PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Fibroid rahim (uterus), atau leiomiomata, adalah tumor non-kanker yang terbentuk di dalam rahim seorang wanita. [1] Ukurannya dapat berkisar mulai dari sangat kecil (seukuran biji) sampai dengan sangat besar (fibroid terbesar yang pernah dilaporkan adalah seukuran semangka, walaupun ini amat tidak lazim). [2] Fibroid berkembang pada 30% wanita berusia di bawah 35 tahun, dan pada 70-80% wanita, walaupun banyak wanita yang tidak mengalami gejala atau masalah apa pun dengan fibroid mereka. [3] Penyebab persis fibroid tidak diketahui, walaupun hormon wanita estrogen dan progesteron tampaknya ikut berperan terhadap perkembangannya. [4] Fibroid adalah penyebab nomor satu dilakukannya histerektomi di Amerika Serikat. [5] Cara-cara untuk pencegahan terbentuknya fibroid juga masih belum banyak diketahui. Walaupun demikian, para pakar telah dapat mengidentifikasi faktor risiko tertentu dan terapi yang dapat membantu untuk memahami fibroid rahim. Selain itu banyak kajian berkelanjutan yang telah menemukan indikator penting perihal apa yang dapat membantu pencegahan fibroid.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Melindungi Diri Anda Terhadap Fibroid

PDF download Unduh PDF
  1. Fibroid rahim diperantarai oleh hormon, amat mirip dengan tumor yang disebabkan oleh kanker payudara (walaupun fibroid “tidak” menyebabkan kanker). Kajian menunjukkan bahwa fibroid lebih kecil kemungkinannya berkembang pada wanita yang berolahraga secara teratur. [6]
    • Kajian juga menyiratkan bahwa makin Anda aktif secara fisik, maka olahraga pun akan makin membantu Anda untuk mencegah fibroid. Wanita yang berolahraga 7 jam atau lebih per minggu lebih kecil kemungkinannya terjangkit fibroid secara signifikan selama kurun waktu beberapa tahun dibandingkan wanita yang berolahraga dua jam atau kurang per minggu. [7]
    • Penelitian menyiratkan bahwa olahraga berat jauh lebih membantu menurunkan risiko dibandingkan olahraga ringan atau sedang. Olahraga berat selama 3 jam atau lebih per minggu mungkin menurunkan risiko timbulnya fibroid 30-40%. (Akan tetapi, olahraga ringan sekalipun lebih baik dibandingkan tidak berolahraga sama sekali!) [8]
  2. Penelitian menunjukkan bahwa fibroid lebih besar kemungkinannya berjangkit pada wanita yang kelebihan berat tubuh atau mengalami obesitas (yaitu, mereka yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas kisaran “normal”). Ini mungkin disebabkan oleh lebih tingginya kadar estrogen pada wanita dengan obesitas. [9]
    • Kelebihan berat tubuh meningkatkan risiko timbulnya fibroid sekitar 10-20%. [10]
    • Wanita yang amat gemuk memiliki kemungkinan terjangkit fibroid dua sampai tiga kali lebih besar dibandingkan wanita yang berada pada kisaran IMT normal. [11]
    • Anda dapat menghitung IMT Anda lewat situs web Centers for Disease Control and Prevention di sini . Atau gunakan rumus berikut: berat (kg) / [tinggi (m)]2 x 703.
  3. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau mungkin membantu mencegah berkembangnya fibroid pada tikus. Walaupun belum dikonfirmasikan pada manusia, teh hijau mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan, jadi tidak ada ruginya. [12] [13] [14]
    • Teh hijau telah terbukti mengurangi keparahan gejala-gejala fibroid untuk wanita yang telah mendapat fibroid. [15]
    • Jika Anda sensitif terhadap kafeina, hindari konsumsi teh hijau berlebihan. Kadar kafeina pada teh hijau lebih tinggi dibandingkan pada teh lain dan dapat menyebabkan mual, gelisah, atau cepat marah pada sebagian orang. [16]
  4. Beberapa kajian menyiratkan bahwa konsumsi daging merah terkait dengan peningkatan risiko berkembangnya fibroid. Menyantap sayur-sayuran hijau dihubungkan dengan berkurangnya risiko.
    • Saat ini tidak ada bukti yang menyiratkan bahwa perubahan diet akan “mencegah” fibroid. Walaupun demikian, mengurangi konsumsi daging merah dan menyantap sayur-sayuran hijau nyata manfaatnya bagi kesehatan. Konsumsi daging merah dikaitkan dengan sejumlah besar masalah kesehatan, seperti penyakit kardiovaskular, kanker, dan kematian dini. [17] Sayur-sayuran hijau merupakan sumber yang baik untuk vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. [18]
    • Santap makanan yang kaya vitamin D, seperti ikan berlemak (salmon, tuna, ikan kembung). Vitamin D dapat mengurangi risiko berkembangnya fibroid lebih dari 30%. [19] Vitamin D juga dapat memperkecil ukuran fibroid yang sudah terbentuk. [20]
    • Sebagian penelitian menyiratkan bahwa peningkatan konsumsi hasil ternak — susu, keju, es krim, dsb. — mungkin menurunkan risiko berkembangnya fibroid pada wanita Afro-Amerika. [21]
  5. Ada situs web dan sumber-sumber kesehatan alternatif yang menyiratkan tersedianya obat-obatan yang dapat mencegah atau “menghilangkan” fibroid. Obat-obatan yang umum mencakup enzim, perubahan makanan, krim hormon, dah homeopati. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pengobatan-pengobatan ini. [22]
  6. Walaupun para peneliti tidak seluruhnya yakin mengapa bisa demikian, para wanita yang pernah hamil mempunyai risiko lebih rendah terkena fibroid. [23] [24]
    • Kehamilan juga mungkin mengurangi ukuran fibroid yang telah terbentuk pada kasus tertentu. [25] Walaupun demikian, ada fibroid yang mungkin menjadi lebih besar selama kehamilan. Karena pemahaman mengenai fibroid masih amat buruk, belum ada cara untuk mengetahui apakah fibroid akan bertumbuh atau tidak selama kehamilan. [26]
    • Ada penelitian yang menyiratkan bahwa efek perlindungan dari kehamilan terkuat selama dan segera setelah kehamilan dibandingkan wanita yang kehamilannya sudah lebih lama berlalu. [27]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Memahami Fibroid

PDF download Unduh PDF
  1. Fibroid sangat lazim terjadi, terutama pada wanita yang sudah mencapai usia mampu hamil. Wanita yang belum pernah mempunyai anak mungkin berisiko lebih tinggi mendapat fibroid. [28]
    • Risiko berkembangnya fibroid meningkat bersama dengan bertambahnya usia. Wanita berusia di antara 30 dan usia menopause adalah yang paling umum terkena. [29]
    • Jika Anda mempunyai anggota keluarga, seperti saudara wanita, ibu, atau sepupu, dengan fibroid rahim, maka risiko berkembangnya fibroid pada Anda pun meningkat. [30]
    • Wanita keturunan Afrika tampaknya lebih besar kemungkinnya terjangkit fibroid, terutama pada saat mereka bertambah usia. Sebagian kajian menyiratkan bahwa wanita Afro Amerika dua sampai tiga kali lebih besar kemungkinannya terkena fibroid dibandingkan wanita kulit putih. Delapan puluh persen wanita Afro Amerika terkena fibroid pada usia 50, dibandingkan dengan 70% wanita kulit putih. [31] (Walaupun, sekali lagi, perlu diingat bahwa persentase terbesar wanita yang terkena fibroid tidak mengalami gejala atau masalah apa pun yang berkaitan dengan adanya fibroid.)
    • Wanita dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) di atas kisaran “normal” lebih besar kemungkinannya terjangkit fibroid. [32]
    • Wanita yang mulai menstruasi pada usia dini (yaitu, sebelum 14 tahun) mempunyai risiko lebih tinggi untuk mendapat fibroid. [33]
  2. Banyak wanita yang terkena fibroid tidak tahu bahwa mereka mengidapnya. [34] Pada banyak wanita, fibroid tidak menyebabkan masalah kesehatan yang berarti. Walaupun demikian, jika Anda mengalami salah satu gejala berikut, pergilah ke dokter: [35] [36] [37]
    • Perdarahan menstruasi yang berat dan/atau berkepanjangan
    • Perubahan nyata pada pola menstruasi (misal, nyeri yang meningkat tajam, perdarahan yang jauh lebih berat)
    • Nyeri panggul, atau perasaan “berat” atau “penuh” di daerah panggul
    • Nyeri pada saat hubungan seksual
    • Sering dan/atau sulit buang air kecil
    • Sembelit
    • Rasa pegal di punggung
    • Infertilitas atau keguguran berulang
  3. Jika Anda memang mempunyai fibroid, bicarakanlah opsi-opsi terapi dengan dokter Anda. Pada banyak kasus, terapi tidak diperlukan. Walaupun demikian, pada kasus tertentu, pengobatan atau prosedur bedah mungkin dibutuhkan. Terapi yang direkomendasikan dokter akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti apakah Anda berharap hamil di masa yang akan datang, usia Anda, dan keparahan fibroidnya. [38] [39]
    • Terapi obat, seperti pengendalian kelahiran hormonal, mungkin mengurangi perdarahan berat dan nyeri. Walaupun demikian, terapi tersebut mungkin tidak dapat mencegah berkembangnya fibroid baru atau pertumbuhan fibroid. [40]
    • Agonis hormon pelepas gonadotropin (Gonadotropin releasing hormone agonists/GnRHa) mungkin diresepkan untuk memperkecil ukuran fibroid. Fibroid tumbuh kembali dengan cepat jika pengobatan ini dihentikan, jadi penggunaannya terutama pada tahap pra-operasi untuk memperkecil fibroid sebagai persiapan histerektomi. Pengobatan ini mungkin mempunyai efek samping, seperti depresi, menurunnya dorongan seksual, insomnia, dan nyeri sendi, tetapi banyak wanita dapat menoleransi pengobatan ini dengan baik. [41]
    • Miomektomi (pengangkatan fibroid lewat bedah) memungkinkan Anda untuk tetap hamil setelah prosedur dilaksanakan. Risikonya tergantung pada seberapa seriusnya fibroidnya. [42] [43] Anda juga mungkin dapat hamil setelah menjalani bedah bunyi ultra berbimbing-MRI (MRI-guided) , walaupun prosedur ini tidak luas tersedia. [44]
    • Terapi lain untuk fibroid yang lebih serius mungkin mencakup ablasi endometrial (meniadakan pelapis rahim lewat bedah), embolisasi fibroid rahim (injeksi partikel plastik atau gel ke dalam pembuluh darah yang mengelilingi fibroid), atau histerektomi (pengangkatan rahim). Histerektomi dianggap sebagai usaha terakhir jika terapi dan prosedur lain tidak berhasil. Wanita tidak dapat mempunyai anak setelah menjalani sebagian dari prosedur ini. [45]
      • Wanita yang hamil setelah menjalani embolisasi mungkin mengalami komplikasi pada kehamilannya, jadi metode ini tidak direkomendasikan untuk wanita yang ingin hamil di masa yang akan datang.
    Iklan

Tips

  • Ukuran fibroid cenderung berkurang setelah menopause.
  • Fibroid tidak meningkatkan risiko kanker. [46]
  • Makan dengan baik dan olahraga “mungkin” mengurangi peluang berkembangnya fibroid. Kalaupun tidak, keduanya tetap memberikan efek yang positif terhadap kesehatan Anda secara keseluruhan.
Iklan

Peringatan

  • Fibroid yang tumbuh pesat sebenarnya dapat menjadi tanda kanker rahim yang langka (leiomiosarkoma) dan harus diperiksa oleh dokter.
  • Fibroid mungkin tidak dapat dicegah. Dengan mengikuti rekomendasi untuk mencegah fibroid, Anda mungkin dapat memperkecil kemungkinan terkena, tetapi bukan merupakan jaminan bahwa fibroid tidak akan berkembang.
  • Jika menimbulkan masalah, fibroid dapat diangkat lewat bedah, tetapi fibroid cenderung tumbuh kembali. Satu-satunya cara untuk memastikan fibroid tidak tumbuh kembali adalah dengan menjalani histerektomi. Histerektomi juga mempunyai komplikasi dan efek jangka panjang tersendiri. Prosedur ini perlu dibahas secara menyeluruh dengan dokter. [47]
Iklan
  1. http://www.niehs.nih.gov/research/atniehs/labs/assets/docs/k_p/october_2004_508.pdf
  2. http://www.womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/uterine-fibroids.html
  3. https://nwhn.org/fibroids
  4. http://www.lef.org/Newsletter/2010/2/Green-Tea-Compound-Reduces-Fibroid-Growth-In-Laboratory-Studies/Page-01?checked=1
  5. http://report.nih.gov/nihfactsheets/Pdfs/UterineFibroids%28NICHD%2cORWH%29.pdf
  6. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23950663
  7. http://www.cancer.org/treatment/treatmentsandsideeffects/complementaryandalternativemedicine/herbsvitaminsandminerals/green-tea
  8. http://www.health.harvard.edu/staying-healthy/cutting-red-meat-for-a-longer-life
  9. http://www2.ca.uky.edu/agc/pubs/fcs3/fcs3567/fcs3567.pdf
  10. http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=169287
  11. http://www.nih.gov/news/health/mar2012/nichd-01.htm
  12. http://report.nih.gov/nihfactsheets/Pdfs/UterineFibroids%28NICHD%2cORWH%29.pdf
  13. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-fibroids/basics/alternative-medicine/con-20037901
  14. http://www.niehs.nih.gov/research/atniehs/labs/assets/docs/q_z/why_is_parity_protective_for_uterine_fibroids_508_.pdf
  15. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9757871
  16. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2927730/
  17. http://womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/uterine-fibroids.html
  18. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1847588/
  19. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic_Uterine_Fibroids
  20. http://www.emedicinehealth.com/uterine_fibroids-health/page5_em.htm#What Increases Your Risk
  21. http://www.emedicinehealth.com/uterine_fibroids-health/page5_em.htm#What Increases Your Risk
  22. http://report.nih.gov/nihfactsheets/viewfactsheet.aspx?csid=50
  23. https://nwhn.org/fibroids
  24. http://www.niehs.nih.gov/research/atniehs/labs/assets/docs/k_p/october_2004_508.pdf
  25. http://aje.oxfordjournals.org/content/165/2/157.full
  26. http://www.emedicinehealth.com/uterine_fibroids-health/page5_em.htm#What Increases Your Risk
  27. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-fibroids/basics/symptoms/con-20037901
  28. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic_Uterine_Fibroids
  29. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic_Uterine_Fibroids
  30. http://womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/uterine-fibroids.html#k
  31. http://www.acog.org/-/media/For-Patients/faq074.pdf?dmc=1&ts=20150417T1747352926
  32. http://womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/uterine-fibroids.html#k
  33. http://womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/uterine-fibroids.html#k
  34. http://www.webmd.com/women/uterine-fibroids/myomectomy-17717
  35. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/focused-ultrasound-surgery/basics/definition/prc-20014707
  36. http://www.acog.org/-/media/For-Patients/faq074.pdf?dmc=1&ts=20150417T1747352926
  37. https://www.health.ny.gov/community/adults/women/uterine_fibroids/
  38. http://www.emedicinehealth.com/uterine_fibroids-health/page7_em.htm#Prevention

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.084 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan