Unduh PDF
Unduh PDF
Apakah adik laki-lakimu pernah masuk ke kamarmu dan memakan permenmu? Apakah ia pernah mengulangi ucapan kasar yang kamu ucapkan? Yang terburuk, apakah kamu pernah memarahi atau membuatnya tersinggung dan menangis, dan ia justru membuatmu terjebak dalam masalah? Pertengkaran antarsaudara memang wajar terjadi dan banyak anak-anak yang merasa kesal dengan adik laki-lakinya. Jika kamu ingin mengakrabkan diri dengannya, tentukan cara menyelesaikan konflik yang ada dan cerminkan rasa hormat. Libatkan orang tuamu jika semua langkah yang kamu coba tidak membuahkan hasil.
Langkah
-
Pikirkan perlakuanmu kepadanya sepanjang hari. Apakah kamu sering mendorongnya saat berpapasan dengannya? Apakah kamu sering menguncinya di kamar mandi untuk membuatnya kesal? Apakah kamu mengambil barang-barangnya tanpa izin? Biasanya mudah bagi seseorang untuk menjahili adiknya tanpa memikirkan dampaknya, terutama karena ia lebih muda dan tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh karena itu, mulai perhatikan perlakuanmu kepadanya.
- Terkadang, kejahilan yang kamu lakukan merupakan buah kesalahannya. Ia membuatmu kesal sehingga kamu membalasnya, dan ia pun kembali menjahilimu. Lingkaran “setan” ini tidak akan berhenti hingga kamu mengambil langkah lain.
-
Pikirkan apa yang ia rasakan. Mungkin sulit rasanya menjadi seorang adik. Ia mungkin merasa bahwa kamu adalah sosok yang keren dan ingin meluangkan waktu bersamamu, tetapi ia belum cukup dewasa untuk memainkan permainan yang kamu sukai atau meluangkan waktu bersamamu seperti teman-temanmu. Bisa saja ia sering memulai pertengkaran atau mengganggumu karena menginginkan perhatianmu.
- Kemampuanmu membayangkan apa yang seseorang rasakan dikenal dengan istilah empati. Hal ini membantumu menentukan tindakanmu terhadap seseorang dengan mendorongmu membayangkan apa yang ia rasakan dan menanggapinya dengan sesuatu yang dirasa paling membantu. Empati juga mendorongmu untuk membayangkan apa yang akan kamu rasakan saat berada di posisinya. [1] X Teliti sumber
-
Perlakukan ia sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Kamu mungkin pernah mendengar ucapan tersebut (dikenal sebagai " Golden Rule " atau aturan emas) [2] X Teliti sumber . Konsep tersebut merupakan aturan yang tepat untuk memperlakukan adikmu. Hanya karena ia adikmu, tidak berarti ia tidak berhak mendapatkan rasa hormat yang setara!
- Perlakukan ia sebagaimana kamu ingin ia memperlakukanmu. Jangan memarahinya, mengambil barangnya tanpa izin, atau mengadukannya. Ia mungkin tidak memberikan perlakuan yang sama, tetapi jika kamu menunjukkan rasa hormat dan sikap ramah kepadanya, tentunya kamu tidak akan disalahkan sebagai orang yang memulai pertengkaran.
-
Dekati ia dengan nada bicara yang ramah. Jangan pernah mengawali percakapan dengan teriakan. Perasaannya terluka saat kamu membentaknya, dan ia pun bisa saja balik membentakmu. [3] X Teliti sumber
- Coba katakan "Selamat pagi!" dengan nada yang positif setiap hari. Ucapanmu akan membuat harinya ceria.
Iklan
-
Ajaklah ia berbicara dari hati ke hati. Jika kalian akhir-akhir ini sering bertengkar, atau ia melakukan sesuatu yang membuatmu kesal, kamu harus membicarakan hal tersebut dengannya agar ia mengetahui apa yang kamu rasakan.
- Pastikan kamu tidak membuatnya menangis. Cobalah untuk tidak berbicara dalam nada yang meninggi atau memerintahnya. Biarkan ia bergabung dalam obrolan dan menceritakan apa yang ia rasakan.
- Awali ucapanmu dengan kata “Aku” untuk menjelaskan apa yang kamu rasakan. Daripada menyalahkannya dengan mengucapkan, misalnya, “Kamu selalu berisik dan bersikap kasar!”, kamu bisa mengatakan “Aku merasa kesal setiap kali kamu masuk ke kamarku tanpa mengetuk pintu. Aku merasa kamu tidak bisa menghormati privasiku." [4] X Teliti sumber
-
Mintalah maaf atas sikap kasarmu. Mungkin kamu pernah menjahili atau memarahinya saat ia membuatmu kesal. Mintalah maaf atas momen-momen tersebut dan tunjukkan bahwa kamu ingin menjalin hubungan yang lebih baik dengannya. [5] X Teliti sumber
- Coba katakan, "Maafkan aku karena sudah bersikap kasar dan memarahimu. Aku tidak tahu mengapa kadang-kadang aku bersikap seperti itu, tetapi aku akan mencoba bersikap lebih baik kepadamu."
-
Buatlah daftar hal-hal yang bisa kalian ubah. Kalian berdua mungkin sering membuat kesal atau bersikap kasar kepada satu sama lain. Catat hal-hal yang kamu harap tidak akan dilakukan olehnya, dan tanyakan kepadanya hal-hal yang ia harap tidak akan kamu lakukan.
- Buat daftar yang singkat dan berfokuslah kepada hal-hal yang paling penting. Coba catat dua atau tiga hal. Kamu bisa memintanya untuk tidak mengganggumu saat teman-temanmu sedang datang, mengetuk pintu sebelum masuk ke kamarmu, dan tidak meminjam mainanmu tanpa izin.
- Kalian berdua harus sepakat bahwa masing-masing pihak akan berusaha untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat kesal satu sama lain.
-
Tetap tenang saat ia bersikap kekanak-kanakan. [6] X Teliti sumber Akan sulit bagimu untuk menjalani obrolan yang serius dengan adikmu. Jika ia melontarkan suara-suara aneh atau mengolok-olokmu saat kamu sedang berbicara, cukup berdiri dan katakan “Aku sudah berusaha untuk bicara denganmu...” dan pergilah.
- Jika ia memanggilmu, tatap ia (tanpa mengatakan apa pun) dan tunggu hingga ia berbicara. Jika ia mengatakan sesuatu, duduklah di sampingnya dan selesaikan obrolanmu.
-
Dengarkan ucapannya dan tunjukkan bahwa kamu peduli terhadap apa yang ia pikirkan. Setelah ia selesai berbicara, peluklah ia dan ingatkan ia bahwa kamu menyayanginya, meskipun kalian berdua terkadang bertengkar.
-
Ketahui reaksi yang tepat saat kalian bertengkar. Meskipun kamu sudah berbicara dengannya dan sepakat untuk bersikap lebih akrab, ada kemungkinan kalian masih akan bertengkar di masa mendatang. Jika kamu merasa akan membentak atau memarahinya, katakan “Aku tidak ingin bertengkar denganmu." [7] X Teliti sumber
- Jika kamu mulai berdebat, biarkan ia menang sesekali. Hal tersebut akan membuatnya terkejut dan pertengkaran dapat berakhir dengan cepat. Katakan, “Baiklah! Kamu benar. Maafkan aku. Aku akan masuk ke kamar dan membaca."
- Jika kamu benar-benar marah kepadanya, tinggalkan ia dan katakan bahwa kamu tidak ingin mengucapkan sesuatu yang menyakitkan sehingga kamu perlu menjauh. Tunjukkan bahwa kamu tidak ingin bertengkar.
Iklan
-
Mainkan permainan kesukaannya atau baca buku yang ia sukai. Dengan meluangkan waktu bersamanya sambil melakukan hal-hal yang ia sukai, ia tidak akan mencari perhatianmu saat teman-temanmu datang atau kamu mengerjakan tugas rumahmu. [8] X Teliti sumber
- Jadwalkan waktu untuk bermain, pergi ke taman, atau sekadar mewarnai gambar bersama.
-
Dorong ia untuk bermain bersama saudara yang lain. Jika kamu memiliki beberapa orang adik, buat mereka bermain bersama. Dengan demikian, mereka akan sibuk bermain bersama dan tidak mengganggumu. Jika mereka mulai bertengkar, tengahi situasi dan ingatkan bahwa mereka bersaudara, dan bukan musuh. Bermainlah bersama selama beberapa menit hingga mereka mulai akur, kemudian lanjutkan kembali pekerjaanmu.
- Kamu bisa mengajak mereka bermain dokter hewan dengan beberapa boneka hewan, atau mempersiapkan permainan papan sederhana seperti Ludo atau Ular Tangga.
-
Berikan ia sesuatu untuk dikerjakan jika ia mulai membuatmu kesal. Jika kamu sedang mengerjakan sesuatu dan ia tidak mau berhenti mengganggumu, mintalah ia menggambar lukisan atau mewarnai halaman di buku mewarnai. Tunjukkan bahwa ia memiliki tugas yang “penting” dengan melakukan sesuatu untukmu. Ia pun akan merasa spesial saat mengerjakan “tugas” yang kamu berikan.
- Pastikan kamu berterima kasih dan menggantung lukisan yang ia buat di kamarmu agar ia tahu bahwa kamu benar-benar menghargainya.
-
Tunjukkan kepadanya bahwa kamu menyayanginya. Pastikan kamu memberi tahunya secara berkala bahwa kamu menyayanginya. Meskipun terdengar aneh atau “garing”, ia perlu tahu bahwa kamu selalu ada untuknya dan peduli kepadanya.
- Coba katakan "Aku sayang kepadamu!" di pagi hari saat ia berangkat sekolah atau di malam hari saat sebelum kamu masuk ke kamar untuk tidur.
Iklan
Tips
- Jika kalian bertengkar dan ia masih merasa kesal, berikan ia waktu untuk menyendiri agar ia bisa menenangkan diri.
- Jika ia ingin bermain di luar rumah atau memainkan permainan video, tetapi kamu sedang sibuk, mintalah ia mempersiapkan permainan sambil menunggumu. Jika kamu perlu mengerjakan sesuatu dalam waktu yang lebih lama, dorong ia untuk mengerjakan atau mengurus tugas dan tanggung jawabnya sendiri.
- Jika ia mencoba membuatmu kesal, jangan membentaknya. Perlu diingat bahwa ia hanya menginginkan perhatianmu. Ia mungkin bercermin kepadamu sehingga cobalah tunjukkan contoh yang baik dan kendalikan kemarahan atau kekesalanmu.
- Jika ia menyebalkan atau melakukan sesuatu yang buruk, tarik napas dalam-dalam agar kamu tidak merasa kesal.
Iklan
Peringatan
- Jika kamu memiliki masalah dengannya dan tidak tahu apa yang bisa dilakukan untuk menanganinya sendiri, bicaralah kepada orang tua.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/basics/empathy
- ↑ https://www.merriam-webster.com/dictionary/golden%20rule
- ↑ https://kidshealth.org/en/kids/sibling-rivalry.html?ref=search
- ↑ http://pbskids.org/itsmylife/friends/friendsfight/print_imessage.html
- ↑ https://kidshealth.org/en/teens/apologies.html?ref=search
- ↑ https://kidshealth.org/en/kids/sibling-rivalry.html?ref=search
- ↑ https://au.reachout.com/articles/conflict-with-family
- ↑ https://www.mcall.com/entertainment/mc-family-siblings-fighting-teen-brothers-20141116-story.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 2.950 kali.
Iklan