Unduh PDF Unduh PDF

Anda bisa mengalami masalah jika berbicara pada saat Anda sebaiknya diam. Salah satu keterampilan berharga sewaktu bekerja di kantor, mengobrol dengan teman, atau mengikuti pelajaran di kelas adalah kemampuan memilih diam pada saat yang tepat. Dengan demikian, orang lain mendapat kesempatan melibatkan diri dalam percakapan. Selain itu, Anda mampu menjadi pendengar yang baik sehingga tidak ada yang tersinggung atau salah paham. Terlebih lagi, orang lain merasa tertarik untuk menyimak apa yang Anda katakan saat berbicara.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menahan Diri agar Tidak Memberikan Pendapat

Unduh PDF
  1. Mungkin Anda kesulitan untuk diam karena ingin merespons saat baru mulai belajar menahan diri agar tidak berbicara. Atasi hal ini dengan memikirkan kalimat yang ingin diucapkan, lalu bayangkan percakapan berjalan terus, tetapi jangan mengatakan apa yang ingin disampaikan. [1]
    • Langkah ini sangat efektif jika Anda sangat ingin merespons karena marah atau kesal.
  2. Catat apa yang terpikirkan dalam buku harian kalau belum bisa diam. Adakalanya, dorongan yang kuat untuk berbicara bisa diredam dengan mengungkapkan pemikiran dalam bentuk tulisan. Selesai menulis, buang catatan di tempat sampah atau gunakan untuk memarafrasakan apa yang ingin diucapkan. [2]
    • Contohnya, Anda mengungkapkan rasa kesal dengan menulis, " Kenapa kamu enggak tanya aku dulu kalau kamu mau ajak teman-teman makan di rumah? Dasar egois!" Kemudian, robek-robek catatan ini atau berikan respons dengan mengatakan, "Lain kali, gimana kalau kita diskusi dulu sebelum kamu ajak teman-teman makan di rumah?"
  3. Belajarlah mendengar secara aktif . Sambil menyimak ucapan teman bicara, perhatikan isyarat nonverbal dan sikapnya saat ia berbicara, misalnya ekspresi wajah atau gerakan tangannya. Langkah ini membuat Anda lebih mudah memahami apa yang ia sampaikan. Selain itu, ia akan merasa nyaman untuk bercerita jika ia tahu bahwa Anda tidak akan menyela percakapan. [3]
    • Contohnya, jika Anda meminta bantuan kakak menjaga anak-anak, lalu mendapat jawaban, "Rasanya aku enggak bisa", jangan menyela ucapannya. Jika ia cemberut sambil meremas-remas jemari tangan, jangan memaksa sebab sikapnya menunjukkan bahwa ia keberatan.
  4. Anda perlu berlatih jika kesulitan mengendalikan keinginan berbicara, terutama jika Anda terus memikirkan apa yang ingin diucapkan. Atasi hal ini dengan melakukan latihan yang bermanfaat menenangkan pikiran, misalnya: [4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengetahui Saat yang Tepat untuk Diam

Unduh PDF
  1. Anda akan dijuluki penggerutu jika terbiasa mengeluhkan hal-hal sepele dan orang-orang yang membuat Anda merasa terusik. Perilaku seperti ini membuat orang lain tidak menghargai Anda dan enggan berinteraksi dengan Anda. [5]
    • Orang-orang akan menghindar jika Anda sering mengeluh tentang sesuatu yang tidak bisa diubah, misalnya cuaca.
  2. Adakalanya, seseorang berperilaku buruk karena menjalani keseharian yang mengesalkan atau sedang menghadapi masalah. Alih-alih marah atau kesal kepadanya, biarkan ia mengungkapkan beban perasaan sambil tetap bersabar . [6]
    • Suatu hari nanti, mungkin ia menyesali perbuatannya dan berterima kasih karena Anda tidak mempersoalkan kelakuan buruknya.
  3. Jangan menggosipkan orang lain . Entah Anda sedang makan siang di kantin atau mengobrol dengan teman-teman sambil menunggu kelas berikutnya, hindari bergosip. Orang lain tidak memercayai Anda lagi jika ia tahu bahwa Anda sering bergosip dan mengatakan sesuatu yang melukai perasaan sehingga memicu masalah. Jadi, hilangkan kebiasaan bergosip. [7]
    • Sadari akibat buruk bergosip dengan mengingatkan diri sendiri bahwa informasi yang disebarkan belum tentu benar sehingga membuat orang lain marah.
  4. Wajar jika Anda ingin mengamuk saat kesal, tetapi kemarahan kerap memicu konflik. Karena itu, lebih baik diam daripada mengucapkan kata-kata yang nantinya Anda sesali. [8]
    • Lebih baik diam jika ucapan Anda hanya membuat orang lain makin marah.

    Tip: Ingatlah bahwa Anda akan meracau dan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati saat mabuk. Karena itu, jangan mengonsumsi alkohol dan narkoba.

  5. Simpan baik-baik informasi yang sensitif, misalnya rencana pindah kerja, remunerasi yang ditawarkan, atau penugasan dalam proyek baru, terutama jika keputusan akhir berada di tangan orang lain. Ada kemungkinan, ia keberatan Anda menceritakan isu tersebut kepada orang lain, apalagi jika rencana belum final. Selain itu, Anda akan menyesal apabila informasi yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan. [9]
    • Sebagai contoh, saat menunggu hasil audisi, Anda ingin mengatakan, "Aku yang akan menjadi pemeran utama sebab peserta yang lain tidak berpengalaman." Lebih baik diam saat menunggu hasil audisi.
  6. Teman bicara tidak suka mendengar orang yang menceritakan keberhasilannya. Jadi, jangan terus memfokuskan percakapan kepada diri sendiri. Teman bicara akan mengapresiasi keberhasilan Anda jika orang lain yang menceritakan hal ini kepadanya sambil memberikan pujian. [10]
    • Sebagai contoh, jangan mengatakan, "Kamu harus berterima kasih kepadaku sebab proyek besar ini sukses karena kerja kerasku." Jika Anda tidak mengatakan apa-apa, orang lain mungkin menceritakan peran Anda dalam kesuksesan ini. Alih-alih memuji diri sendiri, pujian selayaknya datang dari orang lain.
  7. 7
    Diam saja jika Anda tidak bisa menjawab. Meskipun Anda tidak tahu jawaban yang benar, mungkin Anda ingin menjawab pertanyaan jika terbiasa banyak bicara. Berusahalah menghilangkan kebiasaan ini. Orang lain yang mendengarnya bisa menyimpulkan bahwa Anda sedang melantur dan membuang-buang waktu dengan mengatakan sesuatu yang sia-sia. [11]
    • Jika Anda diminta menjawab, katakan dengan jujur, "Saya tidak paham tentang hal ini. Mungkin teman-teman ingin memberikan pendapat?"
  8. Jika orang-orang terkesan kikuk karena tidak ada yang berbicara, tunggu sampai seseorang berbicara. Meskipun terasa canggung pada awalnya, Anda bisa tetap diam jika sering berlatih. Orang lain mungkin sedang memikirkan apa yang ingin diucapkan atau memberanikan diri untuk terlibat dalam percakapan. [12]

    Tip: Jika Anda tidak bisa diam, berhitunglah dalam hati, misalnya menunggu sampai 3 menit sebelum berbicara.

  9. Menentukan banyak tidaknya Anda berbicara bukan hal mudah jika Anda sering berinteraksi dengan orang baru, tetapi jangan memberikan informasi pribadi kepadanya. Anda tetap bisa bersikap ramah tanpa bercerita tentang kehidupan personal. [13]
    • Perhatikan reaksi teman bicara. Ia akan berpaling, terlihat bosan, atau menghindar jika Anda terlalu banyak bicara.
    • Hal ini dialami juga oleh kenalan yang tidak Anda kenal baik. Orang lain akan merasa terganggu atau kesal jika Anda banyak bercerita tentang diri sendiri.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengetahui Saat yang Tepat untuk Berbicara

Unduh PDF
  1. Sempatkan berpikir sebelum berbicara . Alih-alih sibuk berpikir, lalu menyampaikan semua hal yang melintas dalam pikiran, biasakan berbicara setelah menyusun kalimat. Tentukan dahulu apa yang ingin dikatakan dan cara menyampaikannya. [14]
    • Anda terkesan lebih percaya diri , terutama jika Anda tidak sering-sering mengatakan "mmm" saat berhenti bicara karena kehilangan kata-kata.
  2. Jika Anda terlalu banyak bicara, mungkin Anda tidak mengajukan pertanyaan atau memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menjawab pertanyaan. Percakapan terasa lebih menyenangkan jika semua orang saling berinteraksi dan menanggapi. Jadi, ajukan pertanyaan yang relevan, lalu tunggu sampai seseorang menjawabnya. Jangan menginterupsi atau memberikan jawabannya.
    • Mengajukan pertanyaan merupakan aspek penting dalam rapat, negosiasi, atau diskusi.
  3. Dengarkan orang yang sedang berbicara dan bertanyalah kepada diri sendiri seberapa besar kontribusi Anda dalam percakapan. Jika orang lain sudah mengatakan apa yang ingin Anda ucapkan, jangan diulang. Tunggu kesempatan berbicara jika Anda ingin menyampaikan informasi yang bermanfaat atau membawa pencerahan. [15]
    • Makin sering Anda melakukan langkah ini, orang lain makin menghargai apa yang Anda katakan.
    Iklan

Tips

  • Langkah dalam artikel bisa diterapkan saat Anda ingin memberikan komentar daring. Terapkan petunjuk di atas untuk menentukan perlu tidaknya Anda memberikan tanggapan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.095 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan