PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Faktor skala, atau faktor skala linear, adalah rasio/perbandingan panjang dua sisi bersesuaian dari bangun/bentuk yang sebangun. Bangun atau bentuk sebangun memiliki bentuk yang sama tetapi berbeda ukuran. Faktor skala digunakan untuk mencari panjang sisi yang tidak diketahui dari suatu bangun. Sebaliknya, Anda dapat menggunakan panjang sisi dari dua bentuk sebangun untuk menghitung faktor skala. Permasalahan ini melibatkan operasi perkalian atau mengharuskan Anda untuk menyederhanakan pecahan.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Mencari Faktor Skala dari Bentuk Sebangun

PDF download Unduh PDF
  1. Bangun atau bentuk yang sebangun, adalah bentuk-bentuk dengan sudut-sudut yang bersesuaian kongruen (sama besar), dan panjang sisi-sisinya memiliki perbandingan sama. Bangun yang sebangun memiliki bentuk sama, namun yang satu berukuran lebih besar dari yang lain. [1]
    • Soal seharusnya menunjukkan bahwa bentuknya sebangun, atau memiliki sudut sama, atau paling tidak menunjukkan bahwa panjang sisinya mengikuti suatu perbandingan, pada skala tertentu, atau sesuai satu sama lain.
  2. Anda mungkin perlu memutar atau membalik bangun tersebut agar kedua bentuk bersekutu dan Anda dapat mengidentifikasi panjang sisi yang bersesuaian. Panjang kedua sisi tersebut harus diketahui, atau harus dapat diukur. [2] Jika Anda tidak mengetahui panjang satu sisi pun dari setiap bangun, Anda tidak akan dapat mencari faktor skala.
    • Sebagai contoh, mungkin Anda memiliki segitiga dengan panjang kaki 15 cm, dan sebuah segitiga lain yang sebangun dengan panjang kaki 10 cm.
  3. Untuk setiap pasang bentuk sebangun, terdapat dua faktor skala: yang satu Anda gunakan saat memperbesar ukurannya, dan yang satu lagi untuk memperkecil. Jika Anda memperbesar ukuran bangun yang lebih kecil menjadi lebih besar, gunakan rasio . Jika Anda memperkecil ukuran dari bangun yang lebih besar menjadi lebih kecil, gunakan rasio . [3]
    • Sebagai contoh jika Anda memperkecil sebuah segitiga dengan panjang kaki 15 cm menjadi 10 cm, Anda harus menggunakan rasio .
      Dengan memasukkan nilai-nilai yang tepat perbandingannya akan menjadi .
  4. Rasio atau pecahan yang disederhanakan, akan menghasilkan faktor skala yang Anda inginkan. Jika Anda memperkecil ukuran, faktor skala akan menjadi pecahan yang tepat. [4] Jika Anda memperbesar ukuran, faktor skala akan menjadi bilangan bulat atau pecahan tidak biasa ( improper fraction yaitu pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya), yang dapat Anda konversikan ke bentuk desimal.
    • Sebagai contoh, rasio disederhanakan menjadi . Jadi, faktor skala dari dua segitiga tersebut—satu dengan kaki berukuran 15 cm dan yang lain 10 cm—adalah .
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mencari Bentuk Sebangun Menggunakan Faktor Skala

PDF download Unduh PDF
  1. Sebaiknya Anda memiliki bangun yang panjang salah satu sisinya diketahui atau dapat diukur. Jika Anda tidak dapat menentukan panjang sisi dari bangun tersebut, Anda tidak dapat membuat bentuk yang sebangun/serupa.
    • Sebagai contoh, mungkin Anda memiliki segitiga siku-siku dengan sisi-sisi berukuran 4 cm dan 3 cm, dengan panjang hipotenusa/sisi miring 5 cm.
  2. Jika Anda akan memperbesar, gambar yang belum diketahui akan berukuran lebih besar, dan faktor skala akan berupa bilangan bulat, pecahan tidak biasa, atau bilangan desimal. Jika Anda memperkecilnya maka bentuk yang belum diketahui akan berukuran lebih kecil, dan faktor skala kemungkinan besar akan berupa pecahan tidak biasa.
    • Sebagai contoh, jika faktor skala tersebut adalah 2, lalu Anda memperbesar ukuran maka bentuk yang sebangun tersebut akan berukuran lebih besar dari sebelumnya.
  3. Sebaiknya faktor skala sudah diketahui. Jika Anda mengalikan panjang sisi dengan faktor skala maka akan menghasilkan panjang sisi bersesuaian yang belum diketahui pada gambar yang sebangun. [5]
    • Sebagai contoh, jika hipotenusa/sisi miring dari sebuah segitiga siku-siku adalah 5 cm, dan faktor skalanya adalah 2, maka untuk mencari hipotenusa dari segitiga sebangun, Anda harus menghitung . Jadi panjang hipotenusa dari segitiga yang sebangun tersebut adalah 10 cm.
  4. Lanjutkan dengan mengalikan panjang setiap sisi dengan faktor skala. Perhitungan tersebut akan menghasilkan panjang sisi bersesuaian dari bangun yang belum diketahui.
    • Sebagai contoh, jika panjang kaki segitiga siku-siku adalah 3 cm, dengan faktor skala 2, Anda harus menghitung untuk mengetahui panjang kaki dari segitiga sebangun tersebut. Jika tinggi segitiga siku-siku tersebut adalah 4 cm, dengan faktor skala 2 Anda harus menghitung untuk mengetahui tinggi dari segitiga sebangun.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menyelesaikan Contoh Soal

PDF download Unduh PDF
  1. sebuah persegi dengan tinggi 6 cm, dan sebuah persegi dengan tinggi 54 cm.
    • Buatlah perbandingan dari tinggi kedua persegi tersebut. Untuk memperbesar ukuran, rasionya adalah . Untuk memperkecil ukuran, rasionya adalah .
    • Sederhanakan rasio. Rasio disederhanakan menjadi . Rasio disederhanakan menjadi . Jadi kedua persegi tersebut memiliki faktor skala atau .
  2. Panjang sisi terlebar dari sebuah poligon (segi banyak) tidak beraturan adalah 14 cm. Berapa faktor skalanya?
    • Bentuk yang tidak beraturan dapat sebangun jika semua sisinya sebanding. Lalu, Anda dapat menghitung faktor skala menggunakan ukuran mana pun yang diketahui. [6]
    • Karena Anda mengetahui lebar dari setiap segi banyak, Anda dapat menulis perbandingannya. Untuk memperbesar ukuran, rasionya adalah . Untuk memperkecil, rasionya .
    • Sederhanakan rasio tersebut. Rasio disederhanakan menjadi . Rasio disederhanakan menjadi . Jadi kedua segi banyak tidak beraturan tersebut memiliki sebuah faktor skala atau .
  3. Ukuran Persegi ABCD adalah 8cm x 3cm. Persegi EFGH adalah persegi sebangun yang lebih besar. Berapa luas Persegi EFGH jika menggunakan faktor skala 2,5?
    • Kalikan tinggi dari Persegi ABCD dengan faktor skala. Perkalian ini akan menghasilkan tinggi Persegi EFGH: .
    • Kalikan lebar Persegi ABCD dengan faktor skala. Perkalian ini akan menghasilkan lebar Persegi EFGH: .
    • Kalikan tinggi dan lebar dari Persegi EFGH untuk menghitung luasnya: . Jadi luas Persegi EFGH adalah 150 sentimeter persegi.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mencari Faktor Skala dalam Kimia

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda memiliki rumus empiris dari suatu senyawa kimia dan Anda perlu mengetahui rumus molekul dari senyawa kimia yang sama, Anda dapat mencari faktor skala yang dibutuhkan dengan membagi massa molar dari senyawa dengan massa molar dari rumus empiris. Massa molar adalah massa dari satu mol unsur/senyawa; rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun suatu senyawa; sedangkan rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom-atom pembentuk senyawa.
    • Sebagai contoh, mungkin Anda harus mencari massa molar dari senyawa H2O dengan besar massa molar 54,05 g/mol.
      • Massa molar dari H2O adalah 18,0152 g/mol.
      • Carilah faktor skala dengan cara membagi massa molar dari senyawa tersebut dari rumus empiris:
      • Faktor skala = 54,05 / 18,0152 = 3
  2. Kalikan subskrip (angka yang menunjukkan jumlah atom kimia) dari setiap elemen dalam rumus empiris dengan faktor skala yang telah Anda hitung. Perkalian ini menghasilkan rumus molekul dari contoh senyawa kimia dalam soal tersebut.
    • Sebagai contoh, untuk mencari rumus molekul dari senyawa dalam pertanyaan tersebut, kalikan subskrip dari H20 dengan faktor skala 3.
      • H2O * 3 = H6O3
  3. Dengan jawaban ini, Anda telah berhasil mengetahui jawaban untuk rumus empiris sebagaimana rumus molekul dari senyawa kimia yang ada dalam soal tersebut.
    • Sebagai contoh, faktor skala untuk senyawa tersebut adalah 3. Rumus molekul dari senyawa tersebut adalah H6O3.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 68.775 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan