PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Sepanjang sejarah, orang telah berhasil bertahan hidup dengan mengusahakan makanan mereka sendiri, misalnya dengan menangkap ikan , berburu, atau mengumpulkan makanan dan pertanian subsisten. Saat ini, makanan diproduksi secara massal dan bisa dengan mudah dibeli di pasar atau di toko sehingga berkebun sering kali dilakukan untuk menyalurkan hobi saja. Sebenarnya, menghasilkan makanan sendiri bisa meningkatkan keamanan pangan, kesehatan, dan kegembiraan keluarga. Oleh karena tingkat keberhasilan menanam makanan sendiri akan tergantung pada kondisi khusus di tempat Anda, artikel ini akan memberikan beberapa ide umum untuk memulai.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Membuat Perencanaan

PDF download Unduh PDF
  1. Faktor penentu utama di antaranya iklim, kondisi tanah , curah hujan, dan ketersediaan lahan. Cara tercepat dan termudah untuk mengetahui tanaman apa yang bisa di taman di daerah Anda adalah mengunjungi tanah pertanian atau kebun sayur terdekat. Berikut beberapa pertanyaan yang dapat diajukan kepada penanam berpengalaman atau lakukan penelitian Anda sendiri:
    • Iklim. Beberapa wilayah, seperti Eropa Utara dan Afrika, hanya memiliki musim tanam yang sangat singkat. Artinya Anda harus memilih jenis tanaman yang bisa tumbuh dan dipanen dalam waktu singkat sementara hasilnya bisa disimpan untuk musim dingin. Wilayah lain memiliki iklim panas sepanjang tahun sehingga sayuran segar dan biji-bijian bisa dipanen setiap saat.
    • Tanah. Anda bisa mendapatkan panen yang melimpah dari area yang luas atau panen kecil dari area yang kecil. Pilihan terbaik adalah menanam tanaman pangan yang bisa tumbuh dengan baik di daerah Anda dan gunakan lahan yang tersisa untuk menanam tanaman pangan “mewah” yang membutuhkan lebih banyak pupuk dan perawatan.
    • Curah hujan. Tidak ada tanaman yang bisa tumbuh subur jika tidak mendapat cukup air. Jadi, kebanyakan tanaman pangan membutuhkan banyak air, yang didapat dari irigasi atau curah hujan. Pertimbangkan curah hujan rata-rata di wilayah Anda dan ketersediaan sistem irigasi saat memilih tanaman. Jika Anda tinggal di daerah kering, pertimbangkan untuk memanen air hujan .
    • Lahan. Jika memiliki lahan luas, Anda bisa menanam banyak tanaman pangan menggunakan metode konvensional, tetapi jika lahan terbatas, Anda mungkin harus mencari teknik lain, termasuk hidroponik , berkebun dalam pot, bagi hasil, atau kebun vertikal .
  2. Menanam tanaman tidak cukup hanya menabur benih dan menunggu panen. Pada bagian “Menanam” di bawah, Anda akan menemukan langkah-langkah khusus untuk menanam satu jenis tanaman tunggal. Anda harus menyiapkan setiap tanaman berbeda dengan cara yang kurang lebih sama, tetapi saat Anda telah menyiapkan tanah untuk ditanami, Anda dapat menanam sebanyak mungkin tanaman berbeda pada saat yang bersamaan.
  3. Kita sering menganggap sayuran yang di jual di toko swalayan sebagai sayuran hasil kebun. Dilihat dari satu sisi memang benar, tetapi jika ingin menanam tanaman pangan sendiri, Anda harus mempertimbangkan seluruh diet. Berikut ini daftar umum jenis makanan yang perlu Anda pertimbangkan untuk ditanam sendiri.
    • Sayuran. Ini termasuk legum, sayuran hijau, sayuran umbi, jagung (biji-bijian jika kita meneliti lebih dekat), dan sayuran rambat seperti labu, mentimun, melon, dan labu parang. Sayuran ini menyediakan sejumlah besar nutrisi dan vitamin penting, di antaranya:

      • Protein. Legum adalah sumber protein yang baik.
      • Karbohidrat. Kentang dan bit adalah sumber karbohidrat dan mineral kompleks yang baik.
      • Vitamin dan mineral. Sayuran hijau, seperti kubis dan selada, serta sayuran rambat seperti mentimun dan labu adalah sumber vitamin dan mineral penting.

    • Buah. Kebanyakan orang berpikir bahwa buah adalah sumber vitamin C yang baik, tetapi sebenarnya buah juga menyediakan banyak vitamin dan mineral lain untuk diet Anda. Selain itu, buah tersedia dalam berbagai rasa berbeda untuk Anda nikmati. Sering kali, buah dapat diawetkan dengan dikeringkan atau dikalengkan. Dengan begitu, Anda tidak perlu menyimpan semua kelebihan buah di dalam kulkas.
    • Bijian. Kebanyakan orang tidak membayangkan untuk menanam bijian saat berpikir untuk menanam tanaman pangan sendiri, tetapi bijian adalah makanan pokok dalam kebanyakan diet. Bijian mengandung karbohidrat dan serat tinggi, dan bisa disimpan untuk waktu yang lama. Di banyak peradaban kuno dan di beberapa negara saat ini, seperti Indonesia, bijian menjadi makanan utama penduduknya. Tanaman pangan yang termasuk dalam kategori ini di antaranya:

      • Jagung. Sering dikonsumsi bersama makanan utama sebagai sayuran. Jagung juga merupakan bijian serbaguna yang bisa disimpan lama. Varietas yang baik, dipanen setelah mencapai kematangan penuh, dapat disimpan secara utuh, dipipil (biji jagung dilepaskan dari bonggolnya), atau digiling menjadi tepung yang dapat digunakan untuk membuat roti atau mengentalkan masakan. Untuk mereka yang tinggal di sekitar garis khatulistiwa, jagung mungkin salah satu bijian yang paling mudah ditanam untuk pertanian subsisten. Membekukan jagung adalah cara paling mudah untuk menyimpannya.
      • Gandum. Kebanyakan orang cukup akrab dengan gandum, yang biasanya diolah menjadi tepung untuk memanggang kue dan roti. Gandum dapat disimpan dengan baik setelah dipanen, tetapi memanen gandum lebih melelahkan dibanding memanen jagung karena Anda harus memotong seluruh tanaman, membundelnya (mengikatnya menjadi bundelan), memukul-mukul batang gandum untuk merontokkan bijinya, dan menggilingnya menjadi bubuk halus (tepung).
      • Oat . Oat adalah bijian lain yang dikonsumsi manusia dan harus melalui proses yang lebih rumit dibanding gandum dan jagung. Memanen oat juga membutuhkan kerja keras yang melelahkan seperti memanen gandum. Namun, oat bisa menjadi pilihan yang baik untuk beberapa area yang memungkinkan oat tumbuh dengan mudah.
      • Padi. Untuk area yang basah atau area yang rentan banjir atau bisa dialiri banjir, padi adalah pilihan yang jelas. Pada biasanya ditanam di tanah yang terendam air dangkal dan proses pemanenan kurang lebih sama seperti gandum.
      • Bijian lain seperti jelai dan gandum hitam, mirip dengan gandum dan oat .
  4. Panduan dalam artikel ini tidak memadai untuk memberi informasi yang menyeluruh dan akurat berdasarkan kebutuhan Anda. Sebagai gantinya, kita akan mempelajari kebutuhan dasar untuk menanam tanaman berbeda berdasarkan peta zona kekerasan tanaman yang ditetapkan Departemen Pertanian Amerika Serikat. [1] Anda mungkin dapat menggunakannya dengan membandingkan garis lintang dan ketinggian wilayah tempat Anda tinggal.
    • Buncis, kacang polong dan jenis legum lainnya. Tanaman ini ditanam setelah kondisi tanah menghangat dan membutuhkan waktu 75-90 hari untuk menghasilkan buah. Produksi akan terus berlanjut selama Anda merawat tanaman dengan baik.
    • Labu. Yang termasuk dalam kelompok tanaman ini di antaranya labu madu, melon, dan labu parang. Tanaman ini ditanam setelah cuaca menghangat dan butuh waktu antara 45 hari (mentimun) sampai 130 hari (labu parang) untuk menghasilkan buah yang bisa dipanen.
    • Tomat. Buah tomat (biasanya dianggap sebagai sayuran) bisa disemai di dalam pot dan harus dijaga agar tetap hangat, kemudian bisa dipindah ke tanah setelah kondisinya hangat. Tomat bisa terus menghasilkan buah sepanjang musim tanam.
    • Biji-bijian. Musim tanam bijian sangat bervariasi. Selain itu ada varietas musim dingin dan varietas musim panas. Secara umum, bijian musim panas, seperti jagung dan gandum musim panas, ditanam menjelang pengujung musim dingin saat suhu negatif diperkirakan akan berakhir dalam beberapa minggu dan membutuhkan waktu sekitar 110 hari untuk mencapai kematangan, kemudian 30-60 hari untuk cukup kering sehingga bisa dipanen dan disimpan.
    • Buah-buahan kebun. Apel, pir, plum, dan buah persih dianggap sebagai buah-buahan kebun di berbagai tempat dan tidak perlu ditanam setiap tahun. Pohon yang menghasilkan buah-buahan ini harus dipangkas dan dipelihara, dan biasanya membutuhkan waktu 2-3 tahun sebelum menghasilkan panen pertama yang tidak seberapa. Ketika pohon mulai menghasilkan buah, panen seharusnya meningkat setiap tahun dan setelah pohon mencapai kedewasaan dan memiliki sistem akar yang baik, satu pohon dapat menghasilkan buah melimpah setiap tahun.
  5. Anda harus menangani masalah spesifik dalam perencanaan, termasuk gangguan satwa liar sehingga Anda harus memasang pagar atau tindakan pencegahan permanen lainnya, paparan sinar matahari karena beberapa tanaman membutuhkan lebih banyak sinar matahari untuk bisa berproduksi, dan topografi karena membajak medan yang sangat curam bisa mendatangkan banyak masalah).
    • Buatlah daftar semua tanaman yang ingin Anda coba tanam di lahan Anda. Usahakan untuk membuat daftar yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang telah dibahas terdahulu. Anda mungkin bisa memperkirakan total hasil panen setiap tanaman dengan mempelajari tingkat keberhasilan panen orang lain di daerah Anda atau dengan menggunakan informasi dari tempat Anda membeli bibit. Dengan merujuk pada daftar dan rencana penanaman yang telah dimulai sebelumnya, Anda harus menghitung berapa banyak bibit yang dibutuhkan. Jika Anda memiliki lahan yang luas, tanam kelebihan bibit untuk mengimbangi tanaman yang kurang subur sampai Anda bisa memahami sepenuhnya apa yang Anda lakukan.
    • Usahakan untuk memanfaatkan lahan seefektif mungkin jika luasnya terbatas. Jika tinggal di wilayah dengan empat musim, Anda bisa menanam dan memanen di musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Ini memungkinkan Anda menikmati sayuran segar sepanjang tahun. Bit, wortel, kembang kol, kacang polong, kubis, bawang bombai, lobak, collard , sawi, dan banyak sayuran lainnya lebih suka tumbuh di cuaca dingin selama tanah tidak membeku. Tanaman musim dingin jauh lebih rentan terhadap serangan serangga. Jika lahan Anda terbatas, pertimbangkan alternatif lain (lihat bagian “Tips”).
  6. Jika berencana menanam biji-bijian, Anda akan membutuhkan gudang untuk menyimpan hasil panen agar tetap kering dan aman dari serangga dan hama. Jika Anda bermaksud memproduksi semua makanan yang akan dikonsumsi sendiri, mungkin kombinasi metode penyimpanan dan pengawetan akan sangat membantu. Langkah-langkah di atas menyinggung beberapa metode ini, tetapi sebagai rangkuman, berikut metode yang biasa digunakan untuk mengawetkan makanan:
    • Pengeringan (atau dehidrasi). Metode ini sangat cocok untuk mengawetkan buah-buahan dan beberapa jenis sayuran. Di sebagian besar wilayah beriklim kering dan hangat, Anda bisa melakukannya tanpa peralatan canggih.
    • Pengalengan . Metode ini membutuhkan wadah (yang dibisa digunakan kembali, kecuali tutupnya karena kualitasnya semakin menurun seiring waktu) dan Anda harus melakukan persiapan, peralatan memasak, dan keterampilan. Dalam artikel ini, membuat acar dianggap sebagai proses “pengalengan”, meskipun tidak selalu demikian.
    • Pembekuan. Sekali lagi, Anda membutuhkan sedikit persiapan memasak, lemari pembeku, dan wadah yang sesuai.
    • Penyimpanan dengan jerami. Metode ini belum disinggung sebelumnya dan biasanya digunakan untuk mengawetkan umbi tanaman, misalnya kentang, rutabaga , bit, dan umbi lainnya. Metode ini dilakukan dengan menyimpan umbi di dalam lapisan jerami, di lokasi yang kering dan sejuk.
    • Penyimpanan di dalam tanah (biasanya dilakukan di negara empat musim): Banyak umbi tanaman dan tanaman cole (seperti lobak dan kubis) bisa dibiarkan di dalam tanah selama musim dingin. Dalam banyak kasus, penting untuk mencegah agar tanah tidak membeku. Di wilayah dengan musim dingin yang ringan, Anda mungkin hanya memerlukan selimut beku. Namun, di wilayah dengan iklim yang lebih dingin mungkin membutuhkan lapisan mulsa setebal 30 cm dan terpal plastik. Metode penyimpanan ini adalah cara efektif untuk menghemat ruang dan mempertahankan kesegaran hasil panen.
  7. Anda perlu menginvestasikan sejumlah besar uang sebagai biaya awal jika tidak memiliki material dan peralatan yang dibutuhkan untuk memulai. Anda juga harus mencurahkan banyak tenaga untuk melakukan pekerjaan, dan itu berarti biaya tambahan jika Anda meninggalkan pekerjaan reguler untuk mendedikasikan diri dalam upaya ini. Sebelum telanjur menginvestasikan banyak uang dan waktu, lakukan penelitian tentang kondisi penanaman lokal di daerah Anda, jenis tanaman yang tersedia, dan kemampuan Anda untuk mengelola upaya yang membutuhkan kerja intensif ini. Keuntungan yang bisa diperoleh adalah Anda bisa menikmati makanan tanpa mengkhawatirkan herbisida, pestisida, dan kontaminan lain, selain yang Anda pilih untuk digunakan.
  8. Jika memiliki lahan luas dan peralatan yang memadai, Anda bisa memulai dengan skala yang cukup besar. Namun, jika tidak memiliki cukup pengetahuan dan pengalaman, Anda akan mempertaruhkan segalanya dengan memilih tanaman yang Anda pikir akan sesuai dengan tanah dan iklim di wilayah Anda. Dianjurkan untuk berbicara dengan orang-orang di daerah Anda untuk mendapatkan informasi spesifik tentang memilih tanaman dan kapan menanamnya, tetapi jika hal ini tidak memungkinkan, tanamlah tanaman “percobaan” pada tahun pertama untuk melihat seberapa bagus panen yang dihasilkan. Mulailah dengan skala kecil, mungkin Anda bisa mencoba menghasilkan persentase tertentu dari makanan yang Anda butuhkan untuk mendapatkan ide dari total produksi yang bisa Anda harapkan, sambil secara bertahap berusaha menuju tingkat swasembada pangan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menanam

PDF download Unduh PDF
  1. Jika tanah sudah dibudidayakan, itu berarti Anda hanya perlu menggemburkan dan “membalik” tanah, atau menutupi tanaman atau sisa tanaman dari penanaman sebelumnya. Proses ini juga disebut “membajak” tanah dan dilakukan dengan bajak yang ditarik hewan pengangkut atau traktor, atau dalam skala kecil, dilakukan dengan mesin kecil dengan sistem yang bergerak sendiri (biasa disebut “ rototiller ”). Jika hanya memiliki lahan kecil dengan anggaran terbatas, Anda bisa menggunakan beliung, sekop, dan cangkul. Pekerjaan ini bisa dilakukan beramai-ramai. Anda harus menyingkirkan batu besar, akar dan dahan, semak yang rimbun, dan kotoran lainnya sebelum membajak.
  2. Dengan peralatan pertanian modern, proses ini disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam, dan untuk tanaman yang bisa tumbuh di tanah yang “tidak dibajak”, Anda bisa melewati proses ini dan langkah sebelumnya. Di sini, kita mempertimbangkan metode umum yang akan digunakan oleh seseorang yang tidak memiliki peralatan dan keahlian untuk melakukannya. Tandai area yang akan ditanami, lalu gunakan cangkul atau bajak untuk membuat timbunan tanah gembur yang sedikit lebih tinggi membentuk kolom yang sejajar dengan panjang lahan. Selanjutnya, buatlah galur (galian dangkal di tanah) menggunakan alat pilihan Anda.
  3. Kedalaman dapat bervariasi, tergantung tanaman yang Anda pilih. Secara umum, tanaman sukulen seperti legum (buncis dan kacang polong) dan melon, labu, mentimun ditanam pada kedalaman 2-2,5 cm, sementara jagung dan kentang dapat ditanam pada kedalaman 6-9 cm. Setelah memasukkan benih ke galur, tutup dengan tanah dan padatkan (tepuk-tepuk perlahan) sehingga kolom benih (galur yang sudah ditutup) tidak cepat kering. Lanjutkan proses ini sampai Anda memiliki jumlah larikan sesuai rencana penanaman.
    • Anda juga bisa “menyemai” benih di dalam ruangan (misalnya di rumah kaca) dan memindahkannya nanti.
  4. Oleh karena Anda menanam tananam dalam larikan, Anda akan bisa berjalan di area kosong di antara larikan (ditengah-tengah) jika ingin melakukan penanaman dengan tangan. Anda perlu menggemburkan tanah di sekitar akar tanpa merusak akar itu sendiri. Anda bisa menambahkan mulsa untuk mengurangi atau bahkan menyingkirkan “gulma”/tanaman yang tidak diinginkan.
  5. Jika melihat daun yang digerogoti, Anda harus menentukan apa penyebab kerusakan. Banyak binatang menganggap tanaman muda yang lembut di kebun lebih menggugah selera daripada tanaman liar sehingga Anda harus melindungi tanaman dari masalah ini, tetapi serangga adalah masalah yang lebih umum saat menanam tanaman. Anda bisa meminimalkan kerusakan akibat serangga dengan menyingkirkan atau membasminya saat menemukannya. Untuk masalah serius, Anda perlu menggunakan metode kimia atau biologis (gunakan tanaman pengusir serangga di sekitarnya).
  6. Anda harus memiliki pengetahuan minimum untuk mengetahui kapan saat yang tepat untuk memanen tanaman. Banyak sayuran kebun umum bisa dipanen saat sudah masak dan akan terus menghasilkan produk sepanjang musim tanam jika dirawat dengan benar. Di sisi lain, biji-bijian sering kali dipanen saat benar-benar masak dan mengering pada tanaman. Memanen adalah pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga kerja dan saat Anda mulai berpengalaman dalam bercocok tanam, Anda harus mengurangi produksi tanaman tertentu sehingga panen bisa lebih mudah dikelola.
  7. Untuk sayuran umum, Anda memiliki beberapa pilihan untuk menyimpan hasil panen sambil menunggu musim tanam berikutnya. Wortel, lobak, dan sayuran umbi lainnya bisa disimpan dengan baik di kulkas atau ruang bawah tanah. Pengeringan adalah salah satu pilihan untuk mengawetkan daging, buah, dan sayuran, dan metode ini sangat cocok untuk hasil panen berupa biji seperti legum. Untuk mengawetkan sukulen dan buah , Anda bisa mempertimbangkan pengalengan [2] [3] atau membekukannya. Kantong plastik tanpa udara bisa mengawetkan sayuran beku lebih baik untuk jangka panjang.
    Iklan

Tips

  • Pertimbangkan untuk bekerja sama dengan tetangga. Akan lebih mudah mengelola sejumlah kecil tanaman berbeda dan Anda bisa menanam cukup banyak pilihan makanan untuk dua keluarga, sementara keluarga yang lain akan menanam tanaman lain dalam jumlah yang cukup sehingga Anda bisa melakukan barter.
  • Bahkan keluarga yang jarang mengonsumsi daging sering kali memutuskan untuk memelihara beberapa hewan ternak seperti ayam untuk mendapatkan telur. Kebutuhan makanan ayam sebagian besar bisa dipenuhi dari sampah organik kebun. Ayam akan mengonsumsi kulit sayur, roti basi, dan banyak sampah lain yang mungkin akan Anda buang atau olah menjadi kompos. Ketika ayam berhenti bertelur, pertimbangkan untuk menyembelih dan memasaknya.
  • Bangunlah rumah kaca. Dengan begitu, Anda bisa menanam makanan sepanjang tahun, bahkan saat cuaca dingin .
  • Jangan berhenti menanam sayur sendiri saat cuaca dingin (jika Anda tinggal di iklim dingin). Pertimbangkan untuk menyemai benih di dapur. Dengan menyemai beberapa jenis tanaman berbeda, seperti radis, brokoli, alfalfa dan semanggi, Anda akan memiliki berbagai rasa dan jenis sayuran berbeda dan memasukkan sayuran hijau segar dalam diet Anda untuk melengkapi sayuran yang dibekukan atau dikalengkan.
  • Carilah sumber makanan eksternal untuk melengkapi produksi pertanian Anda. Memancing, memetik buah beri liar dan kacang-kacangan, memanen tanaman yang tumbuh liar di daerah Anda dan aman dikonsumsi, bahkan memasang perangkap atau berburu bisa menjadi pilihan untuk diversifikasi diet Anda.
  • Jika Anda memiliki lahan sangat terbatas dan keinginan (atau kebutuhan) Anda cukup masuk akal, carilah metode lain untuk bercocok tanam. Ada sejumlah metode penanaman untuk menyiasati lahan sempit dan menghasilkan produksi tinggi. Berikut beberapa penjelasan singkat dan tautan ke sumber informasi yang lebih terperinci:

    • Perkebunan hidroponik. [4] [5] Metode ini melibatkan penanaman tanaman dalam media kultur air atau juga disebut [6] “pertanian tanpa tanah”.
    • Perkebunan vertikal . Metode ini digunakan untuk tanaman “rambat” yang biasanya membutuhkan banyak ruang untuk menyebarkan diri sehingga mengurangi daya tampung per meter persegi. Dengan memasang teralis, pagar, atau atau struktur pendukung lainnya, Anda bisa meningkatkan jumlah tanaman per meter persegi karena tanaman akan tumbuh secara vertikal, bukan horizontal.
    • Berkebun dalam pot. Beberapa tanaman dapat tumbuh di hampir semua wadah (bahkan toilet tua, meskipun terlihat buruk). Banyak orang menanam tanaman di “pot jendela” selama bertahun-tahun untuk memberikan keindahan di lingkungan apartemen kota yang gersang. Proses yang sama dapat digunakan untuk menanam tanaman pangan yang lebih kecil dan tidak terlalu bergantung pada akar, seperti paprika, labu, tomat dan lainnya.
    • Pekebunan pottage (kebun dapur hias). Metode ini memungkinkan penanaman sayuran terkonsentrasi dan rotasi. Selain itu, metode ini bisa menjadi alternatif yang indah untuk menggantikan halaman depan.
Iklan

Peringatan

  • Berhati-hatilah, tanam varietas berbeda, bekerja sama dengan petani lain dan minimalkan risiko. Menghasilkan makanan sendiri bisa mendatangkan kepuasan, tetapi keberuntungan Anda sangat dipengaruhi oleh alam, dalam bentuk hama dan cuaca buruk yang dapat menghancurkan seluruh tanaman dalam waktu yang sangat singkat.
  • Jika Anda ingin mengawetkan makanan dengan sistem pengalengan di rumah, lakukan dengan benar untuk menghindari risiko botulisme dan penyakit lainnya.
  • Budi daya makanan sendiri membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan pekerjaan fisik seperti membungkuk, mengangkat, dan mengangkut. Bersiaplah untuk berkeringat. Kenakan kaus kaki di balik sepatu atau pilihlah alas kaki yang mudah dibersihkan. Lindungi diri Anda dari sinar matahari dan serangga (kutu dan nyamuk bisa menularkan penyakit yang fatal) dengan sering-sering membersihkan diri secara menyeluruh.
  • Berhati-hatilah dengan jamur. Pastikan Anda tahu mana yang aman untuk dikonsumsi. Jika ragu, jangan memakannya sama sekali.
  • Jangan gunakan pestisida. Pestisida dapat meresap ke dalam makanan dan menyebabkan kanker pada manusia. Alih-alih, tanamlah tanaman pangan di rumah kaca atau lingkungan bersih lainnya yang terlindung dari hama.
  • Pastikan Anda membersihkan alat berkebun (sekop dan alat lainnya) sebelum digunakan untuk menjaga makanan tetap bersih.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Lahan yang cocok untuk pertanian.
  • Metode, alat dan ruang penyimpanan.
  • Sinar matahari dan akses air yang cukup.
  • Peralatan berkebun.
  • Benih dan pupuk

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.202 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan