Unduh PDF
Unduh PDF
Adenium (disebut juga mawar padang pasir atau kamboja Jepang) adalah tanaman kuat yang lebih cocok dengan suhu panas dan tanah kering. Adenium bisa tumbuh dengan sangat subur dalam pot dan wadah di dalam ruangan karena kondisinya bisa dipantau dengan ketat, membuat bunga ini cocok sebagai tanaman rumah. Ada banyak cara untuk menanam adenium, termasuk dari biji. Namun, kalau hendak menanam adenium dari bijinya, Anda harus bekerja di dalam ruangan karena biji adenium ini ringan dan mudah tertiup oleh angin sepoi-sepoi sekalipun.
Langkah
-
Kumpulkan polong biji segar dari tanaman yang masih hidup. Biji yang segar memiliki kemungkinan lebih besar untuk tumbuh. Sebaliknya, biji yang kering jarang bisa hidup.
- Sebagai alternatif, Anda bisa mendapatkan biji segar dari toko perlengkapan kebun atau toko bibit bunga.
-
Setelah polong biji muncul pada tanaman dewasa, lilitlah polong dengan kawat atau benang. Kalau polongnya terbuka, biji akan menyebar dan Anda tidak bisa menggunakannya untuk mengembangbiakkan tanaman baru.
-
Petik polong yang sudah dewasa dan matang dari tanaman. Polong harus ditunggu hingga dewasa sebelum dipetik; kalau tidak, bijinya belum cukup matang untuk ditanam. Jika sudah mulai membelah, artinya polong sudah dewasa dan siap dipetik. Potonglah dengan pisau atau gunting yang tajam.
-
Letakkan polong di atas permukaan yang rata. Biarkan mengering.
-
Bukalah ikatan kawat/benang dari polong dan belahlah polong dengan lembut menggunakan jempol. Setiap polong berisi sejumlah biji berbulu.Iklan
-
Siapkan nampan pembibitan plastik atau pot-pot kecil untuk menanam biji. Kalau wadah yang Anda gunakan tidak memiliki lubang drainase, bolongilah satu buah lubang di dasar wadah sebelum menanam. Untuk nampan pembibitan plastik, Anda bisa melubanginya dengan menusukkan ujung pulpen atau jarum besar ke dasar setiap kompartemen. Lubangnya tidak perlu besar.
-
Isilah kontainer dengan media tumbuh yang berdrainase baik. Vermikulit adalah pilihan yang bagus, demikian pula dengan campuran tanah dan pasir atau tanah dan perlit.
-
Sebarkan biji di atas media tanam. Kalau Anda menggunakan nampan pembibitan atau wadah dengan diameter 10 cm atau lebih kecil dari itu, tanamlah satu biji per kompartemen. Kalau Anda menggunakan pot yang lebih besar, sebarkan beberapa biji secara merata di atas tanah.
-
Tutuplah biji dengan tanah. Gunakan tanah yang bagus untuk menutupi biji ala kadarnya, sebatas mencegah biji tertiup angin. Biji tidak boleh dikubur dalam-dalam.
-
Isilah sebuah nampan atau wadah yang lebar dengan batu dan air. Batu harus menutupi seluruh dasar nampan dan airnya tidak boleh lebih tinggi dari permukaan bebatuan.
-
Letakkan nampan pembibitan di atas bebatuan tersebut. Gantilah air setiap hari untuk menyuplai biji dengan air yang memadai dari bawah.
-
Semprotlah tanah dengan air dari atas setiap tiga hari sekali. Gunakan botol semprot sampai permukaan tanah terasa basah saat disentuh.
-
Letakkan semua nampan di atas bantalan pemanas yang diset ke suhu rendah. Selama proses perkecambahan, tanah dan biji harus diletakkan di tempat bersuhu antara 27 hingga 29° C. Periksalah tanah secara berkala dengan termometer untuk memonitor suhu dengan akurat.
-
Hentikan penyiraman dari atas tanah setelah biji berkecambah menjadi bibit. Tahap ini akan terjadi dalam satu atau dua minggu. Anda masih harus menyiram bibit dari bawah selama bulan pertama.
-
Pindahkan bibit ke dalam wadah yang lebih permanen. Setiap bibit harus sudah memiliki sekitar enam helai daun dewasa saat hendak dipindahkan.Iklan
-
Pilihlah pot atau wadah berukuran sedang dengan satu atau beberapa lubang drainase. Pot harus berdiameter sekitar 15 hingga 20 cm. Adenium tidak akan bermasalah sekalipun akar-akarnya memenuhi pot; bahkan tanaman ini sering kali tumbuh lebih baik dengan cara seperti ini. Namun, Anda tetap harus memindahkan tanaman ke dalam pot baru jika sudah tumbuh semakin besar.
- Pot keramik tanpa lapisan kaca adalah pilihan terbaik karena tanah bisa mengering di antara waktu-waktu penyiraman.
- Kalau Anda menggunakan pot tanah liat, pilihlah ukuran yang sedikit lebih lebar dari yang dibutuhkan untuk memberikan ruang tambahan bagi pertumbuhan akar. Tanah liat kemungkinan besar akan retak akibat tekanan dari pertumbuhan akar.
-
Isilah pot dengan campuran tanah yang berdrainase baik. Campuran ini bisa dibuat dari pasir tajam dan media tanah untuk kaktus dengan perbandingan 1 : 1 yang sudah terbukti bagus. Jangan gunakan tanah liat yang drainasenya tidak bagus karena adenium lebih suka akarnya kering dan tanaman ini bisa berakar dengan cepat jika kondisi tanah tetap jenuh.
- Pasir tajam, juga dikenal dengan sebutan pasir silika atau pasir untuk bangunan, memiliki permukaan bergerigi dan tampak seperti butiran kerikil akuarium kecil. Pasir tajam biasanya digunakan untuk membuat adukan beton, dan bisa ditemukan di toko material bangunan.
-
Aduklah segenggam pupuk lepas-lambat dengan tanah. Periksalah instruksi yang ada pada label pupuk untuk dosis yang lebih tepat.
-
Galilah lubang kecil di tengah-tengah tanah. Kedalaman tanah harus sama dengan kedalaman wadah yang saat ini dipakai sebagai tempat pembibitan.
-
Pindahkan bibit dengan hati-hati dari dalam wadah. Kalau bibit ditanam di dalam nampan pembibitan plastik yang tipis, remas sisi kompartemen dengan lembut sampai bibit dan tanahnya terlepas.
-
Letakkan bibit ke dalam lubang dan padatkan tanah di sekelilingnya. Bibit harus tertanam dengan kokoh di tempatnya.Iklan
-
Letakkan pot di bawah terpaan sinar matahari langsung. Jendela yang menghadap ke selatan dan menerima banyak sinar matahari langsung adalah pilihan ideal dan adenium akan menerima minimal delapan jam sinar matahari per hari.
-
Gunakan pencahayaan artifisial kalau sinar matahari tidak cukup. Letakkan tanaman sejauh 15 cm di bawah lampu-tumbuh neon dan diamkan selama 12 jam per hari.
-
Siramlah adenium secara teratur. Biarkan tanah hingga kering sebelum Anda menyiramnya lagi dan tambahkan air hanya jika tanah teratas sedalam 2,5 hingga 5 cm terasa kering saat disentuh. Siram sedikit saja jika perlu, hanya untuk membuat tanah basah tanpa membuatnya menjadi jenuh.
-
Jagalah agar tanaman tetap hangat. Suhu siang hari yang ideal berkisar antara 24 sampai 29° C, dengan suhu malam yang bisa turun hingga 8° C. Jangan biarkan suhu tanah turun sampai di bawah 4° C. Pada suhu serendah ini, tanaman bisa rusak atau bahkan mati.
-
Berikan pupuk cair dengan cukup sering sampai adenium berbunga. Gunakan pupuk 20-20-20 dan cairkan dengan dosis setengah. Pupuk 20-20-20 memiliki tingkat keseimbangan nitrogen, fosfor, dan kalium yang lengkap. Nitrogen membantu pertumbuhan dedaunan, fosfor membantu pertumbuhan akar, dan kalium membantu pertumbuhan bunga. Jika persentase salah satu elemen pada pupuk ternyata lebih tinggi, kemungkinan adenium tidak akan tumbuh dengan baik.
-
Rajilah memberi pupuk dengan dosis banyak sekalipun adenium sudah berbunga.
- Berikan pupuk cair yang larut dalam air setiap minggu selama musim hujan.
- Pada awal musim kemarau, gantilah dengan pupuk sawit lepas-lambat sekali saja.
- Pada pertengahan musim kemarau, berikan pupuk lepas-lambat sekali lagi.
- Pada musim hujan, jagalah suhu tanah tetap di sekitar atau lebih tinggi dari 27° C dan jangan sampai tanah terlalu basah.
- Setelah tiga tahun, yaitu saat tanam sudah dewasa, hentikan pemberian pupuk cair. Namun, tetap berikan pupuk lepas-lambat.
Iklan
Tips
- Kalau Anda mengalami kesulitan menanam adenium dari biji, kembang biakkan saja dari setek batang. Setek batang biasanya lebih mudah ditanam dan merupakan cara yang lebih populer.
- Awasi hama dan penyakit. Tungau laba-laba dan kutu putih adalah jenis insek yang umumnya menyerang tanaman ini. Selain kedua insek tersebut, jarang ada hama lain yang menyerang adenium. Namun, penyakit biasanya menimbulkan masalah yang lebih serius. Salah satu ancaman terbesar adalah akar yang membusuk.
Iklan
Peringatan
- Adenium adalah tanaman beracun. Jangan mengonsumsi bagian apa pun dari tanaman ini dan cuci tangan Anda sampai bersih setelah menyentuhnya karena getahnya juga beracun.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Biji adenium segar
- Gunting
- Tali kawat
- Nampan pembibitan plastik
- Botol semprot
- Alat penyiram
- Bantalan pemanas
- Nampan dangkal
- Batu
- Lampu tumbuh-neon
- Tanah siap tanam
- Pot atau wadah lain berukuran sedang
- Termometer
- Pupuk
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 33.731 kali.
Iklan