Unduh PDF Unduh PDF

Kita tidak mau menjadi orang yang membosankan, tetapi sayangnya, mustahil mencegah seseorang merasa bosan dengan kita. Biasanya, ia akan melakukan sesuatu yang memperlihatkan kejemuan ketika interaksi terasa membosankan, entah disengaja atau tidak. Ada beberapa tanda yang menunjukkan seseorang bosan dengan Anda guna menentukan perlu tidaknya melanjutkan interaksi dengannya. Untuk mencari tahu tanda tersebut, perhatikan berapa lama ia berbicara saat memberikan respons, apa yang ia katakan, dan isyarat nonverbal yang diberikan, misalnya melalui kontak mata atau bahasa tubuh.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mencari Tahu Tanda Kebosanan dalam Hubungan Asmara

Unduh PDF
  1. Apakah Anda berdua jarang berinteraksi belakangan ini, padahal biasanya sangat sering bertemu atau mengobrol? Semua orang memiliki kesibukan masing-masing, tetapi kalau pasangan terkesan lebih sibuk dari biasanya atau terus memberi alasan ia tidak bisa menemui Anda, sepertinya hubungan bermasalah. [1]
    • Bisa jadi, ia hanya ingin menyendiri, tetapi tidak sampai hati mengatakan alasan yang sebenarnya. Agar ia merasa tenang, sampaikan kepadanya bahwa Anda menghargai privasinya dan bisa mengerti kalau ia ingin menyendiri sesekali.
    • Ingatlah bahwa durasi dan intensitas pertemuan biasanya berfluktuasi seiring berjalannya waktu. Ini hal biasa dan tidak perlu dipermasalahkan, kecuali jika tiba-tiba terjadi perubahan besar. [2]
  2. Apabila seseorang menyukai Anda, biasanya ia berusaha menunjukkannya dengan bersikap peduli kepada Anda, misalnya ingin mengenal Anda lebih dekat dan melibatkan diri dalam aktivitas yang Anda lakukan. Jika ia tidak lagi menanyakan kabar Anda seperti biasa, ada kemungkinan api asmara yang sempat berkobar-kobar sekarang tinggal berkedip-kedip. [3]
    • Jika Anda mau, ajak ia berbicara dari hati ke hati. Kalau ia menanggapinya dengan baik, mungkin ia tidak sempat berkomunikasi karena sedang sibuk, tetapi kalau ia memberikan jawaban singkat sambil bersikap masa bodoh, sepertinya ia sudah memutus hubungan secara mental atau emosional.
    • Membayangkan hal seperti ini tentu tidak menyenangkan, tetapi salah satu penyebab pasangan merasa bosan berinteraksi dengan Anda adalah karena Anda membosankan. Jika kehidupan terasa monoton, cobalah mengubah rutinitas harian, mempelajari keterampilan baru, atau melakukan perjalanan untuk memperluas wawasan. Dengan demikian, Anda berdua punya topik baru sebagai bahan percakapan. [4]
  3. Banyak orang menggunakan gadget sebagai pelarian ketika menghadapi hal yang membosankan. Apabila pasangan selalu menatap layar ponsel, ia lebih tertarik melihat apa yang ada di ponsel ketimbang orang yang sedang bersamanya. [5]
    • Untuk menarik perhatiannya, sampaikan ide yang menyenangkan atau berbeda dari biasanya, misalnya menonton film di bioskop drive in , bermain ice skating , atau haiking berdua. Bahkan, Anda bisa membebaskannya dari "kecanduan" gadget cukup dengan menawarkan diri untuk memijat punggungnya. [6]
    • Menggunakan ponsel terus-menerus belum tentu pertanda buruk. Beberapa orang sangat mengandalkan ponsel untuk mendapatkan hiburan. Bersikaplah bijak dalam hal ini.
  4. Sering kali, hubungan yang hambar memicu kejenuhan. Dalam kondisi seperti ini, pasangan mudah tergoda oleh orang ketiga. Kemungkinan besar ia sedang melirik orang lain jika belakangan ini ia jarang melakukan afeksi fisik, enggan menceritakan apa yang ia pikirkan atau rasakan, dan berusaha menghindar atau berdalih ketika Anda bertanya penyebab ia berubah sikap. [7]
    • Dengan kalimat yang santun, sampaikan kepadanya bahwa Anda keberatan jika ia mendekati orang lain. Kalau ia peduli kepada Anda, ia bisa memahami hal ini dan tidak mengulangi perbuatannya.
    • Wajar jika kebosanan membuat pasangan tertarik kepada orang ketiga, tetapi hubungan akan bermasalah jika ketertarikan berubah menjadi pendekatan.

    Tip: Berusahalah membuat pasangan kembali memperhatikan Anda, misalnya dengan mengubah model rambut, merampingkan badan, atau mengenakan baju baru yang membuat penampilan lebih menawan. [8]

    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menangkap Isyarat Saat Melakukan Percakapan

Unduh PDF
  1. Teman bicara yang suportif akan menanggapi ucapan Anda dengan memberikan pendapat atau masukan sambil menunjukkan antusiasme. Jika pasangan selalu memberikan respons sambil lalu, besar kemungkinan ia enggan berbicara dengan Anda. [9]
    • Respons singkat, misalnya, "Masa", "Wah", atau "Keren" diberikan oleh pendengar sebagai cara menunjukkan bahwa ia menangkap bahwa Anda sudah selesai berbicara.
    • Jangan menyalahkan orang yang merasa bosan dengan Anda sebab Anda sendiri mungkin membosankan. Saat mengobrol, hindari topik yang biasa-biasa saja, misalnya tentang cuaca atau pekerjaan agar percakapan tetap berlanjut. Jangan-jangan, Anda sendiri juga enggan membicarakan hal ini.
  2. Orang-orang yang tidak mau tahu tentang hal-hal yang sedang dibicarakan kerap mengajukan pertanyaan menggunakan 1 atau 2 kata sebagai respons, misalnya, "Kapan?", "Di mana?", atau "Oh ya?" Mereka bertanya sekadar ingin bersikap sopan, bukan untuk meminta penjelasan. [10]
    • Sebaliknya, teman bicara yang suportif akan mengajukan pertanyaan yang lebih responsif, misalnya, "Tadi kamu bilang ada good news . Gimana ceritanya?" atau "Kejadian ini sebelum atau sesudah kamu pindah rumah?" Pertanyaan seperti ini diajukan sebab ia ingin mendapat lebih banyak informasi dari Anda.
    • Anda bisa mengira-ngira seberapa besar keingintahuannya berdasarkan jumlah pertanyaan yang diajukan. Makin besar interesnya kepada Anda atau hal-hal yang Anda sampaikan, makin banyak pertanyaan yang diajukan.
  3. Orang-orang yang serius ingin mendengar Anda berbicara tidak akan menyela dengan mengatakan sesuatu yang tidak ada relevansinya. Kalau ia sering menyela percakapan, sepertinya ia sudah tidak sabar menunggu giliran berbicara atau ingin menunjukkan bahwa ucapannya lebih penting. [11]
    • Orang-orang yang sedang bersemangat ingin menceritakan topik tertentu kerap menyela percakapan karena terlalu antusias, bukan karena tidak sopan. Berusahalah melihat perbedaannya. [12]
    • Teman bicara yang baik perlu memiliki kemampuan menjadi pendengar yang aktif . Jika ia ingin menyampaikan kabar penting sampai harus menyela percakapan, biarkan ia berbicara.

    Tip: Waspadalah kalau topik tiba-tiba berubah. Meskipun ia tidak menyela saat Anda berbicara, ia berusaha mengalihkan percakapan dari topik yang sedang dibahas.

  4. Teman bicara akan terus-menerus berbicara mungkin karena ia senang atau merasa perlu berbicara. Salah satu tanda seseorang berusaha mendominasi percakapan adalah mengawali ucapannya dengan kata, "Jadi" atau " Tapi ". [13]
    • Pertimbangkan tanggapan Anda jika percakapan terkesan satu arah. Kalau Anda berulang kali memberikan respons yang membuat diskusi berakhir, misalnya, "Iya", " Enggak tau ", atau "Mungkin", sebaiknya ubah topik percakapan dengan mengajukan pertanyaan atau akhiri pembicaraan.
    • Orang-orang yang senang bercerita tentang diri sendiri atau sekadar suka berbicara tidak pernah kehabisan bahan untuk dibicarakan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menangkap Pesan dengan Mengamati Bahasa Tubuh

Unduh PDF
  1. Orang yang senang bertemu dan berinteraksi dengan Anda lebih memilih berdiri atau duduk saling berhadapan. Berpaling atau menjauhkan diri dari teman bicara menunjukkan adanya keinginan bawah sadar untuk menghindari interaksi. [14]
    • Isyarat lain dari orang yang menghindar ditunjukkan melalui bahasa tubuh "tertutup", misalnya membungkuk, menyilangkan lengan di depan dada, menunduk, atau memalingkan wajah. [15]
    • Orang yang menyukai Anda akan berusaha mendekat dan sikapnya terkesan lebih akrab.

    Tip: Jika ingin bereksperimen, condongkan tubuh menjauhi teman bicara atau bergeser sedikit ke samping, lalu perhatikan ia meniru gerakan Anda atau tidak.

  2. Saat melakukan percakapan, mata menyampaikan pesan yang selaras dengan tubuh. Jika teman bicara menatap mata Anda, ini berarti ia memperhatikan Anda, tetapi kalau ia memalingkan wajah, menunduk, atau melihat ke tempat lain, sepertinya ia sedang mencari sesuatu yang lebih menarik. [16]
    • Masih ada tanda lain yang perlu diwaspadai, yaitu pandangan yang kosong atau menerawang. Ia menatap mata Anda, tetapi tidak menyimak apa pun yang Anda katakan sebab ia sedang melamun. [17]
    • Jangan sampai tatapan Anda membuat teman bicara merasa disepelekan. Selain itu, jangan menatapnya terlalu lama.
  3. Biasanya, orang-orang yang merasa bosan saat mengobrol enggan menggerakkan tangan untuk menghemat energi, bahkan terlihat mengantuk. Saat berbicara, mereka lebih suka duduk diam sambil membuat gerakan kecil sesekali atau menjelaskan ucapannya dengan ekspresi wajah. [18]
    • Di sisi lain, teman bicara yang senang mengobrol dengan Anda akan melakukan gerakan yang menunjukkan antusiasme.
    • Ingatlah bahwa perilaku nonverbal seseorang dipengaruhi oleh personalitasnya. Sebagai contoh, pribadi introvert cenderung lebih tenang dibandingkan sosok ekstrover. Berusahalah memahami teman bicara sebaik mungkin berdasarkan hal-hal yang Anda ketahui tentang personalitasnya. [19]
  4. Ada pendapat keliru yang mengatakan bahwa tersenyum dan menganggukkan kepala adalah cara berpura-pura menyimak percakapan yang membosankan. Kabar baiknya, mengangguk beberapa kali bisa menyampaikan pesan yang positif sebab gerakan ini menunjukkan bahwa teman bicara sedang fokus mendengar dan berusaha memahami ucapan Anda. [20]
    • Banyak pakar ilmu sosial sependapat bahwa anggukan kepala 3 kali merupakan pertanda baik dalam berkomunikasi. Menundukkan kepala satu kali bisa menjadi cara bersikap santun, tetapi teman bicara sedang berusaha memahami ucapan Anda jika ia menganggukkan kepala 3 kali.
    • Seseorang yang mampu berempati biasanya melakukan kontak mata saat menganggukkan kepala. Namun, Anda perlu waspada apabila teman bicara menganggukkan kepala berulang-ulang tanpa melakukan kontak mata atau menyimak apa yang Anda sampaikan.
    Iklan

Tips

  • Jangan menyimpulkan bahwa Anda membosankan hanya karena seseorang sepertinya bosan berinteraksi dengan Anda. Mungkin minat atau perspektifnya berbeda. Mungkin juga ia sedang mengantuk atau banyak pikiran.
  • Meskipun Anda dianggap membosankan, jangan khawatir! Anda bisa menemukan pasangan atau teman bicara yang menyukai kepribadian dan ucapan Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.441 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan