Unduh PDF Unduh PDF

Botulisme tipe C merupakan salah satu penyakit utama yang memengaruhi kesehatan itik, baik itik liar maupun itik peliharaan. Biasanya, Anda hanya perlu membiarkan penyakit tersebut sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, ada pengecualian tertentu yang perlu Anda ingat; jika ada itik yang terjangkit botulisme, jauhkan atau pisahkan itik tersebut dari kawanannya. Selain itu, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah penyakit tersebut.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menangani Botulisme pada Itik

Unduh PDF
  1. Botulisme merupakan penyakit yang meracuni itik. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit limberneck . Botulisme menyebabkan kelumpuhan pada itik, dimulai dengan kesulitan untuk naik atau menyelam ke bawah permukaan air. Kakinya akan mengalami kelumpuhan sehingga Anda mungkin melihatnya mencoba menggerakkan sayapnya saja. Selain itu, kelopak matanya tampak sayu dan lehernya tampak lesu. Kelumpuhan yang dialami juga terkadang diikuti dengan diare. [1]
  2. Setelah Anda mengetahui bahwa ada itik yang sakit, pindahkan itik tersebut dari tempat tersebut (yang disinyalir menjadi tempat terjadinya infeksi). Anda perlu menyediakan kandang sederhana untuk itik tersebut. Jika itik tetap dibiarkan berada di tempat asalnya, ia akan tetap terinfeksi oleh bakteri yang ada. Oleh karena itu, Anda harus memindahkannya dari tempat asalnya jika Anda ingin kondisi itik tersebut membaik. [2]
    • Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua itik bisa kembali pulih. Hanya itik yang tidak terinfeksi bakteri dalam jumlah yang mematikan yang bisa kembali membaik. [3]
  3. Ketika pertama kali melihat gejala-gejala botulisme, penting bagi Anda untuk segera menyediakan air bersih dan segar untuk itik yang terjangkit. Air membantu mendorong bakteri keluar dari tubuh itik. [4]
    • Jika itik tidak mau minum, gunakan suntikan untuk memasukan air pada tubuh itik. [5]
  4. Dua antitoksin utama yang dapat diberikan adalah antitoksin botulisme trivalen (A, B, E) dan antitoksin botulisme heptavalen (A, B, C, D, E, F, G). Jenis antitoksin pertama bisa didapatkan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (cobalah kunjungi kantor BPOM terdekat). Untuk jenis antitoksin kedua, Anda bisa mendapatkannya melalui dokter hewan yang akan perlu mendapatkannya sendiri dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. [6] Penggunaan jenis antitoksin kedua (antitoksin heptavalen) juga disarankan untuk menangani jenis-jenis botulisme yang lain. [7]
    • Sering kali itik terjangkit botulisme tipe C yang, umumnya, tidak akan menjangkiti manusia, anjing, atau kucing. [8] Akan tetapi, terkadang itik juga terjangkit botuslime tipe E. [9]
    • Biasanya, penanganan menggunakan antitoksin tidak perlu dilakukan. Selain tidak praktis, penangangan juga perlu dilakukan sedini mungkin ketika gejala-gejala botulisme belum begitu tampak jelas. [10]
  5. Terkadang, botulisme disebabkan oleh adanya luka yang memungkinkan masuknya bakteri ke dalam darah. Jika itik Anda mengalami luka, Anda perlu membawanya ke dokter hewan untuk diperiksa karena luka yang ada mungkin perlu ditangani dengan operasi. [11]
  6. Biasanya kondisi itik akan membaik dalam dua hari. Jika kondisi itik Anda tampak membaik dalam waktu dua hari, ada kemungkinan ia akan pulih. [12]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mencegah Botulisme pada Itik

Unduh PDF
  1. Sering kali, itik terjangkit botulisme karena hidup, meminum, dan makan di daerah perairan yang tetap (tanpa adanya sirkulasi air). Hal tersebut mendorong perkembangan bakteri, dan itik yang hidup di perairan tersebut mungkin menghirup bakteri tersebut. [13]
    • Itik juga dapat terjangkit botulisme setelah memakan invertebrata kecil yang mati, serta belatung yang memakan bangkai yang ada di sekitar habitat itik. [14]
    • Makanan yang busuk atau tanaman yang mati juga dapat menyebarkan dan menularkan botulisme pada itik. [15]
  2. Dengan membatasi populasi lalat, Anda bisa membatasi populasi belatung yang membawa bakteri botulisme dan hidup di habitat itik. Populasi lalat berkembang karena adanya beberapa faktor, terutama jika itik dipelihara di dekat/bersama hewan-hewan ternak lainnya. [16]
    • Kendalikan atau kelola pupuk kandang yang digunakan. Pupuk kandang merupakan salah satu hal yang menarik perhatian lalat. Pastikan Anda membuang pupuk kandang yang tersisa, setidaknya, dua kali seminggu. Selain itu, penting bagi Anda untuk mengeringkan pupuk tersebut karena kelembapan pada pupuk dapat menarik perhatian lalat. Untuk mengeringkannya, sebar dan ratakan pupuk kandang di tempat yang terkena cahaya matahari. Ambil pupuk dengan sekop setelah mengering. [17]
    • Bersihkan tumpahan cairan yang ada. Baik tumpahan makanan ternak dan pupuk kandang dapat menarik perhatian lalat. Oleh karena itu, segera bersihkan tumpahan yang ada untuk mencegah datangnya lalat. [18]
    • Pastikan tidak ada rumput liar yang mengotori atau memenuhi parit pembuangan. Area-area yang gelap seperti itu dapat menarik perhatian lalat. [19]
    • Kembangkan spesies hewan pemakan lalat. Sebagai contoh, tawon muda dari spesies parasitoid lalat memakan kepompong lalat. Selain itu, spesies tersebut juga tidak akan mengganggu manusia. [20]
  3. Jika ada beberapa ekor itik yang mati karena botulisme, penting bagi Anda untuk segera membuang bangkai-bangkai itik tersebut. Itik-itik lain dapat ikut terjangkit botulisme dari bangkai yang ada. Selain itu, bangkai tersebut juga dapat mengotori atau mencemari daerah perairan yang ada. [21]
    • Solusi terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mengubur atau membakar bangkai hewan yang mati di tempat yang cukup jauh dari habitat itik. [22]
  4. Seperti halnya bangkai itik, bangkai ikan juga dapat memicu penyebaran botulisme. Jik ada bangkai ikan yang ditemukan di kolam itik, ada baiknya Anda segera membuang bangkai ikan tersebut. [23]
  5. Perairan dangkal cenderung bersifat stagnan (dalam hal ini, tidak memiliki sirkulasi air). Selain itu, perairan dangkal, terutama pada cuaca panas/hangat, dapat memicu perkembangan bakteri penyebab botulisme. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mengosongkan daerah perairan yang dangkal atau memperbanyak air pada daerah tersebut agar daerah perairan tidak dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan bakteri. [24]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.314 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan