Unduh PDF
Unduh PDF
Jika Anda sedang menyusui, mungkin Anda akan memiliki kelebihan susu yang bisa disimpan di freezer . Asi bisa rusak dan berbahaya bagi bayi jika tidak dicairkan dengan benar. Mencairkan asi beku secara perlahan merupakan langkah penting. Anda bisa mencairkannya dalam waktu satu malam, atau beberapa jam pada siang hari. Apabila asi telah disiapkan dengan baik sebelumnya, bayi Anda akan aman dan Anda tidak akan membuang-buang susu beku.
Langkah
-
Simpan asi dalam porsi kecil. ASI masih dalam kondisi bagus setelah dicairkan selama 24 jam sehingga Anda tidak boleh membekukan asi lebih dari porsi dalam 1 hari menggunakan satu wadah. Anda bisa menyimpan asi di kantong plastik atau botol khusus untuk freezer (sebaiknya wadah yang berukuran 60-120 ml).
- Jika menggunakan wadah, pilih wadah kaca atau plastik bebas BPA (bebas dari senyawa Bisphenol A) yang bisa ditutup dengan rapat.
- Jika menggunakan kantong, jangan memilih kantong atau botol plastik biasa. Gunakan kantong yang dirancang khusus untuk membekukan asi.
-
Tuliskan tanggal pada wadah asi. Walaupun sudah dibekukan, asi tidak bisa bertahan selamanya. Jangan menggunakan asi yang telah dibekukan selama lebih dari 3-6 bulan. Dengan menuliskan tanggal, Anda bisa memastikan bahwa bayi mendapatkan asi yang masih bagus. [1] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Tempatkan asi yang paling lama di bagian depan freezer . Letakkan asi baru di bagian belakang freezer yang memiliki suhu lebih konsisten. Ini juga untuk memastikan bahwa yang Anda ambil terlebih dahulu adalah asi yang lebih lama. [2] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Keluarkan susu dari dalam freezer untuk dicairkan dalam semalam. Jadikan ini sebagai rutinitas harian di malam hari, yaitu dengan mencairkan susu yang akan digunakan keesokan hari. Dengan cara ini, Anda tidak akan kehabisan susu siap pakai dan tidak tergoda untku mencairkan susu dengan cara cepat. [3] X Teliti sumberIklan
-
Keluarkan susu yang paling lama dari dalam freezer . Periksa label di wadah susu untuk memastikan masa penyimpanannya tidak terlalu lama. Pastikan tidak ada wadah asi lama yang terselip di bagian belakang freezer . [4] X Teliti sumber
-
Tempatkan asi ke dalam kulkas selama satu malam. Kadang-kadang Anda memerlukan waktu sampai 12 jam untuk mencairkan asi di dalam kulkas. Jadi, pastikan Anda meluangkan waktu untuk mencairkannya. Apabila bayi Anda terbiasa minum asi pada pukul 7 pagi, Anda harus menempatkan asi ke dalam kulkas selambat-lambatnya pukul 7 di malam sebelumnya. [5] X Teliti sumber
-
Sajikan asi pada pagi hari. Pastikan asi telah benar-benar mencair sebelum diberikan kepada bayi. Apabila asi tidak bisa diberikan dalam waktu 24 jam sesudah dicairkan, jangan ambil risiko (karena mungkin telah busuk). Buang saja asinya!Iklan
-
Tempatkan asi beku di dalam air hangat. Tempatkan wadah asi di bawah aliran air hangat atau masukkan ke dalam baskom yang telah diisi dengan air hangat. Beberapa menit kemudian, Anda dapat mengganti air hangat dengan air bersuhu kamar hingga asi mencapai suhu kamar.
-
2Panaskan asi menggunakan penghangat botol. Sebagai pengganti air hangat, Anda bisa menempatkan botol berisi asi beku ke dalam penghangat botol. Nyalakan alatnya. Alat ini akan mencairkan asi secara perlahan. Anda bisa membeli penghangat botol di toko perlengkapan bayi atau internet. [6] X Teliti sumber
-
Sajikan atau tempatkan asi di kulkas. Apabila Anda menyimpannya di kulkas, asi harus digunakan dalam waktu 24 jam! Anda bisa menuliskan tanggal baru agar tidak terlupa. Hindari membekukan kembali asi yang telah dicairkan karena bisa mengandung mikrob yang membahayakan bayi. [7] X Sumber Tepercaya US Office on Women's Health Kunjungi sumberIklan
-
Kocok atau putar wadah asi secara lembut. Asi bisa pecah dan membentuk lapisan lemak di bagian atasnya. Kocok atau putar wadahnya secara lembut agar kedua lapisan tercampur kembali. [8] X Sumber Tepercaya US Office on Women's Health Kunjungi sumber
-
Panaskan asi dengan air hangat (opsional). Apabila bayi menyukai susu yang hangat, tempatkan wadah asi yang telah ditutup rapat ke dalam air hangat hingga mencapai suhu yang disukai bayi. Jangan pernah menghangatkan asi menggunakan microwave , air mendidih, atau kompor. Tindakan ini akan merusak nutrisi yang terkandung di dalam asi, dan juga membuat mulut bayi melepuh! [9] X Sumber Tepercaya MedlinePlus Kunjungi sumber
-
Ujilah suhu asi. Sebelum diberikan kepada bayi, ujilah suhu asi dengan menempatkan beberapa tetes asi pada pergelangan tangan Anda. Jika terasa panas, berarti asi masih terlalu panas bagi bayi! Asi harus bersuhu suam-suam kuku. [10] X Teliti sumber
- Jangan memeriksa suhunya hanya dengan menyentuh bagian luar botol karena bisa menyesatkan. Selalu lakukan pengujian pada kulit pergelangan tangan atau lengan.
-
Cicipi atau baui asinya. Buang asi jika berbau atau terasa asam. Selalu periksa kemungkinan adanya kebusukan, khususnya apabila asi telah berada dalam suhu kamar selama lebih dari 1 jam atau di dalam kulkas sepanjang hari. [11] X Sumber Tepercaya US Office on Women's Health Kunjungi sumberIklan
Tips
- Setelah dicairkan, sebenarnya asi tidak perlu dihangatkan. Beberapa ibu tetap saja menghangatkannya, tetapi apabila bayi bisa menerima asi dalam suhu kamar, Anda bisa menyajikannya tanpa harus dihangatkan.
- Apabila produksi asi Anda melebihi kebutuhan bayi, hubungi layanan sosial yang terkait dengan asi (jika ada) di tempat Anda dan tanyakan apakah mereka menerima asi untuk disumbangkan kepada orang tua yang membutuhkan.
Iklan
Peringatan
- Jangan pernah membekukan kembali asi yang sudah dicairkan.
- Jangan membiarkan asi yang sudah dicairkan tetap berada di kulkas selama lebih dari satu hari, atau dalam suhu kamar selama lebih dari beberapa jam.
- Jangan menghangatkan susu menggunakan microwave atau kompor. Ini bisa mengurangi kandungan nutrisi di dalam asi. Selain itu, asi yang dihangatkan dalam waktu yang cepat dapat membentuk “ hot spot ” yang bisa membuat mulut bayi melepuh.
- Jangan mencampur asi segar dan beku.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm
- ↑ https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm
- ↑ https://www.medela.com/breastfeeding/advice/pumping/storing-and-thawing
- ↑ https://www.medela.com/breastfeeding/advice/pumping/storing-and-thawing
- ↑ https://www.medela.com/breastfeeding/advice/pumping/storing-and-thawing
- ↑ https://www.parents.com/baby/care/american-baby-how-tos/how-to-heat-a-bottle/
- ↑ https://www.womenshealth.gov/breastfeeding/pumping-and-storing-breastmilk
- ↑ https://www.womenshealth.gov/breastfeeding/pumping-and-storing-breastmilk
- ↑ https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000633.htm
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 15.852 kali.
Iklan