaksinasi ulang.
  6. Ganti jarum dengan yang baru setelah memvaksinasi 500 ayam. Periksa setiap 7 hingga 10 hari untuk memastikan vaksinasinya sukses. Untuk melakukan pemeriksaan:
    • Pilih 50 ekor burung untuk setiap kandang ayam dan periksa jika ada koreng di bagian bawah jaringan sayap ayam. Koreng atau bekas luka berarti vaksinasi Anda berhasil.
    Iklan
Metode 8
Metode 8 dari 8:

Melakukan Pembersihan Setelah Vaksinasi

Unduh PDF
  1. Untuk melakukannya, Anda harus terlebih dahulu membersihkannya dalam ember yang diisi larutan disinfektan dan air (50 ml glutaraldehyde dengan 5 liter air).
  2. Beberapa produsen mendaur ulang vial dan botol dan menggunakannya untuk keperluan sampel. Hal ini bisa dilakukan dengan membersihkan vial-vial serta botol-botol ini terlebih dahulu, lalu membilasnya dengan menyeluruh setelahnya. Setelah pembilasan, gunakan autoclave untuk memastikan agar wadah-wadah ini telah disterilisasi secara penuh.
  3. Anda harus selalu memperhatikan ayam-ayam setelah Anda memvaksinasi mereka. Cari tanda-tanda akan adanya sesuatu yang salah. Jika Anda menyadari sesuatu, segera telepon dokter hewan. [14]
    • Untuk vaksinasi-vaksinasi pernapasan, adalah hal yang normal jika ayam mengalami masalah pernapasan (seperti bersin-bersin) selama 3 hingga 5 hari setelah vaksinasi. Jika tanda-tanda ini bertahan lebih lama dari periode tersebut, hubungi dokter hewan.
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

Vaksinasi IC

  • Jarum suntik ¼ inci dengan 18 ukuran
  • Penyuntik
  • Asisten

Vaksinasi IM

  • Jarum suntik ¼ inci dengan 18 ukuran
  • Penyuntik
  • Asisten
  • Meja

Vaksinasi Tetes Mata

  • Kotak es dengan es
  • Vaksin
  • Penetes mata

Vaksinasi Air Minum

  • Drum atau kontainer besar untuk kandang ayam dengan sistem minum manual
  • Ember atau drum kecil dengan kapasitas 50 liter
  • Pengaduk atau material plastik lainnya yang bisa digunakan untuk mengaduk
  • Penstabil air: susu skim atau tablet penstabil kimiawi (Ceva®)
  • Gelas pengukur berbagai ukuran

Vaksinasi Penyemprot Punggung

  • 2 penyemprot punggung
  • Pendingin terisolasi
  • Air sulingan
  • Pemisah kandang
  • 1 gelas pengukur besar
  • 1 gelas besar atau ember dengan kapasitas pencampuran sebesar 5 hingga 10 liter
  • Es
  • Pengaduk plastik

Vaksinasi Jaringan Sayap

  • Dua aplikator jarum bercabang untuk jaringan sayap
  • Vaksin dan larutan pengencer
  • Kotak es dengan esnya

Peringatan

  • Selalu bicarakan dengan dokter hewan sebelum mencoba memvaksinasi ayam jika Anda tidak pernah memiliki pengalaman apa pun dalam memvaksinasi bangsa burung.
Iklan

Referensi

  1. Breeder Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2011
  2. Effective preparation and application for vaccinating broilers: International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc
  3. [1] BSAVA Manual of Farm Pets. Victoria Roberts BVSc, MRCVS, Freda Scott-Parker. Publisher: British Small Animal Veterinary Association. 15 Feb 2008
  4. Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010
  5. Effective preparation and application for vaccinating broilers: International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc
  6. Diseases of Free Range Poultry. Victoria Roberts. Whittet Books Ltd, 2nd revised edition. April 2004.
  7. Breeder Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2011
  8. Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010
  9. [1] BSAVA Manual of Farm Pets. Victoria Roberts BVSc, MRCVS, Freda Scott-Parker. Publisher: British Small Animal Veterinary Association. 15 Feb 2008
  1. Diseases of Free Range Poultry. Victoria Roberts. Whittet Books Ltd, 2nd revised edition. April 2004.
  2. Effective preparation and application for vaccinating broilers: International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc
  3. Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010
  4. Broiler Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services December 2010
  5. Broiler Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services December 2010

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 47.546 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan