PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Berencana mengadakan pesta dalam waktu dekat? Jika iya, tentunya Anda ingin pesta tersebut berkesan dan akan selalu diingat bukan hanya oleh seluruh tamu yang hadir, melainkan juga untuk Anda selaku tuan rumah, bukan? Kemungkinan besar, alasan itulah yang kemudian akan membatasi daftar undangan Anda. Lantas, bagaimana jika Anda tanpa sengaja mengirimkan undangan ke orang yang kehadirannya tidak diharapkan? Menarik kembali undangan yang sudah telanjur dikirimkan memang merepotkan, tetapi berbekal pendekatan yang tepat, niscaya risiko konflik bisa diminimalkan sehingga kesuksesan pesta yang Anda adakan pun dapat lebih terjamin!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menarik Kembali Undangan yang Telanjur Dikirim

PDF download Unduh PDF
  1. Jika ingin menarik undangan seseorang, sebaiknya jangan melakukannya melalui pesan teks atau surel. Ingat, keputusan Anda tidaklah menyenangkan untuknya, dan menyikapinya secara tidak personal hanya akan menambah rasa sakit hatinya. Oleh karena itu, meski pesan teks, surel, dan media sosial adalah fasilitator komunikasi informal yang terbaik, sebaiknya tetaplah menyampaikan keputusan Anda secara langsung agar hasilnya dapat lebih efektif bagi kedua belah pihak. [1]
    • Sampaikan pembatalan undangan Anda melalui percakapan langsung. Jika metode tersebut tidak mungkin dilakukan (misalnya, jika orang tersebut tinggal di kota lain), opsi berikutnya adalah menyampaikannya melalui telepon.
    • Sampaikan keputusan Anda dengan sopan tetapi tetap tegas.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku tahu waktu itu kamu memang diundang ke pestaku, tetapi situasinya sekarang berbeda. Aku nggak mau menyakiti perasaanmu atau membuatmu marah, tapi sebaiknya kamu nggak perlu datang, ya."
  2. Meski situasi tersebut terasa menyulitkan bagi Anda, menundanya hanya akan memperpanjang stres yang Anda rasakan. Toh cepat atau lambat, percakapan tersebut tetap akan berlangsung, dan makin cepat dilakukan, makin banyak pula sisa waktu yang Anda miliki untuk merancang pesta tanpa beban dan tekanan! [2]
    • Menunda percakapan hanya akan membuat Anda makin tegang dari hari ke hari. Situasinya akan terasa makin tidak nyaman jika orang tersebut harus mengorbankan banyak hal untuk mengobrol dengan Anda, seperti harus berkendara jarak jauh atau menyewa pengasuh anak.
  3. Pikirkan kemungkinan pertanyaan yang perlu Anda jawab, terutama karena kemungkinan besar, dia ingin mengetahui alasan di balik pembatalan undangannya. Pahamilah bahwa pertanyaan tersebut sangat mungkin mengawali percakapan yang lebih mendalam dan menyulitkan, seperti menyinggung masalah terkait perilaku negatifnya yang membuat Anda enggan mengundangnya ke pesta. Yang terpenting, pikirkan baik-baik alasan di balik pembatalan undangan Anda berikut metode terbaik untuk menyampaikannya kepada orang tersebut, jika diperlukan.
    • Cobalah menuliskan hal-hal yang ingin Anda sampaikan kepada orang tersebut berikut alasan di balik pembatalan undangannya. Pertimbangkan sudut pandang orang tersebut dan cobalah menempatkan diri Anda di posisinya. Meski sulit, bersiaplah untuk mendengarkan pendapatnya dengan sopan dan penuh penghargaan. [3]
  4. Menerima pembatalan undangan sejatinya sudah cukup menyakitkan, apalagi jika alasan di baliknya disampaikan dengan tidak jujur! Jika orang tersebut mengetahui alasan yang sebenarnya bukan dari mulut Anda sendiri, masalah baru dengan potensi kerugian yang lebih tinggi dapat muncul di dalam hubungan Anda berdua! [4]
    • Jelaskan alasan di balik pembatalan undangan tersebut dengan jujur. Jika Anda tidak jadi mengundangnya karena dia baru saja putus cinta dengan salah satu teman dekat Anda, atau karena Anda berdua sedang berselisih, jangan ragu menyampaikannya.
    • Jika Anda membatalkan undangannya tetapi tetap ingin berteman dengannya, jangan lupa memberi tahu bahwa pembatalan tersebut tidak bersifat personal. Tegaskan pula bahwa Anda tidak ingin menyakitinya, terlepas dari keinginan Anda untuk melarangnya datang.
    • Bayangkan momen ketika Anda harus menarik kembali undangan seorang teman ke pesta ulang tahun anak Anda. Jika dia menanyakan alasan di baliknya, Anda bisa berkata, “Kamu sih , mabuk-mabukan dan berkata kasar di ulang tahunnya Jefri waktu itu. Gara-gara itu, semua orang yang hadir jadi merasa kesal dan kurang nyaman. Aku kepingin anakku jadi pusat perhatian di pesta ulang tahunnya. Aku juga nggak mau pesta ulang tahunnya diganggu sama drama-drama yang nggak penting, dan sekarang aku masih belum yakin kalau kamu bisa datang tanpa membuat keributan lain.” Jika Anda masih ingin berteman dengannya di kemudian hari, cobalah menawarkan bantuan untuk mengatasi masalah kecanduan alkoholnya, atau mendorongnya untuk meminta maaf kepada orang-orang yang telah terganggu oleh perilakunya. Tegaskan bahwa Anda ingin membantunya, tetapi untuk saat ini fokus utama Anda adalah memastikan anak Anda bersenang-senang di hari ulang tahunnya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membatalkan Undangan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika undangan pesta Anda dibagikan melalui media sosial seperti Facebook, sejatinya Anda bisa membatalkan undangan seseorang meski namanya sudah tercantum dalam daftar tamu yang diundang. Jangan khawatir, orang tersebut tidak akan menerima notifikasi pembatalan undangan. Alih-alih, dia hanya akan berhenti menerima pesan dan notifikasi terkait pesta Anda. Selain itu, pesta Anda pun tidak akan muncul dalam daftar “Aktivitas Mendatang” di akunnya. [5]
    • Klik laman berisi informasi pesta Anda.
    • Di sisi kanan halaman, seharusnya Anda akan menemukan daftar nama tamu undangan yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori “hadir,” “mungkin,” dan “diundang.”
    • Telusuri daftar tamu undangan dan klik huruf “X” di samping nama orang yang tidak jadi Anda undang.
  2. Jika ada orang yang menyebalkan tetapi tanpa sengaja Anda undang ke pesta atau tanpa sengaja mendengar kabar mengenai pesta Anda dari orang lain, sebaiknya segeralah menghampiri orang tersebut dan menegaskan bahwa Anda tidak bermaksud mengundangnya. Jelaskan pula alasan di baliknya. [6]
    • Jika ada orang yang kehadirannya tidak Anda harapkan karena dia memiliki kecenderungan untuk mabuk atau menyakiti orang lain, sampaikan kekhawatiran tersebut kepadanya dengan lugas dan jelas.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Maaf banget , nih , tapi sepertinya kamu jangan datang ke pestaku, ya. Aku merasa kamu punya kecenderungan untuk (mabuk, mengucapkan kata-kata kasar, dsb.), dan aku nggak mau itu terjadi nanti.” [7]
    • Jika merasa orang tersebut bisa memperbaiki perilakunya, tidak ada salahnya menawarkan kesempatan kedua untuknya. Misalnya, Anda bisa berkata, “Kamu boleh datang kalau berjanji nggak akan ______ di pestaku nanti.”
  3. Enggan menyinggung perilaku bermasalah orang tersebut tetapi tetap tidak ingin mengundangnya ke pesta? Cobalah mengarang alasan agar dia tidak jadi datang ke pesta Anda. Namun, selalu ingat bahwa kecanggungan atau ketidaknyamanan tetap tidak bisa dihindari sekalipun Anda tidak menyampaikan alasan yang sebenarnya.
    • Jelaskan bahwa jumlah tamu yang hadir telah melampaui batas sehingga Anda merasa lebih nyaman untuk bertemu berdua dengannya, alih-alih bercengkerama di pesta yang terlampau ramai.
    • Jika Anda bukan satu-satunya tuan rumah, sampaikan kepada orang yang bersangkutan bahwa penyelenggara pesta yang lain, seperti teman atau pasangan, meminta Anda untuk membatalkan undangan beberapa orang. Namun, pastikan teman atau pasangan Anda telah mengetahui dan menyetujui rencana tersebut, ya!
  4. Oleh karena tidak mengundang banyak orang akan jauh lebih mudah daripada menganaktirikan satu orang yang spesifik, cobalah mengubah konsep pesta menjadi acara yang hanya boleh dihadiri oleh orang-orang dengan gender tertentu atau orang-orang yang telah memiliki pasangan. [8]
  5. Cara terakhir yang bisa Anda gunakan adalah membatalkan pesta. Misalnya, Anda bisa mengarang alasan terkait alasan pembatalan, lalu mengundang orang-orang yang kehadirannya benar-benar Anda harapkan ke pesta lain di tanggal yang berbeda. [9] Cukup pastikan bahwa undangan yang kedua Anda kirimkan dengan lebih berhati-hati agar situasi yang sama tidak terulang kembali.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyikapi Tamu yang Tidak Diinginkan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika yang Anda adakan adalah pesta kecil-kecilan di rumah, kemungkinan besar akan selalu ada tamu yang mengajak teman atau tetangganya untuk menghadiri pesta Anda. Meski tidak berniat buruk, sayangnya inisiatif tersebut dapat melanggar privasi Anda atau membuat anggaran pesta sedikit membengkak setelahnya. Untuk menghindari kejadian tersebut, jangan ragu menegaskan kepada seluruh tamu undangan bahwa acara tersebut hanya boleh dihadiri oleh mereka yang menerima undangan. [10]
    • Apa pun metode yang Anda gunakan, baik melalui undangan tertulis, undangan melalui surel, maupun undangan dari mulut ke mulut, jangan lupa menegaskan bahwa pesta yang akan diadakan berskala kecil dan bersifat intim.
    • Jika tidak keberatan menyeleksi tamu tambahan yang hadir di pesta Anda, mintalah orang-orang yang Anda undang untuk terlebih dahulu meminta izin Anda sebelum membawa tamu tambahan.
    • Jika tidak ingin tamu yang hadir mengajak orang lain, jangan mencantumkan opsi “ plus one ” dalam undangan RSVP yang Anda kirimkan. Alih-alih, pastikan tamu hanya memiliki opsi “ya” dan “tidak” untuk diisi.
  2. Sejatinya, cara terbaik untuk menekan potensi masalah di dalam pesta adalah dengan menunjukkan sikap yang ramah dan sopan kepada seluruh tamu. Ingat, sekalipun kehadirannya tidak diinginkan, dia tetaplah tamu Anda. [11]
    • Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Dengan kata lain, selalu tunjukkan sikap yang ramah dan bersahabat sekalipun Anda tidak menyukai orang tersebut atau tidak mengharapkan kedatangannya.
  3. Selagi pesta berlangsung, Anda mungkin beberapa kali tergoda untuk menegur tamu yang bersangkutan secara langsung. Meski tidak ada yang melarang Anda untuk melakukannya, cobalah terlebih dahulu menilai intensitas kerugian yang ditimbulkan oleh orang tersebut dan seberapa sering Anda harus berinteraksi dengannya di kemudian hari. Jika Anda hanya perlu bertemu dengannya satu kali sebulan atau lebih jarang dari itu, tidak perlu repot-repot mengonfrontasi perilakunya. [12]
    • Menginisiasi percakapan yang serius sejatinya hanya membuang-buang waktu jika tahu bahwa orang tersebut tidak akan bersedia mendengarkan Anda.
    • Jika orang tersebut tidak menimbulkan masalah yang spesifik, sebaiknya tahan keinginan Anda untuk menegurnya, toh Anda selalu bisa mengakomodasi satu sampai dua tamu tak diundang, sejauh mereka bisa membaur dengan baik di dalam pesta. [13]
    • Jika perilaku orang tersebut juga membuat banyak tamu lain kesal, jangan ragu menegurnya. Namun, pastikan Anda melakukannya di tempat yang privat alih-alih di depan umum, ya!
  4. Jika perilakunya benar-benar terasa mengganggu, jangan ragu menegurnya dan/atau menjelaskan sikapnya yang membuat banyak orang merasa kurang nyaman. Apa pun yang Anda lakukan, berhati-hatilah dalam memilih kata agar tidak timbul masalah baru!
    • Singgung perilaku orang tersebut alih-alih menyerangnya secara personal. Dengan kata lain, sampaikan hal-hal yang harus berhenti dia lakukan maupun dia ubah dengan lugas dan jelas. [14]
    • Sebaiknya, jangan bersikap konfrontatif. Ingat, orang-orang lebih suka menerima pertanyaan dan pilihan alih-alih perintah. [15]
    • Ucapkan kalimat seperti, “Aku kepingin semua orang bersenang-senang di sini. Sayangnya, sikapmu sedikit mengganggu kenyamanan mereka dan kenyamananku. Kamu boleh tetap di sini kalau mau berhenti ______, tapi kalau tidak, sebaiknya kamu pulang saja, ya."
  5. Jika ada tamu yang keberadaannya benar-benar terasa mengganggu, cobalah mengusirnya dengan sopan. Meski sulit, menyampaikan rasa keberatan Anda secara langsung berikut alasannya, jika ingin, adalah langkah yang sejatinya paling bijaksana.
    • Ajak orang tersebut untuk berbicara empat mata dengan Anda. Dengan kata lain, jangan mengusir seseorang yang tidak diinginkan di hadapan tamu-tamu Anda yang lain!
    • Ucapkan kalimat seperti, “Maaf banget , ya, tapi aku benar-benar merasa kurang nyaman dengan kehadiranmu. Sepertinya akan jauh lebih baik untuk semua orang kalau kamu pulang sekarang, deh ."
    • Anda juga boleh menjelaskan alasan di balik permintaan tersebut, jika merasa nyaman untuk melakukannya. Namun, jangan bersikap terlalu kasar atau agresif, ya! Alih-alih, berkatalah dengan lugas tetapi tetap sopan.
    Iklan

Tips

  • Pastikan Anda selalu bersikap tenang dan sopan! Jangan marah atau terlihat frustrasi kepada seorang tamu undangan dalam situasi apa pun.
  • Jangan mengunggah foto-foto yang diambil ketika pesta ke akun media sosial Anda, terutama jika orang yang tidak Anda undang bisa melihatnya! Untuk menghindari ketersinggungan yang tidak diinginkan, mintalah pula tamu undangan yang lain untuk melakukan hal serupa. Setidaknya, jika benar-benar ingin mengunggah beberapa foto, mintalah mereka membuat album khusus dalam mode privat, dan hanya membuka akses album tersebut untuk beberapa orang.
Iklan

Peringatan

  • Pikirkan baik-baik keputusan Anda untuk membatalkan undangan seseorang. Ingat, perilaku tersebut berpotensi membuat Anda kehilangan teman selamanya!
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.805 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan