Unduh PDF Unduh PDF

Penilaian performa kerja bisa menjadi pengalaman menegangkan dan menakutkan, apalagi jika hasil kerja Anda dianggap kurang memuaskan. Setelah itu, hari-hari berikutnya mungkin akan lebih buruk ketimbang saat penilaian sebab selain harus menanggapi hal-hal yang disampaikan oleh atasan, Anda bisa merasa stres jika khawatir akan dipecat. Kabar baiknya, ada “cara benar” dan “cara salah” menghadapi penilaian performa kerja. Jika mengetahui cara yang tepat, Anda lebih siap menghadapi penilaian negatif yang paling buruk atau bahkan mendapatkan penilaian positif.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menjaga Sikap Saat Penilaian

Unduh PDF
  1. Entah mendapatkan pujian atau kritik pedas, atasan ingin melihat bahwa Anda menjalani proses penilaian dengan sungguh-sungguh. Untuk itu, siapkan poin-poin yang ingin Anda bicarakan sebelumnya, bisa ditulis atau dihafalkan. [1] Seburuk apa pun keadaannya, atasan yang cerdas akan menghargai karyawan yang sudah bekerja keras agar mendapatkan nilai terbaik.
    • Dua poin pembicaraan penting yang harus Anda siapkan, yaitu pencapaian utama yang sudah Anda raih dan tantangan terbesar yang sedang Anda hadapi. Pembahasan tentang kedua topik tersebut bisa menjadi cara untuk mendapatkan nasihat dari atasan.
  2. Saat penilaian, biasanya terjadi dialog timbal balik antara bawahan dan atasan, alih-alih komunikasi satu arah. Mungkin Anda perlu mengungkapkan perasaan tentang pekerjaan, keberhasilan, masalah, dan hubungan kerja dengan karyawan yang lain. Untuk itu, datanglah ke kantor dengan kondisi fisik yang segar, cukup tidur, dan siap membicarakan semua hal tentang pekerjaan. Berfokuslah pada percakapan selama penilaian berlangsung sebab saat ini, Anda dituntut untuk memberikan perhatian penuh. Jadi, jangan melamun atau kehilangan arah pembicaraan.
    • Orang-orang yang merasa gugup saat menghadapi penilaian kerja mungkin akan kesulitan mengumpulkan energi yang dibutuhkan agar bisa terlihat waspada dan fokus. Dalam kondisi ini, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar tidak “terlalu” gelisah, misalnya tidak minum kopi, bernapas dalam-dalam , dan cukup berolahraga sehari sebelumnya agar kondisi Anda tetap rileks.
  3. Jangan terkesan malu-malu saat menghadapi penilaian performa kerja. Jadikan penilaian ini sebagai kesempatan untuk menyampaikan pendapat yang jujur tentang pekerjaan Anda, baik yang positif maupun yang negatif (tanpa bersikap kasar, tentunya). Berikan pendapat tentang gaji yang Anda terima, kondisi kerja, rekan kerja, bahkan tentang atasan. Kesempatan seperti ini jarang terjadi sebab bawahan biasanya diposisikan sebagai orang yang selalu diarahkan. Akan tetapi, ingatlah bahwa atasan yang menilai juga bisa memberikan pendapat yang sama jujurnya tentang Anda.
    • Jika Anda pada dasarnya pemalu atau sulit menyampaikan pendapat yang selama ini Anda simpan rapat-rapat, cobalah berlatih mengungkapkannya di luar jam kerja dengan teman dekat atau rekan kerja yang Anda percayai. Manfaatkan teknik meningkatkan kepercayaan diri menggunakan bahasa tubuh, terutama berlatih menjaga postur tubuh agar selalu tegak, mengatur tempo saat berbicara, melakukan kontak mata dengan orang yang Anda ajak bicara. [2] Beberapa kiat penting ini bisa membantu Anda bersikap lebih leluasa saat berada di lingkungan sosial yang membuat stres, termasuk hal-hal yang terkait dengan pekerjaan.
  4. Banyak atasan yang merasa senang jika bawahan mereka memiliki gagasan positif atau bijaksana tentang cara mendukung tujuan perusahaan. Semua perusahaan ingin melakukan penghematan biaya sebanyak mungkin dengan mencari berbagai cara untuk menurunkan pengeluaran serendah mungkin dan memanfaatkan aset yang ada sebaik mungkin. Oleh karena itu, Anda akan dinilai sebagai karyawan yang layak dihargai jika mampu menunjukkan bahwa pekerjaan Anda memiliki peran dalam kesuksesan perusahaan selama ini, walaupun pekerjaan Anda tidak terlalu penting.
    • Inilah yang tentunya harus Anda sampaikan jika Anda banyak dikritik selama penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman Anda tentang apa artinya Anda bagi perusahaan bisa menjelaskan kepada atasan bahwa perilaku buruk yang ia cela bukanlah karena Anda sengaja melalaikan tanggung jawab.
  5. Mungkin akan terasa kurang nyaman membahas masalah yang Anda hadapi dengan atasan, apalagi jika masalah ini terkait dengan gaya manajemen. Namun, jangan lewatkan kesempatan ini begitu saja sebab penilaian performa adalah satu-satunya momen yang menanyakan hal ini kepada Anda secara langsung. Atasan yang bijaksana akan menghargai kritik yang disampaikan dengan sopan. Ia sendiri juga mempunyai atasan dan ingin menunjukkan usaha terbaiknya agar para bawahannya bisa bekerja dengan bahagia dan produktif. [3]
    • Penilaian performa yang positif adalah wadah yang tepat untuk mengungkapkan kesulitan kerja. Atasan yang menghargai Anda sebagai karyawan berkompeten yang bernilai tinggi akan menanggapi masalah Anda dengan serius ketimbang atasan yang menilai pekerjaan Anda di bawah rata-rata.
  6. Kritik sangat mungkin diberikan saat penilaian performa. Hampir semua orang memiliki aspek tertentu dalam bekerja yang masih bisa diperbaiki. Jadi, jangan merasa diserang atau takut tentang keamanan kerja jika atasan memberikan usul untuk perbaikan. Terimalah kritik yang diberikan dengan jiwa besar. Jangan marah, walaupun menurut Anda kritik dari atasan tidak sepenuhnya benar.
    • Ketahuilah bahwa ada kritik yang sangat tajam atau bersifat pribadi saat penilaian performa kerja. Contohnya, jika atasan menghina Anda, membuat pernyataan yang tidak benar tentang Anda, keluarga, atau kehidupan pribadi, atau menyerang Anda tentang hal-hal di luar pekerjaan, jangan ditanggapi selama penilaian. Setelah selesai, hubungi departemen personalia untuk menjelaskan perilaku atasan Anda.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menanggapi Hasil Penilaian

Unduh PDF

Menanggapi Penilaian yang Mengkritik

  1. Mungkin Anda akan merasa diserang secara pribadi karena dikritik saat penilaian. Akan tetapi, tidak ada alasan untuk merasa diserang, kecuali jika atasan menyerang Anda secara pribadi (sesuai penjelasan di atas). Penilaian performa kerja adalah wadah konstruktif yang bertujuan memperbaiki kualitas kerja dan tidak seorang pun berniat merendahkan atau membuat Anda merasa buruk tentang diri sendiri. Satu-satunya hal yang dinilai saat ini adalah pekerjaan Anda, bukan diri Anda secara pribadi.
    • Jika sulit membebaskan pikiran Anda dari kritik yang diberikan selama penilaian yang kurang menyenangkan, gunakan teknik yang disebut “Kesadaran Pikiran”. Saat menyadari bahwa Anda mulai marah, sedih, atau kecewa menghadapi kritik, berusahalah “memikirkan pikiran Anda”. Pikirkan mengapa Anda merasa seperti ini dan cobalah mengamati aliran kesadaran secara kritis. [4] Dengan “membebaskan diri dari pikiran”, Anda memiliki kesempatan untuk menanggapi kritik secara rasional, alih-alih hanya bereaksi atas apa yang Anda rasakan karena dikritik.
  2. Setelah Anda bisa memikirkan kritik dengan tenang dan objektif, buatlah beberapa rencana perbaikan yang menantang, tetapi tetap bisa dilakukan. Terlebih lagi, rencana ini harus berkelanjutan, yaitu beberapa target yang bisa Anda capai secara konsisten. Rencana ini bukanlah sesuatu yang mudah dicapai, tetapi sulit dipertahankan sebab rencana seperti ini hanya membuat Anda terlihat lebih buruk ketimbang sebelumnya.
    • Rencana terbaik adalah rencana dengan tujuan pasti yang terukur, alih-alih rencana pengembangan diri yang tidak jelas. Contohnya, jika Anda dikritik karena terlambat masuk kerja, lebih baik Anda katakan kepada diri sendiri, “Aku akan tidur jam 11 malam dan bangun jam 7 pagi agar masih cukup banyak waktu untuk mempersiapkan diri sebelum bekerja” ketimbang “Aku akan berusaha lebih keras agar bisa datang ke kantor tepat waktu”.
  3. Kritik yang diberikan saat penilaian mungkin merupakan akibat dari kurangnya keterampilan kerja yang dibutuhkan agar Anda bisa bekerja dengan baik. Jika atasan belum menentukan jadwal agar Anda bisa mengikuti pelatihan ini untuk Anda, hubungi departemen personalia untuk mencari informasi lebih lanjut.
    • Jika perusahaan ingin memberikan tanggung jawab lebih kepada Anda, anggaplah kritik ini sebagai pujian tersembunyi sebab pelatihan membutuhkan banyak biaya dan bisa menjadi indikator bahwa perusahaan mau berinvestasi agar bisa berkembang bersama-sama.
  4. Jika atasan mengkritik pekerjaan Anda dengan keras, ia akan berusaha mencari tahu perbaikan yang terukur di kemudian hari. Jangan biarkan kerja keras Anda sia-sia. Siapkan rencana untuk menjelaskan perbaikan yang sudah Anda lakukan saat pertemuan berikutnya atau dalam pembicaraan tatap muka dengan mengajukan bukti pendukungnya.
    • Agar bisa memberikan kesan baik setelah dikritik saat penilaian, cobalah meminta evaluasi dari atasan untuk membahas progres Anda. Begitu Anda berhasil mencapai progres tertentu, sampaikan hal ini dalam sesi evaluasi. Contohnya, jika belum apa-apa atasan sudah mengajukan fakta bahwa hasil kerja Anda pada proyek yang lalu gagal mencapai target, katakan bahwa Anda bisa mencapai target proyek berikutnya dan akan selesai lebih awal.
  5. Hasil penilaian biasanya mencakup hal-hal yang ingin Anda ketahui sendiri. Informasi tentang gaji, misalnya, bisa menimbulkan kecemburuan dan melukai perasaan orang lain jika Anda beberkan. Jangan menceritakan hasil penilaian Anda saat mengobrol. Alih-alih, bahaslah dengan keluarga, teman-teman di luar pekerjaan, dan rekan kerja tertentu yang sangat Anda percayai.
    • Bersikaplah bijaksana jika Anda harus mendiskusikan hasil penilaian dengan orang lain karena alasan tertentu. Jangan berbangga diri atau bergurau saat membahas hasil penilaian sebab Anda tidak pernah tahu jika ia membandingkannya dengan rekan kerja Anda yang lain.
  6. Jangan membuang-buang waktu hanya untuk menyesali masa lalu sebab tidak ada yang bisa mengubahnya. Anda akan kehabisan energi dan tidak mampu berfokus pada perbaikan jika terus memikirkan dan menyesali hal-hal negatif dari penilaian kerja yang sudah lama berlalu. Alih-alih, lupakan saja hal-hal negatif ini setelah Anda menerima hasil penilaian (dan mencari bantuan atau pelatihan, jika dibutuhkan). Mulailah memikirkan masa depan sambil mencari cara baru untuk bekerja lebih baik lagi.
    • Walaupun sulit, cobalah bersikap positif setelah mendapatkan penilaian negatif. Bekerja dengan wajah sedih atau murung bisa tercermin pada hasil kerja yang buruk sehingga Anda terlihat seperti karyawan dengan performa kerja yang buruk, walaupun Anda sudah berusaha memperbaiki kualitas kerja. Anda juga akan menarik perhatian rekan kerja yang meragukan atau bertanya-tanya tentang emosi Anda yang tiba-tiba berubah. Hal ini bisa memperbesar masalah sebab atasan memahami bahwa moral karyawan bisa memengaruhi produktivitas perusahaan. [5]
    Iklan

Menanggapi Penilaian Positif

  1. Selamat! Penilaian performa yang positif boleh Anda banggakan sebab ini adalah indikator bahwa atasan senang dengan hasil kerja Anda dan posisi Anda lebih aman. Penilaian positif adalah sesuatu yang selalu Anda perjuangkan dengan bekerja keras. Jadi, gunakan kesempatan ini untuk merasa senang tentang diri sendiri.
    • Adakah perayaan kecil bersama keluarga dan teman-teman setelah mendapatkan nilai kerja yang baik. Walaupun ide ini sangat baik, berhati-hatilah agar berita tentang perayaan ini tidak terdengar oleh rekan-rekan kerja sebab bisa melukai perasaan jika mereka tidak mendapatkan nilai yang baik.
  2. Jangan pernah berhenti meningkatkan kemampuan kerja. Tunjukkan dedikasi kerja jangka panjang dengan meningkatkan diri, bahkan setelah mendapatkan pujian. Ingatlah bahwa penilaian positif bukanlah ajakan untuk beristirahat, alih-alih sebagai petunjuk bahwa pemberi kerja merasa senang dengan hasil kerja Anda dan mengharapkan lebih banyak lagi.
    • Ingatlah bahwa banyak pekerjaan yang menawarkan hadiah atas usaha mencapai yang terbaik. Contohnya, jika hanya ada satu kesempatan mendapatkan promosi bagi seluruh karyawan, pemilik perusahaan akan memberikannya kepada karyawan yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan kerjanya dan mencapai yang terbaik, alih-alih mereka yang paling sering mendapatkan penilaian positif.
  3. Penilaian positif bukan berarti hanya berisi hal-hal positif. Catatlah kritik yang diberikan selama penilaian dan berikan perhatian yang sama besarnya dengan kritik saat penilaian negatif. Atasan lebih suka jika bawahannya tidak puas dengan penilaian “cukup baik”. Oleh karena itu, carilah peluang untuk berbuat lebih dan mendapatkan penilaian yang seluruhnya positif lain kali.
    • Selain itu, perlu diingat untuk penilaian yang akan datang, atasan Anda mungkin akan menyampaikan lagi kritik yang sudah pernah ia sampaikan. Akan sangat memalukan jika harus menjelaskan bahwa Anda belum melakukan apa-apa dalam menanggapi kritik tersebut. Jangan biarkan hal ini terjadi.
  4. Jangan melakukan kesalahan karena menjadi kurang bersemangat setelah dinilai baik. Ini bisa menjadi sinyal bagi atasan bahwa usaha Anda dalam bekerja tergantung pada pujian yang Anda dapatkan, alih-alih karena dedikasi dari diri sendiri. Seiring waktu, karyawan yang merasa puas hanya mengandalkan pencapaian masa lalu untuk menilai keberadaannya bisa membuat ia gagal menjadi kanditat utama. Jadi, jangan pernah berhenti menentukan dan mencapai tujuan tertinggi bagi diri sendiri.
    Iklan

Tips

  • Setelah selesai dinilai, persiapkan diri untuk penilaian berikutnya. Gunakan hasil penilaian terakhir sebagai panduan kerja bulan-bulan mendatang. Beri tahukan kepada atasan bahwa langkah-langkah yang Anda lakukan sudah sesuai dengan saran yang ia berikan. Mintalah atasan memberi tahu jika ada masalah atau keluhan, alih-alih menunggu penilaian berikutnya.
  • Bersikaplah proaktif dan mintalah umpan balik positif. Jika atasan atau penilai hanya berfokus pada hal-hal negatif, mintalah umpan balik positif tentang kebaikan Anda.
  • Jika mendapatkan hasil penilaian tertulis, jangan ditinggalkan begitu saja sehingga bisa terlihat oleh rekan kerja. Simpanlah di dalam tas tangan atau tas kerja, jangan di meja kerja.
  • Saat dinilai, ingatlah bahwa selalu ada opsi untuk menilai pekerjaan Anda! Apakah pekerjaan Anda sudah sesuai dengan harapan? Apakah Anda merasa bahagia dengan pekerjaan saat ini? Jika masih ada keinginan yang belum terpenuhi, gunakan penilaian performa yang positif sebagai kesempatan untuk melakukan tawar-menawar dalam bernegosiasi.
Iklan

Peringatan

  • Jangan marah. Jika apa yang Anda dengar selama penilaian terasa kejam, kasar, atau benar-benar tidak pantas, hubungi departemen personalia agar Anda sendiri tidak perlu marah.
  • Penilaian performa seharusnya menilai perilaku tertentu secara objektif, alih-alih tentang urusan pribadi. Contohnya, “Bulan Januari ini Yeni terlambat masuk kerja 4 kali” adalah keluhan yang wajar, tetapi “Yeni baru saja melahirkan sehingga bulan Januari ini ia terlambat masuk kerja beberapa kali” bukan keluhan yang wajar sebab keputusan Yeni ingin punya bayi tidak bisa dikaitkan dengan performa kerjanya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 25.248 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan