Semua segitiga siku-siku memiliki satu sudut siku-siku (90 derajat), dan hipotenusa adalah sisi yang berseberangan dengan sudut tersebut. [1] X Teliti sumber Hipotenusa adalah sisi terpanjang dari segitiga, dan juga sangat mudah untuk mencarinya menggunakan beberapa cara yang berbeda. Artikel ini akan mengajarkan Anda cara mencari panjang hipotenusa menggunakan teorema Pythagoras jika Anda mengetahui panjang kedua sisi lain dari segitiga. Selanjutnya, artikel ini akan mengajarkan Anda cara mengenali hipotenusa dari beberapa segitiga siku-siku khusus yang sering muncul dalam ujian. Terakhir, artikel ini akan mengajarkan Anda cara mencari panjang hipotenusa menggunakan Hukum Sinus jika Anda hanya mengetahui panjang salah satu sisi dan pengukuran satu sudut lain selain sudut siku-siku.
Langkah
-
Pastikan bahwa segitiga Anda adalah segitiga siku-siku. Teorema Pythagoras hanya berlaku pada segitiga siku-siku, dan menurut definisi, hanya segitiga siku-siku yang memiliki hipotenusa. Jika segitiga Anda memiliki satu sudut yang tepat 90 derajat, segitiga itu adalah segitiga siku-siku dan Anda dapat melanjutkan.
- Sudut siku-siku sering dinotasikan dalam buku teks dan ujian dengan persegi kecil di pojok sudut. Tanda khusus ini berarti "90 derajat".
-
Berilah variabel a, b, dan c untuk sisi-sisi segitiga Anda. Variabel "c" akan selalu diberikan untuk hipotenusa, atau sisi terpanjang. Pilihlah salah satu sisi lainnya untuk menjadi "a", dan sebutlah sisi yang lain dengan "b" (tidak masalah sisi mana yang a atau b; perhitungannya akan tetap sama). Kemudian, masukkan panjang a dan b ke dalam rumus, sesuai dengan contoh berikut:
- Jika segitiga Anda memiliki sisi sepanjang 3 dan 4, dan Anda telah memberikan variabel huruf untuk sisi-sisi tersebut sehingga a = 3 dan b = 4, Anda akan menulis persamaan Anda sebagai: 3 2 + 4 2 = c 2 .
-
Carilah kuadrat dari a dan b. Untuk mencari kuadrat dari sebuah angka, Anda hanya mengalikan angka itu dengan dirinya sendiri, sehingga a 2 = a x a . Carilah kuadrat dari a dan b, dan masukkan ke dalam rumus Anda.
- Jika a = 3, a 2 = 3 x 3, atau 9. Jika b = 4, b 2 = 4 x 4, atau 16.
- Saat Anda memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam persamaan Anda, persamaan Anda sekarang akan terlihat seperti ini: 9 + 16 = c 2 .
-
Jumlahkan nilai a 2 dan b 2 . Masukkan hasil penjumlahannya ke dalam persamaan Anda, dan hal ini akan memberikan nilai c 2 . Hanya ada satu langkah yang tersisa, dan Anda akan menyelesaikan hipotenusa itu!
- Dalam contoh kita, 9 + 16 = 25 , jadi Anda akan menulis 25 = c 2 .
-
Carilah akar kuadrat dari c 2 . Gunakan fungsi akar kuadrat di kalkulator Anda (atau ingatan atau tabel perkalian Anda) untuk mencari akar kuadrat dari c 2 . Jawabannya adalah panjang hipotenusa Anda!
- Dalam contoh kita, c 2 = 25 . Akar kuadrat dari 25 adalah 5 ( 5 x 5 = 25 , jadi Akar(25) = 5 ). Artinya, c = 5 , panjang hipotenusa kita!
Iklan
-
Belajarlah untuk mengenali segitiga dengan Triple Pythagoras. Panjang-panjang sisi dari triple Pythagoras adalah bilangan-bilangan bulat yang sesuai dengan Teorema Pythagoras. Segitiga-segitiga khusus ini sering muncul dalam buku-buku teks geometri dan ujian terstandardisasi seperti UN. Jika Anda mengingat khususnya 2 triple Pythagoras yang pertama, Anda dapat menghemat banyak waktu dalam ujian-ujian ini karena Anda akan dengan segera mengetahui hipotenusa dari salah satu segitiga ini hanya dengan melihat panjang-panjang sisinya! [4] X Teliti sumber
- Triple Pythagoras yang pertama adalah 3-4-5 (3 2 + 4 2 = 5 2 , 9 + 16 = 25). Ketika Anda melihat segitiga siku-siku dengan panjang kaki 3 dan 4, Anda dengan segera akan yakin bahwa hipotenusanya adalah 5 tanpa harus melakukan perhitungan apa pun.
- Perbandingan triple Pythagoras tetap berlaku bahkan jika sisi-sisinya dikalikan dengan angka lain. Misalnya, segitiga siku-siku dengan panjang kaki 6 dan 8 akan memiliki hipotenusa 10 (6 2 + 8 2 = 10 2 , 36 + 64 = 100). Hal yang sama berlaku untuk 9-12-15 , dan bahkan 1,5-2-2,5 . Cobalah perhitungannya dan lihatlah sendiri!
- Triple Pythagoras kedua yang sering muncul dalam ujian adalah 5-12-13 (5 2 + 12 2 = 13 2 , 25 + 144 = 169). Perhatikan juga kelipatan-kelipatannya seperti 10-24-26 dan 2,5-6-6,5 .
-
Ingatlah perbandingan sisi segitiga siku-siku 45-45-90. Segitiga siku-siku 45-45-90 memiliki sudut 45, 45, dan 90 derajat, dan juga disebut Segitiga Siku-Siku Sama Kaki. Segitiga ini sering muncul dalam ujian terstandardisasi, dan merupakan segitiga yang sangat mudah untuk diselesaikan. Perbandingan antara sisi-sisi segitiga ini adalah 1:1:Akar(2) , yang berarti bahwa panjang kaki-kakinya sama, dan panjang hipotenusanya hanyalah panjang kakinya dikali dengan akar kuadrat dua.
- Untuk menghitung hipotenusa dari segitiga ini berdasarkan panjang salah satu kakinya, kalikan saja panjang kakinya dengan Akar(2). [5] X Teliti sumber
- Mengetahui perbandingan ini sangat membantu, terutama saat pertanyaan ujian atau PR Anda memberikan panjang-panjang sisinya dalam bentuk variabel dan bukan bilangan bulat.
-
Pelajari perbandingan sisi segitiga siku-siku 30-60-90. Segitiga ini memiliki pengukuran sudut 30, 60, dan 90 derajat, dan terjadi saat Anda memotong segitiga sama sisi menjadi dua. Sisi-sisi segitiga siku-siku 30-60-90 selalu memiliki perbandingan 1:Akar(3):2 , atau x:Akar(3)x:2x . Jika Anda diberikan panjang salah satu kaki dari segitiga siku-siku 30-60-90 dan diminta untuk mencari hipotenusanya, soal ini akan sangat mudah untuk dikerjakan: [6] X Teliti sumber
- Jika Anda diberikan panjang kaki yang terpendek (berseberangan dengan sudut 30 derajat), kalikan saja panjang kakinya dengan 2 untuk mencari panjang hipotenusanya. Misalnya, jika panjang kaki terpendeknya adalah 4 , Anda tahu bahwa panjang hipotenusanya pasti adalah 8 .
- Jika Anda diberikan panjang kaki yang lebih panjang (berseberangan dengan sudut 60 derajat), kalikan panjang itu dengan 2/Akar(3) untuk mencari panjang hipotenusanya. Misalnya, jika panjang kaki yang lebih panjang adalah 4 , Anda tahu bahwa panjang hipotenusanya pasti adalah 4,62 .
Iklan
-
Pahami arti "Sinus". Istilah "sinus", "kosinus", dan "tangen" mengacu pada beragam perbandingan antara sudut-sudut dan/atau sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku.Dalam sebuah segitiga siku-siku, sinus sebuah sudut didefinisikan sebagai panjang sisi yang berseberangan dengan sudut dibagi dengan hipotenusa segitiga . Singkatan untuk sinus di dalam persamaan dan kalkulator adalah sin . [7] X Teliti sumber
-
Pelajari cara menghitung sinus. Bahkan kalkulator ilmiah dasar pun memiliki fungsi sinus. Carilah tombol yang bertuliskan sin . Untuk mencari sinus sudut, Anda biasanya menekan tombol sin dan kemudian memasukkan pengukuran sudutnya dalam derajat. Akan tetapi, dalam beberapa kalkulator, Anda harus memasukkan pengukuran sudutnya terlebih dahulu dan kemudian menekan tombol sin . Anda harus bereksperimen dengan kalkulator Anda atau memeriksa manualnya untuk mencari cara yang harus digunakan.
- Untuk mencari sinus dari sudut 80 derajat, Anda harus memasukkan sin 80 diikuti dengan tanda sama dengan atau Enter , atau 80 sin . (Jawabannya adalah -0,9939.)
- Anda juga dapat mengetikkan "sinus kalkulator" ke dalam pencarian web, dan mencari beberapa kalkulator yang mudah untuk digunakan, yang akan menghilangkan pekerjaan menebak apa pun. [8] X Teliti sumber
-
Pelajari Hukum Sinus. Hukum Sinus adalah sarana yang berguna untuk menyelesaikan segitiga. Khususnya, hukum ini dapat membantu Anda mencari hipotenusa dari segitiga siku-siku jika Anda mengetahui panjang salah satu sisi, dan pengukuran dari satu sudut yang lain selain sudut siku-siku itu. Untuk segitiga apa pun dengan sisi-sisi a , b , dan c , dan sudut-sudut A , B , dan C , Hukum Sinus menyatakan bahwa a / sin A = b / sin B = c / sin C . [9] X Teliti sumber
- Hukum Sinus sebenarnya dapat digunakan untuk menyelesaikan segitiga apa pun , tetapi hanya segitiga siku-siku yang memiliki hipotenusa.
-
Berilah variabel a, b, dan c untuk sisi-sisi segitiga Anda. Hipotenusa (sisi terpanjang) pasti adalah "c". Untuk memudahkan, berilah label "a" untuk sisi dengan panjang yang diketahui, dan label "b" untuk sisi yang lain. Sudut siku-siku yang berseberangan dengan hipotenusa adalah "C". Sudut yang berseberangan dengan sisi "a" adalah sudut "A", dan sudut yang berseberangan dengan sisi "b" adalah "B".
-
Hitunglah pengukuran sudut ketiga. Karena merupakan sudut siku-siku, kita sudah tahu bahwa C = 90 derajat , dan Anda juga mengetahui pengukuran A atau B . Karena pengukuran derajat dalam dari sebuah segitiga pasti selalu sama dengan 180 derajat, Anda dapat dengan mudah menghitung pengukuran sudut ketiganya menggunakan rumus: 180 – (90 + A) = B . Anda juga dapat membalik persamaannya menjadi 180 – (90 + B) = A .
- Misalnya, jika Anda mengetahui bahwa A = 40 derajat , B = 180 – (90 + 40) . Sederhanakan ini menjadi B = 180 – 130 , dan Anda dapat dengan cepat menentukan bahwa B = 50 derajat .
-
Periksa segitiga Anda. Pada langkah ini, Anda sudah mengetahui pengukuran dari ketiga sudutnya, dan panjang sisi a. Sekarang waktunya untuk memasukkan informasi ini ke persamaan Hukum Sinus untuk menentukan panjang kedua sisi yang lain.
- Untuk melanjutkan contoh kita, misalkan panjang sisi a = 10. Sudut C = 90 derajat, sudut A = 40 derajat, dan sudut B = 50 derajat.
-
Terapkan Hukum Sinus ke segitiga Anda. Kita hanya perlu memasukkan angka-angka kita ke dalam dan menyelesaikan persamaan berikut untuk menentukan panjang hipotenusa c: panjang sisi a / sin A = panjang sisi c / sin C . Persamaan ini mungkin terlihat sedikit menakutkan, tetapi sinus 90 derajat selalu sama, dan selalu sama dengan 1! Dengan demikian, persamaan kita dapat disederhanakan menjadi: a / sin A = c / 1 , atau hanya a / sin A = c .
-
Bagilah panjang sisi a dengan sinus sudut A untuk mencari panjang hipotenusanya! Anda dapat mencarinya dengan dua langkah terpisah, pertama dengan menghitung sin A dan menuliskan hasilnya, kemudian membaginya dengan a. Atau Anda dapat memasukkan semuanya ke dalam kalkulator pada waktu yang bersamaan. Jika Anda menggunakan kalkulator, ingatlah untuk memasukkan tanda kurung setelah tanda pembagian. Misalnya, masukkan 10 / ( sin 40) atau 10 / (40 sin ) , bergantung pada kalkulator Anda.
- Menggunakan contoh kita, kita menemukan bahwa sin 40 = 0,64278761. Untuk mencari nilai c, kita hanya membagi panjang a dengan angka ini, dan mengetahui bahwa 10 / 0,64278761 = 15,6 , panjang hipotenusa kita!
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.mathsisfun.com/definitions/hypotenuse.html
- ↑ http://mathematica.ludibunda.ch/pythagoras6.html
- ↑ http://www.wikihow.com/Use-the-Pythagorean-Theorem
- ↑ http://www.dummies.com/how-to/content/working-with-pythagorean-triple-triangles.html
- ↑ http://www.regentsprep.org/regents/math/algtrig/att2/ltri45.htm
- ↑ http://www.dummies.com/how-to/content/identifying-the-30-60-90-degree-triangle.html
- ↑ https://www.mathsisfun.com/definitions/sine.html
- ↑ http://www.rapidtables.com/calc/math/Sin_Calculator.htm
- ↑ http://www.mathsisfun.com/algebra/trig-sine-law.html