Unduh PDF Unduh PDF

Pernahkah Anda menghadapi dilema ketika harus menagih utang kepada teman. Terjebak dalam situasi seperti ini memang membingungkan. Namun, jika dilakukan dengan cara yang benar, Anda bisa mendapatkan kembali uang Anda tanpa kehilangan persahabatan. Saat bermaksud meminjamkan uang, Anda harus mempersiapkan rencana pelunasan, dan belajar melakukan pendekatan kepada teman dengan keseriusan sekaligus kebaikan sehingga dia tidak merasa tersinggung saat Anda memintanya untuk mengembalikan pinjaman. Sebagai upaya terakhir, Anda bisa menempuh upaya hukum. Dalam kasus ini, Anda bisa mendapatkan pinjaman itu kembali, tetapi kemungkinan besar akan kehilangan persahabatan.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Mengangkat Topik tentang Pembayaran Utang

Unduh PDF
  1. Undanglah dia untuk mengobrol sambil minum kopi atau makan siang. Pilihlah tempat dengan suasana yang santai agar dia merasa nyaman saat berbicara secara terbuka. Anda bisa menghubunginya melalui surel, telepon, atau pesan teks, tetapi akan lebih mudah membuatnya mengerti jika Anda melakukan pembicaraan ini secara langsung karena dia bisa melihat bahasa tubuh dan ekspresi wajah Anda. [1]
    • Pastikan pertemuan dilakukan secara empat mata sehingga Anda tidak mempermalukan teman tersebut.
    • Kirimi dia surel, pesan teks atau hubungi dia lewat telepon dan katakan, “Aku ingin bertemu denganmu akhir minggu ini. Apa kamu ada waktu?"
    • Jika Anda memberi tahu tujuan pertemuan itu, katakan sesuatu seperti, “Apa kita bisa bertemu Jumat ini untuk membicarakan pinjaman yang aku berikan beberapa bulan lalu?"
    • Jika Anda ingin memastikan teman tersebut merasa senyaman mungkin, biarkan dia memilih tempat pertemuan. Anda bisa mengatakan, “Aku ingin membicarakan pinjaman yang aku berikan beberapa waktu lalu. Bisakah kita bertemu minggu ini, di rumahmu atau di sekitar sana?"
  2. Dalam sejumlah kasus, teman mungkin lupa bahwa dia berutang kepada Anda. Mulailah dengan mengingatkan dia tentang pinjaman itu. Anda bisa mengatakan, “Aku senang bisa membantumu memberi pinjaman bulan lalu, tapi aku harap kamu bisa mengembalikannya karena aku harus segera membayar kontrakan rumah.” Peringatan ini mengingatkan dia bahwa uang tersebut diberikan dan disetujui sebagai pinjaman untuk menghindari kesalahpahaman jika dia menganggapnya sebagai pemberian. [2]
  3. Jika Anda sudah memperingatkan secara baik-baik, tetapi tidak membuahkan hasil apa-apa, hadapi situasi tersebut secara langsung. Terkadang, menyampaikan pesan dalam kalimat tanya akan mempermudah upaya Anda. Cobalah mengatakan sesuatu seperti, “Kapan kira-kira kamu bisa mengembalikan pinjamanmu?”
    • Mintalah dia untuk memberikan jawaban pasti. Jangan menerima jawaban seperti, “Mudah-mudah aku bisa mengembalikan pinjaman itu beberapa bulan lagi.”
    • Jika teman Anda mencoba menghindar atau memberi jawaban yang samar, desak dia untuk memberikan tanggal. Anda bisa mengatakan, misalnya “Aku ingin memastikan beberapa bulan lagi itu tidak akan lebih dari tiga bulan dari sekarang. Apa kita bisa menyetujuinya?” [3]
  4. Semakin lama Anda membiarkan teman tersebut menunda-nunda pembayaran, semakin kecil kemungkinan Anda akan mendapatkan uang itu kembali. Selain itu, jika Anda akhirnya memutuskan membawa perkara itu ke meja hijau, tindakan Anda yang membiarkan utang tidak dibayar setelah batas waktu yang disepakati dapat menimbulkan asumsi bahwa Anda tidak mengharapkan pembayaran itu. [4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mengusahakan agar Pinjaman Dilunasi

Unduh PDF
  1. Sering kali orang yang mengandalkan teman atau anggota keluarga untuk mencari pinjaman uang tidak begitu pandai dalam mengelola keuangan mereka sendiri. Orang-orang ini mungkin secara egois berpikir bahwa mendapatkan uang untuk mereka sendiri lebih penting daripada membayar pinjaman itu. Dalam hal ini, mungkin akan membantu jika Anda memberitahu mereka bahwa pinjaman itu perlu dilunasi secepat mungkin.
    • Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Aku harus membayar kontrakan rumah bulan depan. Jadi, aku sangat membutuhkan uang itu. Aku harap kamu bisa mengembalikannya tepat waktu.”
    • Anda bahkan bisa mengatakan kepadanya, “Keuanganku sedang seret akhir-akhirnya, apalagi dengan pinjaman itu. Aku harap kamu bisa melunasinya tepat waktu agar situasi keuanganku bisa pulih kembali.”
    • Ingatlah bahwa Anda tidak membutuhkan alasan khusus untuk mendapatkan uang Anda kembali. Pinjaman harus dilunasi, tetapi sebuah alasan bisa menjadi trik untuk mendesak teman membayar utangnya tanpa perlu kehilangan persahabatan dengannya. [5]
  2. Jika teman tersebut tidak mampu melunasi semua utangnya sekaligus, mintalah dia membayar sebagian terlebih dahulu untuk membuktikan bahwa dia serius berusaha mengembalikan pinjaman itu. Jika teman Anda berterus terang dan jujur tentang situasi keuangannya, Anda bisa memutuskan dengan lebih baik apakah dia benar-benar bisa membayar utangnya atau membutuhkan sedikit waktu lagi. Terlepas bagaimanapun situasi keuangannya, memperkecil kerugian selalu lebih baik daripada kehilangan seluruh uang Anda. [6]
    • Anda bisa mengatakan sesuatu seperti, “Aku akan sangat berterima kasih kalau kamu bisa melunasi sebagian pinjaman itu hari ini."
    • Jika Anda khawatir teman itu mungkin akan mengalami kesulitan mengembalikan pinjaman, Anda bisa mengatakan, “Aku tahu kamu masih memiliki masalah keuangan, tetapi bisakah hari ini kamu membayar sebagian terlebih dahulu?"
  3. Terkadang, orang membutuhkan batas waktu. Jelaskan kepada teman itu bahwa Anda mengharapkan dia melunasi seluruh pinjaman pada tanggal tertentu. Anda bisa saja memperpanjang tenggat tersebut jika memang memungkinkan. Jangan sampai masalah utang menyebabkan Anda kehilangan teman, tetapi jika Anda benar-benar membutuhkan uang itu, menetapkan batas waktu yang spesifik dapat membantu. [7]
    • Sebelum pertemuan, pikirkan beberapa rencana pembayaran yang mungkin bisa membantu meringankan teman Anda. Menjelaskan rencana tersebut kepada teman akan mengurangi tekanan yang dia rasakan karena dia tidak perlu lagi memutar otak memikirkan ide-ide tersebut.
    • Katakan kepadanya, “Berapa banyak yang bisa kamu bayarkan setiap bulan?"
    • Cobalah membantu teman memutuskan cara terbaik untuk melakukan pembayaran dengan mengatakan, “Apakah kamu harus membayar tagihan di awal bulan atau di akhir bulan? Kamu bisa melunasi pinjamanmu pada waktu yang berlawanan sehingga memudahkan kamu membayarnya."
  4. Tetapkan tenggat waktu dan jumlah pembayaran tertentu dan mintalah teman untuk menghormati perjanjian tersebut. Jika Anda sudah mencoba beberapa metode lain dan tidak mendapatkan hasil, Anda bahkan bisa memintanya untuk menandatangani dokumen resmi pada tahap ini. Hal ini juga bisa memudahkan teman melunasi utangnya karena dia tidak perlu membayar semuanya sekaligus. [8]
    • Jangan malu untuk meminta teman berkomitmen pada rencana pembayaran yang Anda usulkan atau memintanya menandatangani dokumen perjanjian formal, terutama jika jumlah uang yang Anda pinjamkan kepadanya cukup besar.
    • Mulaikan dengan mengatakan kepadanya, “Mungkin ini sedikit berlebihan, tetapi aku ingin memastikan kita berdua menyetujui rencana pelunasan pinjaman ini. Aku telah menulis semacam perjanjian untuk membantu kita mengatasi masalah ini."
    • Pastikan teman mengerti bahwa dokumen awal itu hanyalah saran, dan perubahan dapat dilakukan untuk memudahkan pembayaran. Anda bisa mengatakan, “Aku tahu kamu berencana akan pergi berlibur di bulan Mei, mungkin kita bisa menunda pembayaran cicilan untuk bulan ini?"
  5. Mungkin kedengarannya aneh, tetapi teman mungkin siap membantu jika Anda membutuhkannya. Jika teman bersedia mengantar Anda ke bandara, membantu Anda melakukan renovasi rumah, atau merawat anak-anak Anda secara gratis, pertimbangkan untuk mengurangi jumlah utang untuk bantuan yang dia berikan. Jika teman benar-benar kesulitan membayar utangnya, ini merupakan ide yang bagus.
    • Dalam beberapa kasus, mungkin lebih tepat jika Anda meminta teman untuk melakukan beberapa layanan sebagai pengganti pembayaran utang. Contohnya, jika Anda harus melakukan perjalanan ke luar kota, Anda bisa mengatakan kepadanya bahwa Anda harus pergi selama 10 hari untuk urusan pekerjaan dan Anda membutuhkan seseorang untuk menyiram tanaman dan menjaga anjing Anda. Jika dia bersedia melakukannya Anda akan mengurangi sekitar Rp1.000.000 dari jumlah pinjamannya.”
    • Jika teman berusaha untuk melunasi pinjamannya, tetapi memiliki masalah keuangan, tawarkan kepadanya untuk membantu Anda dengan imbalan uang. Anda bisa mengatakan, “Aku sangat menghargai usahamu untuk membayar pinjaman tepat waktu sesuai kesepakatan kita, tetapi mungkin akan membantu jika kamu bisa mengawasi anak-anakku akhir pekan ini selama aku menghadiri konferensi sebagai ganti cicilan bulan ini. Aku akan sangat menghargai bantuanmu.” [9]
  6. Dalam kasus ekstrem, Anda akan dihadapkan pada pilihan: mendapatkan uang Anda kembali atau mempertahankan persahabatan. Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi jika Anda telah melakukan semua yang Anda bisa untuk mendapatkan uang itu kembali dan teman tersebut benar-benar tidak bisa melunasi utangnya, mungkin inilah saatnya untuk mempertimbangkan pinjaman itu sebagai pemberian. [10]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menempuh Jalur Hukum

Unduh PDF
  1. Langkah pertama dari prosedur hukum untuk memperoleh uang Anda kembali adalah menulis surat yang meminta teman untuk melunasi utangnya, dan memberinya tenggang waktu untuk bisa mengumpulkan uang tersebut. Sebaiknya Anda berbicara dengan pengacara sebelum mengirim surat ini dan meminta surat itu disertifikasi oleh notaris. Surat harus dikirim melalui kurir atau melalui sistem pos yang menggunakan tanda terima yang bisa dilacak sehingga Anda memiliki bukti bahwa teman yang bersangkutan telah menerimanya. Tuliskan hal-hal spesifik sebanyak mungkin di surat itu. [11]
    • Surat itu harus memerinci jumlah pasti yang harus dibayar, berapa lama tenggat waktu pembayaran yang terlewat, metode lain yang Anda gunakan untuk memperoleh kembali uang Anda, dan kemungkinan tanggal persidangan jika utang tersebut tidak dilunasi.
    • Contohnya, surat Anda mungkin berbunyi: “Pada tanggal 3 Desember 2015, saya meminjamkan uang sebesar Rp100.000.000 kepada saudara Zoel Hakim untuk perusahaan konstruksinya. Saya memintanya untuk mengembalikan pinjaman tersebut pada 3 Oktober 2015. Saya telah mencoba meminta pelunasan, baik secara langsung, secara tertulis dan mencoba membuat proposal untuk rencana pelunasan. Saudara Zoel Hakim tidak membalas upaya ini. Saya ingin menempuh jalur hukum untuk mendapatkan kembali uang saya jika sampai tanggal 3 Desember 2016 saya belum menerima pembayaran. Saat ini, saya akan menjadwalkan tanggal persidangan untuk membahas masalah ini di hadapan pengacara.”
    • Jika teman tersebut membalas surat tersebut dan membayar utangnya sebelum waktu yang ditentukan, Anda tidak perlu melanjutkan tuntutan hukum tersebut.
  2. Situs internet ada untuk membantu Anda dalam proses hukum yang akan memungkinkan Anda mendapatkan pinjama itu kembali tanpa prosedur yang berbelit-belit. [12] Referensi daring ini sebagian besar menawarkan layanan gratis dan berbayar. Dalam kebanyakan kasus, Anda akan disarankan untuk melengkapi formulir hukum tanpa harus membayar dan bisa mendapatkan bantuan tenaga ahli dengan membayar sejumlah uang, jika permintaan awal Anda tidak efektif. [13]
    • Lakukan penelitian daring atau aplikasi khusus untuk mendapatkan layanan hukum. Sebagian besar memiliki reputasi baik, tetapi beberapa hanya akan membuat Anda kehilangan lebih banyak uang tanpa jaminan akan memberikan bantuan untuk menuntaskan masalah Anda.
    • Anda bisa membaca komentar dari pengguna lain, bertanya kepada petugas hukum atau mencari informasi di internet tentang profil pengacara yang akan membantu Anda.
  3. Sebelum Anda pergi ke pengadilan atau berbicara dengan pengacara, kumpulkan bukti sebanyak mungkin. Simpan kuitansi, bukti transfer atau pernyataan bank, perjanjian tertulis mengenai pembayaran, dan semua surel atau atau surat yang Anda kirim/terima dari teman yang bersangkutan. Semua informasi ini penting untuk membuktikan bahwa Anda benar-benar berhak mendapatkan pelunasan utang. Dalam masalah hukum, beban pembuktian selalu berada di pihak penuntut, bukan pihak tertuduh. Jadi, menyimpan semua bukti akan memudahkan Anda membuktikan hak hukum Anda atas utang tersebut. [14]
  4. Jangka waktu yang Anda miliki untuk menuntut pelunasan utang tergantung pada negara tempat tinggal Anda. Lakukan penelitian atau berkonsultasilah dengan pengacara untuk mengetahui apakah kasus Anda terkena undang-undang pembatasan sebelum memulai proses hukum. [15]
  5. Salah satu elemen kunci untuk keberhasilan tuntutan Anda adalah membuktikan bahwa Anda memperoleh uang yang dipinjamkan secara legal. Mungkin kedengarannya konyol, tetapi ini jalan yang paling sering digunakan oleh orang untuk mangkir dari kewajiban membayar utang. Jika Anda meminjamkan uang itu dalam bentuk cek, tanda terima bank dari rekening Anda cukup untuk membuktikan sumber dana yang Anda pijamkan. [16]
    • Jika Anda meminjamkan uang ini dalam bentuk tunai, mungkin lebih sulit bagi Anda untuk membuktikan adanya pinjaman atau bahwa Anda mendapatkan uang tersebut dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan.
    • Jika Anda memiliki bukti penarikan uang dengan jumlah yang sama dengan jumlah yang dipinjamkan pada tanggal yang bersangkutan, bukti ini mungkin dapat diterima di pengadilan.
  6. Bahkan jika Anda memenangkan kasus ini, sering kali sulit untuk menerapkan keputusan tersebut. Dokumentasikan setiap pembayaran atau kelalaian dalam pembayaran dan laporkan kembali ke pengadilan sesegera mungkin. Keinginan untuk menghindari denda pengadilan dan beban biaya pengadilan dapat mendorong teman untuk melunasi utang sesuai keputusan pengadilan. [17]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Meminjamkan Uang dengan Bijak

Unduh PDF
  1. Banyak orang menempuh cara ini sebelum meminjamkan uang untuk memastikan mereka mendapat perlindungan jika pengutang menolak membayar utangnya di kemudian hari. Cara ini terbilang sangat bagus untuk memulai urusan utang piutang dengan benar karena persyaratan kesepakatan sudah jelas tertulis sejak awal. Surat pengakuan utang bisa diubah jika diperlukan, misalnya teman membutuhkan kelonggaran waktu untuk melunasinya. Memiliki surat pengakuan utang akan memudahkan Anda jika ingin menempuh jalur hukum di kemudian hari jika langkah ini memang diperlukan. Bacalahartikel ini untuk informasi lebih lanjut. [18]
  2. Jika Anda tidak sempat meminta teman untuk menandatangani surat pengakuan utang sebelum meminjam uang, Anda selalu dapat memintanya untuk menyetujui rencana yang menyebutkan tanggal kapan dia harus melunasi utangnya. Pastikan Anda meminta rencana pelunasan utang ini disertifikasi oleh notaris. Dengan begitu surat ini memiliki kekuatan hukum jika di kemudian hari Anda harus menempuh jalur hukum dan akan mendorong teman untuk lebih serius dalam membayar utang. [19]
  3. Ada berbagai aplikasi yang tersedia sehingga memudahkan teman untuk mengembalikan uang Anda, mulai dari utang sebesar Rp500.000 untuk makan malam sampai utang sebesar Rp500.000.000 untuk pinjaman usaha. Gunakan aplikasi seperti Splitzee, Venmo, Square Cash, Splitwise, Pay Pal, atau Google Wallet untuk menyederhanakan permintaan dan penerimaan uang.
    • Slitzee, Slitwise dan Square Cash adalah pilihan terbaik jika uang yang dipinjamkan merupakan biaya bersama, misalnya pembayaran uang sewa kamar dari teman sekamar. [20]
    • Venmo, Pay Pal dan Google Wallet direkomendasikan untuk jumlah pinjaman yang lebih besar. Anda bisa mengirimkan faktur dan pengingat kepada teman dan dia tidak akan dikenai biaya jika hanya mentransfer uang dari satu bank ke bank lain. [21]
  4. Tanyakan mengapa dia tidak menempuh cara tradisional (seperti bank, kartu kredit, dsb.) untuk membantu keuangannya. Anda juga perlu memahami apakah kesulitan keuangannya sebenarnya bersifat sementara atau teman tersebut memang sering kali mengalami masalah keuangan. Jika teman ini tidak mungkin melunasi utangnya, sebaiknya Anda tidak meminjamkan uang kepadanya.
    • Mulailah dengan bertanya mengapa dia ingin meminjam uang dari Anda.
    • Mungkin Anda merasa tidak nyaman, tetapi tanyakan kepadanya, “Apakah kamu memiliki utang lain dalam jumlah besar?” Sebelum meminjamkan uang kepadanya, rasanya cukup masuk akal jika Anda mengharapkan teman bersikap jujur dengan situasi keuangannya.
    • Tanyakan kepadanya apakah dia bersedia menyetujui tenggat waktu pelunasan utang sebelum memberinya uang, “Aku mengerti bahwa saat ini kamu sedang mengalami masalah keuangan, tetapi kapan menurutmu situasi keuanganmu akan kembali stabil?"
    • Mungkin hal terpenting yang harus Anda tanyakan adalah apa yang dia lakukan untuk melunasi utangnya. Tanyakan kepadanya, “Apa yang kamu lakukan saat ini untuk mengubah situasi keuanganmu? Bisakah kamu mencari pekerjaan sampingan atau bekerja lembur?"
  5. Meskipun sudah berusaha sebaik mungkin, ada kemungkinan Anda kehilangan teman, atau bahkan keduanya jika Anda meminjamkan uang kepada teman. Sebelum Anda terlibat urusan utang piutang dengan teman, pastikan Anda rela kehilangan persahabatan atau jumlah uang yang Anda pinjamkan.
    Iklan

Peringatan

  • Jika teman menghabiskan sebagian besar uangnya untuk alkohol, narkoba, atau berjudi, carikan bantuan untuknya. Dia mungkin memiliki masalah kecanduan. Jika Anda membantunya berhenti dari kecanduan, Anda memiliki kesempatan untuk mendapatkan kembali uang Anda, dan yang paling penting membantunya menjalani kehidupan yang lebih sehat dan aman.
  • Bersiaplah untuk mendapatkan tanggapan negatif dari teman. Membicarakan uang bisa menimbulkan stres, rasa malu, dan sulit dilakukan. Jika Anda meminjamkan uang kepada seseorang yang dekat dengan Anda, situasinya bisa semakin rumit. Respons yang berpotensi negatif saat Anda mencoba menagih utang dapat menyebabkan Anda kehilangan persahabatan dengannya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.932 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan