Unduh PDF
Unduh PDF
Saat kamu sedang mabuk cinta kepada cewek cantik pujaan hati (terutama saat hubungan baru dimulai), wajar jika sifat buruknya sulit terdeteksi. Hari demi hari, perilakunya membuatmu bertanya-tanya apa benar hatinya secantik wajahnya, entah karena ia mulai berbohong, menguntit akunmu di medsos, atau mengecek ponselmu. Kesehatan, keamanan, dan kebahagiaanmu adalah prioritas utama, dan kami ingin membantumu menyiapkan semua sarana untuk melindungi diri. Kami juga akan memberitahukan seperti apa perilaku yang normal dan yang buruk sebagai pacar serta apa yang harus dilakukan jika hubungan bermasalah. Lanjutkan membaca jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang hal ini!
Langkah
-
Kamu selalu merasa khawatir saat berinteraksi dengannya. Jika perilakunya sangat sulit diprediksi sehingga ia kerap membuatmu merasa bingung, lelah, dan tertekan, ini bisa menunjukkan kalian menjalin hubungan yang tidak sehat, apalagi kalau: [1] X Teliti sumber
- Ia sering berbohong. Ia tidak mengakui apa yang pernah diucapkan atau ia mengatakan pernah mengalami sesuatu, padahal tidak, misalnya memenangkan penghargaan besar.
- Ia tidak mau bertanggung jawab. Jika ia tidak lulus ujian, ia berdalih dosen tidak menyukainya.
- Ia suka membesar-besarkan soal kecil. Ia sangat temperamental. Baginya, hal sepele bisa menjadi masalah besar.
- Ia menuntut kamu harus bisa membaca pikirannya. Ia berharap kamu memahami keinginan yang belum ia sampaikan. Jika tidak, ia bisa marah besar.
-
Ia kurang mampu berempati sehingga kamu merasa diremehkan dan diabaikan. Jika ia sering membuatmu murung atau merasa disepelekan, ini bisa menunjukkan bahwa kamu sedang menjalin hubungan yang toksik, terutama jika: [2] X Teliti sumber
- Ia sering mencelamu, bahkan di depan orang lain. Contohnya, kamu bercerita tentang pengalaman masa kecil saat kalian berkumpul dengan teman, lalu ia mengatakan bahwa ceritamu menggelikan atau memalukan.
- Ia mengejekmu ketika kamu kesal karena alasan yang sahih, terutama kalau ia penyebabnya. Contohnya, ia menyebutmu cengeng ketika kamu sedih karena ia lupa hari ulang tahun kalian jadian .
- Ia sering melontarkan kritik kepadamu , misalnya ia melarangmu mengenakan, menyantap, atau mengatakan sesuatu. Ulahnya terkesan sepele pada awalnya, tetapi makin lama, makin menjadi-jadi.
- Ia tidak mau memahami pandanganmu. Ia tidak peduli apa yang kamu pikirkan dan rasakan meskipun kamu sudah menjelaskan pandanganmu.
- Ia tidak pernah mengaku salah. Sekalipun sudah terbukti, ia bisa mengalihkan topik percakapan atau berdalih untuk membela diri.
- Ia ingin mengalahkanmu. Ia suka berkompetisi denganmu, tetapi tidak terima jika kamu yang meraih keberhasilan.
-
Ia berperilaku manipulatif dan mengontrol. Jika cewekmu toksik, ia tidak menghargai privasimu dan tidak peduli kamu merasa bahagia atau tidak. Lama-kelamaan, kamu bisa merasa tidak berdaya dan rendah diri. Jika kamu mengalaminya, ini bisa menunjukkan bahwa kamu terlibat dalam hubungan yang bermasalah, bahkan toksik. Selain itu, ia mungkin melakukan ini kepadamu: [3] X Teliti sumber
- Ia berperilaku manipulatif kepadamu. Ia tiba-tiba menangis ketika kamu memintanya melakukan sesuatu, tetapi langsung berhenti begitu kamu bilang tidak jadi.
- Ia menentukan dengan siapa kamu boleh bertemu, mengobrol, dan berinteraksi di medsos. Ia melarangmu bertemu teman-teman dan meminta kata sandi agar bisa memblokir kontak teman atau kerabatmu.
- Ia sangat cemburuan . Kalau ia tahu kamu mengobrol dengan cewek lain, ia bisa berteriak, menangis, atau mengabaikanmu selama seminggu.
- Ia melakukan gaslight kepadamu. Ia mengatakan bahwa kamu bersikap buruk atau temperamental kepadanya, bahkan sewaktu kamu berbicara jujur kepadamu.
- Ia memancing tanggapanmu lewat chat atau medsos. Ia berpura-pura menjadi orang lain untuk mencari tahu apakah kamu berselingkuh atau bergosip tentang dirinya.
-
Ia melakukan kekerasan kepadamu. Rasa aman dalam hubungan adalah suatu keharusan. Pahami bahwa ada yang salah jika kamu merasa tidak aman dalam hubungan. Jika ia pernah membuatmu merasa terancam secara fisik atau mental, ini tandanya kamu perlu mengakhiri hubungan. Apa pun kondisinya mentalnya, ini adalah tindak kekerasan yang tidak selayaknya kamu alami. Dalam hubungan seperti ini, ia mungkin: [4] X Teliti sumber
- menguntitmu. Ia sering mengontakmu hanya untuk menanyakan kabarmu, datang menemuimu secara mendadak, atau memata-matai kamu.
- berperilaku temperamental tanpa terkendali (tantrum). Kalau sedang marah, ia tidak ragu merusak barang-barang, mengejekmu dengan kata-kata kasar, bahkan menyambitmu dengan vas kembang atau benda lain.
- melakukan kekerasan. Putuskan hubungan kalau ia pernah menyakitimu secara fisik atau mental. Ia perlu mendapatkan pertolongan. Kamu perlu melindungi diri dengan segera meminta dukungan dari orang terkasih.
Iklan
-
Ia marah kalau kamu membuatnya sedih. Apakah ia bersikap seperti ini sebagai reaksi atas perlakuanmu kepadanya? Coba ingat-ingat, mungkin kamu pernah membuatnya kecewa atau tersinggung? Semua orang tidak luput dari kesalahan. Jadi, jangan menyalahkan diri sendiri. Pahami bahwa reaksi negatif terhadap perlakuan yang memang menjengkelkan adalah hal yang wajar, dan ini bukan berarti perilakunya toksik. [5] X Teliti sumber
- Apakah ia tiba-tiba menangis tersedu-sedu, tetapi hanya setelah kamu bilang bahwa kamu harus tugas keluar kota pada hari ulang tahunnya atau wisudanya?
- Apakah ia mendiamkanmu, tetapi sebelumnya, kamu bilang bahwa kamu tidak suka model bajunya?
- Ia bersikap sangat reaktif kalau kamu berbuat salah, misalnya karena kamu berbohong kepadanya. Ia melakukan hal ini karena merasa kecewa dan sakit hati, bukan berarti ia berperilaku abnormal.
-
Ia ingin mempertahankan pendirian atau membela diri. Sama seperti orang lain, ia berhak membela diri ketika orang lain bersikap buruk kepadanya. Jika ia terlihat bersikap defensif, coba ingat-ingat apakah kamu pernah mengejeknya, menyakiti hatinya, atau mengajaknya bertengkar? Kalau pernah, reaksinya atas apa yang kamu lakukan sangat masuk akal. [6] X Teliti sumber
- Jika jawabannya ya, perilakunya sangat wajar dalam situasi seperti ini. Ia ingin membela diri sebagaimana yang akan kamu lakukan jika kamu sendiri mengalami perlakuan yang sama!
- Jika kamu mengatakan hal yang tidak menyenangkan, lalu ia menetapkan batasan (dengan menjelaskan apa yang ia inginkan), reaksinya adalah perilaku yang normal.
- Jika ia marah karena kamu mengejeknya, misalnya dengan meremehkan kecerdasannya, ini juga reaksi yang wajar.
-
Ia sedang mengalami gejala pramenstruasi (PMS). PMS bisa menjadi masa yang berat bagi banyak wanita sebab kerap memicu gejala serius, misalnya keram, perubahan suasana hati, atau emosi negatif. Jika ia sedang mengalami PMS dengan gejala tersebut, ia bukan cewek toksik sebab ini adalah respons fisik yang normal. [7] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Sebagai contoh, jika ia terlihat mudah kesal atau suasana hatinya sering berubah, ini adalah gejala PMS yang normal dan umum terjadi.
Iklan
-
Ajak ia berdiskusi jika kamu tidak bisa menerima perilakunya, tetapi ingin melanjutkan hubungan. Sampaikan kepadanya apa yang kamu inginkan, misalnya kamu keberatan ia berbohong atau cemburu berlebihan. Jika kamu ingin memulihkan hubungan, terapkan batasan dan dengarkan apa yang ia sampaikan. Bersikaplah penuh pengertian, dan ingatlah bahwa tujuan percakapan ini bukan untuk menyalahkan orang lain, melainkan untuk menjalin hubungan yang sehat agar kedua belah pihak merasa bahagia. [8] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, katakan kepadanya: "Ada yang mau aku bahas sama kamu. Aku sayang kamu. Aku harap kita bisa sama-sama terus, tapi aku sering bingung belakangan ini. Kapan ya baiknya kita ngobrol ?"
- Sampaikan apa yang kamu inginkan dengan menetapkan batasan, misalnya: "Aku nggak mau dibohongin lagi. Aku minta penjelasan apa aku masih bisa percaya sama kamu. Wajar kan permintaanku?"
- Berikan ia kesempatan untuk memberikan penjelasan. Dengarkan secara aktif apa yang ia katakan tanpa menilai. Sebagai contoh, katakan kepadanya: " Gimana menurut kamu? Aku mau dengar pendapatmu".
- Selanjutnya, buat kesepakatan tentang apa yang kalian inginkan, misalnya: "Menurut aku, kita perlu ikut terapi untuk pasangan. Sebaiknya kita minta bantuan pakar biar ada solusi terbaik buat kita berdua".
-
Berikan bantuan jika ia membutuhkannya. Kalau kamu melihat gejala yang menunjukkan bahwa ia mengalami masalah karena gangguan emosional, ia membutuhkan empati dan dukungan (selama hubungan kalian tidak mengancam keselamatanmu). Jika kamu mau melanjutkan hubungan, sampaikan kepadanya bahwa kamu siap membantu, tawarkan bantuan, sampaikan apa yang kamu inginkan, lalu buat rencana. [9] X Sumber Tepercaya National Alliance on Mental Illness Kunjungi sumber
- Pertama, kirim chat , misalnya: " Rasa-rasanya ada yang perlu kita bicarain , tapi sebelumnya, aku mau bilang aku sayang kamu. Aku nggak perlu bahas soal ini kalau aku nggak peduli sama kamu".
- Kedua, sampaikan pandanganmu, "Menurut aku, kamu bisa lebih tenang kalau ikut terapi. Aku pernah jalanin terapi waktu masih remaja. Bermanfaat banget buat aku. Kalau kamu mau, aku bisa bantu cari konselor yang reputasinya baik".
- Kemudian, sampaikan apa yang kamu inginkan: "Kalau kamu perlu bantuan, aku siap membantu. Hanya saja, aku harap kamu menghargai privasiku kalau aku mau beraktivitas sendirian".
- Buat rencana: " Gimana kalau kita ketemu konselor minggu depan? Kalau kamu setuju, nanti kita diskusi lagi setelah selesai terapi. Kita bahas apa yang boleh dan nggak boleh dilakukan biar kita tetep rukun".
-
Akhiri hubungan jika kamu merasa tidak nyaman atau tidak aman. Pastikan kamu mengutamakan kesehatan fisik dan mental. Tanyakan kepada diri sendiri: apakah hubungan ini membuat hidup terasa lebih menyenangkan atau mengenaskan? Pahami bahwa sebesar apa pun cintamu kepada seseorang, tidak ada perlunya menjalin hubungan dengan orang yang membuatmu dalam bahaya. Segera cari bantuan dan putuskan hubungan. [10] X Teliti sumber
- Jika kamu merasa terancam, hubungi polisi atau ceritakan masalah ini kepada orang terdekat. Jika kamu dalam bahaya, jauhkan diri dari cewekmu dan cari tempat berlindung yang aman.
- Ceritakan masalah ini kepada orang yang bisa dipercaya. Jelaskan apa yang terjadi dan mintalah ia membantumu.
- Pahami bahwa kamu tidak layak disakiti oleh siapa pun, apalagi oleh orang yang kamu cintai. Jika kalian sudah berpisah dan kamu merasa aman, jangan lupa menjaga kesehatan dan merawat diri agar kamu lebih cepat pulih.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/spycatcher/201601/eggshell-relationships
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-it-together/202102/4-critical-signs-toxic-relationship
- ↑ https://www.loveisrespect.org/everyone-deserves-a-healthy-relationship/power-and-control-dating-abuse/
- ↑ https://www.loveisrespect.org/resources/types-of-abuse/
- ↑ https://www.thecrimson.com/column/femme-fatale/article/2016/3/3/mental-illness-stigma-crazy/
- ↑ https://www.thecrimson.com/column/femme-fatale/article/2016/3/3/mental-illness-stigma-crazy/
- ↑ https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premenstrual-syndrome/symptoms-causes/syc-20376780
- ↑ https://www.joinonelove.org/learn/5-easy-ways-to-communicate-better-in-your-relationships/
- ↑ https://www.nami.org/Blogs/NAMI-Blog/November-2017/How-to-Encourage-Someone-to-See-a-Therapist
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 959 kali.
Iklan