Unduh PDF
Unduh PDF
Setelah menggeser halaman profil pengguna ke kanan ( swipe right ) dan menemukan pengguna yang cocok, mungkin Anda mendapatkan banyak pesan dari para pengguna Tinder lain. Namun, tanggapan Anda akan bergantung pada ketertarikan untuk mengenalnya dan bertemu dengannya, atau justru keinginan untuk menolaknya. Untungnya, Anda bisa memberikan tanggapan yang tepat dengan mudah. Tak lama lagi, Anda bisa menemukan pengguna Tinder yang cocok!
Langkah
-
Kirimkan tanggapan singkat jika ia pun mengirimkan pesan yang singkat. Jika Anda adalah sosok pemalu tetapi ingin menunjukkan ketertarikan, tanggapi pesannya dengan sesuatu yang sederhana agar setidaknya obrolan tetap berjalan. Anda bisa menambahkan emoji lambaian tangan jika ingin tampak lebih ramah. Balasan seperti ini setidaknya bisa mencerminkan ketertarikan Anda kepadanya.
- Balas pesannya dengan ucapan seperti “Hai, Erik! Senang bertemu denganmu!” Dengan pesan seperti ini, ia setidaknya tahu bahwa Anda memahami “maksudnya”. Setelah itu, keputusan untuk melanjutkan obrolan ada di tangannya.
-
Ajukan pertanyaan sederhana agar obrolan tetap berjalan. Jika Anda ingin mengarahkan obrolan ke topik tertentu, tanggapi pesannya dengan pertanyaan sederhana. Hindari pertanyaan yang bersifat terlalu personal di awal interaksi dan cobalah kenali ia lebih dalam.
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Apa kabarmu?” Pertanyaan ini mungkin sederhana, tetapi bisa menjadi titik awal obrolan.
- Anda juga bisa mengatakan, “Sibuk apa saja nih ?” Pertanyaan ini memberinya kesempatan untuk menceritakan aktivitas atau kesehariannya.
- Untuk pertanyaan yang lebih terarah, Anda bisa mengatakan, “Bagaimana akhir pekanmu?” Saat menjawab pertanyaan Anda, ia memiliki kesempatan untuk menceritakan aktivitas-aktivitas yang ia minati.
-
Lemparkan komentar mengenai biografinya untuk menunjukkan hal yang menarik minat Anda tentangnya. Berikan komentar tentang biografinya agar ia memahami alasan Anda tertarik kepadanya sejak awal. Komentar ini juga membantu mengarahkan obrolan Anda dengannya.
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Kamu mengikuti pertandingan triatlon, ya? Wah! Sudah berapa lama kamu ikut bertanding?” Pertanyaan seperti ini membuka jalan untuk membahas hal-hal yang diminati, baik oleh Anda maupun lawan bicara.
- Komentar lain yang bisa dilontarkan mencakup, “Di biodata, kamu menyebutkan bahwa kamu memiliki empat saudara perempuan. Hmm... Pasti ada banyak anggota keluarga perempuan di rumahmu.” Komentar seperti ini bisa memberinya kesempatan untuk menceritakan keluarganya.
-
Ceritakan sesuatu tentang diri Anda agar ia bisa mengomentari sesuatu. Jika Anda sama-sama menyukai hal yang ia sebutkan dalam biodatanya, Anda bisa menceritakan hal tersebut agar obrolan tetap berjalan. Bicaralah secara jujur dan jangan berbohong mengenai hal yang Anda minati. Namun, ceritakan hal-hal yang Anda tidak keberatan untuk bagikan.
- Jika Anda berdua sama-sama menyukai olahraga, coba katakan, “Sepertinya kamu merasa kesal karena pertandingan tadi malam. Aku juga begitu. Untung tim kita masih bisa memenangkan pertandingan.” Komentar seperti ini memberi kesempatan untuk membahas hal-hal yang sama-sama diminati.
- Katakan bahwa Anda juga menyukai hal yang sama dengan menceritakan diri sendiri. Anda bisa mengatakan, misalnya, “Aku juga sedang berlatih untuk pertandingan maraton. Ini akan jadi kompetisi ke-20 yang kuikuti. Sudah berapa lama kamu berlatih berlari, dan apa saja lomba lari yang pernah kamu ikuti?”
-
Balas pesannya dengan komentar yang mengandung rayuan untuk mencerminkan ketertarikan. Setelah mengobrol cukup lama, tunjukkan ketertarikan Anda melalui rayuan ringan. Goda ia saat ia mengatakan sesuatu yang konyol atau katakan bahwa Anda senang mengobrol dengannya.
- Anda bisa mengatakan, misalnya, “Aku senang mengobrol denganmu. Kamu adalah sosok yang lucu dan manis.”
- Katakan kepadanya, “Wah! Aku merasa nyaman berbicara denganmu, seolah-olah kita sudah saling mengenal cukup lama.”
-
Kirimkan animasi GIF jika dirasa dapat membangkitkan suasana dalam obrolan. Animasi dapat membangun suasana dalam obrolan atau memancing tanggapan darinya. Gambar merupakan konten yang tepat untuk memberikan tanggapan yang singkat, tetapi cukup unik dibandingkan pesan-pesan balasan lain yang pernah ia dapatkan. [1] X Teliti sumber
- Pilih animasi GIF yang lucu, konyol, atau membangkitkan nostalgia. Gambar atau animasi seperti ini bisa mengembangkan obrolan atau mencerminkan kepribadian Anda.
-
Ajukan pertanyaan mengenai salah satu fotonya untuk mempelajari lebih banyak tentangnya. Pertanyaan seperti ini menunjukkan bahwa Anda mau meluangkan waktu untuk melihat koleksi fotonya dan tertarik untuk mendengarkan lebih banyak ceritanya. Jangan ragu untuk memberikan pujian.
- Anda bisa mengatakan, misalnya, “Hei! Aku suka fotomu saat bergaya di depan air terjun. Di mana lokasinya?” [2] X Teliti sumber
- Anda juga bisa mengatakan, “Kamu tampak sangat ceria di foto pantai itu. Pantai apa yang kamu kunjungi?”
-
Tanggapi pesannya dengan pertanyaan acak jika obrolan terasa “tersendat”. Pertanyaan seperti ini menunjukkan bahwa Anda adalah sosok yang mengasyikkan dan menyukai tantangan, serta mau mencoba hal-hal spontan. Selain itu, pertanyaan seperti ini juga memberinya petunjuk mengenai kepribadian Anda dan bisa menonjolkan sisi lain dari diri Anda. [3] X Teliti sumber
- Secara tiba-tiba, Anda bisa bertanya, “Apa kamu pernah mencoba rafting ? Sudah lama aku ingin mencobanya.” Meskipun terkesan tiba-tiba (dan mungkin sedikit canggung), pertanyaan seperti ini sebenarnya mengasyikkan dan bisa mengembangkan obrolan Anda dengannya.
-
Ceritakan lelucon jika Anda ingin ia tahu bahwa Anda memiliki sisi humoris. Jika obrolan mulai terasa membosankan, cairkan suasana dengan humor. Anda bisa menunjukkan sisi penuh rayuan, sisi konyol, dan sisi humoris Anda. Namun, berusahalah untuk membuatnya tertawa atau tersenyum.
- Sebagai contoh lelucon “receh” yang menggelitik, Anda bisa mengatakan, “Siapa penyanyi yang senang bersepeda? Selena ‘Gowes’!”. [4] X Teliti sumber
-
Tanyakan tujuan atau “agenda”-nya untuk menarik perhatiannya. Jika Anda tertarik untuk melanjutkan obrolan, Anda perlu mengetahui apa yang ia cari. Anda harus mengetahui keinginan atau ekspektasinya sebelum memberikan nomor telepon jika ternyata ia hanya membutuhkan “teman”.
- Anda bisa mengajukan pertanyaan konyol seperti, “Aku tertarik untuk bertemu denganmu. Apa kamu ingin mencari pacar atau “TTM”?” Dengan pertanyaan yang ringan, Anda tetap bisa membaca atau menebak ekspektasinya.
- Untuk pertanyaan yang lebih serius, coba katakan, “Aku senang mengobrol denganmu, tetapi aku ingin tahu seperti apa hubungan yang kamu cari.”
Iklan
-
Berikan ia nomor telepon Anda dan ajaklah ia bertemu setelah menghubunginya. Jika Anda tertarik untuk bertemu dengannya, berikan nomor telepon Anda dan rencanakan pertemuan langsung. Dengan demikian, Anda bisa mendengar nada bicaranya untuk mengukur tingkat ketertarikannya.
- Anda bisa mengatakan, “Aku ingin mengenalmu lebih jauh. Ini nomor teleponku. Coba hubungi aku. Kita bisa mencari waktu dan tempat untuk bertemu.” Ucapan seperti ini menunjukkan kepadanya bahwa Anda tertarik untuk menjalin hubungan yang lebih serius, tetapi ingin ia ikut terlibat dalam merencanakan pertemuan langsung.
- Jika Anda ingin mengobrol terlebih dahulu, bahas kemungkinan bertemu dengan mengatakan, misalnya, “Ini nomor teleponku. Kamu bisa menghubungiku ke nomor itu. Aku senang bisa mengobrol denganmu. Mungkin nanti kita juga bisa bertemu secara langsung.”
-
Usulkan tempat umum yang kasual dan ajak seorang teman untuk pertemuan dengannya secara langsung. Katakan bahwa Anda tertarik kepadanya dan ingin mengobrol lebih lanjut sambil menikmati kopi atau minuman. Agar aman, pilih tempat umum yang ramai dikunjungi orang. Ajak juga satu atau beberapa orang teman.
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Aku dan teman-teman akan pergi ke kafe nanti. Apakah kamu mau ikut? Kita bisa bertemu dan mengobrol di sana.”
- Ceritakan acara publik yang akan Anda hadiri. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Ada acara nobar MU malam ini. Aku akan pergi ke sana bersama teman-teman. Mau ikut?"
-
Rencanakan kencan berdua saja jika Anda siap untuk bertemu dengannya tanpa ditemani orang lain. Jika Anda ingin menikmati momen yang lebih romantis daripada sekadar menikmati minuman atau camilan dengan teman-teman, rencanakan kencan yang “sesungguhnya”. Anda bisa mengajaknya makan malam, pergi ke taman dan mengadakan piknik, berkunjung ke museum, menonton pertandingan olahraga atau mencoba aktivitas yang sama-sama disukai. Agar aman, rencanakan kencan di tempat umum. Meskipun demikian, Anda tetap bisa menikmati momen berdua saja dengannya.
- Anda bisa memberikan usulan seperti, “Ada taman cantik di dekat sungai. Bagaimana kalau kita mencoba piknik bersama? Aku bisa menyiapkan makan siang, dan kamu bisa membawa camilan penutup. Setelah itu, kita bisa menikmati kayak atau berenang di sungai.”
- Untuk kencan yang lebih romantis, Anda bisa mengatakan, “Ada restoran baru yang sudah lama ingin aku kunjungi. Apa kamu ingin bertemu di sana untuk makan malam denganku akhir pekan ini?”
Iklan
-
Beri tahu ia bahwa Anda tidak tertarik jika Anda memang tidak ingin melanjutkan obrolan. Sikap atau kebiasaan menghilang begitu saja tentunya membuat semua orang yang terlibat merasa kesal. Daripada menunjukkan sikap seperti itu, bicaralah secara tegas dan jujur. Jika Anda sudah cukup lama mengobrol dengannya, beri tahu ia bahwa Anda tertarik untuk menjalin hubungan yang lebih serius dan inilah waktunya bagi kedua pihak untuk saling bangkit. Jika Anda senang mengobrol dengannya, tunjukkan terima kasih atas waktu yang sudah ia luangkan, tetapi tegaskan bahwa Anda tidak ingin berlanjut ke hubungan yang lebih serius.
- Anda bisa mengatakan, misalnya, “Aku senang mengobrol denganmu, tetapi kurasa kita tidak memiliki banyak kesamaan. Aku tidak ingin membuang-buang waktumu. Semoga kamu bisa menemukan sosok yang tepat.”
-
Sebutkan secara tegas sikapnya yang membuat Anda muak atau risi. Terkadang, Anda harus menanggapi pria yang melontarkan komentar vulgar atau mengganggu secara berani dan tegas. Bersiaplah untuk memberikan tanggapan lanjutan jika ia berusaha “meruntuhkan” keraguan Anda. [5] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, misalnya, "Aku tidak tertarik dengan ajakanmu. Semoga kamu bisa menemukan sosok yang tepat."
-
Berhenti menanggapinya jika ia tidak bisa membuat Anda tertarik kepadanya atau masih mengirimkan pesan vulgar. Jika ia mengabaikan Anda atau terus mencari perhatian setelah Anda memberinya penegasan, berhenti menanggapi pesan-pesannya. Pada akhirnya, ia akan memahami situasi yang ada melalui tindakan Anda.
- Jika ia melontarkan komentar yang membuat Anda minder, atau mengatakan secara jelas bahwa ia tidak bisa menerima Anda apa adanya, berhenti menanggapi pesannya dan bangkitlah. Ia tidak layak mendapatkan waktu Anda.
- Anda tidak memiliki kewajiban untuk menanggapi pesan-pesan yang diterima. Jika pesan-pesan tersebut dirasa mengganggu atau menyebalkan, Anda tidak perlu membalasnya.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.engadget.com/2016/08/15/tinder-says-gifs-and-emoji-lead-to-better-connections/
- ↑ https://verilymag.com/2017/02/foolproof-introductions-for-dating-apps-breaking-the-ice
- ↑ https://verilymag.com/2017/02/foolproof-introductions-for-dating-apps-breaking-the-ice
- ↑ https://verilymag.com/2017/02/foolproof-introductions-for-dating-apps-breaking-the-ice
- ↑ http://metro.co.uk/2017/11/30/girl-has-perfect-response-to-random-guy-on-tinder-asking-for-a-sex-chat-7121086/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 1.759 kali.
Iklan