PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Hampir semua orang yang gemar bepergian pernah mengalami rasa sedih setelah liburan, , [1] yakni rasa stres atau kemurungan yang bisa memengaruhi Anda setelah kembali dari liburan yang sudah lama Anda nantikan.

Keharusan untuk kembali kepada rutinitas kerja, sekolah, dan kehidupan sehari-hari bisa membuat stres; rasa sedih setelah liburan ini bisa membuat Anda merasa tak betah melanjutkan rutinitas dan berpikiran untuk mengubah hidup Anda secara drastis.

Walaupun tidak enak, rasa sedih ini bisa ditangani asal Anda bertekad, berperspektif, mengambil pelajaran dari liburan yang baru saja dilalui, dan bisa menjaga diri. Kalaupun ternyata Anda perlu perubahan dalam hidup, artikel ini juga bisa membantu agar niat Anda tercapai.

Langkah

PDF download Unduh PDF
  1. Ada orang yang setelah liburan panjang dan menyenangkan dengan mudahnya kembali dalam rutinitas, tetapi ada juga yang tidak bisa. Berikut adalah beberapa tanda bahwa Anda mengalami apa yang dalam ilmu kedokteran disebut depresi pascaliburan ( post-travel depression /PTD):
    • Rasa lelah atau gelisah; bisa juga berupa gangguan saraf yang menghalangi Anda untuk berfokus pada satu hal apa pun.
    • Hilang selera makan atau malah selera makan berlebihan.
    • Rasa sedih, menangis, dan kemurungan.
    • Rasa nostalgia yang sangat kuat.
    • Tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari dengan stabil.
    • Ada orang yang mungkin merasa marah juga, terutama bila liburan itu semestinya menyelesaikan suatu masalah, tetapi hal itu masih berkepanjangan.
    • Depresi (dalam beberapa kasus). Jika khawatir Anda sudah mencapai tahap depresi, segera temui dokter.
  2. Waktu akan terasa "mengembang" ketika bepergian atau mengalami hal-hal baru dan rasa bebas dari ikatan rutinitas, tugas sehari-hari, dan tenggat bisa cukup intens. Kembali kepada rutinitas akan mengempiskan sensasi itu; Anda mendadak terhempas kembali dalam realita sehari-hari yang Anda tinggalkan. Wajar bila Anda merasa sedih dan kehilangan setelah sementara mengalami keadaan yang berbeda.
    • Tak perlu buru-buru menghilangkan perasaan ini. Anda harus bertransisi dari keadaan menyenangkan yang ekstrim kembali kepada keberadaan normal. Gelisah dan sedih akibat hal ini sudah wajar dan merupakan akibat dari rasa kehilangan. Butuh waktu untuk melepaskan intensitas dan euforia dari liburan dan merelakannya menjadi sekadar kenangan indah.
  3. Kalau sempat bepergian dan mengalami budaya, kehidupan, pemandangan, makanan dan hal-hal lainnya yang berbeda, Anda sudah membuka pintu baru dalam kehidupan. Anda sudah menyadari berbagai kemungkinan yang tadinya tidak terpikirkan dan hal ini penting untuk diingat baik-baik. Anda bisa tetap mengenang liburan Anda dengan berbagai cara seperti:
    • Jika sempat mengambil banyak foto dan rekaman video selama bepergian atau membeli suvenir, melihat-lihat kembali semua ini bisa memudahkan Anda mengingat semua tempat dan pengalaman baru itu. Luangkan waktu untuk mengatur semua hal ini ke dalam bentuk yang nyaman dan mudah untuk dinikmati bagi Anda dan orang lain. Mengenang hal-hal ini bisa membantu menyikapi liburan Anda dan merelakannya.
    • Ciptakan "jembatan" antara kebudayaan baru dari liburan itu dengan kehidupan Anda. Contoh, kalau Anda menyukai makanan khas negara lain, beli buku resepnya dan coba masak di rumah. Bawa cita rasa tersebut ke dapur Anda! Kultur negara lain bisa dibawa dengan banyak cara, termasuk melalui tarian, seni, pakaian, bahasa, film dan acara dokumenter, berkomunikasi secara daring ( online ) dengan teman-teman baru dari negara itu, menulis novel atau cerpen tentang liburan Anda, dan banyak lagi.
    • Bergabung suatu kursus juga bisa membantu agar semangat Anda terjaga; bisa berupa kursus memasak, menari, atau seni yang mewakili pengalaman budaya yang Anda rasakan selama liburan. Di sana mungkin juga Anda bisa bertemu orang-orang pribumi dari negara itu atau orang lain yang juga tertarik mempelajari kebudayaan tersebut.
    • Pertimbangkan untuk menjadi sukarelawan dalam organisasi yang terlibat dengan warga negara tempat liburan itu. Bisa jadi Anda akan bertemu dengan orang-orang yang menarik dan butuh bantuan. Mungkin dalam hal membangun sekolah di pedesaan, melindungi satwa dari pemburu, atau bahkan nantinya Anda bisa ikut organisasi yang mengirim sukarelawan ke negara-negara berkembang; dengan begini Anda bukan lagi "turis", tetapi sudah menjadi "sahabat dari negara lain".
  4. Sebagian besar rasa sedih pascaliburan diakibatkan keinginan mengubah hidup. Temukan kebiasaan-kebiasaan yang menonjol selama liburan yang bisa dimasukkan ke dalam rutinitas normal. Terkadang itu adalah hal kecil yang bisa diterapkan di rumah. Beberapa contoh temuan orang-orang yang gemar bepergian:
    • Hidup lebih hemat. Selama bepergian sering kali kita sadar bahwa kita tak masalah dengan beberapa kekurangan dan tetap bisa bersenang-senang. Bisa saja ternyata pakaian yang hanya sekoper cukup untuk bertualang sana-sini, tak perlu lebih. Mungkin ini saatnya mengurangi segala kelebihan barang dalam rumah agar hidup lebih bersahaja.
    • Mengurangi pemakaian telepon genggam dan internet. Selama bepergian, telepon genggam dan internet adalah untuk memberi kabar dan memastikan tak ada kejadian buruk. Selain itu, biasanya orang selama bepergian tak banyak memakai telepon genggam atau merambah internet dan sebagai gantinya mereka fokus untuk menikmati hidup. Mungkin dengan begini Anda bisa lebih bahagia. Kurangi waktu Anda yang sekadar terhubung lewat teknologi, melainkan fokuslah untuk berinteraksi langsung dengan orang, tempat, dan acara sekitar Anda.
    • Tonton TV karena butuh informasi, bukan untuk menghabiskan waktu luang. Selama bepergian, fungsi utama TV adalah untuk berita penting dan perkiraan cuaca (itu pun kalau sempat). Tak banyak orang yang jauh-jauh bepergian hanya untuk duduk di kamar hotel dan menonton TV seharian. Gunakan pengalaman liburan Anda untuk membatasi porsi menonton TV dalam rutinitas, menerapkan standar acara apa yang layak, memutuskan kapan tidak usah menonton TV, atau mematikan TV segera setelah acara yang layak sudah berakhir.
    • Ubah penampilan dan mulai kebiasaan yang sehat. Sering kali setelah liburan kita berubah dari yang biasanya tampak lelah menjadi terlihat lebih muda, tenang, dan bahagia. Beberapa cara-cara mendapatkan hal-hal itu di kehidupan sehari-hari: pola tidur yang lebih sehat, lebih banyak aktivitas luar ruangan, lebih memelihara badan di spa , lebih banyak olah raga, dan memperbaiki pola makan. Lakukan hal-hal yang membuat Anda senang selagi juga rihat dari rutinitas; bisa berupa pijatan atau main tenis di sore hari.
    • Cari kenalan baru. Liburan sering kali memisahkan kita dari lingkaran sosial dan teman-teman dekat dan mendekatkan kita pada orang-orang baru. Dalam kehidupan normal kita sering kali lupa mencari kenalan baru dan hanya berfokus pada orang-orang yang sudah akrab.
  5. Ada baiknya Anda menceritakan pengalaman bepergian Anda atau menuliskan tentang perjalanan, cerita, kejadian lucu, dan lainnya pada situs jaring sosial seperti Facebook atau Twitter. Namun ingat, selagi berbagi dengan orang lain, jarang orang simpati terhadap kesedihan pascaliburan karena orang lain berfokus pada kenyataan bahwa Anda sudah sempat liburan, bukan pada sisi keresahan Anda karena liburan sudah berakhir.
    • Ada baiknya membuat halaman daring untuk umum khusus untuk foto-foto liburan Anda sehingga lebih banyak orang bisa ikut menikmati pengalaman liburan Anda. Pastikan data pribadi yang terungkap dari foto-foto tersebut aman untuk disiarkan sehingga pengalaman yang sungguh pribadi tetap terjaga.
  6. Ada beberapa langkah penting untuk menjaga diri selama transisi dari liburan kembali ke rutinitas biasa; langkah-langkah tersebut mencakup:
    • Jangan langsung bekerja begitu pulang. Ada orang yang bisa langsung produktif, tetapi bagi yang mengalami kemurungan pascaliburan, bekerja justru tidak akan optimal, bahkan bisa membuat Anda menyesal telah liburan sementara banyak sekali surel tak terbaca, kerjaan administratif yang sudah dekat tenggat, panggilan telepon yang terlewatkan, dan lainnya.
      • Setelah liburan, lakukan transisi pelan-pelan ke pekerjaan ketika sudah merasa siap atau bila jatah liburan sudah benar-benar habis. Ada orang yang sengaja pulang di hari Kamis atau Jumat sehingga sudah dekat akhir pekan.
    • Lanjutkan pola makan sehat dan olahraga rutin sesegera mungkin. Selama liburan mungkin Anda banyak makan enak dan bersantai, walau sebenarnya tidak sehat, apalagi kalau lebih dari beberapa hari dan Anda mulai menyadari berat badan naik dan badan agak lebih gemuk. Jalan santai, joging, atau makan makanan sehat bisa membantu kembali kepada gaya hidup sehat. Sebaliknya, kalau liburan Anda justru penuh aktivitas dan makanan sehat, lanjutkan kebiasaan itu!
    • Pastikan cukup tidur di malam hari. Kalau sesudah bepergian tidak ada beberapa hari senggang sebelum mulai bekerja atau sekolah, jangan memilih penerbangan yang tiba malam hari. Badan Anda perlu tenaga ekstra untuk esok hari dan adanya cukup waktu untuk membenahi koper sebelum terlalu lelah bisa membantu menciptakan suasana hati yang lebih nyaman.
    • Luangkan waktu bersama keluarga dan teman agar Anda nyaman bertransisi kepada kehidupan biasa. Orang-orang tersebut adalah sumber dukungan moril dan mau mendengarkan cerita-cerita masa liburan Anda; jangan ragu meminta pelukan bila perlu.
  7. Menjaga hubungan dengan orang-orang lain yang juga gemar bepergian bisa mempertahankan euforia liburan. Dengan cara ini Anda juga bisa mendapatkan ide untuk perjalanan selanjutnya dan berbagai tips bepergian.
    • Bantu menjadi teman bagi turis. Cari tahu apakah organisasi pariwisata terdekat ada lowongan sukarelawan sebagai pemandu tur, operator tur, pemandu jalan, dan lainnya sehingga Anda tetap terlibat dalam suasana liburan dengan cara menunjukkan daerah sekitar Anda kepada para turis. Ini juga bisa membuat Anda lebih menghargai tempat tinggal Anda seiring Anda melihatnya dari sudut pandang turis.
    • Jadi tuan rumah bagi turis untuk acara-acara khusus. Berpartisipasilah dalam menyediakan tempat tinggal bagi program pertukaran siswa. Tawarkan tempat tinggal melalui www.couchsurfing.com atau situs sejenisnya, maka Anda akan rutin mendapat kenalan baru!
    • Kerja di bidang pariwisata atau perhotelan. Ada orang yang begitu senang bepergian sehingga bekerja di industri perhotelan. Anda bisa mencoba menjadi resepsionis hotel, staff spa , pelayan, bartender , atau lainnya. Pikirkan apakah mungkin membuka penginapan kecil dengan format bed & breakfast . Dengan begini Anda bisa terus berada sekitar orang-orang yang bepergian. Beberapa organisasi ini juga bisa menawarkan diskon untuk karyawannya.
  8. Cara paling ampuh untuk menangkal rasa sedih sehabis liburan adalah dengan memikirkan liburan selanjutnya. Kalau keuangan Anda mencukupi, mulailah melihat-lihat pilihan transportasi, penginapan, dan lainnya sejak jauh-jauh hari dan juga berburu harga termurah untuk tiket dan penginapan; atau setidaknya mulailah menabung dan menyisihkan uang tiap minggu demi liburan selanjutnya. Seakan tak terasa dana Anda akan segera terkumpul dan ini juga cara yang baik untuk mendisiplinkan diri ketika tergoda untuk membeli jajanan tak sehat atau hal lainnya yang sebenarnya tidak perlu.
  9. Kadang liburan adalah kesempatan untuk mundur sejenak dan melihat hidup Anda dari perspektif yang berbeda. Dan MUNGKIN... Anda memang perlu perubahan drastis. Rasa depresi pascaliburan mungkin saja lebih dari sekadar kesulitan sementara untuk kembali kepada rutinitas sehari-hari, dan malah merupakan tanda bahwa Anda tidak bahagia. Ini mungkin merupakan kesempatan untuk mengubah hidup, bukan cuma menangkal sedikit kemurungan untuk kembali bekerja.
    • Beri waktu beberapa hari sebelum membuat keputusan "besar". Sebelum mengundurkan diri dari pekerjaan, putus dengan pacar, atau pindah sekolah sebaiknya tunggu beberapa hari. Mungkin keputusan tersebut sudah benar, tetapi melakukannya dengan tergesa-gesa bisa membuat Anda menyesal.
    • Lakukan riset sebelum pindah ke tempat di mana Anda berlibur. Mengunjungi suatu tempat sebagai turis adalah sangat berbeda dibandingkan sungguh tinggal di sana. Contoh: Anda sungguh senang main ski di Vermont, AS, dan ingin berdomisili di sana, tetapi ini juga berarti Anda harus mencari pekerjaan di negara bagian AS yang sebagian besar masih seperti pedesaan, harus siap menghadapi badai salju, dan harus mampu membayar tagihan pemanas ruangan yang sangat mahal, - yang mana semua ini tak perlu dikhawatirkan ketika Anda sekadar berlibur untuk main ski.
    • Ingat juga bahwa walaupun Anda pindah ke daerah pariwisata yang indah, rutinitas monoton dan masalah sehari-hari tetap ada. Misalnya, Anda tetap harus mencuci piring atau pergi ke dokter gigi.
    • Hormati wawasan yang Anda peroleh dari liburan itu. Kadang dengan berlibur Anda jadi bisa melihat segala hal dengan perspektif yang benar. Kalau Anda jadi sadar bahwa Anda benci pekerjaan yang sekarang, ini kesempatan untuk mencari yang baru. Menyadari adanya kebutuhan memperbaiki penampilan mungkin berarti Anda harus memulai program olahraga. Rasa murung itu sebenarnya bisa membantu Anda mendapatkan kebahagiaan yang lebih dari sekadar liburan.
    Iklan

Tips

  • Anak-anak dan remaja mungkin merasa lebih sulit menyesuaikan diri setelah liburan panjang, terutama jika langsung masuk sekolah sepulang berwisata. Pastikan cukup waktu untuk pulang dan menyesuaikan diri dalam rutinitas normal sebelum kembali masuk sekolah.
  • Berfokuslah untuk menghindari dan menangkal mabuk pascaterbang/ jet lag (bila ada). Gangguan akibat bepergian ini sangat lazim pada banyak orang yang bepergian melalui zona waktu yang berbeda dan bisa membuat gejala kemurungan setelah liburan lebih parah.
  • Kalau Anda pulang dengan menyetir, beri waktu lebih untuk perjalanan pulang dan pertimbangkan untuk bepergian di siang hari sehingga gelapnya malam tidak akan memperparah kemurungan sehabis liburan.
Iklan

Peringatan

  • Tak semua orang akan bersimpati pada kemurungan setelah liburan. Sulit bagi orang lain untuk bersimpati pada rasa rindu Anda untuk berlibur di hotel mewah di Hawaii. Bagi mereka hal ini mungkin berkesan seperti merengek, padahal perasaan Anda sungguh benar dan nyata.
  • Pastikan selalu meluangkan cukup waktu untuk menyesuaikan diri kembali kepada rutinitas normal dan jangan sampai Anda terkena risiko gangguan kesehatan atau stres berlebihan. Kalau Anda kembali bekerja lalu langsung terjadi sesuatu yang kritis, coba minta bantuan daripada mencoba memikulnya sendirian. Mungkin setelah liburan Anda lebih segar, tetapi tetap perlu beberapa hari untuk kembali fokus pada pekerjaan yang ada.
  • Jangan melampiaskan kekesalan Anda untuk kembali bekerja setelah enak liburan pada orang rumah atau kolega di tempat kerja. Tidak sepatutnya mereka kena imbas dan mereka juga tidak sempat bersenang-senang seperti Anda.
  • Kalau pengalaman baru dari liburan itu membuat Anda mempertanyakan pilihan hidup, luangkan waktu berpikir. Pertimbangkan segala kemungkinan jika berganti profesi atau pindah rumah. Hal seperti itu adalah langkah besar yang memerlukan sumber daya lebih banyak daripada sekadar liburan seminggu, jadi jangan buru-buru dalam persiapannya jika memang liburan itu mengubah arah hidup Anda.
  • Jika depresi pascaliburan Anda tidak membaik dalam beberapa hari atau bahkan menjadi lebih parah, segera hubungi dokter untuk meminta bantuan.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Rencana untuk liburan berikutnya

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.536 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan