PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apa pun alasannya, perundungan ataupun nilai, jangan sampai anak Anda putus sekolah. Secara statistik, di AS, orang yang putus sekolah saat SMA berpenghasilan AS$10.386 lebih kecil dari mereka yang berijazah SMA. Mereka yang putus sekolah pun beresiko 30,8% lebih tinggi untuk hidup di bawah garis kehidupan, dan 63% lebih mungkin dipenjara dibanding mereka yang lulus SMA. [1] Cegah anak Anda putus sekolah dengan menemukan inti permasalahan anak, melibatkan diri pada pengalaman belajarnya, dan membantunya mengembangkan target masa depan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menemukan Inti Permasalahan Anak

PDF download Unduh PDF
  1. Mendengar masalah anak tanpa menghakiminya sangatlah penting. Anda tidak dapat memecahkan masalah anak jika Anda tidak tahu inti permasalahannya.
    • Alasan paling umum anak ingin keluar dari sekolah adalah ia telah terlalu lama tidak masuk sekolah, atau ia merasa tidak dapat memperbaiki nilai merahnya. Kedua masalah tersebut bisa dipecahkan, namun anak mungkin tidak dapat memahaminya. [2]
    • Alasan lain yang mungkin dikemukakan anak adalah perundungan, kehamilan di luar nikah, depresi, kecanduan narkoba/alkohol, atau masalah sosial di sekolah. Jika Anda menggali lebih dalam alasan anak Anda ingin keluar sekolah, bersiaplah menghadapi apa pun alasan anak.
  2. Tanyakan apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak.
    • Membantu anak bukan berarti mendukung setiap perilakunya. Jika anak ingin keluar sekolah hanya karena tidak ingin terikat tanggung jawab, Anda harus bersikap tegas dan mengatakan bahwa ia akan menghadapi tanggung jawab yang lebih berat di tempat kerja.
    • Beberapa anak ingin keluar dari sekolah hanya untuk membebaskan diri dan tinggal di rumah. Jangan biarkan anak Anda melakukannya. Jika anak Anda keluar dari sekolah, suruh ia mencari pekerjaan. Keluar dari sekolah adalah keputusan dewasa. [3]
  3. Anak akan memiliki harapan dan pandangan masa depan jika ia didengar oleh orang dewasa.
    • Tersedia sumber daya komunitas untuk anak yang memerlukan pemulihan karena kecanduan alkohol/narkoba, atau memerlukan konseling kesehatan mental. Jika masalah anak berakar pada fisik atau mentalnya, ajaklah anak memeriksakan diri ke dokter.
    • Sekolah umumnya menyediakan pusat sumber daya. Berdiskusilah dengan guru BK dengan seizin anak. Sekolah juga dapat memberi informasi tentang opsi belajar alternatif jika diperlukan.
    • Jika inti masalah anak Anda berada di sekolah, kunjungi sekolah anak Anda. Anda mungkin dapat menyelesaikan masalah seperti perundungan dengan menghubungi kepala sekolah. Masalah dengan guru dapat diatasi dengan penyesuaian kelas, dan nilai yang buruk dapat diatasi dengan kelas tambahan.
    • Jika masalah anak terlalu pelik, Anda mungkin dapat mempertimbangkan untuk menyekolahkan anak di rumah. Program sekolah rumah juga menawarkan kesempatan untuk memulai kuliah lebih awal, atau menamatkan sekolah secara daring. Mengetahui seluruh opsi akademis akan membantu Anda menemukan opsi yang cocok untuk menamatkan sekolah anak. [4]
  4. Anak yang berhubungan baik dengan orang tuanya tidak ragu untuk mencurahkan isi hatinya pada orang tua, dan mendengar saran orang tua.
    • Anak-anak dengan orang tua yang aktif di sekolah dan menunjukkan bahwa mereka peduli pendidikan lebih terlindung dari ancaman putus sekolah. Jadilah panutan dengan belajar seumur hidup, dan ajak anak mengembangkan diri di luar sekolah.
    • Dukung anak menemukan hobi atau menjadi relawan di kelompok yang mereka sukai untuk menemukan karier masa depan. Menemukan hobi atau menjadi relawan bersama adalah cara yang baik untuk menemukan minat bersama dan mendukung anak memikirkan masa depan. Target kampus masa depan akan mencegah anak putus sekolah.
    • Menyisihkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama di luar sekolah akan membangun hubungan baik dan menjadi kenangan bagi Anda dan anak. Siswa yang merasa ia memiliki bakat lain di luar sekolah lebih kecil kemungkinannya untuk merasa tertekan karena satu atau dua nilai buruk, dan tidak akan mempertimbangkan keluar sekolah sebagai solusinya. [5]
  5. Terkadang, orang tua terlalu sibuk menceramahi anak sehingga mereka mengabaikan permintaan tolong anak. Perhatikan anak Anda saat ia berbicara, terlibatlah dalam percakapan, dan dengarlah mereka.
    • Meskipun mendengar kabar bahwa anak Anda ingin keluar sekolah terasa mengagetkan, umumnya hal tersebut telah dipikirkan sejak lama oleh anak. Anak terkadang meminta bantuan dengan cara halus, dan melibatkan diri dalam pendidikan anak dapat memberi Anda petunjuk akan perubahan yang dialami anak. [6]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Melibatkan Diri dalam Pendidikan Anak

PDF download Unduh PDF
  1. Perhatikan apakah anak Anda memerlukan penyesuaian tertentu di sekolah.
    • Meskipun masalah di rumah bisa menyebabkan anak ingin putus sekolah, umumnya masalah sekolah menjadi alasan anak ingin putus sekolah. Melibatkan pihak sekolah dapat membantu Anda mencegah anak putus sekolah. [7]
  2. Dengan bergabung ke komite sekolah, Anda akan sering mengunjungi sekolah sehingga Anda dikenal oleh staf sekolah.
    • Jika inti masalah anak Anda ada di sekolah, keberadaan Anda mungkin akan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Saat anak memerlukan Anda, Anda dapat membantunya dengan sigap.
    • Berkomunikasilah dengan staf secara efisien, dan hargai privasi anak. Melibatkan anak dalam percakapan juga akan membantu menyelesaikan masalah. [8]
  3. Orang tua teman anak mungkin dapat membantu Anda mengenali masalah perilaku yang memerlukan tindakan. Selain itu, dengan mengenal orang tua teman anak, Anda akan mengetahui apa saja yang dilakukan teman anak Anda, termasuk hal-hal buruk seperti obat-obatan, seks, dll.
    • Beberapa anak mungkin menyembunyikan masalah dengan berbohong tentang keberadaan atau teman. Dengan mengenal orang tua teman, Anda bisa mencegah anak berbohong. [9]
  4. Psikiater dapat menawarkan terapi untuk anak dan meresepkan obat untuk kondisi seperti ADHD atau bipolar yang dapat mengganggu kelancaran belajar. Konselor kesehatan mental dapat membantu anak Anda memecahkan masalah seperti kegagapan sosial atau depresi.
    • Memeriksakan kondisi psikologis anak dapat menghilangkan keinginannya keluar sekolah, dan memberinya bantuan yang diperlukan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mendukung Masa Depan Anak

PDF download Unduh PDF
  1. Terkadang, olahraga atau aktivitas lain dapat membantu anak merasa terlibat di sekolah, dan meningkatkan semangat anak untuk menjaga nilai agar anak tetap berada di tim.
    • Merasa sukses di luar sekolah dapat memberi stimulus pada anak untuk meningkatkan prestasi sekolahnya, dan membantu anak menyadari pentingnya sekolah. Selain itu, aktivitas di kelompok, organisasi, atau klub olahraga mungkin membuat anak bergaul dengan anak-anak lain yang memiliki tujuan masa depan yang jelas. Motivasi dari anak-anak tersebut mungkin akan menular pada anak Anda.
  2. Bicarakan tentang apa yang terjadi di sekolah, bagaimana kelas mereka, dan bagaimana prestasi mereka di bidang olahraga atau organisasi. Saat anak Anda merasa diperhatikan, ia akan berani mengutarakan hal-hal yang lebih besar di masa depan. Menjaga percakapan tentang sekolah juga akan membantu Anda mengidentifikasi masalah lebih cepat. [10]
    • Mulailah percakapan tentang sekolah dengan membuat agenda rutin untuk seluruh keluarga. Misalnya, saat makan malam, setiap orang di meja makan menjelaskan hal terbaik dan terburuk yang terjadi pada dirinya di hari tersebut.
    • Anak yang ingin keluar sekolah mungkin merasa ia tak punya masa depan. Mengajak anak menatap masa depan dan berfokus pada target akan membantunya menyadari bahwa kegagalan saat ini hanyalah rintangan kecil. [11]
  3. Menceritakan sulitnya mencari pekerjaan tanpa ijazah akan membantu anak Anda keluar dari dunia mimpinya.
    • Membeberkan data dunia nyata dapat membantu Anda mengingatkan anak akan kerasnya persaingan di dunia kerja. Anda bisa mengajak anak ke kantor Disnakertrans dan berbicara dengan staf di sana mengenai sulitnya mendapat pekerjaan jika anak tidak memiliki ijazah. Anda juga mungkin dapat mengajak anak menonton film dokumenter atau mencari statistik di situs yang relevan, termasuk situs Disnakertrans. [12]
  4. Lingkungan sekolah mungkin berpengaruh pada masalah anak Anda. Jika seluruh metode di atas sudah Anda lakukan namun anak tetap ingin keluar sekolah, Anda mungkin dapat mempertimbangkan SMK, kursus, Kejar Paket C, atau opsi pendidikan lain yang lebih mendukung kesuksesannya. [13]
    • Opsi lain yang bisa dipertimbangkan untuk mendapat ijazah SMA adalah sekolah rumah, kelas daring, dan program yang memadukan antara kelas SMA dan kuliah untuk siswa yang bosan dengan kelas biasa.
    Iklan

Tips

  • Temukan sumber hiburan yang baik bagi anak. Meskipun anak Anda harus sukses di sekolah, Anda juga perlu menyediakan waktu istirahat baginya agar ia tidak merasa tertekan.
  • Jika anak Anda harus keluar sekolah karena masalah kesehatan atau masalah lain yang sama seriusnya, seperti kehamilan di luar nikah, usahakan ia tetap mengikuti Kejar Paket C. Ijazah paket C dapat digunakan untuk melanjutkan ke universitas atau mencari kerja, meskipun anak tidak dapat melanjutkan SMA.
  • Jika anak benar-benar tidak senang dengan sekolahnya, pertimbangkan untuk memindahkan anak ke sekolah lain atau mempertimbangkan opsi pendidikan lain. Sebagai orang tua, Anda bisa mencegah anak putus sekolah dengan memberi opsi pendidikan lain, mengajak anak terlibat dalam organisasi, atau memberi informasi tentang karier.
Iklan

Peringatan

  • Jangan menyerah dalam menghadapi anak yang ingin keluar sekolah. Umumnya, mereka hanya perlu dipahami dan didukung.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.816 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan