Unduh PDF Unduh PDF

Chlamydia merupakan infeksi bakteri yang pada umumnya menyebar sebagai penyakit menular seksual. Banyak orang yang tidak pernah mengalami gejalanya sama sekali sehingga akan sulit untuk mengetahui apakah pasangan terinfeksi chlamydia atau tidak. Banyak risiko yang dapat dikurangi dengan mempraktikkan hubungan seksual yang lebih aman. [1]

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mencegah Penularan saat Melakukan Hubungan Seksual

Unduh PDF
  1. Satu-satunya cara pasti untuk menghindari infeksi chlamydia adalah dengan tidak berhubungan seksual. Chlamydia ditularkan melalui hubungan seksual secara vaginal, anal, maupun oral tanpa menggunakan pengaman. [2] [3]
    • Semakin banyak menjalin kontak seksual dengan orang yang berbeda, semakin rentan pula Anda berhubungan dengan penderita chlamydia . [4]
    • Jika seseorang terinfeksi chlamydia , bakteri akan berada di dalam sperma atau cairan vaginanya bahkan jika mereka tidak merasakan gejala penyakit tersebut.
    • Ini berarti bahwa infeksi dapat ditularkan melalui tangan yang terkena cairan tubuh yang terinfeksi dan kemudian berpindah ke area genital atau ke dalam tubuh.
  2. Kondom tidak akan menghilangkan risiko chlamydia secara tuntas, namun dapat menguranginya dengan signifikan. Bagaimanapun, kondom harus berbahan lateks atau poliuretan. [5]
    • Pakailah kondom dengan benar. Cubit ujung kondom dan tahan selagi memakaikannya ke seluruh panjang penis. Seharusnya terdapat ruang pada ujung kondom untuk menampung cairan sperma ketika ejakulasi.
    • Lepas kondom dengan hati-hati agar cairan sperma tidak tumpah setelah berhubungan seksual.
    • Gunakan dental dam ketika melakukan oral seks pada wanita. Dental dam merupakan lembaran lateks kecil yang dapat mengurangi risiko penularan chlamydia secara signifikan. Kondom lelaki yang dibelah juga dapat digunakan untuk tujuan tersebut. [6]
    • Gunakan pula kondom ketika melakukan seks secara anal untuk menghindari infeksi.
    • Pakailah kondom atau dam segera setelah aktivitas seksual dimulai.
    • Jika kondom rusak/bocor ketika melakukan hubungan seksual, risiko terkena infeksi pun semakin meningkat.
  3. Chlamydia dan penyakit seksual menular lainnya dapat disebarkan jika berbagi alat bantu seksual dengan orang lain. Untuk mencegahnya, alat bantu seksual harus: [7]
    • Disterilisasi antara pengguna.
    • Atau dibalut dengan kondom baru berbahan lateks atau poliuretan untuk setiap pengguna.
  4. Douche dapat membunuh kumpulan bakteri baik alami di dalam vagina dan menyebabkan kaum wanita lebih rentan terhadap infeksi. [8]
    • Douche tidak akan mencegah kehamilan atau penyebaran penyakit menular seksual.
  5. Pemeriksaan rutin sangatlah penting terutama jika tidak menggunakan pengaman ketika berhubungan seksual, berganti-ganti pasangan, berusia di bawah 25 tahun, atau berada dalam periode kehamilan. [9]
    • Chlamydia paling sering terjadi pada anak-anak muda. Diperkirakan bahwa 1:20 perempuan berusia di bawah 25 tahun yang aktif berhubungan seksual menderita chlamydia . Jika pasien termasuk ke dalam golongan berisiko tinggi, dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan tahunan.
    • Ibu hamil dapat menularkan chlamydia kepada anaknya selama proses melahirkan sehingga perlu mendapatkan pemeriksaan, terutama jika ia ataupun pasangannya berpotensi terinfeksi.
    • Chlamydia biasanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan urine atau swab (penyekaan). Swab dilakukan pada serviks bagi wanita dan uretra atau anus untuk pria.
  6. Anda tidak akan terkena chlamydia melalui: [10]
    • Berciuman
    • Berbagi handuk
    • Duduk di atas dudukan toilet
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mengenali Gejala Chlamydia dan Mendapatkan Pengobatan

Unduh PDF
  1. Gejala akan mulai terasa setelah satu bulan terkena chlamydia , walaupun tidak semua penderita mengalaminya. [11] [12] [13] Gejala chlamydia antara lain:
    • Rasa nyeri atau terbakar ketika buang air kecil
    • Sakit perut
    • Cairan/kotoran keluar dari vagina, penis, atau dubur
    • Wanita mungkin akan mengalami pendarahan atau rasa sakit setelah berhubungan seksual atau selama masa haid. Pria akan merasakan nyeri pada testikelnya.
    • Pendarahan lebih banyak selama menstruasi
    • Gejala dapat berhenti setelah beberapa lama. Ini tidak berarti infeksi telah sembuh.
  2. Periksakan diri jika berpikir telah terkena chlamydia . Jika tidak diobati, chlamydia dapat menyebabkan masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita, serta meningkatkan risiko terkena HIV . [14]
    • Baik lelaki maupun perempuan dapat terkena sexually acquired reactive arthritis/SARA akibat chlamydia . SARA merupakan peradangan tulang sendi, mata, dan/atau uretra yang sangat menyakitkan. Gejala chlamydia pada kebanyakan orang akan hilang setelah beberapa bulan, namun tidak berarti penyakit tersebut telah sembuh.
    • Pria dapat terkena infeksi chlamydia pada testikel dan saluran spermanya. Hal tersebut dapat mengurangi kesuburan pria.
    • Wanita dapat terkena chlamydia pada uterus, ovarium, dan tuba fallopi yang menyebabkan nyeri dan masalah kesuburan. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh penyakit radang panggul dan dapat meningkatkan risiko kematian dalam kehamilan ektopik di kemudian hari.
    • Chlamydia juga berbahaya bagi janin. Penyakit ini meningkatkan risiko keguguran, kelahiran mati, dan kelahiran prematur. JIka ibu menularkan chlamydia kepada bayi saat melahirkan, ia mungkin akan terkena infeksi paru-paru atau mata.
  3. Chlamydia dapat diobati dengan efektif menggunakan antibiotik. Lebih dari 95% penderita yang melakukan pengobatan berhasil sembuh dari infeksi chlamydia . [15]
    • Dokter kemungkinan akan meresepkan azithromycin, doxycycline, atau erythromycin . Habiskan seluruh antibiotik yang diberikan guna memastikan infeksi telah hilang sepenuhnya.
    • Jangan melakukan hubungan seksual, meskipun memakai kondom, hingga Anda dan pasangan yang kemungkinan terinfeksi telah menyelesaikan pengobatan. Jika diberikan resep antibiotik untuk dihabiskan dalam satu hari, tetap tunggu selama satu minggu untuk memastikan infeksi telah hilang sepenuhnya.
    • Periksakan diri kembali setelah menyelesaikan pengobatan jika gejala chlamydia tak kunjung hilang, konsumsi obat-obatan tidak sesuai instruksi, berhubungan seksual sebelum pengobatan selesai, atau tengah hamil.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.365 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan